Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Inayati
"Pada penelitian ini nanozeolit dibuat dengan menggunakan tetraethyi ortosilicate(TEOS) sebagai sumber silika, aluminium isopropoxide [(CH3)2CHO)]sebagai sumber aluminium dan tetrapropylammoniumbromide (TPABr) sebagai template (zat pengarah).
Penelitian ini bertujuan membuat nanozeolit dengan menggunakan template (zat pengarah) TPABr serta memodifikasi elektroda glassy carbon dengan zeolit-Fe secara layer by layer yang kemudian mengaplikasikan elektoda glassy carbon yang telah dimodifikasi sebagai sensor arsen (ll).
Kondisi optimum untuk pengukuran arsen menggunakan glassy carbon yang telah dimodifikasi menggunakan zeolit-Fe dengan metode voltametri siklik adalah pada pH 8 dengan jumlah lapisan polimer (PDDA dan PSS) sebanyak 5 lapisan, lama perendaman di dalam larutan Fe 3+ selama 60 menit,dengan scan rate 100 mV/s dan kisaran potensial dari-1500 sampai1100 mV.
Diperoleh nilai batas deteksi sebesar 0,084 μM. Presisi pengukuran respon arus terhadap larutan arsen (III) 20 μM diperoleh sebesar 1, 94%."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;;;, ], 2008
S30686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marliana Suteja
"Sintesis partikel nanozeolit dilakukan pada kondisi temperatur ruang, diaplikasikan sebagai sensor Arsen. Partikel nanozeolit yang terbentuk, ditempelkan pada permukaan elektroda glassy carbon (gc) dengan teknik Layer by Layer (LBL) menggunakan polielektrolit positif dan polielektrolit negatif, kemudian ion Fe3+ diimobilisasi kedalam rongga nanozeolit dengan pertukaran ion.
Metode yang digunakan untuk pengukuran Arsen adalah Voltametri Siklik dengan pencarian kondisi yang optimum untuk pengukuran. Variasi pengukuran yang dilakukan yaitu pH larutan Arsen, scan rate, jumlah layer, waktu perendaman larutan Fe3+, konsentrasi Arsen, dan kestabilan elektroda yang telah dimodifikasi. Berdasarkan hasil optimasi pengukuran Arsen dengan elektroda gc-nanozeolit-Fe3+, didapat kondisi optimum untuk pH larutan Arsen pH 8, scan rate 80 mV/s, jumlah layer sebanyak 5 layer, waktu perendaman larutan Fe3+ selama 40 menit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rodhoty Taza Mila
"Pendeteksian kandungan arsen (III) dalam perairan dengan metode sensor elektrokimia merupakan salah satu pengembangan cara untuk menguji kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi permukaan plastik PVC (PoliVinil Chlorida) dengan nanopartikel emas menjadi plastik yang permukaannya terdeposisi nanopartikel emas, plastik PVC-AuNP, untuk diaplikasikan sebagai sensor elektrokimia dalam mendeteksi arsen (III) dengan metode Linear Sweep Stripping Voltammetry (LSSV). Sintesis nanopartikel emas (AuNP) dilakukan dengan cara mereduksi larutan HAuCl4 dengan NaBH4 dan 6-merkaptopurin sebagai zat penstabilnya. Hasil karakterisasi nanopartikel emas dengan spektrofotometer UV-Visible, TEM, dan PSA menunjukkan bahwa nanopartikel emas ini memiliki distribusi diameter sebesar 1,0 nm s.d 2,8 nm. Nanopartikel emas ini selanjutnya digunakan untuk memodifikasi pemukaan plastik PVC dengan cara pengadukan plastik PVC dalam campuran modifikasi selama 24 jam pada suhu ruang. Hasil karakterisasi permukaan plastik PVCAuNP dengan SEM-EDX menunjukkan pencitraan morfologi nanopartikel emas pada plastik PVC-AuNP yang menunjukkan keberadaan nanopartikel emas pada permukaan plastik PVC-AuNP dengan kandungan sebesar 13,57 % (estimasi dari EDX). Hasil pengukuran XRD terhadap plastik PVC-AuNP juga memberikan informasi keberadaan Au, yakni dengan kemunculan puncak difraktogram Au pada 2θ sebesar 38,190 atau d sebesar 2,98594 Å. Sementara itu, karakterisasi dengan FTIR diamati keberadaan puncak serapan pada bilangan gelombang sekitar 380 cm-1 yang mengindikasikan adanya ikatan Au-S, yaitu ikatan antara nanopartikel emas dengan 6-merkaptopurin. Hasil karakterisasinya secara elektrokimia menunjukkan kondisi optimum pengukuran arsen (III) dicapai pada waktu deposisi 180 detik, potensial deposisi -500 mV, dan scan rate 100 mV/s. Respon arus terhadap konsentrasi arsen (III) pada plastik PVC-AuNP linier pada rentang konsentrasi 0-20 μM dengan nilai limit deteksi (LOD) sebesar 71,2725 ppb. Hasil pengujiannya selama lima jam pemakaian menunjukkan bahwa plastik PVC-AuNP bersifat kurang stabil menghasilkan respon arus mulai jam ke-3 sehingga secara keseluruhan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa plastik PVC-AuNP dapat digunakan sebagai sensor elektrokimia arsen (III) yang akurat meskipun kestabilan kinerjanya lebih rendah daripada kestabilan kinerja Au bulk.

Detection of arsenic (III) composition in water with electrochemical sensor methods is one of development to control water quality. This experiment is intended to modify PVC (PoliVinil Chlorida) plastic surface by gold nanoparticles, denoted as PVC-AuNP plastic, which in turn can be applied for working electrode to detect arsenic (III). The synthesize of gold nanoparticles was conducted by reduction of HAuCl4 solution with NaBH4 and 6-merkaptopurin as nanoparticles stabilizer. The result of gold nanoparticles was characterized by UV-Visible spectrofotometer, TEM, and PSA. The characterization results indicated that synthesized gold nanoparticles had distribution of gold nanoparticles with diameter accounted from 1,0 nm to 2,8 nm. The prepared gold nanoparticles then was used to modify PVC plastic by stirring the PVC plastic within gold nanoparticles for 24 hours. The modified PVC plastic, denoted as PVC-AuNP plastic, was characterized by using SEM-EDX, XRD, and FTIR. The results indicated that PVC plastic was modified by gold nanoparticles successfully. The SEM-EDX morphology of PVC-AuNP plastic indicated the occurrence of Au element in PVC-AuNP plastic with quite good distribution ammounted to 13,57 % on the surface, while XRD measurement of PVC-AuNP plastic showed difractogram peak at 2θ of 38,190 or d spacing of 2,9859 Å which confirmed the occurrence of Au. In addition, FTIR characterization showed peak at 380 cm-1 that indicated Au-S bond, as a result of chemical interaction between gold nanoparticle and 6-mercaptopurine, which act as a binder. The result of electrochemistry characterization using potensiostat of LSSV method indicated that there was As3+ oxidation current peak. The optimum condition on measuring arsen (III) was reached at the deposition time 180 second, deposition potential -500 mV, and scan rate 100 mV/s. The current response to consentration of arsen (III) was linear in consentration range between 0?20 μM with limited value detection (LOD) ammounted to 71,2725. This experiment result in 5 hours used indicated that PVC-AuNP plastic become unstability to produce oxidation current peak started on 3rd days, so that PVC-AuNP plastic can be an option or alternative reachable working electrode although performance stability of PVC-AuNP plastic is lower than performance stability of Au bulk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2011
S42219
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theofilus A. Tockary
"Polianilin, sebagai polimer terkonyungasi yang memiliki karakteristik reaksi redoks yang reversibel dan pola protonasi dan deprotonasi yang khas, sedang banyak diteliti kegunaan filmnya sebagai sensor optis pH. Cara pembuatan film polianilin beragam, di antaranya dengan metoda "dua wadah", metoda casting, dan metoda adsorpsi in situ pada suatu substrat. Dengan adanya pemahaman mekanisme reaksi polimerisasi pada bulk, pembuatan film polianilin dengan metoda adsorpsi in situ menjadi menarik untuk dikaji. Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji pengaruh berbagai variabel reaksi dalam pembuatan film polianilin. Adapun variabel tersebut adalah konsentrasi HCI, rasio ammonium peroksodisulfat (APS)/ anilin, suhu, dan jenis substrat. Karakterisasi terhadap 2 produk polimerisasi, yaitu bubuk dan terutama film, masing-masing dilakukan dengan spektroskopi inframerah dan spektrofotometri UV-visible. Selain produk yang dihasilkan, berlangsungnya reaksi polimerisasi anilin dan deposisinya pada film juga dipantau dengan spektrofotometri UVvisible untuk mendapatkan informasi mengenai reaksi deposisi. Selanjutnya, salah satu film polianilin yang dihasilkan (pada kondisi polimerisasi dengan konsentrasi HCI 0,2 M, rasio APS/ anilin 1 ,25, suhu ruang (25-2rC)), diuji aplikasinya sebagai sensor optis pH. Aplikasi film polianilin sebagai sensor pH terbatas pada daerah pH 5-8, dengan linieritas hubungan pH dengan absorbansi pada panjang gelombang 600 nm sebesar 0,99. Agar dapat digunakan berulang kali maka film polianilin yang telah digunakan harus dimasukkan kembali pada larutan kondisioner yang berupa larutan HCI 0,1 M."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lany Wijaya
"Modifikasi elektroda karbon dengan nanopartikel emas dilakukan dengan teknik self-assembly. Teknik ini didasarkan pada kemampuan nanopartikel emas terikat secara kovalen pada elektron bebas dari gugus ujung amina yang ada di permukaan elektroda karbon setelah proses modifikasi pada permukaannya. Kemampuan nanopartikel emas membentuk kompleks dengan arsen membuat elektroda karbon (glassy carbon dan boron-doped diamond) yang telah dimodifikasi dengan nanopartikel emas dapat diaplikasikan untuk sensor arsen (III). Deteksi terhadap arsen (III) dilakukan dengan menggunakan metode Anodic Stripping Voltammetry (ASV).
Hasil karakterisasi secara elektrokimia yang memperlihatkan adanya puncak arus oksidasi As3+ pada elektroda karbon yang telah di modifikasi dengan nanopartikel emas, dimana puncak arus oksidasi ini tidak ditemui pada elektroda karbon yang belum di modifikasi dengan nanopartikel emas.
Hasil optimasi kondisi pengukuran arsen (III) pada elektroda karbon yang telah dimodifikasi dengan nanopartikel emas (GC-AuNP dan BDDAuNP), mendapatkan kondisi optimum untuk waktu deposisi 180 detik, potensial deposisi -500 mV, dan scan rate 100 mV. Respon arus terhadap konsentrasi arsen (III) pada elektroda GC-AuNP linier pada rentang konsentrasi 0 - 10 ìM dengan nilai limit deteksi sebesar 13,128 ppb sedangkan untuk elektroda BDD-AuNP respon arus linier pada rentang konsentrasi 0 - 20 ìM dengan nilai limit deteksi sebesar 4,642 ppb. Presisi pengukuran respon arus terhadap larutan arsen (III) 10 ìM sebanyak 20 kali pengulangan adalah 4,54 % (RSD) untuk GC-AuNP dan 2,93 % (RSD) untuk BDD-AuNP.
Hasil pengujian kestabilan elektroda GCAuNP dan BDD-AuNP selama satu minggu menunjukkan bahwa GC-AuNP lebih stabil dibandingkan BDD-AuNP. Hal ini ditunjukkan oleh nilai persen penurunan arus yang lebih signifikan pada BDD-AuNP dibandingkan pada GC-AuNP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2008
S30486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah
"Modifikasi elektroda glassy carbon (GC) dengan zeolit yang disisipi Fe3+ dilakukan untuk aplikasi sensor arsen (III). Zeolit yang digunakan adalah zeolit sintesis yang disintesis dengan menggunakan natrium silika sebagai sumber silika, alumunium sulfat hidrat sebagai sumber alumina dan tetrametilamoniumhidroksida sebagai zat pengarah (template). Data XRD dan SEM menunjukkan bahwa zeolit yang dihasilkan adalah zeolit tipe faujasrt (FAU) dan modernit (MCR) yang berukuran ~100 nm. Zeolit dilekatkan pada permukaan elektroda GC dengan menggunakan polielektronit. Polielektronit yang digunakan adalah PDDA (poly(diallyldimethylammonium) sebagai polikation dan PSSS (poli(sodium 4-styrene sulfonate) sebagai poliahion. Teknik layer by layer ini didasarkan pada interaksi elektrostatik antara zeolit yang bermuatan negatif dengan polimer yang bermuatan berlawanan. Polikation dan polianion ditemukan sebagai kondisi optimum pelapisan. Selanjutnya ion Fe3+ didipersikan denan cara perendaman. Material yang terbentuk digunakan sebagai elektoda untuk mendeteksi As (III). Pengujian kualitas elektroda yang terbentuk diamati pada pengukuran respon oksidasi As (III) dengan limit deteksi 5, 29 ppb pada rentang konsentrasi 0-10 M. Kestabilan yang cukup baik teramati pada penurunan respon rata-rata sebesar 6.8%, setelah penggunaan selama 7 hari.

ABSTRAK
Modification of carbon electrodes with zeolite and fe3+ ions was conducted for application of inorganic arsenic (III) detection. The zeolite was synthesized using sodium silica and aluminium sulfate hydrate as silicate and alumina source respectively and tetramethylammoniumhydroxide as an organic templates. XRD spectra and SEM image shows that the synthesized zeolite was faujasite and modernit type and an average size of ~100 nm. The zeolite was immobilized at glassy carbon surface which had been modified by polyelectrolytes using layer-by-layer technique.
Poly(diallyldimethylammonium chloride)(PDDA) as polycationic and poly (styrenesulfonate) as polyanionic A layer-by-layer technique based on electrostatic interaction between a negatively charged zeolite and an opposite charged polymer. Amount of 5 layers (PDDA/PSS/PDDA/PSS/PDDA) was found as optimum condition. Fe3+ ion was the dispersed into zeolite structure using immersing process. The material was the applied for arsenic (III) detection. Good performance was shown by well defined oxidation peak with limit of detection 5.29 ppb at concentration 0-10 M. Good stability was shown in decreasing of responses 6.8% after 7 days. "
[;, ], 2008
T40108
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
"Zeolit ZSM-5 dan zeolit Y merupakan zeolit yang sangat penting dalam industri karena struktur pori dan susunan kristal kedua zeolit mi memungkinkannya dapat digunakan sebagai katalis, adsorben, penukar ion dan penyaring molekul.
Penelitian mi bertujuan untuk membuat zeolit ZSM-5 dan zeolit Y secara refluks serta menguji daya katalitiknya pada reaksi konversi 1-heksanol menjadi senyawa karboksilat dan ester.
Pada penelitian mi zeolit ZSM-5 dibuat dengan penambahan katalis natrium fluorida (NaF) sebingga dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dimana temperatur reaksi 180 °C dan waktu pemanasan selama 270 jam dapat diturunkan. Selain itu pula digunakan reaktor teflon (PTFE) agar diperoleh kristal zeolit yang lebih putih.
Pembuatan zeolit Y dilakukan dengan menggantikan sumber silika koloid yang seharusnya digunakan seperti Silica Colloidal Ludox HS-40 - pereaksi yang umum digunakan untuk pembuatan zeolit Y - dengan bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan zeolit ZSM-5. Selain itu pula dilakukan variasi aging untuk melihat waktu aging maksimal sebelum dilakukan proses pemanasan pada suhu 95 °C selama 50 jam.
Zeolit yang dihasilkan selanjutnya dianalisa dengan spektrofotometer FT - IR dan difraktometer Sinar-X (XRD). Agar kedua zeolit dapat berfungsi sebagai katalis asam, maka kedua zeolit tersebut diaktivasi menjadi bentuk asamnya yaitu zeolit HZSM-5 dan zeolit HY dengan cara memberi perlakuan amonium sulfat [(NH 4)2SO4] I M berdasarkan prinsip pertukaran kation.
Pengujian daya katalitik zeolit ZSM-5 dan zeolit Y dilakukan dengan pemanasan secara refluks masing-masing katalis zeolit HZSM-5 dan zeolit HY dengan 1-heksanol selama 8 jam. Dengan katalis HZSM-5 dihasilkan produk reaksi yang mempunyai gugus karbonil pada bilangan gelombang 1698,2 dan 1716,0 cm' yang merupakan gugus karbonil asam dan pada bilangan gelombang 1732,6 dan 1737,0 cm' yang merupakan gugus karbonil ester. Sedangkan pemanasan secara refluks antara zeolit HY dengan 1-heksanol selama 8 jam tidak menunjukkan hasil yang baik."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S30006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Agustiany
"Preparasi elektroda Boron-Doped Diamond termodifikasi Iridium telah berhasil dilakukan dengan metode pembibitan dan pertumbuhan elektrokimia. Modifikasi dilakukan dengan tiga tahap yaitu pembibitan, elektrodeposisi, dan annealing. Setiap tahap modifikasi dikarakterisasi dan dibandingkan performanya sebagai sensor arsen III . Karakterisasi dilakukan dengan Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive Spectroscopy SEM-EDS , RAMAN, X-Ray Photoelectron Spectroscopy XPS dan Cyclic Voltammetry CV . Aplikasinya sebagai sensor arsen menggunakan teknik siklik voltametri memberikan kondisi optimum pengukuran pada larutan elektrolit buffer posfat pH 3, dan scan rate 50 mV/s.
Modifikasi elektroda 3 yang dipreparasi dengan metode pembibitan, elektrodeposisi dilanjutkan dengan annaeling memberikan kemampuan deteksi spesi As III terbaik dengan nilai rasio S/B, limit deteksi, sensitifitas dan linearitas sebesar 5,83, 4,64 M, 0,056 uAuM-1cm-2; dan 0,99. Serta memberikan stabilitas dan repeatabilitas yang baik terhadap pengukuran spesi arsen III . Pengukuran variasi konsentrasi spike arsen pada sampel tap water dan air danau UI juga memberikan linearitas dan sensitifitas yang baik, mengindikasikan bahwa elektroda dapat digunakan untuk pengukuran sampel uji.

Preparation of iridium modified boron doped diamond electrode through wet chemical seeding and electrochemical overgrowth technique was studied for arsenic III electrochemical detection. The preparation comprises of three steps, including wet chemical seeding, electrodeposition, and rapid thermal annealing RTA steps. The material produced from each step was characterized using Scanning Electron Microscopy Energy Dispersive Spectroscopy SEM EDS , RAMAN, X Ray Photoelectron Spectroscopy XPS and Cyclic Voltammetry CV.
The optimum condition for the detection of arsenic III was found in phosphate buffer solution pH 3 as the electrolyte and scan rate of 50 mV s using electrode prepared with the complete steps method. The prepared electrode shows an excellent sensing ability with S B ratio of 5.83, detection limit of 4.64 M, sensitivity of 0.056 A M 1cm 2 and linearity of 0.99. Excellent stability and reproducibility were also observed. In addition, the electrode also exhibited a good linearity and sensitivity towards the measurement of arsenic III in both spiked tap water and river water samples.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Prastika Nabila Nahda
"Superkapasitor menjadi salah satu media penyimpanan energi listrik yang dapat digunakan sebagai alternatif baterai. Pada penelitian ini, telah dilakukan studi terhadap kinerja superkapasitor elektroda karbon mesopori yang disintesis dari kulit pisang. Mula-mula kulit pisang dikeringkan di bawah sinar matahari, lalu dihaluskan menjadi bubuk kulit pisang. Bubuk kulit pisang ini disintesis menjadi karbon mesopori dengan cara dipanaskan dan dikarbonisasi menggunakan template (pencetak). Pencetak yang digunakan adalah gel silika 60 dan MCM-41. Karbon mesopori yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan TGA, XRD, XRF, TEM, spektrofotometri Raman, N2-physisorption, dan FTIR untuk mengetahui sifat yang terbentuk. Karbon mesopori hasil sintesis dengan pencetak MCM-41 menghasilkan luas pemukaan spesifik sebesar 467,24 m2/g, sedangkan dengan pencetak silika gel 60 pada perbandingan prekursor karbon dan silika gel 3:1 menghasilkan luas permukaan spesifik 476,97 m2/g. Evaluasi kinerja sebagai superkapasitor dilakukan dengan membuat komposit nickel foam-karbon mesopori hasil sintesis dan menggunakannya sebagai elektroda kerja untuk superkapasitor. Pengujian dilakukan dengan menggunakan CV, GCD, dan EIS. Elektroda dari karbon mesopori hasil sintesis dengan pencetak MCM-41 memberikan nilai kapasitansi spesifik sebesar 38,71 F/g pada scan rate 0,1 V/s dan 12,20 F/g pada densitas arus 0,05 A/g. Elektroda dari karbon mesopori dengan pencetak gel silika 60 perbandingan 3:1 (MC-S-3@NF) menghasilkan nilai kapasitansi spesifik sebesar 23,14 F/g pada scan rate 0,1 V/s dan 7,91 F/g pada densitas arus 0,05 A/g. Sedangkan uji stabilitas elektroda MC-S-3@NF sebanyak 2500 siklus meningkatkan persen kapasitansi elektroda sebesar 30%.

Supercapacitors have become one of the electrical energy storage that can be used as an alternative to batteries. In this study, research has been conducted on the performance of mesoporous carbon supercapacitor electrodes synthesized from banana peels. Initially, banana peels were dried under sunlight, then ground into banana peel powder. This banana peel powder was synthesized into mesoporous carbon by heating and carbonizing it using a template. The templates used were silica gel 60 and MCM-41. The synthesized mesoporous carbon was characterized using TGA, XRD, XRF, TEM, Raman spectroscopy, N2-physisorption, and FTIR to determine the properties of material. Mesoporous carbon synthesized using the MCM-41 template resulted in a specific surface area of 467.24 m2/g, while using the silica gel 60 template at a carbon and silica gel precursor ratio of 3:1, it yielded a specific surface area of 476.97 m2/g. The performance evaluation as a supercapacitor was conducted by creating a composite of nickel foam-synthesized mesoporous carbon and using it as the working electrode for the supercapacitor. Supercapacitor evaluation was carried out using CV, GCD, and EIS. The synthesized mesoporous carbon with the MCM-41 template electrode provided a specific capacitance value of 38.71 F/g at a scan rate of 0.1 V/s and 12.20 F/g at a current density of 0.05 A/g. The mesoporous carbon with the silica gel 60 template at a 3:1 ratio electrode (MC-S-3@NF) yielded a specific capacitance value of 23.14 F/g at a scan rate of 0.1 V/s and 7.91 F/g at a current density of 0.05 A/g. Meanwhile, the stability test of the MC-S-3@NF electrode for 2500 cycles increased the electrode capacitance percentage by 30%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>