Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Fatimah
"Pengembangan biosensor berbasis antibodi (immunosensor) telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Pada penelitian ini akan dikembangkan immunosensor menggunakan nanopartikel emas, sebagai template, yang dipadukan dengan teknik pelapisan bertahap (layer by layer) dengan polielekrolit membentuk nanokapsul. Nanokapsul ini peka terhadap antibodi (anti-insulin) sebagai lapisan terluar melalui adsorpsi elektrostatik. Nanokapsul yang dihasilkan digunakan untuk melakukan sandwich immunoassay untuk mendeteksi insulin.
Penelitian ini membahas keefektifan metode assay dengan pemecahan inti dan tanpa pemecahan inti nanokapsul pada immunosensor yang dilakukan dengan teknik ASV, serta mengetahui ada tidaknya interaksi antara nanopartikel dengan protein yang dilakukan dengan spektrofotometer UV-Visible. Terjadinya perubahan absorbansi dan panjang gelombang pada spektrum menunjukkan adanya interaksi nanopartikel dengan protein. Nanopartikel lebih peka dengan protein dalam hal ini antibodi anti-insulin sebagai lapisan terluar melalui adsorpsi elektrostatik.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi Au hasil immunoassay tanpa pemecahan inti adalah sebesar 29,74 μM - 29,81μM, sedangkan konsentrasi Au hasil immunoassay dengan pemecahan inti adalah sebesar 31,50 μM - 47,46 μM.

Development of biosensor based antibody (immunosensor) has grown in recent years. This research will develope immunosensor using gold nanoparticles as a template which is combined with layer by layer techniques to form polyelectrolyte nanocapsules. These are sensitive to antibody (anti-insulin) as the outer layer through electrostatic adsorption. Nanocapsules which are produced is used to make a sandwich immunoassay to detect insulin.
This study discusses the effectiveness of the method of assay by core solution and without core solution of nanocapsule on immunosensor that was done by using ASV and determine whether there is interaction between the nanoparticles with the protein that was done by UV-Visible spectrophotometer, and also determine whether there is interaction between the nanoparticles with protein. UV-Visible spectrophotometer is used to characterize it. The change of absorbance and wavelength on the spectrum show the existence of nanoparticle interaction with proteins. Nanoparticles are more sensitive to the proteins ( anti-insulin antibody as the outer layer) through electrostatic adsorption.
The results of this study are immunoassay without core solution give concentration of Au amounted to 29.74 μM - 29.82 μM, whereas immunoassay with core solution give concentration of Au amounted to 31.50μM - 47.46 μM.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30703
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusri Arfiah
"ABSTRAK Perkembangan aplikasi terbaru dari nanopartikel adalah memodifikasikannya pada elektroda untuk mengembangkan teknik analisis kimia. Nanopartikel Au dapat dibuat dengan mereduksi HAuCl4 dengan NaBH4. Nanopartikel Au yang terbentuk tidak stabil terhadap bertambahnya waktu. Modifikasi dengan Asam 3-merkaptopropanoat (AMP) menghasilkan nanopartikel Au yang stabil. Modifikasi nanopartikel dengan konsentrasi AMP yang berbeda dan pH basa tidak menimbulkan perubahan baik dari nilai absorbansi ataupun ??maks. Namun kondisi pada pH asam sangat mempengaruhi absorbansi dan ??maks, karena ukuran partikel menjadi lebih besar. Modifikasi nanopartikel Au@AMP pada elektroda Au-SAM sistiamin berhasil dilakukan, dilihat dari double layer capacitance yang kembali menyempit seperti pada elektroda Au (bare), akibat adanya transfer elektron langsung dari nanopartikel Au ke elektroda Au. Nanopartikel Au@AMP yang telah terikat pada elektroda Au-SAM selanjutnya digunakan untuk menangkap ion Cd2+. Interaksi nanopartikel Au@AMP dengan elektroda Au-SAM optimum pada pH 5,50, konsentrasi nanopartikel Au@AMP 1,00 x 10-4 M, scan rate 100 mV/s, konsentrasi larutan Cd2+ 1,00 x 10-4 M, waktu akumulasi 360 s dan pH larutan uji 5,50. Kata kunci: Nanopartikel, nanopartikel Au, modifikasi nanopartikel, self assembled monolayer (SAM), elektroda Au, Asam 3- merkaptopropanoat, sistiamin, voltametri siklik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumita Oktarin Ayu Puari
"Studi pembuatan nanokapsul sebagai material novel telah
dilakukan untuk aplikasi sebagai immunosensor Nanokapsul telah dibuat
dengan Cara mengisolasi nanopartikel emas dalam bungkus 4 Iapisan
ultratipis polielektrolit (polidialildimetilamin nidroklorida dan polistirene sulfonat) dengan teknik pelapisan bertanap (layer-by-layer). Teknik pelapisan bertahap (layer-by-layer) digunakan untuk melapisi molekul pengnasil signal sebagai suatu kapsul berukuran nano dan mikro dengan suatu polimer elektrolit, yang nantinya merupakan tempat melekatnya protein untuk
membentuk suatu sistem imunosensor Partikel pengnasil signal dibuat
sekeoil mungkin (dalam dimensi nanometer) dengan harapan jumlan molekul
protein yang akan dilekatkan Iebin nomogen. Dengan melapisi nanopartikel
emas menggunakan teknik pelapisan bertanap menggunakan polielektrolit
diperolen kapsul yang berukuran nanometer. Deteksi kuantitatif analit
kemudian dilakukan dengan oara melarutkan nanokapsul pada Iarutan KCN
yang kemudian dianalisa secara elektrokimia menggunakan teknik stripping
voltametri pada kondisi vvaktu deposisi 330 detik, potensial deposisi -600 mV dan scan rate 250 mV/s. Diperoleh kaciar Au dalam nanokapsul yang
terbentuk sebesar 0.25 % (w/w)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30487
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rockky
"Teknologi nano mendapat banyak pernatian karena aplikasinya yang potensial dalam kenidupan, diantaranya sebagai biosensor, chernosensor (sensor kimia), membran, katalis dan ac|sorben_ Dalam penelitian ini, disintesis senyavva nanopartikel Iogam termodifikasi dengan Iigan untuk diaplikasikan sebagai sensor ion Iogam Pembuatan nanopartikel Au dilakukan dengan Cara mereduksi Au3+ menggunakan zat pereduksi NaBH4_ Nanopartikel Au mempunyai panjang gelombang maksimum = 518 nm. Dari nasil yang diamati, dengan bertambannya vvaktu terjadi pergeseran panjang gelombang dan penurunan absorbansi, menunjukan terjadinya agregasi nanopatikel Au. Ivlodifikasi nanopartikel Au dengan ditnizone (dit) mengnasilkan nanopartikel Au termodifikasi dinizone (Au@dit). Dalam aplikasi sebagai sensor ion Iogam, Au@dit selektif nanya untuk Hg" dibandingkan Zn2+, Cd" dan Pb2+. Regenerasi kompleks Au@dit-Hg dilakukan dengan mengekstraksi ion Hg" kefasa organik_ Dalam proses regenerasi, Au@c|it dapat diperolen kembali."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2007
S30291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rodhoty Taza Mila
"Pendeteksian kandungan arsen (III) dalam perairan dengan metode sensor elektrokimia merupakan salah satu pengembangan cara untuk menguji kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi permukaan plastik PVC (PoliVinil Chlorida) dengan nanopartikel emas menjadi plastik yang permukaannya terdeposisi nanopartikel emas, plastik PVC-AuNP, untuk diaplikasikan sebagai sensor elektrokimia dalam mendeteksi arsen (III) dengan metode Linear Sweep Stripping Voltammetry (LSSV). Sintesis nanopartikel emas (AuNP) dilakukan dengan cara mereduksi larutan HAuCl4 dengan NaBH4 dan 6-merkaptopurin sebagai zat penstabilnya. Hasil karakterisasi nanopartikel emas dengan spektrofotometer UV-Visible, TEM, dan PSA menunjukkan bahwa nanopartikel emas ini memiliki distribusi diameter sebesar 1,0 nm s.d 2,8 nm. Nanopartikel emas ini selanjutnya digunakan untuk memodifikasi pemukaan plastik PVC dengan cara pengadukan plastik PVC dalam campuran modifikasi selama 24 jam pada suhu ruang. Hasil karakterisasi permukaan plastik PVCAuNP dengan SEM-EDX menunjukkan pencitraan morfologi nanopartikel emas pada plastik PVC-AuNP yang menunjukkan keberadaan nanopartikel emas pada permukaan plastik PVC-AuNP dengan kandungan sebesar 13,57 % (estimasi dari EDX). Hasil pengukuran XRD terhadap plastik PVC-AuNP juga memberikan informasi keberadaan Au, yakni dengan kemunculan puncak difraktogram Au pada 2θ sebesar 38,190 atau d sebesar 2,98594 Å. Sementara itu, karakterisasi dengan FTIR diamati keberadaan puncak serapan pada bilangan gelombang sekitar 380 cm-1 yang mengindikasikan adanya ikatan Au-S, yaitu ikatan antara nanopartikel emas dengan 6-merkaptopurin. Hasil karakterisasinya secara elektrokimia menunjukkan kondisi optimum pengukuran arsen (III) dicapai pada waktu deposisi 180 detik, potensial deposisi -500 mV, dan scan rate 100 mV/s. Respon arus terhadap konsentrasi arsen (III) pada plastik PVC-AuNP linier pada rentang konsentrasi 0-20 μM dengan nilai limit deteksi (LOD) sebesar 71,2725 ppb. Hasil pengujiannya selama lima jam pemakaian menunjukkan bahwa plastik PVC-AuNP bersifat kurang stabil menghasilkan respon arus mulai jam ke-3 sehingga secara keseluruhan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa plastik PVC-AuNP dapat digunakan sebagai sensor elektrokimia arsen (III) yang akurat meskipun kestabilan kinerjanya lebih rendah daripada kestabilan kinerja Au bulk.

Detection of arsenic (III) composition in water with electrochemical sensor methods is one of development to control water quality. This experiment is intended to modify PVC (PoliVinil Chlorida) plastic surface by gold nanoparticles, denoted as PVC-AuNP plastic, which in turn can be applied for working electrode to detect arsenic (III). The synthesize of gold nanoparticles was conducted by reduction of HAuCl4 solution with NaBH4 and 6-merkaptopurin as nanoparticles stabilizer. The result of gold nanoparticles was characterized by UV-Visible spectrofotometer, TEM, and PSA. The characterization results indicated that synthesized gold nanoparticles had distribution of gold nanoparticles with diameter accounted from 1,0 nm to 2,8 nm. The prepared gold nanoparticles then was used to modify PVC plastic by stirring the PVC plastic within gold nanoparticles for 24 hours. The modified PVC plastic, denoted as PVC-AuNP plastic, was characterized by using SEM-EDX, XRD, and FTIR. The results indicated that PVC plastic was modified by gold nanoparticles successfully. The SEM-EDX morphology of PVC-AuNP plastic indicated the occurrence of Au element in PVC-AuNP plastic with quite good distribution ammounted to 13,57 % on the surface, while XRD measurement of PVC-AuNP plastic showed difractogram peak at 2θ of 38,190 or d spacing of 2,9859 Å which confirmed the occurrence of Au. In addition, FTIR characterization showed peak at 380 cm-1 that indicated Au-S bond, as a result of chemical interaction between gold nanoparticle and 6-mercaptopurine, which act as a binder. The result of electrochemistry characterization using potensiostat of LSSV method indicated that there was As3+ oxidation current peak. The optimum condition on measuring arsen (III) was reached at the deposition time 180 second, deposition potential -500 mV, and scan rate 100 mV/s. The current response to consentration of arsen (III) was linear in consentration range between 0?20 μM with limited value detection (LOD) ammounted to 71,2725. This experiment result in 5 hours used indicated that PVC-AuNP plastic become unstability to produce oxidation current peak started on 3rd days, so that PVC-AuNP plastic can be an option or alternative reachable working electrode although performance stability of PVC-AuNP plastic is lower than performance stability of Au bulk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2011
S42219
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Camelia Nevrina Larasati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30500
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Shabirah Aulia
"Pencemaran lingkungan oleh logam berat timbal (Pb2+) telah menjadi perhatian serius karena dampaknya yang merugikan kesehatan manusia, seperti kerusakan ginjal dan neurotoksisitas pada anak-anak. Studi terbaru menunjukkan bahwa nanopartikel emas dapat digunakan sebagai sensor kolorimetri untuk mendeteksi timbal secara visual melalui sifat optik resonansi plasmon permukaan. Gugus tiol (-SH) dalam asam tioglikolat dapat digunakan sebagai konjugat karena memiliki ikatan S-Au yang kuat, sementara gugus karboksil (-COOH) digunakan sebagai reseptor spesifik untuk Pb2+, yang menyebabkan agregasi dan meningkatkan stabilitas nanopartikel emas. Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode kolorimetri menggunakan asam tioglikolat dengan spektrofotometri UV-Visible yang terjangkau dan praktis. Karakterisasi hasil metode dilakukan dengan mikroskop transmisi elektron (TEM) dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Kondisi analisis optimum diperoleh dengan AuNPs volume 700 μL, asam tioglikolat 500 μM, pH 10,0 selama 10 menit. Hasil optimasi sintesis nanopartikel emas-tioglikolat dapat mendeteksi timbal hingga batas deteksi 9,5 ppm dengan serapan mencapai 0,3. Respon kolorimetri sensor cukup selektif terhadap Pb2+ setelah diuji bersama ion logam Ba2+, Mn2+, Cu2+, Mg2+, dan Hg2+. Aplikasi metode pada air di Danau Kenanga, FMIPA, dan Puspa Universitas Indonesia menunjukkan kadar timbal dalam sampel di bawah konsentrasi deteksi. Penelitian ini berhasil mengembangkan sensor kolorimetri TGA-AuNPs yang sederhana, cepat, mudah digunakan, dan murah untuk deteksi Pb2+ dalam air secara real-time.

Environmental pollution by heavy metal lead (Pb2+) had become a serious concern due to its detrimental effects on human health, such as kidney damage and neurotoxicity in children. Recent studies showed that gold nanoparticles could be used as a colorimetric sensor to detect lead visually through the optical properties of surface plasmon resonance. The thiol group (-SH) in thioglycolic acid was used as a conjugate due to its strong S-Au bond. The carboxyl group (-COOH) served as a specific receptor for Pb2+ causing aggregation and enhancing the stability of the gold nanoparticles. This study aimed to develop a colorimetric method using thioglycolic acid with affordable and practical UV-Visible spectrophotometry. The characterization of the method results was performed using transmission electron microscopy (TEM) and Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). The optimal analysis conditions were obtained with 700¼L of AuNPs, 500 μM of thioglycolic acid, and pH 10.0 for 10 minutes. The optimized synthesis of gold-thioglycolic nanoparticles could detect lead with a detection limit of 9.5 ppm and an absorbance of 0.3. The colorimetric sensor response was sufficiently selective for Pb2+ after being tested with Ba2+, Mn2+, Cu2+, Mg2+, and Hg2+ metal ions. The method's application to water samples from Lake Kenanga, FMIPA, and Puspa at the University of Indonesia showed lead levels below the detectable concentration. Thus, this study successfully developed a simple, fast, easy-to-use, and inexpensive TGA-AuNPs colorimetric sensor for real-time Pb2+ detection in water."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frandi Yuanda
"Konsumsi air yang bersih dan sehat adalah kebutuhan setiap mahluk hidup. Menurut WHO, konsentrasi ion kromium VI yang lebih dari 50 ppb dalam air minum dapat membahayakan kesehatan manusia WHO 1993 . Untuk itu perlu suatu metode penentuan konsentrasi ion kromium VI dalam suatu sampel dengan mudah, murah, cepat dan mobile. Pada penelitian ini elektroda glassy karbon yang kurang elektroaktif terhadap spesi kromium VI dan Kromium III, dimodifikasi dengan komposit grafena-nanopartikel Au yang dielektrodeposisi secara simultan dengan teknik cyclic voltammetry CV pada permukaan elektroda glassy karbon untuk meningkatkan sensitifitasnya, untuk kemudian digunakan dalam analisis spesiasi ion logam kromium VI dengan teknik square wave siklik voltmmetry SWSV dan Linear Scan Voltammety LSV dan penetuan kromium III dengan teknik cyclic voltammetry.
Elektroda glassy karbon termodifikasi dikarakterisasi dengan Scanning Electron Microscopy SEM, Fourier Transform Infrared Spectroscopy FTIR, X-Ray Diffraktofotometry XRD dan persamaan Randless-Sevcik. Konduktifitas yang tinggi dan luas permukaan yang besar pada grafena, menjadikan grafena menjadi tempat fiksasi/pertumbuhan nanopartikel Au yang bersifat elektrokatalisis terhadap logam kromium, dan memiliki konstribusi yang besar dalam meningkatkan sinyal arus listrik/sensitifitas pada analisis spesiasi ion logam Cr VI dan Cr III dengan teknik SWSV dan LSV pada rentang linear 0,01 ppm hingga 0,35 ppm dengan nilai limit deteksi LoD 48,7 ppb, dan untuk penentuan Cr III dengan teknik CV pada rentang linear 0,01 ppm hingga 0,35 ppm dengan nilai LoD 33,81 ppb dan LoQ 112,70 ppm. Elektroda kemudian digunakan untuk mendeteksi ion logam Cr VI dalam air danau di lingkungan universitas Indonesia dan didapatkan kadar sebesar 74,33 ppb dan hasilnya dibandingkan dengan metode pembentukan kompleks Cr-Difenil Karbazon yang ditentukan secara UV-Vis spectrofotometri dengan perbedaan hasil sebesar 30,88.

The consumption of clean and healthy water is the necessity of every living being. According to WHO, the concentration of more than 50 ppb of chromium VI ions in drinking water can harmfull for human health. So, we need a method of determining the concentration of chromium ion VI in a simple way, easy, cheap, fast and mobile. In this study, an electroactive glassy carbon electrode modified with graphene and Au Nanoparticles composites, for quantification to chromium VI and Chromium III species, are simultaneously electrodeposited with cyclic voltammetry CV techniques on the surface of glassy carbon electrodes to increase their sensitivity, and then used in the speciation analysis of the of chromium metal ions VI with square wave cyclic voltammetry SWSV and Linear Scan Voltammety LSV and for chromium III determined by cyclic voltammetry technique.
The modified glassy carbon electrode is characterized by Scanning Electron Microscopy SEM, Fourier Transform Infrared Spectroscopy FTIR, X Ray Diffractofotometry XRD and Randless Sevcik equations. The high conductivity and large surface area of the graphene make the graphene as fixation site for an electrocatalytic gold nanoparticles growth, and has a large contribution for improving electrical current signals sensitivity in speciation analysis of Cr VI and Cr III with SWSV and LSV technique with linear range at 0.01 ppm to 0.35 ppm and detection limit LoD of 48.7 ppb, and for determination of Cr III with CV technique with linear range from 0.01 ppm to 0.35 ppm with value of LoD is 33.81 ppb and value of LoQ is 112.70 ppm. The modified electrode then used to detect Cr VI metal ions in lake water in Universitas Indonesia and obtained a concentration of Chromium VI is 74.33 ppb and the results were compared with formation of Cr diphenyl carbazon complex method by UV Vis spectrophotometry with yield difference of 30, 88 .
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Keme
"Emas (Au) merupakan logam transisi yang telah banyak digunakan sebagai komponen aktif dalam produk kosmetik. Bentuk nano dari emas menunjukkan sifat optik baru, tidak beracun, biokompatibel dan aman digunakan. Pada penelitian ini, nanopartikel emas dibuat dengan reduksi HAuCl4 menggunakan NaBH4 dengan atau tanpa natrium sitrat sebagai agen penstabil. Nanopartikel emas dikarakterisasi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis, TEM, PSA, Zetasizer dan SSA. Hasil karakterisasi menunjukkan ukuran rata-rata nanopartikel emas dengan dan tanpa penstabil natrium sitrat adalah 5,75 ± 1,07 nm dan 4,94 ±1,05 nm. Potensial zeta untuk nanopartikel emas dengan dan tanpa penstabil natrium sitrat adalah -30,5 mV dan -20,48 mV. Nanopartikel emas diformulasikan dalam sediaan serum dan dilakukan uji kestabilan fisik nanopartikel emas. Uji ini dilakukan berdasarkan penampilan fisik, pH dan spektrum serapan dari nanopartikel emas. Uji stabilitas selama 6 minggu menunjukkan nanopartikel emas stabil dalam sediaan serum.

Gold (Au) is a metal transition element that has been widely used as an active component in cosmetic products. Nanoscale of gold shows new optical properties,non-toxic, biocompatible and safe. In this study, gold nanoparticles prepared by reducing HAuCl4 using NaBH4 with or without sodium citrate as a stabilizer. Gold nanoparticles were characterized by UV-Vis spectrophotometer, TEM, PSA,Zetasizer and SSA. The results showed the average size of gold nanoparticles with and without sodium citrate as stabilizer were 5,75 ± 1,07 nm and 4,94 ± 1,05 nm. Zeta potential of gold nanoparticles with and without sodium citrate as stabilizer were -30,5 mV and -20,48 mV. Gold nanoparticles were formulated in serum and the physical stability of gold nanoparticles had been tested. The test was done based on physical appearance, pH and absorption spectra. Stability test in 6 weeks showed that gold nanoparticles stable in serum."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Maryani
"Sensitivitas elektroda emas dan elektroda glassy carbon sebagai sensor oksigen dapat ditingkatkan melalui modifikasi nanopartikel emas pada permukaan elektroda glassy carbon. Modifikasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik self assembly. Deteksi oksigen dengan elektroda termodifikasi ini dapat digunakan untuk pengukuran nilai BOD. Sensor pengukuran BOD dianalisakan sebagai sensor oksigen terlarut dalam air dengan memperhitungkan selisih dari kadar oksigen yang terlarut sebelum dikonsumsi oleh mikroorganisme, dan setelah dikonsumsi oleh mikroorganisme.
Pengukuran sensor oksigen ini dilakukan dengan menggunakan cyclic voltammetry pada kisaran potensial -2000 mV hingga 2000 mV dan scanrate 100 mV/s. Puncak reduksi untuk pengukuran oksigen dengan menggunakan elektroda GC-NP Au berada pada potensial sekitar -0,538 V, sedangkan untuk elektroda GC dan Au masing-masing berada pada potensial -0,51 V dan -1,16 V.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kemampuan pemisahan sinyal dari background pada elektroda GC-NP Au (S/B=1,8994) lebih baik dibandingkan pada elektroda GC (S/B=1,53) dan elektroda Au (S/B=1,19). Elektroda GC-NP Au sensitivitas yang lebih baik dibanding GC dan Au. Presisi pengukuran respon arus sebanyak 10 kali terhadap larutan buffer posfat yang dialiri oksigen selama dua menit diperoleh sebesar 19,44% (RSD) untuk Au, 11,84% untuk GC, dan 10,50% untuk GC-NP Au. Hasil pengujian elektroda GC-NP Au untuk pengukuran BOD menunjukkan perbedaan arus yang sangat signifikan pada saat adanya khamir dan saat tidak adanya khamir.

Sensitivity of gold electrodes and glassy carbon electrodes as oxygen sensors can be improved through modification of gold nanoparticles on glassy carbon electrode surface. This modification can be done using self assembly techniques. Detection of oxygen with this modified electrode can be used for the measurement of BOD value. Sensors that is used for the measurement of BOD value is sensor for measurement of dissolved oxygen in water by calculating the difference in the levels of dissolved oxygen before being consumed by microorganisms, and when consumed by microorganisms.
Measurement of the oxygen sensor is performed using cyclic voltammetry at potential range of -2000 mV to 2000 mV and scanrate 100 mV/s. Reduction peak for oxygen measurement using GC-NP Au electrode at a potential of about -0.538 V, whereas for GC and Au electrodes each are at potential -0.51 V and -1.16 V.
The measurement results show that the separation ability of the background signal on GC electrode Au-NP (S / B = 1.8994) better than the GC electrode (S / B = 1.53) and Au electrodes (S / B = 1.19). Sensitivity of GC-NP Au electrode is better than GC and Au. Precision measurement of the flow response to the phosphate buffer solution by flowing oxygen for two minutes was obtained for 19.44% (RSD) for Au, 11,84% for GC, and 10,50% for GC-NP Au. Test results-NP Au GC electrode for BOD measurement showed a highly significant difference in flow at the moment the absence of yeast and the present of yeast.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S54634
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>