Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36309 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agung Kurniawan Putra
"Telah dilakukan sintesis CuO-Bentonit dengan menggunakan prekursor kompleks [Cu(NH3)4]2+ dan aplikasinya sebagai fotodegradasi Rhodamin B. CuO-Bentonit disintesis dengan mencampurkan agen pemilar kompleks [Cu(NH3)4]2+ dan bentonit. Larutan kompleks [Cu(NH3)4]2+ dibuat dengan menambahkan NH4OH 1,5 M ke dalam Cu(NO3)2.3H2O 1M. Selanjutnya melalui proses hidrotermal pada suhu 160deg;C selama 2 jam dan kalsinasi pada suhu 400o C selama 5 jam akan terbentuk CuO-Bentonit. CuO-Bentonit yang terbentuk kemudian dikarakterisasi dengan X-ray Diffractometry (X-RD), Infrared Spectrophotometry (FTIR), X-ray Fluorescense (X-RF), UV/Vis Diffuse Reflectance Spectrophotometry (UVDRS), Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) dan Scanning Electron Microscope (SEM). CuO-Bentonit yang terbentuk digunakan sebagai katalis dalam fotodegradasi Rhodamin B menggunakan sinar lampu-UV dengan menambahkan 50 mg CuO-Bentonit ke dalam 100 mL larutan Rhodamin B 2x10-5M pada beberapa variasi waktu.
Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa material CuO telah berhasil disisipkan pada lapisan interlayer bentonit. Analisis UV-DRS menunjukkan nilai energi bandgap sebesar 1,31 eV; 1,31 eV; dan 1,28 eV untuk masing masing 15%, 20 %, dan 25% CuO-Bentonit. Fotodegradasi Rhodamin B menggunakan CuO-Bentonit memperlihatkan penurunan konsentrasi pada penyinaran lampu-UV selama 180 menit. Berdasarkan data uji aplikasi material 20% CuO-Bentonit memiliki kemampuan sorpsi dan fotokatalis yang paling baik terhadap degradasi zat warna Rhodamin B.

It has been synthesized CuO-Bentonite by using precursor [Cu (NH3) 4]2 + and its application as a photodegradation of Rhodamine B. The CuO-Bentonite pillaring agent synthesized by mixing the [Cu(NH3) 4]2 + and bentonite. Solution of complex [Cu(NH3) 4]2 + is made by adding 1.5 M NH4OH in Cu(NO3) 2.3H2O 1 M. Furthermore, through a hydrothermal process at 160deg;C for 2 hours and calcination at 400o C for 5 hours will be formed CuO-Bentonite. CuO-Bentonite is formed and characterized by X-ray Diffractometry (X-RD), Infrared Spectrophotometry (FTIR), X-ray Fluorescense (X-RF), UV/Vis Spectrophotometry Diffuse reflectance (UVDRS), Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) and Scanning Electron Microscope (SEM). CuO-Bentonite is used as a catalyst in the photodegradation of Rhodamine B using UV-light by adding 50 mg of CuO-Bentonite into a 100 mL solution of Rhodamine B 2x10-5 M at some time variation.
XRD analysis results showed that the CuO material was successfully inserted into the interlayer of bentonite layer. UV-DRS analysis showed that the bandgap energy of 1.31 eV, 1.31 eV, and 1.28 eV for each of 15%, 20%, and 25% CuO-Bentonite respectively. Photodegradation of Rhodamine B using CuO-Bentonite showed a decline in the concentration of radiation-UV light for 180 minutes. Based on test, 20% CuO-Bentonite has the best sorption capacity and photocatalytic degradation of Rhodamine B.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30716
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusni Nurdani
"CuO-bentonit telah disintesis dengan menggunakan prekursor tembaga (II) sulfat dan KOH dalam etanol melalui metode hidrotermal pada T=16O°C selama 5 jam dan dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 400°C selama 5 jam. Hasil karakterisasi XRD, XRF dan FTIR mengkonfirmasi keberadaan CuO dalam bentonit Pengukuran dengan menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance menunjukkan bahvva CuO-Bentonit mempunyai energi pita pada daerah 1,4 eV. Uji aplikasi fotokatalis terhadap Rhodamin B menunjukkan bahwa CuO-bentonit memiliki aktivitas sebagai fotokatalis Daya sorpsi CuO-bentonit ikut berperan dalam proses pengurangan konsentrasi Rhodamin B."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30468
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Sundari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat effek perlakuan Bentonit terhadap kualitas pasir cetak. Proses perlakuan Bentonit berupa pemurnian senyawa Montmorilonit dari Bentonit dengan campuran alkohol - bromoform pada B.J. 2,1 gr/ml dan kecepatan pemutaran 4000 rpm. Secara statistik ditunjukkan bahwa perlakuan terhadap B.Boyolali memberikan hasil paling baik ( 85,76%) karena paling mendekati garis sentral yaitu 82,73 %.
Analisa pemurnian Montmorilonit dari ke 4 Jenis Bentonit (Boyolali, Karang Nunggal, Bogor, Wyoming) dilakukan dengan XRD dan hasilnya menunjukkan bahwa B.Bogor memberikan tingkat kemurnian paling tinggi dengan pengotor paling sedikit yaitu kuarsa dibawah 2%.
Analisa unsur dari ke 4 jenis Bentonit yang sama (tanpa perlakuan) dilakukan dengan XRF dan hasilnya menunjukkan bahwa B.Wyoming mempunyai ratio Na/Ca
paling tinggi yaitu 1,75. Pemurnian Montmorilonit dari Bentonit memberikan simpangan baku 3,44%. Pada penyiapan Bentonit Boyolali untuk pasir cetak dilakukan 18 kali percobaan pemurnian dengan kondisi teknis dimana digunakan campuran alkohol- bromoform murni dan bekas.
Pada pengujian pasir cetak digunakan 4 variabel Bentonit yaitu Montmorilonit hasil perlakuan B.Boyolali, B.Boyolali 270 mesh, B.Boyolali 140 mesh dan Bentonit UI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Montmorilonit (2%)memberikan kekuatan tekan basah, geser basah dan tarik kerinq masing-masing 1,1 N/cm2,
0,8 N/cm` dan 5,0 N/cm. Ke 4 variabel Bentonit diatas digunakan untuk uji cor spesimen Al dan hasilnya menunjukkan bahwa Montmorilonit (2%) memberikan effek paling baik pada permukaan benda tuang.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Farouq Fazmar
"Bentonit dimodifikasi dengan menyisipkan material semikonduktor ZnO ke dalam Iapisan interlayernya. Preparasi bentonit dilakukan dalam 3 tahapan, preparasi awal, bentonit dipurifikasi karbonat dan penjenuhan dengan NaCl. Proses sintesis dilakukan dengan metoda hidrotermal di dalam autoclave pacia suhu 160° C selama 12 jam kemudian padatannya dikalsinasi pada suhu 400°C selama 5 jam. Karakterisasi ZnO-bentonit dilakukan dengan menggunakan instrumentasi AAS, XRF, XRD, UV-Vis Diffuse Reflectance dan FTIR. Data UV-Vis Diffuse Reflectance memperlihatkan nilai band Gap 3,5 eV; 3,45 eV; 3,5 eV untuk masing-masing ZnO-bentonit 10%, 20% dan 30%. Uji aplikasi fotodegraciasi zat vvarna Rhodamin B dilakukan pada masing-masing fraksi ZnO-bentonit 10%, 20 % dan 30%. Fraksi ZnO- Bentonit 10% memberikan hasil yang paling efektif untuk mendegradasi zat vvarna Rhociamin B. Berciasarkan data uji aplikasi material ZnO-Bentonit memiliki kemampuan sorpsi dan fotokatalis terhadap zat vvarna Rhodamin B."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30465
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mustikana
"ABSTRAK
Reaksi oksidasi alkohol merupakan reaksi yang penting dalam sintesis senyawa organik. Penggunaan katalis sebagai zat yang mempercepat reaksi sangat diperlukan untuk menghasilkan reaksi yang efektif dan efisien. Pengembangan katalis heterogen cenderung lebih banyak dilakukan karena memiliki lebih banyak keuntungan. Pada penelitian ini dilakukan sintesis katalis heterogen yang berupa kompleks kobalt(II)bipyridin-MMT, kompleks kobalt(II)etilendiamin- MMT dan dilakukan uji katalitiknya pada reaksi oksidasi 1-heksanol. Katalis dikarakterisasi dengan X-ray difraction (XRD), Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), dan EDS. Hasil katalisis dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR, GC-MS dan didapatkan bahwa kompleks kobal(II)bipyridin belum memberikan aktifitas katalitik pada reaksi oksidasi 1-heksanol, sedangkan kompleks kobal(II)etilendiamin memberikan aktifitas katalitik sebesar 0,803 kali aktifitas reaksi oksidasi tanpa katalis dengan kondisi massa katalis 1,23 g, suhu 650C dan waktu reaksi 6 jam. Aktifitas katalitik katalis heterogen senyawa kompleks kobal(II)etilendiamin dan kompleks kobal(II)bipyridin pada reaksi oksidasi 1-heksanol lebih rendah dibandingkan dengan aktifitas katalis homogennya.

ABSTRACT
Alcohol oxidation is an important reaction in organic synthezis. In application, catalyst used as a faster reaction agent to give effective and efficient reaction. A Heterogeneous catalyst is prefer than homogeneous catalyst, because it has more advantanges. In this research a heterogenous catalyst synthezied from bentonite Merangin Jambi and modificated with cobalt(II) complexs. The catalyst has been applied in oxidation of 1-heksanol, and characterization of productused FTIR and GC-MS. The product indicated that catalyst complexs cobalt(II)bipyridin-MMT was not active in oxidation reaction, the catalyst complexs cobalt(II)etilendiamin-MMT give 0,803 time smaller than without catalyst. The heterogeneous catalyst activity is lower than homogeneous catalyst.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T37661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahid Hidayat
"Bentonit merupakan senyawa lempung yang tersusun atas mineral lempung dari kelompok smektit. Kandungan utama bentonit adalah mineral montmorillonit. Bentonit alam di modifikasi dengan penyeragaman kation menggunakan kation Na+. Juga dilakukan pilarisasi dengan Al2O3 untuk meningkatkan basal spasing. Untuk meningkatkan sifat reduksinya maka bentonit di immobilisasi dengan nanopartikel. Digunakannya nanopartikel bertujuan untuk meningkatkan daya katalis dari bentonit, sehingga diharapkan mampu mendegradasi perubahan dari senyawa 4-Nitrofenol menjadi 4-Aminofenol.
Dari hasil reduksi 4,3x10-4 mmol 4-Nitrofenol dengan 0,084 mmol NaBH4 menjadi 4-Aminofenol, di dapatkan Al-Bentonit@Au mampu mereduksi 98% reduksi dan persen konversi 93% dan Al-Bentonit@Cu mereduksi 100% dan mengkonversi 91%. Sedangkan Al-Bentonit@Ag, dan Al-Bentonit@Ni, pada 4,3x10-4 mmol 4-Nitrofenol hanya mampu mereduksi 4-NP namun belum terbentuk senyawa 4-AP. Katalis Al-Bentonit@Cu sebanyak 5 mg dengan waktu pengadukan 3 menit mampu mereduksi 5 mL 4-NP 1x10-3 M dengan 0,84 mL NaBH4 0,1 M dengan persen reduksi 98,9% dan persen konversi 99,2%.

Bentonite is a fine clay compound that is composed of clay minerals of the smectite group. The main content of bentonite is montmorillonite minerals. Natural bentonite modified by using a uniform cations Na + cations. Also performed pilarisasi with Al2O3 to increase basal spasing. To improve the properties of the bentonite reduction in immobilizing the nanoparticles. The use of nanoparticles aims to improve the catalyst of bentonite, that are expected to degrade the change of the compound 4-nitrophenol into 4- aminophenol.
Reduction of the results of 4.3 x10-4 mmol 4-nitrophenol with 0.084 mmol NaBH4 into 4-aminophenol, in getting Al-Bentonite @Au can reduce 98% percent reduction and the percent conversion of 93% and Al-Bentonite @ Cu can reduce100% and converting 91%. While Al-Bentonite@Ag, and Al-Bentonite @ Ni, at 4.3 x10-4 mmol 4-nitrophenol is only able to reduce 4-NP but not formed compound 4-AP. Al-Bentonite@Cu catalysts as 5 mg with 3 minutes stirring able to reduce 5 ml of 4-NP 1x10-3 M with 0.84 mL of 0.1 M NaBH4 with 98.9% percent reduction and 99.2% the percent conversion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamal Miftah
"Bentonit alam Jambi telah dimodifikasi menjadi Fe bentonit dengan menggunakan polikation besi III oksida sebagai katalis reaksi foto fenton. Karakterisasi katalis dilakukan menggunakan metode FTIR XRD dan EDS sementara studi fotokatalisis dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV Visible pada panjang gelombang 200 400 nm. Sebelum preparasi dilakukan pemurnian bentonit untuk mendapatkan bentonit yang kaya akan montmorilonit yang akan diseragamkan kation bebasnya dengan Na menjadi Na bentonit. Selanjutnya menggunakan metode kompleks tembaga amin ditentukan nilai kapasitas tukar kation dari bentonit Jambi dan diperoleh nilai KTK sebesar 37 1281 mek 100gram bentonit.
Hasil karakterisasi XRD dan EDS mengkonfirmasi keberadaan besi III oksida dalam bentonit Pengurangan kadar polutan organik fenol dan p klorofenol dilakukan menggunakan besi III oksida yang disisipkan pada katalis bentonit alam dengan penambahan hidrogen peroksida H2O2 30 dan penyinaran sinar UV C direaksikan dalam proses batch Untuk perbandingan proses adsorpsi fotolisis dan reaksi fenton dipelajari untuk menunjukkan penurunan kadar fenol dan p klorofenol yang murni berdasarkan proses foto fenton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan katalis besi III oksida yang disisipkan pada bentonit dengan pH awal diatas 6 dan penambahan 78 mM H2O2 total penurunan kadar yang paling efektif dari 100 mg L 1 fenol pada panjang gelombang 269 nm terjadi dalam waktu 90 menit dibandingkan dengan penurunan kadar p klorofenol pada panjang gelombang 279 nm.

Bentonite from Jambi has been modified into Fe bnetonit using iron III oxide polication as intercalation agent. Before perparation bentonite purification was performed in order to get bentonite which is rich with montmorillonite phase and then is cation exchanged with Na called Na bentonite. Furthermore using a copper amine methode its cation exchange capacity CEC value was determined as 37 1281 mek 100 g bentonite Reduction of the organic pollutants phenol and p chlorophenol was conducted using iron III oxide immobilized on pristine bentonite catalyst in the presence of hydrogen peroxide H2O2 30 and UV C light in batch process.
Catalyst characterization was performed using FT IR XRD and EDS while photocatalytic study was done by UV Visible spectrophotometry at wavelength 200 400 nm As comparison adsorption photolysis and fenton process were studied to indicate the degradation of phenol and p chlorophenol were purely based on photo fenton process.
The results indicated that by using catalyst of iron III oxide ndash pillared bentonite at initial pH above 6 and 78 mM H2O2 total decreased contents of the 100 mg L 1 phenol at wavelength 269 nm and p chlorophenol at wavelength 279 nm was occurred within 90 minutes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trianti Budi Kurniasih
"Molibdenum banyak digunakan sebagai katalis desulfurisasi dari senyawa merkaptan yang mengandung sulfur. Penelitian ini telah berhasil mensintesa katalis Mo8O26@MMT, melalui proses pilarisasi senyawa TBA-α-Mo8O26 pada bentonit (katalis A), dan sintesa In-Situ melalui reaksi MoO3 dan tetrabutilammonium hidroksida dalam pelarut air dengan bentonit (katalis B). Bentonit yang digunakan adalah bentonit alam dari Bogor. Uji sifat katalitik Mo8O26@MMT dilakukan pada proses desulfurisasi senyawa asam 3-merkaptopropanoat (AMP) dengan dua metode yang berbeda yaitu proses batch dan proses alir melalui katalis. Hasil karakterisasi GC-MS dari produk desulfurisasi melalui proses batch dengan katalis A menunjukan adanya asam asetat (60,92 %) dan asam propenoat (39,08 %), dan produk melalui proses alir melalui katalis A adalah asam butanoat (53,06 %). Sedangkan, desulfurisasi AMP dengan katalis B tidak berhasil melepaskan atom sulfur dari AMP.

Molybdenum was widely used as a catalyst for the desulfurization of sulfur-containing mercaptan compounds. In this study, has successfully synthesize catalysts Mo8O26@MMT, through a process TBA-α-Mo8O26-pillared bentonite (A catalyst), and In-Situ synthesis through reaction of MoO3 and tetrabutylammonium hydroxide solvent in water with bentonite (B catalyst). Natural bentonite was used obtained from Bogor. Test the catalytic properties Mo8O26@MMT by desulfurization process 3-Mercaptopropionic acid (AMP) with two different methods, namely batch process and flow-through-the-catalyst process. Characterization using GC-MS showed that products AMP desulfurization by batch process with A catalyst were acetic acid (60.29%) and propanoic acid (39.08%), whilst the product from flow-through-the-catalyst A process was butanoic acid (53.06%). In contrast, AMP desulfurization with B catalyst was unsuccessful release the sulfur atom of AMP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JMIPA 5(1-3)2000
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
JMIPA3-4(1-2)1998/1999
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>