Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarah
"Analisis perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi perkembangan TIK dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi TIK di berbagai bidang. Pada tugas
akhir ini akan dicari faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi perkembangan
TIK pada bidang rumah tangga, pendidikan, dan bisnis di Jakarta Selatan.
Pada awal analisis, dilakukan analisis cluster berdasarkan sejumlah variabel
pada availability of infrastructure to use ICTs. Dan analisis regresi logistik
dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
TIK di tiap-tiap bidang, dan diperoleh faktor yang mempengaruhi
perkembangan TIK di bidang rumah tangga adalah jumlah pendapatan, di
bidang pendidikan adalah uang bangunan, sedangkan di bidang bisnis
adalah jumlah infrastruktur TIK. Dan terakhir, dilakukan penggambaran
kondisi perkembangan TIK di tiap-tiap kecamatan di Jakarta Selatan
berdasarkan tiap-tiap bidang dengan menggunakan metode Geographic
Information Systems (GIS).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S27710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Analisis perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi perkembangan TIK dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi TIK di berbagai bidang. Pada tugas
akhir ini akan dicari faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi perkembangan
TIK pada bidang rumah tangga, pendidikan, dan bisnis di Jakarta Selatan.
Pada awal analisis, dilakukan analisis cluster berdasarkan sejumlah variabel
pada availability of infrastructure to use ICTs. Dan analisis regresi logistik
dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
TIK di tiap-tiap bidang, dan diperoleh faktor yang mempengaruhi
perkembangan TIK di bidang rumah tangga adalah jumlah pendapatan, di
bidang pendidikan adalah uang bangunan, sedangkan di bidang bisnis
adalah jumlah infrastruktur TIK. Dan terakhir, dilakukan penggambaran
kondisi perkembangan TIK di tiap-tiap kecamatan di Jakarta Selatan
berdasarkan tiap-tiap bidang dengan menggunakan metode Geographic
Information Systems (GIS)."
Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riesa Anandya Elfitri
"Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah
memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Dalam tugas akhir ini diselidiki variabel yang mempengaruhi
tingkat perkembangan TIK pada Sekolah Menengah Atas dan Sederajat di
Bekasi. Untuk memperoleh variabel tingkat perkembangan TIK, dilakukan
analisis two step cluster berdasarkan 2 variabel, yaitu kualitas guru dan
sarana prasarana TIK. Lalu, analisis regresi logistik biner dilakukan untuk
mengetahui variabel yang mempengaruhi tingkat perkembangan TIK pada
Sekolah Menengah Atas dan Sederajat di Bekasi. Diperoleh variabel yang
mempengaruhi tingkat perkembangan TIK adalah jumlah komputer dan
jumlah printer dan atau scanner. Setelah itu, dengan menggunakan Sistem
Informasi Geografis (SIG), diperoleh gambaran penyebaran variabel jumlah
komputer dan jumlah printer dan atau scanner pada Sekolah Menengah Atas
dan Sederajat di tiap kecamatan di Bekasi.
Kata kunci : analisis two step cluster, analisis regresi logistik biner, Sistem
Informasi Geografis, Teknologi Informasi dan Komunikasi.
ix + 60 hlm; lamp.
Bibliografi: 7 (1996-2007)"
Universitas Indonesia, 2009
S27879
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LIPI Press, 2006
303.483 3 EVA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Data dan Sarana Informatika, 2011
303.483 HAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moslem Afrizal
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) terhadap penerimaan pajak di Indonesia. Cakupan analisisnya adalah 34 provinsi di Indonesia dalam rentang waktu tahun 2018 s.d. 2022. Pajak yang menjadi basis analisis adalah pajak pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pusat, dimana proksinya adalah tax ratio (penerimaan pajak per PDRB provinsi), dan proksi TIK nya adalah base transceiver station (BTS) dan penetrasi internet. Pada dasarnya, pengaruh TIK terhadap penerimaan pajak bersifat indirect, sehingga penelitian ini menggunakan metode two-stage least square (TSLS) untuk menguji mekanismenya. Variabel yang menjadi penghubung adalah rasio kepatuhan SPT, karena hubungannya dengan TIK bersifat direct. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode two-step system GMM untuk melihat aspek dinamis dan menguji hubungan antara TIK dan penerimaan pajak secara direct. Hasil estimasi TSLS menunjukkan bahwa BTS dan penetrasi internet menunjukkan korelasi positif terhadap rasio kepatuhan, dan rasio kepatuhan berkorelasi positif terhadap tax ratio. Hasil estimasi GMM menggambarkan bahwa BTS dan penetrasi serta kepatuhan memiliki korelasi yang positif terhadap tax ratio. Sehingga, TIK memiliki hubungan terhadap penerimaan pajak secara indirect dan direct. Oleh karena itu, TIK memiliki potensi yang besar bagi peningkatan kepatuhan pelaporan SPT yang dapat mengarah pada penerimaan pajak di Indonesia.

This study aims to examine the relationship between information, communication and telecommunication (ICT) and tax revenue in Indonesia. The analysis covers 34 provinces in Indonesia over the period from 2018 to 2022. The focus of the analysis is on central taxes managed by the Directorate General of Taxes, with the proxy for tax revenue is the tax ratio (tax revenue per provincial GDP), and the ICT proxies are base transceiver stations (BTS) and internet penetration. Essentially, the association of ICT on tax revenue is indirect, thus this study employs the two-stage least squares (TSLS) method to test the mechanism. The intermediary variable is the tax compliance ratio, due to its direct relationship with ICT. Additionally, this study uses the two-step system GMM method to examine the dynamic aspects and test the direct relationship between ICT and tax revenue. The TSLS estimation results indicate that BTS and internet penetration show a positive correlation with the compliance ratio, and the compliance ratio positively correlates with the tax ratio. The GMM estimation results reveal that BTS, internet penetration, and compliance have a positive correlation with the tax ratio. Therefore, ICT is related to tax revenue both indirectly and directly. Consequently, ICT holds significant potential for enhancing tax compliance, which can lead to increased tax revenue in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di era globalisasi, demokratisasi dan otonomi daerah atau desentralisasi sudah menjadi kebutuhan
sekaligus tantangan khususnya bagi pemerintah. Pemerintah harus beradaptasi untuk
memanfaatkan, menguasai dan mengembangkan TIK melalui electronic government (e-Gov) sebagai media pelayanan publik (public service), partisipasi publik
(masyarakat), pemberdayaan masyarakat (empowerment community), pencitraan pemerintah, transparansi, akuntabilitas juga evaluasi bagi kemajuan pembangunan yang lebih sejahtera, merata dan berkeadilan"
320 JIPP 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Kemhan dan TNI sebagai leading sector dalam hal pertahanan, tidak terkecuali dalam bidang siber perlu melakukan langkah langkah terkait pertahanan siber. Langkah awal yang perlu dilakukan terkait pengamanan terhadap ancaman siber adalah mengetahui kesiapan TIK. Kemhan dan TNI dalam rangka mendukung pertahanan siber. Untuk mengaktifkan permasalahan penyiapan pertahanan siber dapat dimulai dengan melalui TIK di Indonesia. Dari hasil penelitian diperoleh formulasi model yang sesuai untuk pengukuran kesiapan TIK di Kemhan dan TNI berbasis Technology Acceptance Model dengan kerangka Technology-Organization Environment. Terdapat lima variabel dominan dalam model kesiapan sistem ( TIK untuk pertanahan siber dan kurangnya minat adopsi Perceived Easer Use), tekanan kompetisi (Competitive Preasure), dan kualitas sistem (Perceived Service Quality). Dari hasil penelitian terhadap kesiapan TIK di Kemhan dan TNI dapat disampaikan bahwa terdapat permasalahan yang meliputi rendahnya kesiapaan TIK untuk pertahanan siber dan kurangnya minat adopsi TIK."
JIP 1:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Siswoko
"Dari berbagai bidang industri, maka perusahaan di industri TIK dengan high technology-nya memiliki Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization EBITDA multiple dan Price to earning ratio PER relatif lebih tinggi daripada perusahaan-perusahaan di bidang industri sektor riil, jika dibandingkan dengan kinerja keuangan historikal. Nilai perusahaan seringkali dipersepsikan terlalu tinggi dan tidak rasional, jika diperbandingkan dengan aspek keuangan historikal saja. Dalam bisnis TIK, nilai perusahaan bisa menghasilkan Enterprise Value EV yang tinggi, bahkan untuk perusahaan yang dalam tahap pengembangan ataupun masih merugi. Aspek Non keuangan seperti jumlah pelanggan, jumlah transaksi, pemanfaatan teknologi serta faktor sinergi memberikan peluang bagi Perusahaan untuk dapat menciptakan new revenue driver sehingga Perusahaan dapat beroperasi dan tumbuh pendapatannya secara berkelanjutan. Studi kasus pada Perusahaan ini, untuk memperoleh gambaran bagaimana aspek non keuangan Perusahaan memberikan kontribusi kepada nilai Perusahaan dibandingkan jika hanya menggunakan faktor keuangan.

From the various types of types of industry, the companies in the ICT business having Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization EBITDA , multiple and price to earnings ratio PER is relatively higher than the companies in other sector, compared to the historical financial performance of each company. Value companies are often perceived as too high and irrational, if judging by the historical financial aspects only. In the ICT business, the company 39 s value could generate Enterprise Value EV is high, even for companies in the development stage or burden with financial losses. Non financial aspects such as the number of subscriber, number of transactions, high technology uses as well as the synergy factor, provides an opportunity for the Company to be able to create new revenue driver, so that the Company can operate and grow revenue in a sustainable and recurring. The case studies in the company, to obtain a view that non financial aspects of the company can give a contribution to the Company Value than if just using historical financial factors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>