Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tjoan Soen Hian
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1964
S16296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wibowo
"Asuransi atau pertanggungan berasal dari bahasa Belanda yaitu ?verzekering?, dan dalam bahasa inggris disebut insurance. Terdiri atas dua belah pihak yaitu tertanggung dengan istilah verzekerde atau insured sebagai pihak yang mengalihkan risiko kepada pihak lain, dan penanggung dengan istilah verzekeraar atau insurer sebagai pihak penerima peralihan risiko dengan menerima pembayaran yang disebut premi. Asuransi sosial atau wajib merupakan bentuk asuransi yang sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, melalui Undang-undang 33 dan 34 Tahun 1964 juncto Peraturan Pemerintah 17 dan 18 Tahun 1965, menunjuk PT Jasa Raharja sebagai pelaksana tunggal asuransi sosial angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas di Indonesia.
Pemerintah bertujuan untuk menyejahterakan sekelompok orang yang mempunyai kedudukan tertentu dalam masyarakat dan menyediakan suatu jaminan tertentu kepada seseorang atau anggota masyarakat yang menderita kerugian dalam memperjuangkan hidup dan keluarganya. Sejak berlakunya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Pratek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat telah berlaku pada 5 Maret 2000, larangan praktek monopoli yang dapat merugikan kegiatan ekonomi bangsa semakin ditingkatkan. PT Jasa Raharja adalah salah satu BUMN yang menurut KPPU melakukan praktek monopoli tidak sehat yang dilindungi Undang-undang.
Pemberian hak monopoli kepada Jasa Raharja melalui Undang-undang dimaksudkan untuk menjamin tersedianya layanan jasa santunan kepada penumpang yang mengalami kecelakaan. Namun, saat ini setelah pelaku pasar semakin kompleks, pemberian hak monopoli itu dinilai sudah tidak tepat, terutama setelah Indonesia resmi menjadi anggota organisasi perdagangan dunia dengan diratifikasinya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization pada tanggal 2 November 1994."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S24510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arlisa Indriani
"Perkembangan perekonomian yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan bisnis yang cepat puia. Dalan perkembangan bisnis selaiu terjadi transaksi, dimana transaksi tersebut tidak hanya dilakukan di satu tempat saja, tetapi dapat terjadi pada tempat yang berbeda, kota yang berbeda bahkan negara yang Oleh karena itu perlu adanya perlindungan dari kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan selama dalam perjalanan dari tempat asal ke tempat tujuan. Perlindungan terhadap surat berharga ini dijamin dengan asuransi cash in transit. Perusahaan asuransi dalam hal ini harus melakukan proses penyeleksian risiko yang disebut juga underwriting dengan memperhatikan hal-hal yang menjadi dasar penentuan underwriting asuransi cash in transit terutama kondisi keuangan si tertanggung. Oleh karena itu Si tertanggung harus melakukan tindakan-tindakan prefentif agar kerugian, kerusakan maupun kehilangan keuntungan yang diharapkan dapat dikurangi atau bahkan dieliminir. Metode penulisan yang dipakai dalam penulisan skripsi ini dengan menggunakan studi kepustakaan dengan mencari bahan literatur yang berhubungan dengan asuransi cash in transit data studi lapangan ke PT Asuransi Karyamas Sentralindo."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TH. Dwi Nugrohowati
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1994
S23083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Qomar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heirlan Faisyal
"The development of this insurance product is seen from the premium and the investment results, which are constantly increasing from year to year in accordance with the development of Unit-Linked products. This is, of course, related to the investment performance of Unit Link products, and any products of Unit Link that produces optimum investment performance. Unit Link is a life insurance product, combined with investment, and organized by investment management company. Unit Link is allocated for Cash Fund, Fixed Income Fund, Money Market Fund, and Mixed Fund. The research question is which are of the Unit link products that produce optimum investment performance by using Sharpe, Treynor and Jensen measurement method?.
The research is conducted with quantitative approach, specifically descriptive research. Population content are 179 products and sample amount of 150 products are sampled by means of purposive sampling method. The presented data are acquired from unit-linked daily value data in Business Indonesia, IHSG daily data, and Bank Indonesia's interest value. The data are calculated using Sharpe, Treynor, and Jensen's method of measuring investment's performance. Data tabulation is done with Microsoft Office Excel and SPSS version 16.0 software.
Based on the calculation results, Unit Link products that have best performance according to Sharpe method are Arthalink-Dynamic, Mega Link Protected Fund, Maestropiece Platinum (USD), and Manulife Dana Berimbang. According to Treynor method, Unit Link products that have best performance are MAA Rupiah Equity Fund, Manulife Pendapatan Tetap Dolar, Pro-Invest US$ Fund dan Brilliance USD Managed Fund. According to Jensen method, PRU link Rupiah Equity Fund, PRU link US$ Fixed Income Fund, ZLink Dana US$, and Mega Link Balanced Fund. In order to produce optimum investment performance, investors are recommended to invest their money to Arthalink-Dynamic Arthalink-Dynamic, Mega Link Protected Fund, Maestropiece Platinum (USD), and Manulife Dana Berimbang according to Sharpe method. In order to produce optimum investment performance, investors are recommended to invest their money to MAA Rupiah Equity Fund, Manulife Pendapatan Tetap Dolar, Pro-Invest US$ Fund dan Brilliance USD Managed Fund according to Treynor method. In order to produce optimum investment performance, investors are recommended to invest their money to PRU link Rupiah Equity Fund, PRU link US$ Fixed Income Fund, ZLink Dana US$, and Mega Link Balanced Fund according to Jensen method."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indrastuti
"Dalam melakukan penelitian terhadap hubungan antara biaya, volume serta laba pada suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, khususnya asuransi mempunyai perbedaan dengan perusahaan ialnnya Perbedaan tersebut terletak pada struktur blaya dan unit volumenya Pada sebuah perusahcian asufcinsi kerugian, biaya variabel langsung merupakan blaya yang timbul akibat adanya keglatan penerlmaan preml. Besarnya blaya-blaya variabel tersebut merupakan proporsi terhadap total penerlmaan preml setelah dikurangi dengan reasuransl. Perbedaan Ialnnya terletak pada unit volume. Oalam sebuah perusahaan asuransi unit volume dinyatakan dengan unit exposure yaltu besaran reslko yang harus ditanggung oleh perusahaan tersebut Pengukuran unit exposure Inl sangat tergantung pada 'personal judgment' serta tersedlanya data-data statlstik tahun-tahun sebelumnya.
PT. Asuransi X, adalah sebuah perusahaan asuransi swasta yang mengkhususkan pada jenis kerugian. Penerlmaan preml terbesar pada perusahaan Inl terletak pada jenis pertanggungan kebakaran, walaupun jika dihltung dari total unit exposure, jenis pertanggungan kendaraan bermotor merupakan yang terbesar.
Pembahasan dalam karya akhir ini adalah mellhat hubungan antara blaya. volume dan laba pada PT. Asuransi X untuk jenis pertanggungan kendaraan bermotor. Perhitungan tersebut akan menunjukkan bagaimana aplikasi analisis tersebut dalam perusahaan asuransi yang biaya-biayanya mempunyai ciri-clrl khusus.
Hasil perhitungan analisis CVP disini menunjukkan bahwa jenis pertanggungan kendaraan bermotor {motor vehicle Insurance) untuk kategori 1, yaitu kendaraan sedan, jeep dan sejenlsnya yang tidak disewakan adalah jenis pertanggungan yang 'totai sales rupiah to breakeven' paling besar.
Bagi sebuah perusahaan asuransi, pengeiolaan dana membutuhkan perhatlan yang cukup besar. Bentuk dari pengeiolaan tersebut dapat berupa pencadangan premi dan pencadangan klaim, selain bentuk investasi seperti deposito, saham dll."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjong Eng Bie
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1965
S16322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Irawati Purbani
"ABSTRAK
Sistem asuransi merupakan kumpulan perjanjian diantara beberapa pihak di mana salah
satu pihak setuju untuk menerima risiko pihak lainnya. Sistem asuransi ini secara keseluruhan
didisain untuk mengurangi ketidakpastian yang dapat menimbulkan risiko. Dalam karya akhir
ini faktor- fáktor ketidakpastian yang secara potensial dapat menyebabkan terjadinya risiko
diidentifikasi melalui pendekatan yang digunakan yaltu dengan membagi fkktor-faktor
ketidakpastian menjadi beberapa sumber.
Dengan membagi faktor-faktor ketidakpastian menjadi beberapa sumber, maka
selanjutnya dilakukan perhitungan menggunakan suatu aLat ukur yaitu koefisien determinasi.
Koefisien determinasi ini digunakan untuk menghitung nilal-nilal relatif dan fàktor-Thktor
ketidakpastian. Koefisien deterininasi yang cligunakan didasarkan pada ruetoda regresi dengpn
sam variabel tidak bebas, Y (dependent variable) dan dua buah variabel bebas, X (independent
variable).
Data yang digunakan yang berasal dan sebuah perusahaan besar ?suransi jiwa adalah
data asuransi berjangka 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun dan 10 tahun ðengan masing-masing diaxnbil
data sebanyak 10, 50 dan 100. Sebagai vaniabe! ¥ ialah uang pertanggungan (policy fie),
sebagai vaniabel X, adalah tìngkat suku bunga (interest rate) dan variabel X2 adalah tingkat
mortaLita (mortality). Hasil yang ingin dilihat adalah faktor risiko yang mana yang
mempengaruhi uang pertanggungan dan model regresinya untuk masing-niasing masa asuransi
dan masing-masing jumlah polis.
Kontribusi risiko dan tingkat mortalita hampir mendominasi untuk jumlah polis 10 dan
100 pada setiap masa asuransi. Sedangkan untuk tingkat suku bunga memberikan kontribusìnya
yang besar pada jumlab polis 50 untuk setiap masa asuransi, kecuali asuransi beijangka S tahun
yans tetap didominasi oleh tingkat mortalita. Selain itu nilai kontribusi tingkat suku bunga dan
tingkat mortalita semakin besar untuk jangka waktu asuransi yang semakin lama.Misalnya
untuk asuransi yang berjangka 1 tahun kontribusi tingkat suku bunga terbesar hanya 0,642,
tetapi pads asuransi berjangka 5 tahun meningkat menjadi 0,947 dan akhirnya untuk asuransi
berjangka 10 tahun menjadi 0,982. Sedangkan untuk tingkat mortalita pada asuransi berjangka
1 tahun kontribusi terbesar diberikan sebesar 0,937, pada asura.nsi berjangka S talma 0,965 dan
meningkat untuk asuransi berjangka 10 tahun menjadi 0,991.
Tahap selanjutnya dilakukan pembentukan model atau memilih model terbaik melalui
kontribusi variabel-variabel bebas tersebut. Untuk asuransi betjangka 1 tahun dengan jumlab
polis 10 dan 100, variabel tingkat suku bunga dan rnortalita diterima untuk diniasukkan ke
dalam model. Sedangkan untuk junth polls 50 hanya variabel tingkat suku. bunga saja yang
diterinia. Pada asuransi beijangka 3 tahun, untukjumlah polis 10 dan 100, variabel tingkat suku
bunga ditolak untuk dimasukkan ke dalam model, tetapi untuk jumlah polis 50 hanya vaiiabel
tíngkat suku bunga saja yang diterima. Pada asuransi beijangka 5 tahun, untuk jumlah polis 10
ke dna variabel diterinia untuk dimasukkan ke dalam model, untuk jumlah polis 50, hanya
menerima variahel tingkat suku bunga saja. Sedangkan untuk jumlah polis 100, variabel tingkat
mortalita ditolak untuk dimasukkan ke dalam model. Terakhir pada asuransi beijangka 10
tahun, untuk jumlah polis 10 dan 100 kedua variabel diteiima untuk dimasukkan ke dalam
model, tetapi untuk jumlah polis 50 hanya variabel tingkat suku bunga saja yang diterima dalazn
model.
Kurang banyaknya variabel adalab kelemahan dalam penelitian ini. Selanjutnya
disarankan untuk menambah variabel bebas yang sesual agar terlihat lebib jelas lagi pengaruh
faktor-faktor ketidakpastian yang dapat menimbulkan risiko seliingga dapat dipilih teknik
manajemen risiko yang sesuai."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>