Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53339 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istama Tatang Siddharta
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Kemenady
"Dengan perkembangan pasar uang yang pesat, banyak pihak
yang berusaha mengambil keuntungan sesaat dari selisih kurs suatu mata uang yang sedang bergejolak relatif terhadap mata uang yang lain. Pengamatan terhadap kurs mata uang di pasar uang dapat dilakukan setiap detik melalui media telekomunikasi, misalnya Reuter, Telerate.
Gejolak kurs mata uang terutama disebabkan oleh bebera
pa faktor, yaitu persepsi pedagang valas dan adanya berita perubahan ekonomi, politik, bahkan perang. Faktor-faktor ini akan membuat kurs suatu mata uang bergejolak untuk jangka waktu yang pendek atau bahkan untuk jangka waktu yang panjang, bila diikuti oleh perubahan fundamental ekonomi.
Berdasarkan pengamatan langaung yang dilakukan di
beberapa pusat perdagangan valas di Jakarta, studi ini mengadakan analiasa data nilai tukar valas selama tahun 1990 untuk empat mata uang yang dipasarkan di pasar uang dunia, yaitu: CRF (Swiss France), GBP (Pound Sterling), DM (Mark German), dan Yen, semuanya relatif terhadap USD (US Dollar). Pengamatan didasarkan atas harga tukar valas saat pasar dibuka (opening Market) setiap hari. Dari analisa data dilakukan secara kualitatif atas dasar pengamatan bulanan dengan meninjau aspek umum, teknis, dan fundamental yang menentukan kurs valas. Pendekatan moving average dilakukan dalam beberapa tingkat.
Dari analisa diketahui bahwa pada saat moving average
tingkat 3 dan 7 bertemu maka akan diikuti oleh pembalikan arah dan nilai kurs valas. Pembelian atau penujalan suatu valuta asing dilakukan berdasarkan jenis mata uang yang dimiliki pada saat teradi pembalikan arah, sehingga dapat diperoleh keuntungan. Tingkat 3 dan 7 dipilih karena kurva moving average tingkat 3 biasanya berperilaku serupa denga kurva nilai tukar valas yang sebenarnya. Sedangkan kurva moving average tingkat 7 merupakan bentuk penghalusan kurva nilai tukar valas yang lebih cenderung mendahului arah kurva ke garis horisontal. Kedua kombinasi moving average? tingkat 3 dan 7 merupakan kombinasi yang baik untuk melihat kecenderungan kurva nilai tukar dalam kurun waktu satu minggu.
Selanjutnya, andaikan kedua kurva moving average
tingkat 3 dan 7 sejajar dengan kurva nilai tukar sebenarnya pada umumnya arah gerakan nilai tukar akan terus searah sampai suatu saat bila kedua kurva moving average saling mendekat dan berpotongan maka akan terjadi pembalikan arah. Jikalau kedua kurva moving average saling berpotongan satu dengan yang lain dalam waktu yang singkat, saat-saat tersebut kurang menguntungkan untuk mengadakan transaksi, baik untuk membeli ataupun menjual. Keadaan pasar yang stabil dengan kurva moving average yang tidak terlalu berfluktuasi dalam waktu beberapa hari, merupakan keadaan yang baik untuk memasuki pasar. Tindakan membeli atau menjual tergantung jenis mata uang yang dimiliki atau mata uang yang hendak dibeli.
Hasil temuan di atas tentu masih perlu dilengkapi lagi
dengan pengujian lebih lanjut dalam praktek sehingga model ekspektasi dan temuan ini dapat lebih akurat untuk menentukan ekspektasi kurs suatu mata uang.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yoopi Abimanyu
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004
330.01 YOO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Eliot
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Uang adalah salah satu dari penemuan manusia yang sangat penting yang membentuk suatu sistem ekonomi modem yang kompleks. Untuk memudahkan transaksi menggunakan uang, diadakanlah sistem standard. Pertama sekali ialah standard emas yang merupakan sistem moneter intemasional dimana nilai dari suatu mata uang ditentukan dengan sejumlah tertentu emas. Masa penggunaan sistem ini sejak tahun 1870-an hingga pecah perang dunia I tahun 1914. Sistem standard emas terhenti selama perang dunia I, dan membentuk standard barn yang disebut gold exchange standard. Mulai tahun 1946, sesuai dengan persetujuan Bretton Woods, setiap negara berikrar untuk mempertahankan nilai tukar mata uangnya tetap (fixed) ibandingkan nilai dollar a tau emas. Pada oulan Desember 1971, dengan perjanjian Smithsonian, dunia secara perlahan lahan bergerak ke arahfree exchange rate dan resmi menggunakan sistem nilai tukar mengambang pada tahun 1973.
Sejak saat itu gejolak perubahan kurs valuta asing berkembang secara fluktuatif sehingga menyebabkan timbulnya resiko valuta dan menyebabkao variasi pada keuntungan operasi perusahaan. Jenis resiko tersebut ialah resiko perubahan kurs (berubahnya nilai aset, liabilitas, revenue, dan ongkos pengeluaran perusahaan jika dinilai dari nilai mata uang asing) serta resiko politik seperti pembatasan ekspor/impor, pengawasan pemerintah terhadap pergerakan aset dan kontrol kapital.
Setiap kegiatan bisnis pada masa kini yang melibatkan transaksi intemasional tentulah menghadapi resiko kurs dalam transaksinya. Kenyataan ini mengakibatkan semakin banyak perusahaan yang memperhatikan pengaruh dari perubahan nilai tukar uang yang dapat terjadi setiap saat dan seringkali mempengaruhi kineija perusahaan balk dalam keunggulan kompetisi ataupun dalam penerimaan keuntungan perusahaan.
Salah satu cara untuk membantu kesulitan tersebut adalah dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk memprediksi perubahan nilai tukar uang di masa depan. Pada komputer dijalankan program simulasi khusus sehingga hasil aplikasi program yang diperoleh dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang cepat, akurat, dan efisien dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.
Program simulasi yang didesain pada karya akhir ini menggunakan parameter-parameter ekonomi fundamental, Karena itu hanya cocok untuk pendugaan yang bersifat jangka panjang dan kurang tepat jika dipakai untuk pendugaan harian. Alasan penggunaan model-model fundamental ialah karena penggunaan dan fungsi model yang sederhana, mudah dipahami dan menggunakan data faktor-faktor fundamental ekonomi yang mudah diperoleh sehingga memudahkan user atau pengguna untuk mengoptimalkan penggunaannya. Program simulasi dapat menghasilkan beberapa output sekaligus dan model yang berbeda bila user memiliki data input yang lengkap. Output yang dihasilkan dapat berupa taksiran nilai dan arah pergerakan kurs di masa mendatang.
Secara umum proses pengolahan data menggunakan program terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama ialah proses input data. Pada tahapan mi user memasukkan data ke dalam program (menggunakan input devices seperti keyboard). Tahap berikutnya ialah pemrosesan data menggunakan fungsi atau model yang terdapat dalam program untuk menghasilkan informasi. Tahap ketiga ialah proses output informasi.. Pada tahap akhir ini data yang telah diproses tadi diperlihatkan kepada user sebagai informasi.
Pemrograman forecasting valuta dilakukan menggunakan software bahasa pemrograman Delphi for Windows 95. Pemilihan penggunaan bahasa pemrograman Delphi ini ialah karena mudah dipelajari, user interface yang baik, hasil kompilasi yang berkualitas serta mendukung penuh model aplikasi 32-bit pada Windows 95.
Keuntungan dan kemudahan dalam penggunaan program forecasting valuta antara lain data-data input berupa parameter fundamental ekonomi yang mudah diperoleh, user dapat sekaligus mengeksekusi model-model sehingga dapat langsung membandingkan output dan hasil eksekusi masing-masing model forecasting, penggunaan program menggunakan bahasa Indonesia sehingga mudah dipelajani, user interface Windows 95 yang bersahabat, penggunaan tab notebook pada setiap tahapan penggunaan program memudahkan user dalam menginput data dan memperoleh output infonnasi, fasilitas help atau bantuan yang lengkap, serta fasilitas pelaporan (reporting) untuk pencetakan output hasil forecasting menggunakan printer.
Pengembangan sistem lebih lanjut masih dapat dilakukan dengan melengkapi program modul technical forecasting dan fasilitas untuk mendesain model sendiri oleh pengguna program sehingga memungkinkan pengguna program untuk menambah model-model forecasting yang baru. Pengembangan lain yang juga memungkinkan ialah penambahan modul program dengan komunikasi internet. Dengan modul mi maka user dapat mencari data dan mengambil data langsung dari internet sehingga hasil output forecasting yang diperoleh menjadi Iebih baik lagi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyana Miranti
"Penelitian memiliki tujuan untuk menganalisa dampak interkoneksi, tarif akuntansi dan kurs valuta asing terhadap akuntansi pendapatan jasa telepon internasional. Penelitian meliputi penelitian lapangan. Selain itu, penelitian juga mencakup telaah kepustakaan yang mendukung penelitian ini. Penelitian ini menggambarkan kompleksnya akuntansi pendapatan jasa telepon internasional sehubungan dengan masalah interkoneksi. Interkoneksi mencakup interkoneksi antara penyelenggara jasa telepon internasional dan juga interkoneksi antara penyelenggara jasa telepon domestik dan penyelenggara jasa telepon internasional. Penurunan tarif akuntansi menyebabkan penurunan pendapatan telepon internasional. Perubahan kurs valuta asing menyebabkan kenaikan pendapatan telepon internasional. Penurunan tarif pungut dan tarif telekomunikasi lintas batas menyebabkan penurunan pendapatan telepon internasional. Berdasarkan penelitian, penulis menyimpulkan bahwa akuntansi pendapatan jasa telepon internasional merupakan akuntansi pendapatan khusus sesuai dengan PSAK No. 35 tentang Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi. Penulis juga menyimpulkan bahwa pertumbuhan riil pendapatan mendekati pertumbuhan trafik telepon internasional. Penulis menyarankan pemakaian istilah interkoneksi diperluas tidak hanya antara penyelenggara jasa telekomunikasi domestik dengan internasional tetapi juga mencakup hubungan antara penyelenggara jasa telekomunikasi internasional. Penulis juga menyarankan agar konsep pembagian pendapatan sesuai dengan PSAK No. 35 butir 12 (a) dipertimbangkan dalam pola kerjasama antara penyelenggara jasa telekomunikasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TB M. Abrar Kautsar
"Nilai transaksi perdagangan pada pasar valuta asing di seluruh dunia mencapai 3 Trilliun US Dollar setiap harinya. Dengan latar belakang seperti ini, wajar jika dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memprediksi nilai kurs valuta asing dengan akurat. Dalam tugas akhir ini akan digunakan algoritma memetika untuk memprediksi kurs valuta asing. Algoritma memetika merupakan gabungan dari algoritma genetika dengan algoritma pencarian lokal. Model regresi yang digunakan yaitu model autoregressive, dimana untuk memprediksi nilai kurs pada hari ke n+1 digunakan data n hari sebelumnya.
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk melihat kemampuan dari algoritma memetika dalam memprediksi kurs valuta asing. Kemampuan dari algoritma memetika ini akan diukur berdasarkan persentase error yang relatif terhadap data kurs sebenarnya. Percobaan dilakukan menggunakan data kurs USD/IDR, USD/EUR, USD/GBP, USD/CHF, dan USD/JPY dari tahun 2000 sampai tahun 2007. Prediksi dilakukan dengan beberapa jenis data, yaitu data harian, mingguan, dan bulanan.
Dari hasil percobaan, disimpulkan bahwa kemampuan algoritma memetika dalam memprediksi kurs valuta asing cukup baik. Persentase error terkecil didapat dari data 5 harian dengan kurs USD/IDR sebesar 0,3852 %, sedangkan persentase error terbesar didapat dari data 6 bulanan dengan kurs USD/EUR sebesar 4,4766 %.
Kata kunci : algoritma genetika; prediksi; kurs valuta asing
x + 46 hlm.; lamp;
Bibliografi: 9 (1993 - 2007)"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S27762
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Nilai transaksi perdagangan pada pasar valuta asing di seluruh dunia mencapai 3 Trilliun US Dollar setiap harinya. Dengan latar belakang seperti ini, wajar jika dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memprediksi nilai kurs valuta asing dengan akurat. Dalam tugas akhir ini akan digunakan algoritma memetika untuk memprediksi kurs valuta asing. Algoritma memetika merupakan gabungan dari algoritma genetika dengan algoritma pencarian lokal. Model regresi yang digunakan yaitu model autoregressive, dimana untuk memprediksi nilai kurs pada hari ke n+1 digunakan data n hari sebelumnya. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk melihat
kemampuan dari algoritma memetika dalam memprediksi kurs valuta asing. Kemampuan dari algoritma memetika ini akan diukur berdasarkan persentase error yang relatif terhadap data kurs sebenarnya. Percobaan dilakukan menggunakan data kurs USD/IDR, USD/EUR, USD/GBP, USD/CHF, dan USD/JPY dari tahun 2000 sampai tahun 2007. Prediksi dilakukan dengan beberapa jenis data, yaitu data harian, mingguan, dan bulanan. Dari hasil percobaan, disimpulkan bahwa kemampuan algoritma memetika dalam memprediksi kurs valuta asing cukup baik. Persentase error terkecil didapat dari data 5 harian dengan kurs USD/IDR sebesar 0,3852 %, sedangkan
persentase error terbesar didapat dari data 6 bulanan dengan kurs USD/EUR sebesar 4,4766 %."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yariza
"Laporan magang ini akan memaparkan tentang perlakuan akuntansi keuntungan atau kerugian selisih kurs atas transaksi valuta asing di Bank Indonesia yang berbeda dengan praktik pada umumnya. Bank Indonesia tidak mengakui keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada laporan laba rugi, tetapi mengakui di dalam neraca sebagai ekuitas. Sebagai konsekuensinya, Bank Indonesia menggunakan metode net currency position (NCP) untuk menghitung keuntungan atau kerugian yang direalisasi. Metode NCP akan menghasilkan average cost (AVC) yang digunakan sebagai biaya perolehan untuk menghitung keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi.

Abstract
This report focuses in describing about accounting treatment for gains or losses of foreigns exchange difference on foreign currency transaction in Bank Indonesia which is different from common practice. Bank Indonesia does not recognize unrealized foreign currency gains or losses in income statement, but recognizes it in balance sheet as a component in equity. Because of that, Bank Indonesia uses net currency position (NCP) method to compute realized foreign currency gains or losses. NCP method is going to generate average cost (AVC) which is used as cost in computing realized foreign currency gains or losses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edwina Pinka Anggarani
"Penelitian ini menganalisis penerapan PKAK 03: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing pada Kebijakan Akuntansi Keuangan Bank Indonesia (KAKBI) sebagai standar dalam pengaturan terkait transaksi valuta asing pada laporan keuangan BI. KAKBI disusun oleh Komite Penyusun KAKBI dan mulai diimplementasikan tahun 2014. Implementasi PKAK 03 dianggap tepat bagi BI dikarenakan pengakuan keuntungan/kerugian selisih kurs terkait transaksi antar valuta asing dalam rangka pengelolaan cadangan devisa yang belum mencerminkan dampak dari upaya pencapaian tujuan BI, belum diakui sebagai surplus defisit.

This study analyzes the implementation of PKAK 03: The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates in Financial Accounting Policy of Bank Indonesia (KAKBI) as a standard related to foreign exchange transactions on BI?s financial statements. KAKBI prepared by the KAKBI?s Committee and implemented in 2014. The implementation of PKAK 03 considered appropriate due to the recognition of gains/losses of foreign exchange transactions in order to manage foreign exchange reserves which do not yet reflect the impact of efforts to achieve BI?s purpose, is not recognized as surplus deficit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timotius, Edwin
"Globalisasi perdagangan dunia yang makin lama makin bebas sifatnya, menyebabkan perusahaan-perusahaan di Indonesia pun mau tidak mau membuka diri terhadap kemungkinan meningkatnya perdagangan internasional, baik dengan mitra bisnis maupun saingan mereka di luar negeri. Perdagangan internasional secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan perusahaan menghadapi resiko pemilikan valuta asing yang digunakan dalam perdagangan tersebut. Penulis melakukan studi eksploratif dengan bahan-bahan literatur dari buku teks, artikel dan sumber-sumber bacaan lain yang berhubungan. Sebagai bahan perbandingan, dibahas juga studi kasus yang terdapat dalam hasil penelitian di Inggris dan Amerika. Pasar valuta asing adalah suatu tempat (atau kondisi) bertemunya permintaan dan penawaran dari pihak-pihak yang membutuhkan dan memiliki kelebihan valuta asing. Resiko yang dihadapi perusahaan dalam pemilikan valuta asing berarti perusahaan memiliki kemungkinan kerugian (atau keuntungan) atas harta, kewajiban atau arus kas dalam mata uang asing yang diakibatkan oleh perubahan kurs mata uang. Financial hedging merupakan salah satu sarana yang digunakan perusahaan untuk melakukan strategi keuangan dalam menyeimbangkan resiko yang diakibatkan oleh perubahan kurs nominal. Proses akuntansi valuta asing yang merupakan suatu rangkaian pencatatan dan pelaporan, diperlukan untuk memberikan informasi yang menjadi bahan pertimbangan untuk menilai apakah suatu perusahaan sudah cukup berhasil dalam mengelola resiko valuta asing yang dihadapinya. Pembahasan yang dilakukan mengacu pada International Accounting Standard nomor 21 (IAS 21 - "Accounting for the Effects of Changes in Foreign Exchange Rates") dan Pernyataan PAI nomor 1 (PPAI 1 - "Akuntansi untuk Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing"). Di Indonesia, belum ada suatu peraturan tertentu yang dikeluarkan oleh badan-badan yang berwenang yang berkaitan langsung dengan praktek akuntansi valuta asing. Diharapkan melalui peraturan-peraturan yang akan dikeluarkan nanti, masyarakat dan para pelaku bisnis khususnya dapat menyadari arti penting diadakannya manajemen valuta asing yang handal dan dapat dipercaya, balk oleh perusahaan-perusahaan yang "go international" atau para peserta pasar valuta asing lainnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>