Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77236 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Ambari Ibrahim
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Muharfa
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Hafieda
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freddy Thamrin
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayburn, Letricia Gayle
Jakarta: Erlangga, 1999
657.42 RAY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hilda F Sutisna
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Lena D.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adrian
"Komite audit menjadi sangat penting bagi proses audit (Braiotta. 2004; 6). Komite audit dibentuk untuk tujuan membantu komisaris agar lebih efektif dalam menjalankan tugasnya yang berhubungan dengan pihak manajemen, internal auditor perusahaan dan juga pihak eksternal auditor. Sebuah forum diskusi yang diselenggarakan Indonesian Society of Independent Commissioner (ISICOM), 2001, menyebutkan bahwa peran komisaris perusahaan di Indonesia, sering tidak efekif. Dengan demikian komisaris membutuhkan bantuan komite audit yang merupakan tenaga ahli untuk melakukan pengawasan.
Pengawasan dan proses audit merupakan bagian penting dalam penegakan good corporate governance (GCG). GCG merupakan sistem yang mengatur keseimbangan antara hak dan kewajiban serta pembagian tugas para pihak yang berkepentingan (share holder dan stakeholder). Banyak penelitian membuktikan bahwa penerapan GCG bisa meningkatkan value of the firm (Todd Mitton, 2000. Mc Kinsey & Co, 2002). Namun demikian tidak semua perusahaan akan mendapat manfaat yang sama dan optimal dari penerapan GCG. Salah satu faktor penentunya adalah efektifitas dari organ-organ GCG tersebut yakni dewan direksi, dewan komisaris, komite audit dan komite lainnya yang
dibentuk perusahaan. Dengan dasar pertimbangan pentingnya efektifitas dari organ-organ GCG khususnya komite audit, penelitian ini mencoba menganalisis dan menguraikan faktorfaktor yang mempengaruhi efektifitas komite audit sekaligus melakukan
pengukurannya. Studi kasus diambil pada PT. Permodalan Nasional Madani (PNM), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang keuangan non Bank. PNM juga pernah mendapat Anugerah Review 2005 dalam kategori Implementasi GCG terbaik. Analisis efektifitas komite audit PNM dilakukan dengan menggunakan 13 variabel pengukuran yakni 1) Terkait isu risiko perusahaan 2) Penilaian terhadap proses-proses yang berhubungan dengan risiko perusahaan dan control environment 3) Pengawasan laporan keuangan 4) Evaluasi proses audit internal dan indipenden. 5) Piagam komite audit 6) Indipendensi komite audit 7) Keanggotaan komite audit 8) Keahlian dan
pelatihan anggota komite audit 9) Laporan komite audit 10) Rapat-rapat komite audit 11) Reviews dan briefings 12) Kompensasi dan benefit bagi anggota komite audit 13) Self assessment. Variabel pengukuran ini di tetapkan berdasarkan kajian pustaka terutama yang bersumber dari KPMG dan juga Keputusan Menteri (Kepmen) BUMN. Penilaian terhadap 13 variabel tersebut diberikan oleh 6 orang responden yakni 2 orang anggota komite audit, kepala urusan sekretariat perusahaan, kepala urusan satuan pengawasan internal, kepala urusan perencanaan dan pejabat urusan manajemen risiko.
Setiap variabel penelitian terdiri dari satu pertanyaan dan beberapa pernyataan untuk memandu responden dalam memberikan penilaian. Peneliti juga melakukan wawancara langsung dengan seluruh responden dalam rangka mengetahui lebih jauh faktor-faktor
yang mempengaruhi efektifitas komite audit PNM. Data hasil penelitian diolah dengan statistik deskriptif yang menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pengukuran menggunakan skala rating dari 1 ? 5 yang diterjemahkan berupa 1 = PP (perlu perbaikan mendasar), 2 = K (kurang), 3 = C (cukup), 4 = B (baik), 5 = SB
(sangat baik). Penilaian dari responden dalam bentuk angka 1 ? 5 juga dibobot berdasarkan 3 kategori yakni 1) Isu Risiko 7,7% 2)Pelaksanaan Tanggungjawab komite audit 23,1% dan 3)Struktur komite audit 69,2%.
Dari hasil perhitungan terhadap efektifitas komite audit PNM didapat nilai (score) 440 dari maksimal 600. Hasil ini berada pada skala C (Cukup) s/d B (baik) dengan kecendrungan B (Baik). Penelitian juga menemukan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian PNM dalam rangka meningkatkan efektifitas komite auditnya antara lain terkait isu risiko dan self assessment. Namun demikian, penelitian ini masih
terdapat kelemahan yakni penentuan bobot penilaian merupakan judgment peneliti, bukan berdasarkan penelitian khusus untuk mengetahui bobot penilaian dari masing masing kategori (isu risiko, pelaksanaan tanggung jawab dan struktur komite audit). Penulis berharap ada penelitian lanjutan yang bisa menunjang penelitian ini terkait dengan bobot penilaian tersebut, semoga."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T24060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelina Helawati
"Struktur modal yang terdiri dari utang dan ekuitas memiliki biaya modal yang berbeda. Komposisi yang tepat dari pemilihan antara utang dan ekuitas dapat mengurangi biaya modal yang disebut sebagai struktur modal optimal. Dengan menentukan struktur modal yang optimal, perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karna itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-2016. Penelitian ini menggunakan panel threshold regression model yang dikembangkan oleh Hansen (1999) untuk menentukan nilai threshold. Nilai threshold tersebut dapat menentukan titik tertentu dari rasio utang perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat threshold effect pada seluruh sektor, sektor utama, dan sektor jasa. Namun, threshold effect hanya terdapat pada sektor manufaktur dimana nilai threshold tersebut adalah sebesar 22%. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur di Indonesia dapat menggunakan utang dalam komposisi struktur modal sebesar kurang dari 22% untuk meningkatkan nilai perusahaan.

The capital structure that consists of debt and equity has different cost of capital. The appropriate proportion between debt and equity can minimized the cost of capital, reffered as the optimal capital structure. By determining the optimal capital structure, the company can increase the firm value. Therefore, this study aims at investigating the effect of capital structure on firm value in non-financial firms listed in The Indonesian Stock Exchange for the period 2007-2016. This study used panel threshold regression model developed by Hansen (1999) to determine threshold value. The threshold value can determine a certain point of corporate debt ratio that can increase the firm value. The results of this study indicate that there is no threshold effect on all sectors, primary sectors, and service sectors. However, the threshold effect is only found in the manufacturing sectors where the threshold value is 22%. The implications of this study indicate that manufacturing sectors firms in Indonesia can use debt in the composition of capital structures less than 22% to increase their firm value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>