Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164076 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hartini Effendi-Hakim
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Riando
"Outsourcing sebagai suatu management tool untuk meningkatkan daya saing perusahaan semakin populer dewasa ini dimana semakin banyak perusahaan yang menyerahkan aktivitas-aktivitas rantai nilainya kepada pihak ekstemal. Dengan berkonsentrasi pada kompetensi intinya dan menyerahkan non-core activities kepada pihak luar, diharapkan perusahaan dapat semakin fleksibel dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnisnya.
Namun seiring dengan keuntungan-keuntungan yang diberikan, outsourcing juga memiliki potensi yang merugikan perusahaan, dimana misalnya dapat terjadi knowledge transfer kepada pihak provider. Untuk itu, perusahaan harus melakukan cost benefit analysis untuk memperhitungkan untung-rugi dari outsourcing yang dilakukan. Perusahaan juga harus mempertimbangkan antara keuntungan taktis (jangka pendek) dengan keuntungan strategis (jangka panjang) yang dapat diperoleh.
Dilema outsourcing ini juga dialami oleh PT. Pupuk Kaltim Tbk, salah satu produsen pupuk terbesar di Indonesia. Sebagai salah satu anggota holding pupuk nasional, sesuai keputusan pemerintah, Pupuk Kaltim harus menyerahkan aktivitas distribusi pupuknya kepada PT. Pusri sebagai induk holding. Aktivitas ini kemudian dilaksanakan oleh PT. Mega Eltra, salah satu anak perusahaan PT. Pusri yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi.
Dalam karya akhir yang berjudui "Outsourcing sebagai Alternatif Aktivitas Distribusi pada PT. Pupuk Kaltim" ini, penulis mencoba melakukan analisa mengenai outsourcing aktivitas distribusi yang dilakukan Pupuk Kaltim. Walau bukan merupakan suatu keputusan bisnis yang diambil oleh manajemen, tentunya manajemen harus mengkaji kembali implikasi strategis dari penyerahan aktivitas ini apakah tidak mengurangi kemampuan daya saing perusahaan secara keseluruhan dalam jangka panJang. Manfaat jangka pendek berupa penghematan biaya untuk kelancaran operasi harus dibandingkan dengan kerugian strategis potensial yang dapat terjadi di masa depan jika Pupuk Kaltim tidak memiliki jaringan distribusinya sendiri.
Hasil analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa outsourcing distribusi hanya menguntungkan secara jangka pendek, namun menimbulkan kerugian-kerugian strategis di jangka panjang, terutama untuk bersaing di pasar global. Pengeroposan (hollowed-out) di rantai nilai dan dependensi pada distributor akan mengurangi fleksibilitas manajemen Pupuk Kaltim dalam mengambil keputusan strategis untuk perusahaan. Sebagai perusahaan pupuk yang berambisi menjadi pemain kelas dunia dengan kapasitas yang besar, tentunya Pupuk Kaltim memiliki rencana untuk semakin memperluas pangsa pasamya, sesuatu yang akan sulit dilakukan dengan ketiadaan suatujaringan distribusi sendiri yang lebih terintegrasi.
Dengan kapabilitas dan sumber daya yang dimilikinya, adalah lebih baik bagi Pupuk Kaltim untuk membangun jaringan distribusinya sendiri secara perlahan. Walau membutuhkan biaya investasi yang pastinya besar, hal ini akan lebih menguntungkan di masa yang akan datang mengingat prospek bisnis perusahaan masih cerah dalam bidang pupuk dan petrokimia.
Suatu hambatan (constraint) disini adalah semua pertimbangan dan keputusan bisnis apapun yang dilakukan harus sesuai dengan peraturan pemerintah di industri pupuk. Sebagai industri yang dianggap strategis, menyangkut hajat hidup orang banyak, serta berkaitan dengan program ketahanan pangan, industri pupuk tidak lepas dari campur tangan dan intervensi pemerintah, dan hal ini banyak mempengaruhi dan membatasi keputusan bisnis yang dilakukan manajemen.
Untuk itu, setiap keputusan akhir apapun yang dilakukan oleh manajemen mdiberlakukan melalui holding pupuk. Beberapa saran hanya dapat dilakukan apabila sistem holding yang terpusat diganti menjadi suatu sistem terdesentralisasi seperti rayonisasi yang lebih memberikan kebebasan bagi produsen pupuk nasional untuk melakukan aktivitas distribusi pupuknya sendiri dan bertanggung jawab atas daerah pemasaran masing-masing untuk menjamin ketersediaan pasokan pupuk di Indonesia. Untuk itu, Pupuk Kaltim harus melakukan lobi-lobi terhadap pemerintah untuk meninjau kembali sistem holding ini menjadi suatu sistem lain yang lebih merangsang persaingan dalam industri pupuk nasional.engenai outsourcing aktivitas distribusinya harus sesuai dengan keputusan pemerintah yang "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Lodewijk
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
2320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasha Fadhlillah Pasaman
"[ABSTRACT
The Japanese company Mitsui and Tomen made a foreign direct investment in PT Pupuk
Kaltim site in Bontang, East Kalimantan. The foreign direct investment form is build,
operate, and transfer (BOT). On 2013, PT Pupuk Kaltim acquired PT KPA plant (fixed
assets). This thesis aims to differentiate whether the acquisition is fixed asset acquisition or
business combination. There are different views, where by PT Pupuk Kaltim believes the
acquisition of PT KPA is a purchase of fixed asset (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 16) and the auditor believes that the acquisition is a form of business combination
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22). It proves that the acquisition is a form
of business combination because the raw materials, labor and market were ready when PT
Pupuk Kaltim acquired the plant. From the business combination acquisition, there are
intangible assets that arise. It proves that intangible assets that arise in the acquisition of PT
KPA by PT Pupuk Kaltim is essential where it gives opportunity towards PT Pupuk Kaltim to
generate future profit.;The Japanese company Mitsui and Tomen made a foreign direct investment in PT Pupuk Kaltim site in Bontang East Kalimantan The foreign direct investment form is build operate and transfer BOT On 2013 PT Pupuk Kaltim acquired PT KPA plant fixed assets This thesis aims to differentiate whether the acquisition is fixed asset acquisition or business combination There are different views where by PT Pupuk Kaltim believes the acquisition of PT KPA is a purchase of fixed asset Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 16 and the auditor believes that the acquisition is a form of business combination Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 22 It proves that the acquisition is a form of business combination because the raw materials labor and market were ready when PT Pupuk Kaltim acquired the plant From the business combination acquisition there are intangible assets that arise It proves that intangible assets that arise in the acquisition of PT KPA by PT Pupuk Kaltim is essential where it gives opportunity towards PT Pupuk Kaltim to generate future profit ;The Japanese company Mitsui and Tomen made a foreign direct investment in PT Pupuk Kaltim site in Bontang East Kalimantan The foreign direct investment form is build operate and transfer BOT On 2013 PT Pupuk Kaltim acquired PT KPA plant fixed assets This thesis aims to differentiate whether the acquisition is fixed asset acquisition or business combination There are different views where by PT Pupuk Kaltim believes the acquisition of PT KPA is a purchase of fixed asset Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 16 and the auditor believes that the acquisition is a form of business combination Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 22 It proves that the acquisition is a form of business combination because the raw materials labor and market were ready when PT Pupuk Kaltim acquired the plant From the business combination acquisition there are intangible assets that arise It proves that intangible assets that arise in the acquisition of PT KPA by PT Pupuk Kaltim is essential where it gives opportunity towards PT Pupuk Kaltim to generate future profit , The Japanese company Mitsui and Tomen made a foreign direct investment in PT Pupuk Kaltim site in Bontang East Kalimantan The foreign direct investment form is build operate and transfer BOT On 2013 PT Pupuk Kaltim acquired PT KPA plant fixed assets This thesis aims to differentiate whether the acquisition is fixed asset acquisition or business combination There are different views where by PT Pupuk Kaltim believes the acquisition of PT KPA is a purchase of fixed asset Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 16 and the auditor believes that the acquisition is a form of business combination Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 22 It proves that the acquisition is a form of business combination because the raw materials labor and market were ready when PT Pupuk Kaltim acquired the plant From the business combination acquisition there are intangible assets that arise It proves that intangible assets that arise in the acquisition of PT KPA by PT Pupuk Kaltim is essential where it gives opportunity towards PT Pupuk Kaltim to generate future profit ]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S62262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firminus Kunum
"Keberadaan PT Pupuk Kaltim tampaknya telah menjadi faktor dominan yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan sosial masyarakat Kota Bontang, yaitu masyarakat yang berada di sekitar lokasi PT Pupuk Kaltim. Pengaruh yang dimaksud tidak hanya bersifat positif tetapi juga yang bersifat negatif.
Perubahan sosial yang terjadi di Kota Bontang dapat diartikan sebagai suatu proses pembangunan sosial yang mencerminkan terjadinya proses perubahan tatanan nilai dalam kehidupan masyarakat, dari kehidupan tradisional ke arah modernisasi. Di samping itu, ternyata proses industrialisasi juga menimbulkan sejumlah pengaruh yang mendorong terjadinya perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat lokal. Oleh karena itu, diperlukan suatu sikap antisipasi terhadap dampak negatif yang ditimbulkan proses pengembangan industrialisasi.
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Tanggung Jawab Sosial PT Pupuk Kaltim, dan Tanggapan Masyarakat terhadap Kontrlbusi yang diberikan oleh PT Pupuk Kaltim. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bontang dan Kelurahan Lok Tuan yang berdekatan dengan pusat industrialisasi PT Pupuk Kaltim. Untuk mendapatkan sejumlah data penulis mewawancarai enam orang yang terdiri dari Pejabat, Pengusaha, Karyawan, dan warga masyarakat sekitar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, Interview, dan Studi Kepustakaan. Metode Analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.
Kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut
1.Sebagai BUMN yang memang mempunyai komitmen dan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) terhadap masyarakat sekitar, PT Pupuk Kaltim telah banyak melaksanakan program aksinya dalam turut mengembangkan perekonomian rakyat, dalam turut mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial masyarakat, dan dalam turut memelihara kelestarian lingkungan hidup.
2.Kontribusi ekonomi PT Pupuk Kaltim terutama terutama terarah untuk membantu kelompok-kelompok usaha yang tergabung dalam koperasi, perajin dan petani.
3.Kontribusi sosial PT Pupuk Kaltim tidak hanya terarah pada pemberian pelayanan kesehatan dan bantuan pendidikan kepada keluarga-keluarga miskin, tetapi terarah juga untuk meingkatkan kesejahteraan sosial masyarakat secara umum, melalui pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, aktivitas keagamaan dan aktivitas sosial masyarakat.
4.Kontribusi ekologis, yaitu program aksi PT Pupuk Kaltim dalam turut memelihara kelstarian lingkungan hidup diimplementasikan dari mulai pengelolaan limbah industri, sampai pads upaya-upaya penanggulangan kebakaran hutan, pengembangan Taman Nasional Kutai, dan upaya-upaya pelestarian sumber daya Iingkungan hidup bersama-sama pihak-pihak yang terkait di berbagai sektor dan tingkatan.
5.Manfaat kontribusi PT Pupuk Kaltim tidak hanya dirasakan langsung oleh pihak-pihak yang menerima kontribusi tersebut, tetapi lebih luas lagi manfaat kontribusi ekonomi, kontribusi sosial dan kontribusi ekologis dirasakan juga manfaatnya oleh Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Timur, khususnya oleh Pemerintah Daerah Kota Bontang.
6.Kontribusi-kontribusi PT Pupuk Kaltim tersebut sampai kepada sasarannya karena didukung dengan pola pendekatan koordinatif dan konsep kemitraan yang tidak hanya berupaya menjadikan peserta program aksinya sebagai obyek, tetapi berusaha juga mengangkatnya sebagai subyek pelaksanaan program aksi tersebut.
7.Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social Responsibility) PT Pupuk Kaltirn terhadap masyarakat sekitar terbilang cukup tinggi dan intensif, sehngga dengan demikian keberadaan PT Pupuk Kaltim mendapat simpati dari sefuruh pihak dan bahkan menjadi kebanggaan masyarakat Daerah Kota Bontang.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roh Eddy Andri Wismono
"Tesis ini membahas usulan perancangan sistem kinerja berbasis Balanced Scorecard pada PT. Pupuk Kaltim untuk dapat meningkatkan kinerjanya dengan menyeimbangkan perspektif keuangan dan non keuangan. Kinerja non keuangan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan kinerja keuangan perusahaan agar dapat terjaga secara berkesinambungan. Dengan berbasis balanced scorecard diharapkan dapat lebih menyelaraskan misi-visi atau strategi jangka panjang dengan strategi dan aktifitas jangka pendek. Untuk itu perusahaan perlu memformulasikan kembali strategi perusahaan dalam empat perspektif balanced scorecard untuk mencapai kinerja yang lebih optimal.

This thesis discusses the proposed design of the performance system based on the Balanced Scorecard PT. Pupuk Kaltim to improve performance by balancing financial and non financial perspective. Non-financial performance is a factor affecting the success of the company's financial performance to be maintained on an ongoing basis. With the Balanced Scorecard, it is expected that the missionĀ­ vision or long-term strategy of the company will be more aligned with short-term strategies and activities. The company needs to reformulate strategy in the four Balanced Scorecard perspectives to achieve a more optimal performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31461
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>