Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beko Setiawan
"ABSTRAK
PT. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif, yang bergerak dibidang pembuatan suku cadang. Proses produksi yang dilakukan adalah proses casting dengan menggunakan dua jenis bahan baku besi yaitu besi FC dan FCD. Dalam rangka melakukan Program Penghematan Biaya (Cost Reduction Program), PT. X mengalihkan bentuk matenal mentah dari besi Iembaran menjadi besi scrap. Untuk mengetahui nilai optimum dari biaya pengadaan bahan baku tersebut digunakan suatu program Iinier yang menggunakan bantuan komputer yakni program LINDO. Adapun tujuan dari penggunaan program LINDO ini adalah selain untuk dapat menentukan jumlah pemasok dan kuantitas bahan baku yang akan di pasok, juga untuk dapat mengetahu dengan cepat apabila terjadi perubahan dari sisi pemasokan maupun dari segi permintaan.

"
2000
S37628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Nururly
"Minat masyarakat dewasa ini terhadap produk berkualitas dan usaha peternakan khususnya Sapi Potong semakin meningkat, seperti daging dan veal. Hal ini menyebabkan peluang investasi bidang Peternakan Sapi Potong bagi kalangan swasta kini terbuka luas mengingat kebutuhan daging ternak belum seluruhnya dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Akibat dari ini semua menyebabkan tingkat persaingan antara perusahan dan produk lain semakin meningkat.
Semakin meningkatnya usaha dalam bidang ini mendorong penu lis untuk mengetahui titik impas dan produk yang dihasilkan usaha ini. Produk yang ditelaah adalah daging dan veal yang merupakan primadona usaha sapi potong.
Analisis Titik Impas sebagai alat yang dapat berfungsi dalam membuat rencana, mengawasi dan mengkoordinasi semua akti vitas perusahaan, sehingga dapat membantu manajemen dalam men gambil suatu keputusan saat ini dan masa mendatang. Untuk itu dibutuhkan suatu pendekatan yang sistematis dan rasional berda sarkan pada informasi dan analisis scientific. Aplikasi Manage ment science membantu dalam proses pengambilan keputusan apabila masalah yang dihadapi cukup kompleks dan berulang-ulang.
Model yang digunakan dalam analisis karya ini adalah Linier Programming yang merupakan salah satu model dan management Science yang merupakan disiplin ilmu yang bertujuan mengalokasi kan sumber daya yang ada secara optimal dengan memperhatikan kendala/keterbatasan yang dimiliki.
Hasil yang diperoleh dan perhitungan Akuntansi dengan metode Weighted Average ternyata dengan memproduksi daging sebesar 928.316 Kg atau 2.184 ekor dan veal sebesar 3.759 Kg atau 47 ekor telah mencapai titik impas. Sedangkan hasil yang diperoleh dan Linier Programming, nilai titik impas dicapai pada produksi daging sebesar 921.328 Kg atau 2.168 ekor dan produksi veal sebesar 5.508 Kg atau 69 ekor. Perbedaan perhi tungan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan dan asumsi datanya, namun nilai tersebut dapat digeneralisir sebagai acuan bagi manajemen dalam menentukan kapasitas minimum yang harus diproduksi, sebagai titik impas misalnya ; untuk produksi daging sebesar 2.200 ekor per tahun atau veal sebanyak 75 ekor per tahun Ternyata PT X sebagai tempat dimana penulis melakukan analisis telah mencapai titik impas tersebut.
Analisis Linier Programming terhadap nilai optimal yang membenikan keuntungan terbesar yang dapat dicapai oleh perusa haan, dalam memproduksi daging adalah 4.700 ekor atau 2.255 ekor per tahun dengan mendapatkan laba sebesar Rp 1,2 milyard per tahun. Disini perusahaan masih mampu untuk meningkatkan produk sinya dengan menggunakan kapasitas yang tersedia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Minartha
"Perhitungan dan analisis biaya kualitas adalah suatu langkah awal dalam program total quality management. Perhitungan dilakukan terhadap empat elemen biaya kualitas, yaitu biaya pencegahan dan penilaian (conformance), biaya kegagalan internal dan eksternal (non-conformance). Informasi yang didapat dari biaya kualitas digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis peluang utama untuk mengurangi biaya dari kualitas yang buruk seluruh aktivitas. Perhitungan biaya kualitas pada penelitian ini menggunakan metode ABC agar biaya kualitas bisa ditelusuri hingga ke sumber-sumber biaya. Kekurangan perhitungan biaya kualitas kebanyakan adalah kegagalan untuk menelusuri biaya kualitas ke sumbernya dan kekurangan informasi tentang bagaimana tenaga kerja tak langsung menggunakan waktunya pada macam-macam aktivitas.

Measuring and analyzing the cost of quality is the first step in total quality management. Measuring the cost of quality based on four COQ?s elements, ie preventive and appraisal cost (conformance), internal and external failure costs (non-conformance cost). The information from the measuring can be used to identify and analyze the chance to minimize failure cost from all activities. Quality cost measurement in this undergraduate thesis used ABC method in order to trace the source of quality cost. The main deficiencies of most COQ systems are the failure to trace the quality cost to their sources and the lack of information about how indirect workers spend their time on various activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1130
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalinda Veranti
"Di dalam pengembangan industri batubara di Indonesia sumber daya dan pangsa pasar sangat mendukung dalam pelaksanaannya, dimana saluran pemasaran batubara menjalankan pekerjaan kesenjangan waktu, tempat dan pemilikan yang memisahkan batubara dari mereka yang akan menggunakan batubara tersebut. Dalam pelaksanaan pemasaran terjadi persaingan antar pelaku usaha perusahaan batubara. Untuk itu dilakukan analisa yang dapat menentukan langkah-langkah strategi yang tepat supaya perusahaan dapat bersaing dan terus mengembangkan usahanya.
Metode penelitian dilakukan dengan wawancara, kuesioner dan observasi, dan laporan-laporan yang ada. Kemudian diolah mengenai aspek-aspek pemasaran dilihat dari faktor internal dan ekternal perusahaan. Dari jawaban kuesioner diperoleh faktor-faktor strategis perusahaan yang terbagi atas kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Selanjutnya dilakukan perhitungan Matrik External Factor Evaluation (EFE) diperoleh jumlah score 3,64 dan jumlah perhitungan Matrik Internal Faktor Evaluation (WE) 3,61 dapat dilihat bahwa perusahaan berada pada posisi yang kuat karena jumlahnya melebihi nilai rata-rata industri. Kemudian dibuat Matrik SWOT dan dari hasilnya diperoleh situasi perusahaan sangat menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatan peluang yang ada.
Dengan analisa SWOT dapat dilihat perusahaan berada pada posisi yang kuat secara financial dan memiliki keunggulan bersaing pada industri yang stabil dan sedang tumbuh. Strategi yang harus diterapkan dalam situasi seperti ini adalah mendukung pertumbuhan yang agresif dan hal ini dilakukan untuk memilih strategi-strategi intensif.

To develop coal industry in Indonesia, both resources and market share are highly supported to operate in which coal marketing channel with its item related to lime gap, place and ownership which removed the coal from they are being used such coal. In the marketing implementation has competition inter company. Of course, it is analyzed to determine the strategic steps the company could competition and survive to development their business line.
The methodology of study made with interview, questioner and observation and reports. Following it is processed on marketing aspects according to both internal and external factors. Questioner response obtained the strategic factors classified with strength, weakness, opportunity and threat. Following to make Matrix External Factor Evaluation (EFE) taken total score 3.64 and total Matrix of Internal Factor Evaluation (IFE) with 3.61 can be examined that this company was in strength position as its total great then average industry. Then making SWOT Matrix and its result allowed the company situation to profitable to have opportunity and strength to use existing opportunity.
With SWOT analysis based on the company to strength position in financial and to have competition profitable to stable industry and being growth. The strategy shall be applied to situation like this, to support the aggressive growth and to select the intensive strategic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T 9594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalinda Veranti
"Di dalam pengembangan industri batubara di Indonesia sumber daya dan pangsa pasar sangat mendukung dalam pelaksanaannya, dimana saluran pemasaran batubara menjalankan pekerjaan kesenjangan waktu, tempat dan pemilikan yang memisahkan batubara dari mereka yang akan menggunakan batubara tersebut. Dalam pelaksanaan pemasaran terjadi persaingan antar pelaku usaha perusahaan batubara. Untuk itu dilakukan analisa yang dapat menentukan langkah-langkah strategi yang tepat supaya perusahaan dapat bersaing dan terus mengembangkan usahanya. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara, kuesioner dan observasi, dan laporan-laporan yang ada. Kemudian diolah mengenai aspek-aspek pemasaran dilihat dari faktor internal dan ekternal perusahaan. Dari jawaban kuesioner diperoleh faktor-faktor strategis perusahaan yang terbagi atas kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Selanjutnya dilakukan perhitungan Matrik External Factor Evaluation (EFE) diperoleh jumlah score 3,64 dan jumlah perhitungan Matrik Internal Faktor Evaluation (IFE) 3,61 dapat dilihat bahwa perusahaan berada pada posisi yang kuat karena jumlahnya melebihi nilai rata-rata industri. Kemudian dibuat Matrik SWOT dan dari hasilnya diperoleh situasi perusahaan sangat menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatan peluang yang ada. Dengan analisa SWOT dapat dilihat perusahaan berada pada posisi yang kuat secara financial dan memiliki keunggulan bersaing pada industri yang stabil dan sedang tumbuh. Strategi yang harus diterapkan dalam situasi seperti ini adalah mendukung pertumbuhan yang agresif dan hal ini dilakukan untuk memilih strategi-strategi intensif.

To develop coal industry in Indonesia, both resources and market share are highly supported to operate in which coal marketing channel with its item related to time gap, place and ownership which removed the coal from they are being used such coal. In the marketing implementation has competition inter company. Of course, it is analyzed to determine the strategic steps the company could competition and survive to development their business line. The methodology of study made with interview, . questioner and observation and reports. Following it is processed on marketing aspects according to both internal and external factors. Questioner response obtained the strategic factors classified with strength, weakness, opportunity and threat. Following to make Matrix External Factor Evaluation (EFE) taken total score 3.64 and total Matrix of Internal Factor Evaluation (lFE) with 3.61 can be examined that this company was in strength position as its total great then average industry. Then making SWOT Matrix and its result allowed the company situation to profitable to have opportunity and strength to use existing opportunity. With SWOT analysis based on the company to strength position ill financial and to have competition profitable to stable industry and being growth. The strategy shall be applied to situation like this, to support the aggressive growth and to select the intensive strategic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T41058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat Arief
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arman Hendiyanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yana Puspita Rimawanti
"ABSTRAK
Franchise lokal dalam bidang pendidikan di Indonesia masih terbilang langka dibandingkan dengan franchise di bidang makanan. Penulis ingin membahas mengenai hal-hal yang diatur dalam perjanjian franchise, hubungan hukum antara Franchisor dan Franchisee, permasalahan yang mungkin timbul dalam perjanjian franchise serta ada atau tidaknya pengaruh Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba dengan perjanjian franchise. Dengan menggunakan metode penelitian normatif dan penelitian lapangan, Penulis meninjau aspek-aspek hukum yang ada dalam perjanjian franchise PT Global Mitrama Perkasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam suatu perjanjian franchise harus diatur tidak hanya kondisi ketika perjanjian dibuat tetapi juga selama perjanjian berlangsung dan pada masa yang akan datang. Hubungan hukum antara PT Global Mitrama Perkasa dan X adalah sebagai pemberi waralaba dan penerima waralaba yang apabila terjadi sengketa di antara para pihak maka akan diselesaikan secara musyawarah terlebih dahulu. Adanya peraturan baru mengenai waralaba yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba tidak terlalu berdampak kepada pelaksanaan perjanjian franchise PT Global Mitrama Perkasa dan X. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebaiknya Franchisee meminta bantuan ahli hukum yang berpengalaman sebelum menandatangani perjanjian franchise agar tidak terjadi permasalahan yang dapat merugikan dirinya di kemudian hari. Apabila terjadi sengketa, maka Franchisor dan Franchisee diharapkan untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan terlebih dahulu. Kepada Pemerintah diharapkan agar dapat segera membuat peraturan perundang- undangan yang jelas mengenai waralaba agar para pihak mempunyai perlindungan hukum yang jelas.

ABSTRACT
Compared to franchise in food industry, that of education is still not common here in Indonesia. In this study, the author wants to elaborate details according to the franchise agreement, the relationship between franchisor and franchisee, problems that may arise in franchise agreement, as well as the effect of Governmental Regulation No. 42 year 2007 on Business under Franchise agreement. Using the methods of literature study and field researh, the author underway legal aspects covered in franchise agreement on PT. Global Mitrama Perkasa. Research undertaken shows that Franchise agreement does not apply when the agreement is made, but it also applies in the future, that a legal relationship between PT Global Mitrama Perkasa and X hold true, being the Franchisor and the Franchisee, and that in times of conflict shall be solved in a way that even Governmental Regulation No. 42 year 2007 about Franchising will not fully affect on the Franchise agreement of PT Global Mitrama Perkasa. Based on evidence and supporting documents covered in this writing, the author made a few recommendations as to ask for advise from a legal counselor prior to sign a franchise agreement to avoid any future problems, that if conflict may occur, hopefully this can be solved with a mutual consent between the two parties. It is also hoped from the Government to immediately create a specific regulation about Franchising, thus to guarantee public rights and to give a legal protection."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
S21421
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>