Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179097 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pratomo Sulaksono
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Adhy Wijoyo
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S23640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S8442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Lestari
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengevaluasi dan mengukur efektivitas strategi distribusi PT Tirtalina dalam menyalurkan minuman ringan non alkohol, yaitu Coca-Cola, Fanta dan Sprite untuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Untuk mengevaluasi strategi distribusi, skripsi ini akan melihat faktor-faktor apa raja yang harus dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan saluran distribusi. Sedangkan untuk mengukur efektivitas strategi distribusi digunakan metode Program Linier. Penulis melaksanakan penelitian ini dengan menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan teori yang melatarbelakangi penelitian. Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data-data informasi melalui wawancara dengan pejabat yang berwenang. Untuk merencanakan strategi saluran distribusi yang akan dijalankan, terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, seperti karakteristik produk, perantara, kebijaksanaan perusahaan, dan tingkat pelayanan yang diinginkan konsumen. Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa tidak semua faktor mempengaruhi keputusan yang diambil oleh perusahaan tentang kebijaksanaan distribusi. Pada dasarnya dalam menjalankan strategi distribusi, perusahaan menghadapi trade-off tingkat keuntungan yang diharapkan dan anggaran biaya distribusi. Dalam skripsi ini, penulis mencoba menyajikan suatu metode Program Linier sebagai salah satu cara untuk dapat mencapai kondisi keuntungan yang cukup tinggi namun masih dalam batas anggaran biaya yang telah ditentukan. Dari hasil olahan program LINDO, terlihat bahwa nilai untuk Gudang Malangbong dan Gudang Cirebon adalah nol. Hal ini berarti bahwa kedua gudang tersebut tidak menghasilkan keuntungan yang optimal. Jadi, pengoperasian kedua gudang tersebut perlu ditinjau kembali."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nurwanti
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T37703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasni
"ABSTRAK
Indonesia memiliki jumlah jenis dan potensi produksi rotan yang tertinggi di dunia. Namun, pemanfaatannya masih sangat terbatas pada sejumlah jenis tertentu saja. Keterbatasan ini disebabkan karena kurangnya informasi mengenai sifat-sifat dasar rotan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar rotan yang meliputi; struktur anatomi, kandungan kimia, keawetan dan keterawetan tiga jenis rotan. Jenis rotan yang diteliti ialah rotan sampang (Korthalsia junghunii Miq), rotan bubuay (Plectocomia elongala Bl) dan rotan seuti (Calamus ornatus BI) yang diambil dan Taman Nasional Gunung Halimun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bagian kulit batang rotan ditemukan lapisan epidermis dan endodermis. Yellow caps hanya ditemukan pada ratan sampang dan rotan bubuay. Diameter ikatan pembuluh ketiga jenis rotan tidak berbeda nyata (P>O.05). Begitu juga dengan diameter metaxylem dan diameter phloemnya. Tetapi diameter protoxylem ketiga jenis rotan berbeda nyata (P
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapatlah disimpulkan, bahwa rotan sampang, yang saat ini termasuk jenis tidak komersial, merupakan jenis rotan yang memiliki keawetan dan kekuatan yang tinggi, karena dinding sel serabutnya tebal, diameter rongga protoxylem yang kecil, serta mengandung lignin tinggi dan pati yang rendah. Dalam upaya pengawetan dengan permetrin seyogyanya menggunakan konsentrasi minimal 0.09 ppm.

ABSTRACT
Despite large number of rattan species found in Indonesia, the number of species used for commercial purposes are very limited. There is no doubt that this is partly due to limited information on basic, both physical and chemical, properties of less-or non commercial species. It is known that the basic properties of rattan species contribute to their physical strength and also to their natural resistance against insect attacks. To provide this basic information, a study of anatomical features and chemical contents of rattan species is, therefore, a necessity. In this research, three species of rattan, i.e. sampang (Korthalsia junghunii Miq.), bubuay (Plectocomia elongata Bl.), and seuti (Calamus ornatus Bl.), collected from Gunung Halimun National Park, West Java, were used for the study. The two former species are non-commercial species and the latter represents a commercial species, as a comparison.
Anatomical features of rattan stems were observed under a light microscope. Microtome and maceration techniques were used in preparing the samples. Chemical contents of the rattan stems were analyzed by SII procedures. The resistance of rattan species and the effectiveness of permethrin solutions (0.01, 0.03, and 0.09 ppm) as preservatives against the powder post beetle (Dinoderus mirzutus Fabr.) were also conducted in the laboratory. Five dried stems of each rattan species (2 cm length) were soaked in each concentration for two hours. The sterns were left in a dry room for 30 days. They were also steamed (ca. 20 minutes) and dipped into 3 % of CaOCI2.4H20 solution as they would be used for making furniture. Ten adult beetles were introduced into individually treated stems which was covered with a glass tube. The same procedure was applied to the control, but without adding the preservative. A fifteen days experiment was carried out to find out the stem weight loss and the degree of beetle attacks. The number of insect death was also counted for each treatment during the experiment.
Anatomical features of rattan stems showed that Yellow caps on epidermis layers were only found in sampang and bubuay. The shapes of vascular bundles in sampang, bubuay, and seuti were rhomboidal, rounded, and oval, respectively. There were no significant differences (P>0.05) in the diameter of vascular bundles among the three species observed. A significantly longer fiber sheath (P<0.05) was found in bubuay. The diameter of lumen of bubuay was also significantly bigger (P<0,05) than two other species. However, sampang had a significantly thicker fiber cell wall (P
The result also revealed that sampang and seuti had one metaxylem, whereas two or sometimes one metaxylem was found in bubuay. The diameter of metaxylem and phloem did not differ significantly (P>0.05) among the three rattan species. A significantly bigger diameter of protoxylem (P<0.05), however, was observed in seuti.
Chemical analyses of the rattan stems showed that the three species contained a nearly similar amount of holocellulose, a-cellolose, tannin, and starch. The higherst lignin content was found in sampang, followed by bubuay and seuti. This difference probably makes sampang stems stronger than bubuay and seuti.
Higher degree of resistance against powder beetles was shown by sampang. Its stems significantly received lower degree of attack (P<0.05) and lower weight loss (P<0.05) than two other species tested A significantly higher percentage mortality of beetle (P<0.05) was also observed in sampang. High lignin content may be responsible for the sampang resistance. The higher mortality of beetles in sampang may be due to its lower content of starch It was clearly shown, from the experiment, that the starch content tended to correlate negatively with the beetle mortality. Low starch contents in the stems resulted in high beetle mortality.
Permethrin was not only toxic to powder post beetle, but it also reduced the beetle attacks. All rattan stems were prevented from further damage by permethrin treatments. Increasing the permethrin concentration significantly reduced the degree of beetle attack and the stem weigth loss, and increased the beetle mortality (P<0.05). Total mortalities of beetles were found on stems treated with 0.09 ppm of permethrin solution.
From the result it can be concluded that sampang, categorired as non-commercial species, anatomically seems to be the strongest among the three rattan species studied, followed in order by seuti and bubuay. Sampang is also naturally more resistant againts the powder post beetle than two other species. It is recommended to treat the rattan stems with at least 0.09 ppm of permethrin solution to give a full protection from powder post beetle attacks.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ening
"Sistem logistik distribusi BBM beberapa wilayah di Indonesia yang kurang efisien akan menyebabkan tingginya biaya penyediaan BBM wilayah tersebut. Hal tersebut bisa disebabkan oleh letak geografinya yang jauh dari kilang, rute distribusi yang tidak efektif kapasitas kilang kecil sehingga biaya pengolahan kilangnya tinggi. Terbatasnya infrastruktur penyediaan dan pendistribusian BBM dapat menghambat suplai BBM. Untuk memperbaiki system logistik distribusi BBM yang ada diantaranya dengan mengubah rute distribusi, moda transportasi, sumber kilang, dan membangun infrastruktur baru yang lain.
Secara umum rantai suplai BBM dimulai dari titik kilang atau Floating storage menuju terminal transit/instalasi kemudian diteruskan ke depot selanjutnya ke beberapa SPBU atau pengguna besar. Pemodelan distribusi BBM pada studi ini meliputi biaya BBM keluar kilang, biaya transportasi dan biaya penyimpanan. Pemodelan ini menggunakan program Powersim Studio Expert 2001. Model distribusi BBM dibuat untuk tiap propinsi berdasarkan permintaan BBM, rute/jarak distribusi BBM, harga pokok BBM tiap kilang, dan biaya penyimpanan.
Pada studi ini dilakukan analisis biaya penyediaan BBM nasional dan optimasi biaya penyediaan distribusi BBM. Dari hasil analisis biaya penyediaan BBM, cost of supply BBM yang dialas rata-rata nasional ada 12 propinsi. Salah satunya adalah Sumatera Barat. Pada studi ini optimasi dilakukan pada propinsi Sumatera Barat sedangkan optimasi propinsi lain dapat dilakukan dengan metode yang sama dengan Sumatera Barat. Optimasi ini menggunakan program Powersim Solver.
Pada optimasi biaya penyediaan BBM Sumatera Barat dilakukan dengan 3 alternatif pola distribusi BBM. Sumber kilang altematif yaitu Dumai, Cilacap, dan Floating Storage Semangka. Moda transportasi yang dipilih yaitu pipa dan tanker. Dari hasil optimasi biaya penyediaan BBM Sumatera Barat yang optimal adalah alternatif I dengan sumber kilang dari Dumai kemudian ke depot Padang dengan menggunakan pipa. Hasil optimasi ini dapat meminimalkan biaya penyediaan BBM Sumatera Barat sampai turun 26%. Biaya penyediaan sebelum optimasi 2,9 milyar USD dan setelah optimasi menjadi 2,2 milyar USD."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S8858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peggy Yuanita Umbara
"ABSTRAK
Peranan perpustakaan dalam rangka pembinaan dan pembentukan watak bangsa sudah disadari orang. Dalam bidang pendidikan, perpustakaan merupakan wadah yang mentransmisikan akumulasi ilmu pengetahuan secara terus menerus kepada generasi selanjutnya. Banyak faktor penunjang yang menentukan lancarnya pengelolaan sebuah perpustakaan. Berbagai sistem dan metoda diusahakan guna peningkatan pengelolaan dan pelayanannya. Berbagai jenis perpustakaan yang ada telah banyak disorot dan diteliti. Mengingat bahwa masyarakat terdiri dari berbagai insan, termasuk mereka yang menyandang cacat netra, maka problema yang dihadapi perpustakaan untuk melayani mereka perlu diatasi pula. Masalah pengadaan koleksi dan tenaga pustakawan serta kurangnya biaya juga menghambat pelayanan perpustakaan bagi penyandang cacat (penca) netra. Keadaan perpustakaan di Indonesia hampir semua menderita kekurangan tenaga-tenaga ahli yang terdidik, bahkan pada banyak perpusta_kaan tenaga-tenaga yang dapat mengurus perpustakaan menurut syarat-syarat yang semestinya, tidak ada samasekali. Hal ini nengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan perpustakaan menjadi lamban. Perpustakaan yang dikenal mereka yang awas juga didambakan oleh para penca netra. Koleksi media baca bagi mereka sangat khas. Pengadaan koleksi yang khas ini memakan waktu, tenaga dan biaya yang besar. Upaya yang selalu diusahakan orang mengarah kepada efisiensi_

"
1984
S15392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlis Anwar
"ABSTRAK
Idealnya, tujuan akhir dari negara Indonesia adalah terciptanya suatu masyarakat yang makmur, dengan kesejahteraan umum yang adil dan merata. Penegasan ini adalah merupakan pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang pada prinsipnya menyatakan bahwa negara bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Guna mewujudkan tujuan tersebut, maka perlu dilakukan usaha-usaha pembangunan pada berbagai bidang, terutama pembangunan dibidang ekonomi, yang berlandaskan pada pasal 33 UUD 1945 antara lain ;
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama, berdasarkan azas kekeluargaan. Cabang-cabang yang panting bagi negara dan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Pasal 33 UUD 1945 ini adalah merupakan dasar demokrasi dalam usaha-usaha pembangunan ekonomi, guna mewujudkan tujuan dan cita-cita negara sebagaimana yang dikemukakan diatas.
Dalam gerak langkahnya untuk menjalankan pembangunan tersebut diperlukan berbagai lembaga dan badan usaha sebagai pelaku ekonomi, Salah satu bentuk Lembaga (badan usaha) tersebut yang sesuai dengan semangat dan jiwa pasal 33 UUD 1945 adalah koperasi, hal ini disebabkan karena koperasi merupakan suatu badan usaha yang mempunyai karakteristik yang selaras dengan pasal 33 tersebut, baik konsep, struktur, tujuan maupun pengelolaannya, dengan demikian pada prinsipnya koperasi ini berbeda dengan bentuk-bentuk badan usaha lainnya (BUMN, Badan usaha swasta).
Diantara ciri khas tersebut yang menonjol adalah orientasi (tujuan) dari koperasi, koperasi berorientasi kepada anggota dan masyarakat umum, dengan kata lain koperasi berusaha untuk tujuan mengembangkan dan meningkatkan kesejahtraan anggota dan masyarakat umum, hal ini secara prinsip berbeda dengan badan usaha lainnya, yang lebih berorientasi kepada kepentingan pemilik / perseorangan dan keuntungan.
Ciri khas lainnya adalah pada kekuasaan dan wewenang, kekuasaan tertinggi pada koperasi terletak pada rapat anggota, hal ini merupakan pencerminan dari bentuk demokrasi dalam badan usaha ini. Dalam wadah rapat anggota tersebut setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama, yaitu didasarkan kepada hak perseorangan anggota, dan tidak didasarkan kepada besarnya modal yang disetorkan."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>