Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43548 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagas Wira Sakti
"ABSTRAK
Seperti kita ketahui, sejak akhir nopember 1978 Indonesia telah merubah pemakaian sistim kursnya yaitu dari sistim kurs tetap beralih menjadi sistim kurs mengambang terkendali. Perubahan tersebut tentunya juga mempengaruhi permintaan akan cadangan internasional oleh Pemerintah da1am hal ini Otoritas moneter. Penelitian ini bermaksud hendak mengetahui permintaan Otoritas Moneter akan cadangan internasional selama periode analisa (1976- i985). Apakah permintaan tersebut berubah atau tidak, dengari dirubahnya sistim kurs· Untuk itu model permintaan cadangan internasional oleh Sebastian Edwards digunakan. Model sederhana ini terdiri dari satu persamaan saja, dengan enam variabel bebas. Dari hipotesa yang diajukan, diharapkan dengan model ini dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi permintaan cadangan internasional otoritas Moneter. Serta apakah terjadi perubahan atau tidak, dengan dirubahnya pemakaian sistim kurs. Hasilnya secara statistik kurang memuaskan. Karena beberapa variabel tidak signifikan berbeda dengan nol. Bahkan diduga beberapa variabel bebas mempunyai hubungan, karena nilai R2 yang diperoleh cukup baik. Kegagalan ini mungkin disebabkan oleh beberapahal. Ada variabel penting yang tidak tercakup. Untuk itu Penulis sarankan memasukkan kegiatan Pemerintah dipasar devisa atau defisit anggaran Pemerintah, sebagai salah satu variabe1 bebasnya. Sedang kegagalan lainnya mungkin disebabkan o1eh data. Karena beberapa data diperoleh dengan jalan melakukan interpolasi dari data tahunan."
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Teddy Adrian Rihaksa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan infrastruktur pariwisata dan peraturan pemerintah dengan permintaan pariwisata internasional di Indonesia. Dengan menggunakan data panel dari 34 Provinsi di Indonesia dalam periode tahun 2018-2021, penelitian ini menjelaskan tentang permintaan pariwisata internasional Indoensia yang di pengaruhi oleh infratruktur-infrastruktur yang ada di Indonesia dan peran pemerintah Indonesia dalam mengatur dan membangun pariwisata Indonesia. Hasil estimasi menunjukan bahwa ketersediaan akomodasi, anggaran pemerintah daerah untuk sektor pariwisata dan budaya, perbedaan pulau Jawa dan non pulau Jawa serta ketersediaan penerbangan langsung di bandara Indonesia memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap permintaan pariwisata internasional Indonesia. Sedangkan pandemi Covid-19 memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap permintaan pariwisata internasional Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Fixed Effect Model (FEM) dan Generalized Least Square (GLS) menghasilkan estimator yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE).

This study aims to determine the relationship between tourism infrastructure and government regulations with international tourism demand in Indonesia. Using panel data from 34 provinces in Indonesia in the 2018-2021 period, this study explains Indonesia's international tourism demand which influenced by infrastructure in Indonesia and Indonesian government regulations for developing Indonesian tourism. The estimation results show that the availability of accommodation, local government budgets for the tourism and culture sector, the differences between Java and non-Java islands and the availability of direct flights at Indonesian airports have a positive and significant relationship to Indonesia's international tourism demand. Meanwhile, the Covid-19 pandemic has a negative and significant relationship to Indonesia's international tourism demand. This study used the Fixed Effect Model and Generalized Least Square (GLS) methods to produce the Best Linear Unbiased Estimator (BLUE). "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Hidayat
"ABSTRAK

Penelitian ini membahas determinan permintaan pariwisata internasional Indonesia dari sisi jumlah kunjungan dan total pengeluara wisatawan mancanegara. Di dalam studi ini terdapat beberapa faktor yang memengaruhi permintaan pariwisata internasional Indonesia yaitu pendapatan riil per kapita, biaya hidup relatif, biaya transportasi, kapasitas akomodasi, kebijakan fasilitasi visa, ancaman terorisme serta krisis ekonomi. Hasil dari studi ini menyarankan pemerintah perlu terus mendorong perbaikan infrastruktur pariwisata dan terus menambah jumlah negara yang memeroleh Visa on Arrival (VoA) agar permintaan pariwisata internasional Indonesia terus meningkat.


ABSTRACT

This Research discusses the determinant of international tourism for Indonesia measured by tourist arrival and tourist expenditures. The determinants involved in this study are per capita income, relative cost of living, cost of travel, accomodation capacity, visa on arrival policy, terrorism threat and economic crisis. The result implies that government need to keep on improving tourism infrastructures and giving more visa on arrival for supporting the development of international demand for Indonesia’s tourism.

"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Nurjannah
"[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan infrastruktur transportasi
dengan permintaan pariwisata internasional provinsi di Indonesia. Menggunakan
analisis regresi data panel 33 provinsi di Indonesia sepanjang periode 2004-2012
ditemukan bahwa infrastruktur jalan tidak signifikan mempengaruhi kunjungan
wisatawan asing karena daya tarik wisata di provinsi tersebut cukup tinggi sehingga
mampu menutupi kualitas jalan yang rendah. Sedangkan infrastruktur bandara
terbukti secara signifikan mendukung kunjungan wisatawan asing di provinsiprovinsi
di Indonesia mengingat bentuk negara Indonesia merupakan negara
kepulauan sehingga penting memiliki bandara yang memadai untuk menjembatani
perpindahan antarpulau., This study aims to analyze the correlation between transportation infrastructure and
international tourism demand in Indonesian provinces. Using panel data analysis of
33 provinces in Indonesia for the period of 2004-2012, it is found that road
infrastructure is not significant in affecting foreign tourist arrivals due to its strong
tourist attraction so it is able to offset the low-quality road. Meanwhile airport
infrastructure is significant in supporting foreign tourist arrivals in Indonesian
provinces considering Indonesia is an archipelago so it is important to have capable
airports in providing moving instruments between islands.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TMB 6:2 (2012)(1-2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S8849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Syahran Bhakti S.
"Sebagai salah satu faktor produksi, keberadaan tenaga kerja sangat penting dalam menentukan besaran output yang dapat di produksi. Walaupun sejalan dengan perkembangan tehnologi yang semakin maju, namun tetap diperlukan adanya tenaga kerja dalam proses produksi untuk menghasilkan beraneka jenis barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Khususnya bila ditinjau secara mikro, komposisi penduduk yang bekerja dalam struktur kependudukan secara umum sangat penting khususnya dalam melihat distribusi output yang tercipta di tingkat nasional. Karena kurang berartilah kiranya apabila output nasional meningkat tetapi di lain pihak juga bertambah banyak jumlah penduduk non produktif yang harus menerima bagian dari total output tersebut.
Indonesia termasuk dalam negara yang mempunyai populasi penduduk yang besar. Sejalan dengan hal tersebut, banyak pula penduduk yang terkategori sebagai angkatan kerja. Namur banyak dari angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan namun tidak terserap dalam lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri.
Tersedianya kelebihan tenaga kerja ini diantisipasi oleh pemerintah, yang salah satunya adalah dengan mengatur suatu bentuk ekspor jasa tenaga kerja ke luar negeri. Namun tenaga kerja yang lebih banyak berkecimpung dalam program ekspor jasa tenaga kerja ini adalah berasal dari masyarakat dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah. Sehingga pada negara tujuan, mereka lebih banyak mengisi lowongan yang ada pada sektor informal. Yang mana tingkat upah pada sektor tersebut lebih rendah dari yang tersedia pada sektor formal. Padahal peluang kerja baik untuk sektor formal maupun informal keduanya banyak didapati pada pasar kerja internasional. Walaupun demikian upaya penempatan TKI terampil untuk mengisi lapangan kerja formal sesuai dengan pangsa pasar yang ada.
Disamping dapat mengatasi masalah ketenagakerjaan yang dihadapi pemerintah di dalam negeri, dengan keberadaan TKI ini juga memberikan masukan devisa yang bermanfaat dalain ketersediaan mata uang asing di dalam negeri yang akan digunakan sebagai alat transaksi dalam interaksi di tingkat internasional. Penerimaan devisa negara melalui TKI ini tentunya tidak terlepas dari berapa besar jumlah TKI yang beroperasi di luar negeri. Sementara baik penerimaan devisa dari TKI maupun jumlah TKI itu sendiri diperkirakan juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan motivasi individu untuk ikut serta dalam program ekspor jasa tenaga kerja ini. Hal-hal tersebut diantaranya adalah rasio gaji antara bekerja di dalam negeri dengan menjadi TKl di luar negeri, alokasi anggaran pemerintah terhadap program ini dan besarnya biaya untuk mulai beroperasi sebagai TKI.
Dengan melakukan analisis terhadap variabel-variabel tersebut dengan menggunakan metode regresi dalam ilmu statistik, maka dapat di perkirakan bagaimana kepekaan penerimaan devisa dari TKI dan jumlah TKI terhadap perubahan rasio gaji, alokasi anggaran pemerintah dan biaya akses. Disamping itu bila diperhatikan dari sembilan tahun observasi yang dilakukan, maka baik plot data penerimaan devisa dari TKI maupun plot data jumlah TKI akan membentuk suatu pola tertentu yang dapat diwakili oleh suatu persamaan matematis (juga diperoleh dengan metode regresi). Sehingga dapat diduga kemungkinan besarnya penerimaan devisa dari TKI maupun jumlah TKI pada masa yang akan datang (atau pada suatu waktu tertentu). Sehingga bagi pengambil kebijakan akan mempunyai alternatif pertimbangan yang lebih komfrehensif. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>