Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Cindy Purnasusila
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim Yook Chan; Petrus Setiawan
"ABSTRAK
Dalam perjalanannya, setiap perusahaan mengalami tahap operasi dimana manajemen
industri mengalami tingkat pertumbuhan penjualan yang lambat dan mengalami marjin laba yang
merosot karena industri tersebut berada dalam tahap kedewasaan industri atan tahap
penurunan. Jika perusahaan berada dalam tahap pertumbuhan. manajemen harus menfokuskan
terhadap peningkatan penjualan dan perluasan pangsa pasar dengan produk pokoknya tetapi,
dalam akhir tahap kedewasaan atau dalam tahap periurunan, permasalahan pokok adalah
bagaimana perusahaan akan hidup terus dalam masa depan dimana kegiatan dengan produk
pokoknya tidak cukup untuk menjainin kelangsungan perusahaan.
Dengan melakukan analisis strategis, manajemen perushaan dapan melihat ke masa depan
dan menyiapkan pemshaan untuk lingkungan yang dinamik. Manajemen dapat melihat
kecenderungan kondisi industri mereka dalam jangka waktu yang panjang dan mengarah
kebijsanaannya supaya perusahaan paling diuntungkan dalam keadaan yang tidak dapat
dikendalikan.
Manajemen PT X yang menghasilkan plester kayu lapis juga berada pada saat dimana
ketidak pastian mengenai kelangsungan hidup cukup besar. Dengan melakukan analisis intern
perusahaan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam industri plester kayu
lapis seperti analisis pemasaran, keuangan dan akunting, analisis kecenderungan rasio keuangan,
analisis Du Pont, analisis produksi dan mutu, dan analisis personalia dan organisasi, posisi PT X
dalam industri plester kayu lapis dapat disimpulkan bahwa mereka berada dalam posisi yang
relatif lemah yaltu kelemahannya lebih banyak dan pada kekuatannya. Dengan melakukan
analisis daur hidup industri, industri plester kayu lapis berposisi dalam tahap kedewasaan
menuju ke tahap penurunan, dan analisis peluang dan ancamaan, yang diukur dengan analisis
lingkungan, persaingan, dan lain-lain, menyimpulkan bahwa PT X menghadapi ancaman yang
lebih besar dari pada peluang. Menghadapi kondisi semacam ¡ni PT X perusahaan dapat
melakukan diversifikasi sebagai alat pertubuhan atau jalur keluar dan industri kayu lapis yang
tidak mempunyai prospek bisnis yang cerah.
Pada dasarnya ada dua jenis utama diversifikasi, yaitu: diversifikasi konsentrik dan
diversifikasi konglomerat. Dan dua pilihan tersebut, PT X disarankan diversifikasi konsentrik
dengan alasan kemudahan peralihan dan penguasaan teknologi. Diversifikasi Konsentrik
mencerminkan peristiwa keluarnya secara mencolok suatu perusahaan dari basis operasinya
selama ini. Pada umumnya hal ini dilakukan dengan cara akuisisi perusahaan lain atau
pengembangan internal suatu usaha yang terpisah., dengan kemungkinan-kemungkinan
sinergistik yang menyeimbangkan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dañ kedua
bidang usaha tersebut.
Diversifikasi konsentrik melibatkan akuisisi perusahaan- perusahaan yang masih
berhubungan dengan perusahaan pengakuisisi dalam hal teknologi, pasar, atau produk. Dengan
strategi utama ini, bidang-bidang usaha yang dipilih harus mempunyai derajat kesamaan yang
tinggi dengan bidang usaha saat ini. Diversifikasi konsentrik yang ideal terjadi ketika laba
gabungan kedua perusahaan meningkatkan kekuatan dan kesempatan bagi perusahaan serta
mengurangi kelemahan serta resiko. Jadi, perusahaan yang mengakuisisi akan mencari bidang
bidang usaha baru dengan karakteristik-karakteristik produk, pasar, saluran distribusi,
teknologi, serta kebutuhan sumber-sumber yang mirip dengan apa yang dimilikinya selarna ini,
dan yang menghasilkan sinergi, tetapi tidak merupakan saling ketergantungan secara total.
Sebagal alternatif-alternatif diversifikasi konsentrik, penulis menguji beberapa industri
yang berkaitan dengan inti bisnis PT X yaitu plester OPP, plester PVC, plester obat, dan
perekat sepatu dengan analisis kesempatan investasi. Kesimpulan dan analisis tersebut, pasar
yang menunjukkan keadaan menguntungkan untuk memasuki bisnis baru adalah plester obat
dan perekat sepatu dengan catatan perusahaan harus mempunyai kemampuan keuangan dan
akses teknologi. Akses leknologi bisa didapat melalui joint venture, atau licencing."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmatul Mujadalah
"Laporan magang ini membahas prosedur audit yang dijalankan oleh ABC Asosiasi dalam mengaudit pendapatan kontrak konstruksi jangka panjang pada PT A. PT A menggunakan persentase penyelesaian dengan basis unit-of-delivery dalam mengakui pendapatannya. Laporan ini menemukan bahwa pengakuan dan pengukuran pendapatan PT A telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 23 Pendapatan (revisi 2010) dan PSAK 34 Kontrak Konstruksi (revisi 2010). Laporan ini juga menemukan bahwa semua prosedur audit telah dijalankan oleh auditor ABC Asosiasi seperti PSA (Pernyataan Standar Audit) No. 2 Tanggung Jawab dan Fungsi Audit, PSA No. 5 Rencana dan Pengawasan, PSA No. 25 Resiko Audit dan Materialitas, PSA No. 26 Sampel Audit, and Standard Audit 300 Perencanaan Audit pada Laporan Keuangan. Berdasarkan hasil audit, auditor percaya bahwa pendapatan PT A telah disajikan secara wajar.

This internship report is aimed to explain audit procedures obtained by ABC Associate in auditing revenue on long-term construction contract of PT A. In recognizing its revenue, PT A uses percentage of completion method with unit-ofdelivery basis. This report found that revenue recognition and measurement PT A has complied with Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) 23 Revenue (2010 revised) and PSAK 34 Construction Contract (2010 revised). In addition, this report also found that the audit procedures applied by ABC Associate have complied with the applicable standards such as PSA (Pernyataan Standar Audit) No. 2 Responsibility and Function Audit, PSA No. 5 Plan and Supervision, PSA No. 25 Audit Risk and Materiality, PSA No. 26 Audit Sampling, and Standard Audit 300 Planning an Audit on Financial Statement. Based on the result of audit, auditors believe that the revenue of PT A is fairly presented.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Asmara
"Informasi dalam laporan keuangan digunakan oleh berbagai pihak dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, laporan keuangan yang berkualitas merupakan syarat mutlak agar dapat memberi manfaat tersebut. Kesalahan mendasar yang terdapat dalam laporan keuangan tentu akan berdampak pada kualitas laporan keuangan. Skripsi ini akan membahas penyajian kembali laporan keuangan (accounting restatement) pada suatu entitas publik yang pernah melakukan penyajian kembali laporan keuangan karena terdapat kesalahan mendasar dalam laporan keuangannya. Selain memberikan pemaparan atas penyajian kembali laporan keuangan entitas tersebut, skripsi ini juga akan mencoba memberikan gambaran tentang dampak penyajian kembali laporan keuangan terhadap tren kinerja keuangan entitas, kualitas laporan keuangan, dan pergerakan harga saham perusahaan serta melakukan analisa atas efektivitas fungsi unsur-unsur good corporate governance yang terkait dengan pelaporan keuangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endry Zufrida Puri
"Dalam melakukan investasi umumnya perusahaan dihadapkan pada berbagai pilihan investasi. Untuk menentukan investasi yang terbaik, harus dianalisis dari setiap pilihan tersebut, manakah yang akan menambah nilai perusahaan paling besar. Suatu proyek dikatakan menambah nilai perusahaan apabila manfaat yang dihasilkan dari proyek tersebut lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Selisih dari jumlah kas yang dihasilkan dan dikeluarkan dinamakan Net Cash Flow (NCF). NCF ini kemudian akan di-present value-kan menggunakan tingkat diskonto Weighted Average Cost of Capital (WACC). Studi ini betujuan untuk melihat manakah investasi yang akan memaksimalkan nilai PT PLM, dengan kriteria penilaian selain dari kas juga dilihat dari rasio keuangan yang dihasilkan. Ada dua pilihan investasi yang diha dapi oleh perusahaan, yaitu pengembangan bisnis lama dan pengem bangan bisnis baru. Dari studi disimpulkan bahwa investasi yang terbaik bagi perusahaan adalah pelaksanaan dari keduanya karena dari proyeksi keuangan yang dilakukan diketahui bahwa selama periode 10 tahun ke depan (2009 - 2018), perusahaan akan mempunyai cadangan kas yang besar dan idle sehingga pelaksanaan kedua inves tasi tersebut adalah yang akan menambah nilai perusahaan paling besar.

Companies are facing dilemas everytime and in every aspect including for its investment decision. Due to company`s limited budget, only several projects that are worth to invested. Companies should only invest in projects that are will give them the biggest value.Value from investment in a project calculated from benefits received by company from investing in a project minus cost occured. The common term for the difference is Net Cash Flow (NCF). After calculate NCF from each project the next step is discounted the value with company`s cost of capital for finding a its present value. This study evaluate PT PLM`s dilemas in its investment decision because the company have it both ways. Between investing in its own business or opening a different business that has similar products. Analysis for each scenario comes from projection for the next 10 years (2009-2018). Result from this study found out the best decison for PT PLM`s investment is imple mentation of all the projects but in different period of time due to PT PLM`s execessive cash reserve."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hani Novanti
"Bengkel XYZ adalah salah satu UMKM bengkel yang berlokasi di Depok yang memiliki tujuan untuk mengembangkan bisnisnya dan memperluas jangkauan layanannya. Dalam menjalankan sistem manajemennya terdapat kesulitan dalam manajemen keuangan. Bengkel XYZ belum memiliki perencanaan keuangan jangka panjang. Dengan demikian diperlukan perencaanan keuangan jangka panjang dengan menggunkanan analisis kinerja keuangan dan prospective analysis. Tujuan dari business coaching ini adalah membuat perencanaan keuangan jangka panjang untuk Bengkel XYZ.

Workshop XYZ is a SME based in Depok and have a mission to expand their business and scope. The workshop having a difficuty in their financial management. Workshop XYZ not having a long term financial planning. Therefore, the workshop needs to construct long term financial planning using financial performance analysis and prospective analysis. The purpose of this business coaching is to help Bengkel XYZ create their long term fiancial planning."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Herawati
"Bank sebagai suatu institusi yang menjalankan kegiatan usahanya dengan berdasarkan azas kepercayaan, prinsip kehati-hatian mutlak harus dilaksanakan untuk menjamin keamanan dana masyarakat yang tersimpan di sana. Tutupnya sebuah bank yang disebabkan penyimpangan terhadap prinsip kehati-hatian yang terjadi di bank tersebut akan menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja institusi keuangan tersebut yang selanjutnya menimbulkan dampak negatif pada bank-bank lainnya atau disebut juga sebagai efek domino. Kekhawatiran yang timbul di masyarakat dapat menyebabkan masyarakat menarik dananya yang disimpan di bank. Jika hal ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan, bukan tidak rnungkin akan menimbulkan rush yang selanjutnya berdampak pada terjadinya kesulitan likuiditas di bank-bank tersebut.
PT. Bank Asiatic adalah salah satu bank yang dicabut ijin usahanya yaitu pada tanggal 8 April 2004, karena penurunan kinerja yang sangat drastis akibat terjadinya penyimpangan di bank tersebut. Permasalahan utama yang menjadi penyebab ditutupnya PT Bank Asiatic adalah adanya pemberian kredit fiktif serta pembelian surat berharga fiktif yang menyebabkan CAR bank turun hingga menjadi -46,77% pada akhir Februari 2004. Upayaupaya perbaikan yang coba untuk dilakukan tidak menunjukkan basil yang positif, di mana laporan keuangan bank selama kurun waktu 3 tahun terakhir nyatanya tidak menunjukkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan pencatatan yang ada hanya mampu menunjukkan sedikit gambaran permasalahan yang ada, sehingga penyimpangan yang sebenarnya telah cukup lama terjadi tidak dapat segera diatasi dan pada alhirnya berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan bank.
Selanjutnya penulisan karya akhir ini adalah untuk mencoba melakukan analisa terhadap kondisi keuangan suatu bank dengan menggunakan rasio-rasio umum yang lazim digunakan dalam menganalisa suatu laporan keuangan. Adapun metode yang digunakan antara lain analisa trend, analisa common size dan analisa rasio. Selain itu sebaga pendukung juga digunakan analisa CAMEL yang merupakan penilaian tingkat kesehatan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dengan cara ini diharapkan masyarat sedikit banyak mampu membaca perkembangan kondisi keuangan suatu bank serta mernperoleh sedikit gambaran mengenai permasalalian yang mungkin sedang terjadi di bank tersebut. Adapun data mengenai kinerja keuangan bank dapat diperoleh masyarakat melalui laporan keuangan publikasi yang wajib diumumkan bank setiap 3 bulan sekali di media cetak yang beredar lugs di Indonesia serta laboran keuangan publikasi bulanan yang diumumkan melalui web site Bank Indonesia setiap bulannya.
Dalam kasus Bank Asiatic, permasalahan utama yang terjadi adalah pemberian kredit fiktif serta pembelian surat berharga fiktif yang menyebabkan bank mengalami kerugian karena hams membentuk Penyisiban Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) atas kredit dan surat berharga fiktif tersebut. Laporan keuangan yang dipublikasikan bank tidak cukup menunjukkan adanya permasalahan dimaksud. Secara umum rasio CAMEL yang disajikan dalam laporan keuangan publikasi triwulanan selama kurun waktu 2001- 2003 cukup baik walaupun menunjukkan adanya kecenderungan menurun. Beberapa ha! yang dapat diketahui dari laporan keuangan tersebut adalah meningkat.n.ya secara drastis jumlah kredit yang disalurkan bank hingga akhir tahun 2003 namun tidak diikuti dengan naiknya pendapatan bunga dari kredit dalam proporsi yang seimbang. Selain itu juga terjadi peningkatan penanaman dana bank dalam bentuk surat berharga terutama untuk kategori diperdagangkan dan tersedia untuk qua!, namun tidak diimbangi dengan peningkatan keuntungan yang diperoleh bank dari transaksi surat berharga dimaksud, tercermin dari laba yang belum direalisasi dari surat berharga hanya menunjukkan peningkatan yang sangat kecil. Selain itu secara keseluruhan rasio-rasio rentabilitas bank juga tidak menunjukkan peningkatan yang seimbang dengan peningkatan aktiva produktif bank. Hal ini menunjukkan indikasi meningkatnya pula aktiva produktif yang tergolong non performing khususnya dalam bentuk kredit dan surat berharga.
Berangkat dari pemasalahan sebagaimana yang terjadi di Bank Asiatic memberikan gambaran bahwa untuk mewujudkan suatu sistem perbankan yang sehat yang dapat menunjang pembangunan ekonomi yang berkesinambungan, peranan Bank Indonesia selaku otoritas pengawas di sektor perbankan kiranya juga perlu didukung kega sama dengan semua pihak yang terkait, dalam hal ini antara lain dengan Bapepam selaku otoritas pengawas pasar modal, mengingat banyak bank yang saat ini juga melakukan transaksi dengan instrumen pasar modal. Selain itu koordinasi dengan beberapa pihak-pihak lainnya juga perlu ditingkatkan seperti dengan Direktorat Jendral Pajak maupun Irnigrasi. Hal ini terkait dengan seringkalinya terjadi praktek penghindaran pajak di suatu bank serta perlunya peningkatan efektifitas pencekalan terhadap para pelaku kejahatan di bidang perbankan.
Selanjutnya penyelesaian terkait dengan permasalahan yang terjadi di Bank Asiatic perlu dilakukan secara tuntas guna menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi perbankan di Indonesia dan sedapat mungkin mencegah berulangnya permasalahan yang sama serta mengingatkan para bankir untuk lebih bersikap hati-hati dan senantiasa menjalankan kegiatan usaha suatu bank dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian dan ketentuan yang berlaku.

Bank, as an institution that undertook its activities based on trust principle, has to carry out the prudential principle to guarantee the security of people's fund that is being kept there. The revocation of operating license of a bank caused by the deviation towards the prudential principle will cause the decreasing of people's trust to this financial institution that furthermore cause negative impact to other banks which also acknowledged as the domino effect. The concern that emerged in the community could cause people to draw their fund that is being kept in the bank. If this situation happens in the same time, it will cause rush that furthermore had an impact on the occurrence of the liquidity difficulty in these banks.
PT Bank Asiatic was one of the banks that was revocated on April 8, 2004, because of the declining of its financial performance as a result of the occurrence of the deviation in this bank. The main cause of the revocation of operating license of PT Bank Asiatic was the giving of fictious credit as well as the purchase of the fictious commercial papers that caused bank's CAR descended until becoming -46.77% at the end of February 2004. Corrective actions that were being carried out did not show positive results, since the bank's financial report for the last 3 years, in fact, did not show the real financial condition. This thing caused the bank's record only showed few pictures of the real problems, so the actual deviation which has been exist for a long time could not be overcome immediately and in the long run had a significant impact on the bank's financial performance.
Furthermore, the writing of this thesis was to try to carry out the analysis towards the financial condition of a bank by using ratios which was generally used in analysing a financial report. The method includes the trend analysis, the common size analysis, the ratio analysis and the CAMEL analysis. CAMEL analysis is the assessment of bank rating that was determined by Bank Indonesia. Hopefully with this method, people could read the development of the financial condition of a bank as well as to get few pictures concerning the problems that possibly happen in the bank. The data concerning the bank's financial performance could be obtained from the condensed financial statement which was announced by the bank every 3 months in the newspapers circulating in Indonesia as well as the monthly condensed financial statement which was announced through Bank Indonesia's web site.
In the case of PT Bank Asiatic, the main problem that happened was the giving of fictious credit as well as the purchase of the fictious commercial papers that caused the bank to experience huge loss because of the admission of provision for earning assets losses on fictions credit and commercial papers. The bank's published financial report was not illustrate the existence of these problems. In general, the CAMEL ratio that was presented in the bank's condensed financial statement for the period of 2001- 2003 was good enough, although there were some debasement of the trend. Several matters that could be known from the financial report were the enhancement of the credit amount untilThe end- of 2003 that was not followed by the increasing of interest income proportionally. Moreover, the incremental of bank's commercial papers especially in the category of trading and available for sale was not well balanced by the improvement in the profit that was obtained by the bank from the commercial papers transaction, as reflected from the unrealized profit from the commercial papers which only showed very small enhancement. The profitability ratios of the bank also did not show the proportional improvement related to the increasing of the bank's earning asset. This could be assumed that non performing assets of this bank especially in the form of credit and the commercial papers has also increased.
This situation gave the conclusion that to develop a healthy banking system which could support the continuous of economics development, the role of Bank Indonesia as the authority of the banking supervision should be supported by the cooperation of all related parties, such as Bapepam as the authority of the money market supervision, as recently there are many banks have many transactions using money market instruments. Moreover the coordination with several other parties also must be improved such as with Tax Regulator and Immigration. This was often related to the tax evasion in a bank as well as the need of the improvement in the effectiveness of travel ban against the perpetrators of the crime in the banking field.
Furthermore, the resolution related to the problem that happened in the PT Bank Asiatic must be carried out completely in order to maintain the people's trust to the banking institution in Indonesia and, as well as, to prevent the same problem to be re-occurred and to remind bankers to be more careful and always doing business by gripping on the prudential principles and the current regulations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusty Priscilia
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh perubahan Peraturan Menteri Pertanian No. 98 tahun 2013 revisi terhadap Peraturan Menteri Pertanian No. 26 tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan terhadap Grup PT X yang berlokasi di Samarinda, Kalimantan Timur. Grup PT X terdiri 6 (enam) perusahaan. PT X merupakan pemegang saham mayoritas dari perusahaanperusahaan tersebut. PT X merupakan grup perusahaan dan atau kelompok perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mempunyai hak kepemilikan luas lahan 100.000 hektar sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 98/Permentan/OT.140/9/2013. Grup perusahaan PT X telah memiliki Hak Guna Usaha seluas ± 70.587, 39 hektar dan Izin Usaha Perkebunan seluas ± 121.192 hektar artinya ada selisih luasan antara luasan HGU dengan IUP seluas ± 50.604,61 hektar. Sehingga, di dalam penelitian ini juga dilakukan kajian terhadap prosedur perizinan yang dikeluarkan oleh instansi yang terkait sehubungan dengan pemberian lahan untuk perkebunan kelapa sawit seta kewajiban alas hak tanah (Hak Guna Usaha) yang wajib dimiliki oleh PT X. Penulisan tesis ini merupakan penelitian yuridis normatif, yaitu dalam hal ini penelitian terhadap asas-asas hukum dan taraf sinkronisasi hukum. Sedangkan, analisa dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan memiih pasal-pasal yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pertanian dan peraturan perundang-undangan terkait sesuai dengan ruang lingkup permasalahan penelitian ini kemudian melakukan penelusuran terhadap teori dan asas-asas hukum sehubungan dengan hal tersebut.

This thesis focuses on the effects of some changes in the Law of the Minister of Agriculture Number 98/Permentan/OT.140/9/2013 revised to be the Law of the Minister of Agriculture Number 26 of 2007 on the Regulation Concerning Permission to Start Plantation Business for Palm Oil Plantation Companies to PT X Group located in Samarinda, East Kalimantan. PT X Group consists of 6 (six) companies. PT X, a major shareholder of these company groups, is a company operating oil palm plantations that have ownership rights to 100,000 hectares of land in accordance with the Minister of Agriculture Regulation. No. 98/Permentan/OT.140/9/2013. PT Group X has had a leasehold area of ± 70,587.39 hectares and Business License of ± 121,192 hectares of plantations, which means there is a difference between the area of the concession and IUP area of ± 50,604.61 hectares. Thus, this study also conducted a review of the licensing procedures issued by the relevant authorities in connection with the provision of land for oil palm plantation land title and liability (leasehold) which must be owned by PT X. This thesis is a juridical normative study, emphasizing the study of the principles of law and the legal standard of synchronization. Meanwhile, the analysis in this study is conducted qualitatively by selecting assorted provisions contained in the Regulation of the Minister of Agriculture and related laws and regulations in accordance with the scope of the problem in this research, and then perform a search on the theory and principles of law that pinpoint the urgency.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T41578
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>