Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109599 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thelma Nizir
"Dalam rangka pembangunan ekonomi Indonesia, dimana kita harus mampu menciptakan struktur ekonomi yang seimbang antara kekuatan dan kemampuan industri yang maju dan didukung oleh kekuatan dan kemampuan pertanian yang tangguh, maka agribisnis mempunyai peranan yang sangat penting. Agribisnis disini diartikan sebagai kegiatan yang meliputi pembibitan, pengolahan tanah, penanainan, budidaya, pengolahan serta penasaran dan komoditas pertanian dan sub?sektornya (peternakan, dan perikanan) termasuk juga berbagai kegiatan yang merupakan bidang usaha mendukung sektor pertanian.
Walaupun peranannya relatif semakin menurun, sektor perta nian masih akan tetap sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, tidak saja dari segi penyediaan lapangan kerja tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan rakyat. Industri sub-sektor peternakan berupa daging, telur dan susu menunjukkan prospek yang cerah, baik dilihat dari aspek produksi maupun konsumsinya. Sejak tahun 1978, kegiatan ekspor sapi. potong dihentikan karena permintaan daging dalam negeri semakin kuat. Bahkan sampai saat ini permintaan daging impor masih kuat terutama untuk konsumsi hotel.
Beberapa masalah yang dihadapi. dalam mengembangkan indus tri di sektor pertanian adalah tidak tersedianya komoditi Pertanian dalam jumlah yang cukup dan kontiniu, harga komoditi yang sering berfluktuasi secara tajam, tidak efisiennya pelaku pasar dalam melakukan kegiatan, dan kurangnya pengetahuan terhadap pemasaran disebabkan lemahnya penguasaan aspek-aspek manajemen. Untuk menghasilkari kualitas daging potong yang setara dengan impor maka telah dilakukan peternakan menggunakan sistem ranch, dimana pemberian makananan dan pemeliharaan menggunakan sistem feedlot. Di Indonesia industri peternakan seperti ini masih relatif baru, dan belum banyak perusahaan yang terlibat di dalamnya.
Berdasarkan data survei studi pemasaran daging sapi di Jakarta, Bandung Surabaya dan Lampung baru ada 12 perusahaan yang berpotensi bersaing dalam industri ini. Dan dalam waktu dekat akari muncul 3 perusahaan yang bergerak di industri ini. Adanya dukungan pemerintah terhadap sub-sektor peternakan yang menggunakan pola PIR, juga membuka peluang bagi investor baru untuk memasuki industri ini, dan sekaligus dapat merupakan ancaman bagi perusahaan yang sudah ada di dalamnya.
Melalui karya akhir ini penulis mencoba menerapkan peranan strategi pemasaran industri daging potong pada perusahaan yang sedang berkeng di dalam industri ini. Diharapkan strategi pemasaran yang digunakan dapat memperluas segmen pasar dan meningkatkan penjualan. Secara khusus dipilih PT. Karyana Gita Utania (KGU) sebagai bahan studi dan pembahasan, mengingat PT. KGU merupakan perusahaan yang pertama bergerak di industri ini, dan selama ini merupakan market leader di bidangnya.
Pada pembahasan digunakan model ?Manajemen Strategi Pearce dan Robinson?, karena dianggap cukup memadai untuk menganalisa kondisi PT. KGU dan menentukan strategi pemasaran yang dipandang efektif untuk dilakukan. Di dalam model tersebut digunakan juga analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dan Grand Strategy Selection Matrix untuk menentukan grand strategy yang tepat bagi PT. KGU yang kemudian digunakan sebagai pedoman dalam menyusun strategi pemasarannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mumpuni Lelono Muljo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Yudo Asmoro
"Dari hasil analisis SWOT diperoleh peta posisi bisnis PT Krakatau Steel berada pada kuadran I, yang berarti PT Krakatau Steel harus melakukan Strategi Pertumbuhan. Dari hasil pemetaan dengan GE Matrik diperoleh posisi bersaing tiap segmen pasar antara lain : Segmen Paku/Kawat berada pada elemen II GE Matrik , maka strateginya growth and build dengan pilihan srategi pengembangan produk dan pengembangan pasar. Untuk segmen Wire Mesh/Distributor dan High End berada pads elemen V, maka strateginya Hold and maintain dengan strategi pilihan untuk Wire Mesh/Distributor adalah membina hubungan dengan pelanggan, untuk High End strateginya pengembangan produk dan pengembangan pasar. Segmen lain-lain berada pada elemen VII, maka strateginya adalah Harvest of divest, dengan strategi pilihan penciutan produk. Untuk dapat menunjang keberhasilan strategi perusahaan, dikembangkan teknik bauran pemasaran, dengan dititik beratkan pada strategi harga dan strategi distribusi langsung."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E.F. Veniantoro
"Ambruknya para konglomerat dengan mewarisi sejumlah permasalahan kredit macet mewarnai krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, sementara sektor usaha kecil termasuk mikro dapat tetap bertahan yang membuktikan bahwa sektor usaha kecil mempunyai daya saing yang tinggi dan dapat membantu sektor perbankan untuk turut berperan aktif mengembangkan sektor real dalam menggerakkan roda pembangunan.
Penelitian ini bermaksud menganalisis kondisi pemasaran lingkungan eksternal dan internal yang dihadapi oleh Unit Bank Mikro PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan menggunakan teori Matriks General Electric sehingga dapat memetakan posisi persaingan/competitive position PT Bank Negara indonesia (Persero) Tbk dalam perbankan mikro (micro banking). Kemudian dilanjutkan dengan dilakukan pengembangan strategi pemasaran berbasis sistem informasi pemasaran daiam elemen-elemen pengembangan informasi yang dimiliki oleh PT Bank Negara indonesia (Persero) Tbk dalam strategik bisnis perbankan mikro sehingga dapat dijadikan sebagai arahan dan petuniuk dalam pengembangan strategi pemasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitis. Populasi penelitian adalah para karyawan yang dinilai ahli dan berkompeten. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara riset pustaka dan Iapangan melalui daftar formulir pertanyaan tertutup, dilanjutkan dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur.
Hasil Analisis strategi mengenai lingkungan pemasaran eksternal dan internal menggunakan basis pasar/market based dengan memetakan Matriks General Electric. Berdasarkan pemetaan tersebut, didapatkan posisi bersaing Unit Bank Mikro PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berada pada sel V yang berani posisi bersaing Unit Bank Mikro PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk adalah sedang cenderung kuat. Sedangkan pada tahap pengembangan strategi pemasaran diharapkan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dapat menggunakan secara optimal sistem informasi pemasaran pada PT Bank Negara lndonesia (Persero) Tbk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Lukmanto
"Perusahaan perdaganzen "X" Jakarta merupakan distributor tunggal yang memasarkan berbagal genis barang di Indonesia. Selain menyalurkeen barang—barang dari prhak produsen ke seluruh Indonesia, perusahaan perdagangan "X" kerap kali memperhetixean komdisi dan situasl pasar yang perlaku.
Perusahaan perdagangs "X" selalu mengamati setiap perkembangan pasar, dengan melakukan penelitian dan analisa pasar melalui sistem imformasi pemasaran. Sistem informasi pemasaran merupakan sistem penyerapan informasi mengenai pemasaran dan pasar. Di mana informasi dan data yang diperoleh, sangat berperan untuk meng— , gambarkan dan mengenalisa pasar yang kompetitif.
Dalam situasi pasar yang kompetitif dengan saingan ketat, maka perusahaan perdagangan "X" haruslah mengetahui situasi pasar secara tepat untuk memformulasikan analisa keputusan pemesarar.
Demikian pula dalam analisa keputusan untuk memasarkan barang baru di pasaran Indonesia yang kompetitif Perusahaan perdagangan "X" menghadap1 situasi pasar dan saingan yang telah terlebih dahulu memasarkan barang sejgenis di Indonesia.
Varliabel-variabel pasar, konsumen, dan aspek pemasaran merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan untuk analisa keputusan pemasaran. Seperti total pasar, tingkat konsumsi, dan saingan barang sejenis menggambarkan tentang situasi eksternal pasar, sedangkan analisa konsumen dan aspek pemasaran memperlihatkan tentang keinginan konsumen yang dihubungkan dengan genis barang yang akan dipasarkan.
Analisa variabel-varzebel pasar dikaitkan dengan teor1 strategl pemasaran yang mengungkapkan mengenal ta— hapan barang, sikius barang, agar analisa keputusan pemasaran barang baru ini lebih kuat dan tetap."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Priyono
"Kebijakan Pemerintah dalam pembangunan ekonomi dengan menempatkan agribisnis sebagai penggerak ekonomi nasional merupakan daya tarik industri dan dimanfaatkan sebagai peluang pasar yang menarik. Potensi sumber daya alam yang dimiliki serta jumlah tenaga kerja yang berada pada sektor ini merupakan kekuatan potensial yang dapat dikembangkan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi.
Bagi dunia bisnis di satu sisi bidang alat mesin pertanian, merupakan peluang pasar yang sangat besar. Namun di sisi lain perusahaan mekanisasi pertanian, antara lain PT. Yanmar Agriculture Machinery Manufacturing belum sepenuhnya mampu memanfatkan peluang lni. Berbagai upaya peningkatan kinerja pemasaran telah dilakukan untuk memenangkan persaingan. Untuk menetapkan strategi pemasaran yang tepat PT. Yanmar Agriculture Manchinery Manufacturing perlu diidentifikasi posisi bersaing dan strategi pemasaran yang sesuai didasarkan pada kekuatan bisnis yang dimiliki serta kekuatan daya tarik Industri alat mesin pertanian di Indonesia.
Dengan menggunakan perencanaan pemasaran strategik, maka penelitian diawali dengan melakukan identifikasi faktor-faktor lingkungan internal perusahaan yang berpengaruh. Posisi bersaing diketahui dengan menggunakan analisis matriks General Elektrik, sedangkan untuk mengukur derajat kepentingan masing-masing faktor yang berpengaruh maka digunkan metode Proses Hierarki Analisis dan dibantu dengan alat pemerosesan data Expert Choice.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa daya tarik industri alat mesin pertanian dominan dipengaruhi faktor politik dan kebijakan pemerintah yang kondusif. Disamping itu, adanya pengelolaan perusahaan yang mendukung peningkatan perolehan laba sangat berpengaruh.
Agar mampu meningkatkan pangsa pasar, maka perlu menerapkan strategi Market Leader dan didukung dengan penggarapan pasar melalui peningkatan keunggulan produk. Strategi pemasaran yang diterapkan berdasarkan bauran pemasaran adalah meningkatkan investasi guna mempertahankan keunggulan produk dan variasi jenis alat mesin yang dipasarkan. Pengembangan pemasaran diarahkan dengan mengembangkan jaringan distribusi dan pemasaran pada wilayah-wilayah sentra produksi. Peningkatan kerjasama dengan industri komponen dalam negeri yang didukung kebijakan "direct marketing" perlu diterapkan sehingga lebih efektif mendukung peningkatan kinerja perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djohar Lusdi; Ignatius Harry Masmuri
"ABSTRAK
Karya akhir ini membahas tentang strategi pemasaran Suzuki Vitara pada PT Indomobil
Suzuki international untuk menghadapi persaingan yang ketat dalam industri otomotif.
Pembahasan strategi pemasaran produk suatu perusahaan tidak mungkin dilepaskan dan
pengaruh dari peranan berbagai faktor eksternal, yaitu lingkungan dimana perusahaan
tersebut berada yang terdiri dan remote environment yang meliputi faktor-faktor ekonomi,
teknologi, ekologi, sosial dan politik; industry environment yang meliputi faktor-faktor
struktur industri, hambatan masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli; substitute avail
ability dan competitive rivalry; serta operating environment yang meliputi faktor-faktor
competitor creditors, customers, labors dan suppliers.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian serius dalam environment analysis adalah:
Dari segi remote environment terlihat terjadinya defisit neraca transaksi berjalan, DSR
yang tinggi (34%) menyebabkan pemerintah harus memacu ekspor agar lebih besar. Hal
itu menjadi tantangan bagi ATPM untuk dapat mengalihkan basis produksi prinsipal ke
Indonesia dan pendalaman tingkat lokalisasi, tetapi tentunya untuk ini diperlukan dana
investasi yang besar. Padahal tingkat bunga pinjaman komersil luar negeri cukup tinggi,
lebih kurang 3,5 % diatas LIBOR. Keadaan itu merupakan dilema tersendiri bagi
ATPM. Penggabungan (merger) beberapa perusahaan dalam Indomobil Group menjadi
PT Indomobil Suzuki International merupakan salah satu pemecahannya.
Kenaikan BBM dan tarif listrik akhir-akhir ini berdampak besar terhadap peningkatan
inflasi, yang berakibat menurunkan daya beli masyarakat. Sebenarnya meningkatnya
laju inflasi tidak akan menjadi masalah jika diimbangi dengan ?real growth? yang tinggi.
Akan tetapi kalau diperhatikan kecenderungan beberapa tahun yang lalu, tampaknya
tingkat inflasi tidak berkorelasi dengan pertumbuhan ekonorni, sebaliknya tingkat
pertumbuhan industri otoinotif berkorelasi erat dengan pertumbuhan ekonomi.
Perkiraan menurunnya pertumbuhan ekonomi pada 1992-1993 berarti tingIat pertum
buhan otomotifpun akan menurun pula. Hal itu memaksa ATPM-ATPM melakukan
terobosan-terobosan untuk dapat meraih pangsa pasar yang berarti dan pasar yang tidak
besar.
Menghadapi keadaan seperti tersebut diatas, PT Indomobil Suzuki International telah
melakukan terobosan yang cemerlang dengan Suzuki Vitara-nya.
Perkembangan teknologi yang pesat terutama di bidang transportasi dan komunikasi
menyebabkan daur hidup produk semakin bertambah pendek, mutu semakin tinggi, dan
pelayanan pelanggan semakin bertambah baik, serta bergesernya prinsip perdagangan
dan ?comparative advantage? ke ?competitive advantage?. Tantangan itu harus dijawab
dengan mengadakan inovasi-inovasi dari segi produk dan peningkatan mutu sumber daya
manusia. Dalam rangka ini PT Indomobil Suzuki International mengantisipasinya dengan
mendirikan pabrik terpadu di Tambun, Bekasi.
Dari segi industry environment dan operating environment tergambar jelas bahwa
dalam industri otomotif pelaku dominan adalah prinsipal, Agen Tunggal Pemegang
Merk (ATPM), pabrik komponen, pemerintah dan konsumen. PT Indomobil Suzuki
International sebagai ATPM tentunya harus mempertimbangkan sebaik-baiknya faktor
faktor tersebut di atas dalam membuat strategi usaha (business strategy) dan strategi
pemasarannya (marketing strategy).
Pola dasar industri otomotif antara lain menyangkut tiga hal, yaitu: volume, teknologi,
dan investasi. Volume akan berkembang jika ekonomi tumbuh, yang berarti meningkat
nya kegiatan dan daya beli masyarakat. Tetapi kecenderungannya pertumbuhan ekonomi
akan menurun, padahal industri otomotif di Indonesia terdiri dan 21 ATPM yang me
nguasai 26 merk dan 17 perakit dan kapasitasnya 530.400 unit per tahun. Sedangkan
volume pasar hanya sebesar lebih kurang 200.000 unit sehingga berarti ada kapasitas
idle yang sangat tinggi dan juga pertumbuhan industrinya sendiri hanya sebesar 2.04%
per tahun untuk periode 1988-1992.
Kenyataan itu menunjukkan bahwa entry barriers tinggi, tetapi masih ada pendatang
baru yang akan masuk. Hal ini merupakan tanda tanya besar yang mungkin perlu
ditelaah lebih lanjut.
Dalam rangka pemilihan strategi usaha (business strategy) yang tepat, tentunya selain
mengevaluasi faktor-faktor eksternal, penting juga dievaluasi faktor-faktor internal atau
profil perusahaan untuk melakukan analisa SWOT dalam rangka menentukan arah dan
strategi usaba yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang sekaligus meminimalkan
ancaman dan kelemahan perusahaan. PT Indomobil Suzuki International memiliki kekuatan
yang cukup memadai disamping ancaman yang cukup besar. Untuk itu perlu dilakukan
strategi diversifikasi dan segi produk dan perusaliaan penlu melakukan grand strategy
yang berorierktasi pada concentrated growth, yang didalamnya termasuk market and
product development.
Sesuai dengan business strategy yang telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mene
tapkan strategi pemasaran. Untuk ini PT Indomobil Suzuki International tentunya harus
secara konsekuen dan konsisten melaksanakan stmtegic marketing planning process yang
meliputi:
- Marketing Situation Analysis and Designing Marketing Strategy (analyzing market,
market segmentation, analyzing competition, market targeting and positioning).
Dan analisa situasi pasar terlihat bahwa tezjadi peningkatan drastis pangsa pasar mobil
kategori IV dan sekitar 2,5% menjadi 5,88% pada periode tahun 1992. Peningkatan ini
bahkan lebih besar dan peningkatan mobil kategori I yang selama ini mempunyai pangsa
pasar terbesar yaitu rata-rata diatas 60%; hal ini mungkin disebabkafl karena bergeser
nya image masyarakat tentang kendaraan serba guna ini, dan sekedar ?mobil kebun?
menjadi kendaraan bergengsi. untuk memanfaatkan peluang ini perlu ditelaah segmen
mana yang menjadi trend serter dan mana yang menjadi follower. Dalam hal ini
strategi market segmentation, market targeting dan product positioning sangatlah
berperan.
Data demografi dan psikografi merupakan salah satu kerangka dasar bagi penyusunan
strategi segmentasi pasar (market segmentation) dan strategi pasar sasaran (market
targeting) yang memiliki arti penting, karena fenomena demografi dan psikografi akan
menimbulkan perubahan-perubahan mendasar secara cepat dan perilaku konsumen.
Dari analisa data tersebut terlihat banyak peluang dalain rangka penelitian segmen pasar
yang dituju, sehingga dapat diperoleh manfaat karena bergerak lebih dahulu atau ?first
mover advantage?. Dalam hal ini PT Indomobil Suzuki International menerapkan selec
tive segment strategy. Dan fenomena yang terjadi saat ini adalah meningkatnya golongan
usia produktif terutama di Jakarta, yaitu 65,67% dan total penduduknya tahun 1992.
Sebagian besar diharapkan sebagai profesional dan eksekutif muda yang membutuhkan
kendaraan yang dapat tetap mencerminkan status sosial tapi ?trendy? dan ?sporty?,
dimana kelas atas sebagai ?trend setter? yang memakai mobil serba guna ?built up?
untuk kendaraan keduanya, sedang ?follower? -nya inilah yang dimanfaatkan oleh PT
Indomobil Suzuki International dengan menampilkan Vitara sebagai kendaraan ke
duanya.
Dalam rangka positioning strategy, jelas yang diterapkan oleh PT Indomobil Suzuki
International adalah positioning for user category. Dari hasil analisa peta persepsi terli
hat bahwa penempatan Suzuki Vitara sebagai mobil prestige dan sporty adalah tepat,
sesuai dengan segmen pasar yang ditujunya yaitu eksekutif dan profesional muda.
Marketing program development and implementation (product portfolio strategy, dis
tribution strategy, price strategy and promotion strategy)
Berdasarkan analisa product life cycle, daur hidup Suzuki Vìt.ara yang pada tahapan
meningkat saat ini, tepat bersarnaan dengan pertumbuhan produk-produk Suzuki lainnya
yang sedang dalam keadaan menurun, terutama pada kategori IV. Sehingga Vitara
memberikan koritribusi keuntungan yang berarti bagi perusahaan secara keseluruhan.
Dengan demikian, dengan dikeluarkannya Suzuki Vitara berarti PT Indomobil Suzuki
International berusaha memperpanjang product line (kategori IV) dalam penerapan
strategi produk portofolio-riya, dan ini perlu dilanjutkan dengan perubahan prioritas
product line dalam rangka produc mix strategy, dimana sampai sekarang Kategori I
masihtetap dipertahankan sebagai prioritas utama.
Untuk dapat mempertahankan posisi Vitara sesuai dengan peta persepsínya, maka tentu
nya perlu pula ditunjang dengan strategi harga yang tepat, yaitu dengan mengubaii dan
yang sekarang diterapkan yaitu ?mic up pricing strategy? yang berorientasi pada per
saingan (competition oriented) ke ?perceived value pricing? atau ?high active strategy?.
Strategi promosi merupakan bagian vital dari positioning strategy, oleh karenanya PT
Indomobil Suzuki International dalam hal ini menggunakan campuran media (media
mix) dengan komposisi yang ideal karena masing-masing media mempunyai karakter
sendiri-sendiri. Tetapi menurut estimasi tahun 1993 anggaran belanja promosi akan
banyak dialokasikan ke media TV (sekitar 43%). Tampaknya iklan melalui TV lebih
banyak diminati. Dengan memperhatikan hal ini, terutama untuk Vitara yang pene
kanannya pada gaya hidup eksekutif maka strategi promosi yang sekarang diterapkan
perlu dikaji ulang agar didapat komposisi yang benar-benar optimal sesuai prioritas
management terhadap masing-masing produk Suzuki.
Untuk strategi distribusi perlu diterapkan vertical marketing system dengan penekanan
pada pengendallan dealer-dealer dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan. Untuk ini
diperlukan penambahan cabang-cabang dengan menempatkan tenaga penjual yang profe
sional
Strategi pemasaran Suzuki Vilara yang tepat diharapkan akan menjadi awal bagi keber
hasilan PT Indomobil Suzuki International untuk menjadi market leader seperli yang
pernah dicapainya pada tahun 1986.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djuaras A. Amaludin
"ABSTRAK
Rumah Sakit Haji Jakarta merupakan badan usaha milik pemerintah DKI yang memiliki potensi untuk berkembang dalam industri jasa Pelayanan Kesehatan di Indonesia. Tesis ini bertujuan mengkaji daya saing Rumah Sakit Haji Jakarta untuk dapat bersaing dalam bisnis jasa pelayanan kesehatan.
Masalah utama yang dihadapi oleh Rumah Sakit Haji Jakarta adalah belum optimalnya perolehan pangsa pasar yang sebanding dengan kapasitas yang tersedia. Hal ini disebabkan oleh antara lain banyaknya jasa pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Jakarta khususnya di Jakarta Timur, serta adanya kesan bagi masyarakat luas bahwa Rumah Sakit Haji Jakarta hanya di khususkan untuk para calon jemaah haji.
Penelitian ini dimulai dengan menganalisis lingkungan internal RSHJ dan lingkungan eksternal industri jasa pelayanan kesehatan yang datanya diperoleh melalui Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Selanjutnya metoda Proses Hirarki Analitik (PHA) digunakan sebagai alat untuk membobot derajat kepentingan faktor-faktornya, sedang untuk menentukan posisi bersaing RSHJ digunakan matrik General Electric (GE).
Dari hasil uji PHA dan matrik GE diperoleh posisi RSHJ pada kwadran V pada matrik GE. Hal ini berarti bahwa RSHJ berada dalam area usaha "Hold and Maintain " yang artinya; RSHJ harus berupaya keras agar kinerja usahanya dapat meningkat. Selanjutnya berdasarkan posisi bersaing tersebut penulis merekomendasikan alternatif strategi untuk pengembangannya dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta tujuan Rumah Sakit Haji Jakarta, maka ditetapkan Strategi Pengembangan Pasar dengan dukungan salah satu strategi generik Michael Porter yaitu Keunggulan Biaya Menyeluruh.
Pada akhir penulisan diberikan usulan strategi pemasaran jasa pelayanan kesehatan melalui bauran pemasaran jasa yaitu 7 P, yang merupakan penjabaran strategi yang lebih detail dari strategi alternatif yang telah ditetapkan"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Detri Triyadi K. Samsi
"Industri alat berat di Indonesia mengalami pertumbuhan 900% dalam kurun waktu 10 tahun sejak tahun 1986, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari keseluruhan permintaan alat berat, 40% adalah jenis alat Hydraulic Excavator (HEX), dimana 70% berukuran 20 ton. Perusahaan Caterpillar Inc. sebagai perusahaan pembuat alat besar terbesar di dunia, merupakan salah satu pemain HEX 20 ton di pasar Indonesia.
Ketidakstabilan ekonomi, politik dan sosial sejak tahun 1997, menyebabkan permintaan terhadap alat berat, khususnya HEX mengalami penurunan tajam. Dilain pihak tekanan-tekanan tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Oleh karena itu perusahaan Caterpillar harus mengidentifikasi posisi perusahaan di pasar Indonesia, kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan di masa datang, sehingga dapat memformulasikan strategi pemasaran yang tepat.
Dengan menggunakan kerangka perencanaan pemasaran strategik, penelitian diawali dengan mengidentifikasi posisi perusahaan dengan menggunakan GE Matrik, yang penetuan derajat kepentingannya menggunakan metode Proses Hierarki Analitik (PHA). Dengan memprediksi posisi persaingan pada lima tahun mendatang, dan menentukan posisi yang diinginkan, maka dapat ditentukan strategi alternatif yang cocok untuk digunakan. Perencanaan strategi pemasaran ditentukan selaras dengan strategi alternatif yang dipilih.
Dari penelitian yang dilakukan, dihasilkan posisi perusahaan Caterpillar pada lima tahun mendatang pada posisi mempertahankan posisi. Berdasarkan hal tersebut, strategi alternatif yang cocok adalah penetrasi pasar, dan perusahaan dapat pula melakukan integrasi horisontal. Perencanaan strategi pemasaran dilakukan selaras dengan strategi alternatif tersebut.
Industri alat berat di Indonesia mengalami pertumbuhan 900% dalam kurun waktu 10 tahun sejak tahun 1986, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari keseluruhan permintaan alat berat, 40% adalah jenis alat Hydraulic Excavator (HEX), dimana 70% berukuran 20 ton. Perusahaan Caterpillar Inc. sebagai perusahaan pembuat alat besar terbesar di dunia, merupakan salah satu pemain HEX 20 ton di pasar Indonesia.
Ketidakstabilan ekonomi, politik dan sosial sejak tahun 1997, menyebabkan permintaan terhadap alat berat, khususnya HEX mengalami penurunan tajam. Dilain pihak tekanan-tekanan tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Oleh karena itu perusahaan Caterpillar harus mengidentifikasi posisi perusahaan di pasar Indonesia, kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan di masa datang, sehingga dapat memformulasikan strategi pemasaran yang tepat.
Dengan menggunakan kerangka perencanaan pemasaran strategik, penelitian diawali dengan mengidentifikasi posisi perusahaan dengan menggunakan GE Matrik, yang penetuan derajat kepentingannya menggunakan metode Proses Hierarki Analitik (PHA). Dengan memprediksi posisi persaingan pada lima tahun mendatang, dan menentukan posisi yang diinginkan, maka dapat ditentukan strategi alternatif yang cocok untuk digunakan. Perencanaan strategi pemasaran ditentukan selaras dengan strategi alternatif yang dipilih.
Dari penelitian yang dilakukan, dihasilkan posisi perusahaan Caterpillar pada lima tahun mendatang pada posisi mempertahankan posisi. Berdasarkan hal tersebut, strategi alternatif yang cocok adalah penetrasi pasar, dan perusahaan dapat pula melakukan integrasi horisontal. Perencanaan strategi pemasaran dilakukan selaras dengan strategi alternatif tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>