Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azmunandar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rianto Wahyudi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Trisnawati
"Dengan semakin berkembangnya industri otomotif di Indonesia, diperlukan komponen-komponen otomotif yang diproduksi oleh perusahaan pihak ketiga. Sebagai pemasok, perusahaan komponen otomotif ini harus dapat menentukan harga jual yang dapat menutup biaya produksi serta memberikan Iaba yang diinginkan. Tujuan studi dari penulisan ini adalah untuk memberi gambaran bagaimana merancang suatu sistem informasi akuntansi biaya untuk mengumpulkan dan mengolah data biaya yang diperlukan, untuk menentukan harga pokok produksi per unit dari tiap jenis produk komponen. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah dengan telaah kepustakaan, wawancara dan pengamatan Iangsung ke Iokasi pabrik untuk penelitian yang menyeluruh mengenai cara pengumpulan dan pengolahan data biaya yang diperlukan dalam pembuatan Iaporan biaya produksi. Dari penelitian yang dilakukan penulis, secara umum PT "X" telah dapat melakukan pencatatan untuk perhitungan harga pokok produksi dari tiap-tiap jenis produknya. Metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan adalah berdasarkan biaya produksi pesanan mengingat produksi dilakukan atas dasar pesanan dan masing-masing pesanan mempunyai spesifikasi tertentu. Prosedur pencatatan biaya produksi sudah cukup baik. termasuk prosedur pengadaan bahan baku dan prosedur penjualan. Karena jenis yang diproduksi selalu bertambah yang memerlukan proses produksi yang berbeda sebaiknya diatur bagaimana prosedur pencatatannya dan dokumen yang dibutuhkan agar cukup fleksibel namun tetap menjamin adanya pengendalian internal yang baik. Untuk mendapatkan hasil perhitungan harga pokok produksi yang lebih akurat bagi perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk. disarankan agar menggunakan cara perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang mengalokasikan biaya overhead pabrik pada masing-masing produk berdasarkan aktivitas yang dikonsumsinya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Aguswidjaja
"Metode-metode akuntansi dalam industri minyak dan gas bumi belum memberikan keseragaman perlakuan akuntansi atas biaya-biaya perolehan, eksplorasi, dan pengembangan. Skripsi ini bertujuan untuk memahami metode-metode akuntansi yang paling umum digunakan dalam industri minyak dan gas bumi, yakni metode successful efforts dan full costing serta membandingkannya dengan prosedur akuntansi Kontrak Bagi Hasil yang digunakan pada sebuah perusahaan minyak asing di Indonesia. Penulisan dilakukan dengan telaah kepustakaan dan survei langsung atas prosedur akuntansi Kontrak Bagi Hasil yang diterapkan pada sebuah perusahaan minyak asing yang beroperasi sebagai Kontraktor Pertamina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode-metode akuntansi yang ada ternyata belum dapat sepenuhnya menyajikan informasi-informasi yang merupakan karakteristik khusus industri minyak dan gas bumi serta sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan. Prosedur akuntansi Kontrak Bagi Hasil disusun dengan landasan saling menguntungkan pihak Pertamina maupun Kontraktor dan pada prakteknya banyak berbeda dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk menyeragamkan perlakuan akuntansi dalam industri minyak dan gas bumi di Indonesia, sebaiknya Ikatan Akuntan Indonesia merinci kembali standar Khusus Akuntansi Industri Minyak dan Gas Bumi. Pertamina sebagai pengelola sumberdaya minyak dan gas bumi Indonesia seharusnya berusaha pula untuk menerapkan prosedur akuntansi yang memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi bangsa Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlynda Yuniarti
"Sistem lnformasi Akuntansi merupakan salah salu aspek penting dalam manajemen suatu perusahaan. Aspek ini harus didukung sepenuhnya oleh manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal secara keseluruhan. PT X merupakan perusahaan yang masih tergolong muda, namun cukup pesat perkembangannya dalam bidang teknologL Penelitian pelaksanaan Sistem Informasi Akuntasi pada perusahaan ini dapat menjadlkan suatu gambaran seberapa jauh perusahaan nasional yang sedang berkembang telah memperhatikan aspek Sistem Informasi Akuntansi. PT X telah menjalankan Sistem Informas1 Akuntansi dengan baik. Namun penyelenggaraan SIA masih memerlukan beberapa penyempurnaan di beberapa bagian. PT X belum memanfaatkan hasH informasi olahan SIA untuk keperluan perencanaan dan pengendalian yang merupakan fungs1 utama dalam suatu manajemen perusahaan. Tampaknya perusahaan harus memperhatikan benar masalah ini demi kemajuan perusahaan sendiri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Silalahi, Anita
"Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan SIA yang diterapkan pada suatu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran, khususnya mengenai siklus pemrosesan transaksinya. Penulis berharap skripsi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang dapat digunakan oleh PT. Sarinah (Persero) dalam memperbaiki SIA yang ada untuk menunjang keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Metode yang digunakan dalam rangka penyusunan skripsi ini adalah metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pengendalian intern yang ada pada PT. Sarinah (Persero) kurang memadai. Hal ini terlihat pada struktur organisasi perusahaan tidak begitu jelas menggambarkan lini wewenang dan tanggungjawab dari unit-unit yang ada pada perusahaan dan pelaksanaan tata kerja organisasi kurang didukung oleh pemisahan tugas yang memadai, serta formulir yang ada sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Robert Jhonson
"Tesis ini menganalisis ekuitas merek printer ink jet HP dengan membandinhkannya terhadap pesaing utamanya, yaitu merek Canon. Ekuitas dari masing-masing merek mengukur elemen-elemen ekuitas merek yaitu: kesadaran merek (brand awareness) asosiasi merek (brand association), persepsi kualitas (perceived quality) dan loyalitas merek (brand loyalty).
Pelaksanaan penelitian dilakukan terlebih dahulu dengan melaksanakan penyebab kuesioner pada tahap pilot study untuk mendapatkan informasi asosiasi dan persepsi kualitas terhadap printer ink jet. Responden dalam penelitian adalah pemilik dari printer ink jet dari merek HP dan Canon, dipilih yang hanya bertempat tinggal di Jakarta. Survey dilaksanakan pada rentang waktu bulan Mei-Juni 2008 dengan menyebarkan kuesioner yang mecankup berbagai jenis pertanyaan, yang bersifat pertanyaan terbuka dan tertutup. Pada akhirnya hanya 100 orang responden dari masing-masing pemilik printer ink jet merek HP dan Canon yang dipergunakan didalam analisa, sehingga total responden adalah 200 orang.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa HP dan Canon mempunyai posisi sama dalam hal puncak kesadaran (top of mind), namun HP diketahui lebih unggul dibandingkan Canon pada level yang lebih rendah yaitu pada tingkatan brand re-call. Untuk elemen asosiasi merek, kedua merek sama-sama mempunyai asosiasi utama sebagai printer berkualitas. Untuk elemen persepsi kualitas, 4 variabel diperbandingkan yaitu: kualitas produk, hemat dalam pemakaian tinta, warna printer dan banyaknya model-model printer. Dari kesemua item yang diperbandingkan ini, kualitas printer ink jet HP dipersepsikan lebih baik oleh para responden dibandingkan Canon, sedangkan variabel lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pada tahapan brand loyalty, Canon diketahui lebih unggul dibandingkan dengan HP, dengan mempunyai skor yang lebih tinggi pada saat pengukuran habitual buyer, satisfied buyer,  liking the brand sampai kepada pengukuran committed buyer. Namun demikian, hasil analisis menunjukkan bahwa skor switcher buyer Canon lebih tinggi dibandingkan HP dan ini menjadi indikasi canon untuk memperbaikinya. Sehingga secara keseluruhan, dalam penelitian didapatkan bahwa salah satu merek mendominasi semua variabel dalam ekuitas merek
This thesis analyzes the brand equity of HP's ink jet printer by comparing it to its main competitor, namely the Canon brand. The equity of each brand measures the elements of brand equity, namely: brand awareness (brand awareness), brand association (brand association), perceived quality (perceived quality) and brand loyalty (brand loyalty).
The research was carried out first by carrying out the cause of the questionnaire at the pilot study stage to obtain association information and perceived quality of the ink jet printer. Respondents in this study are owners of ink jet printers from HP and Canon brands, selected who only live in Jakarta. The survey was carried out in the period of May-June 2008 by distributing questionnaires covering various types of questions, which were open and closed. In the end, only 100 respondents from each owner of HP and Canon ink jet printers were used in the analysis, so the total respondents were 200 people.
This study concludes that HP and Canon have the same position in terms of top of mind, but HP is known to be superior to Canon at a lower level, namely at the brand recall level. For the brand association element, both brands have the main association as a quality printer. For the perceived quality element, 4 variables are compared, namely: product quality, saving in ink usage, printer colors and the number of printer models. Of all these items being compared, the respondents perceived HP's ink jet printer quality to be better than Canon's, while there were no significant differences in other variables. At the brand loyalty stage, Canon is known to be superior to HP, by having a higher score when measuring habitual buyers, satisfied buyers, liking the brand to measuring committed buyers. However, the results of the analysis show that Canon's switcher buyer scores are higher than HP's and this is an indication for Canon to improve it. So overall, the research found that one brand dominates all variables in brand equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rachmi
"Industri minyak dan gas bumi adalah industri yang unik. Disebut unik karena membutuhkan investasi yang besar, tingkat teknologi yang tinggi. Selain itu karena adanya faktor keberuntungan dalam penemuan cadangan minyak dan gas bumi. Dengan mengingat keunikan industri ini maka penyajian laporan keuangan menjadi penting. Ada 2 metode akuntansi yang umumnya digunakan dalam industri minyak dan gas burin yang keduanya juga ditetapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no. 29. Kedua metode tersebut adalah Successful Effort dan Full Costing. Skripsi ini berusaha menggambarkan aplikasi kedua metode tersebut. Pembahasan atas kedua metode tersebut akan dikaitkan dengan perlakuan akuntansi perusahaan-perusahaan migas di Indonesia yang kebanyakan menggunakan Kontrak Bagi Hasil. Pengelompokan biaya dalam Kontrak Bagi Hasil tergantung dari wujudnya. Biaya yang sifatnya berwujud dikategorikan dalam biaya modal dan yang tidak berwujud dikategorikan dalam biaya bukan modal. Pengelompokan ini berbeda dengan metode Successful effort dan Full costing yang mengelompokkan biaya menurut kegiatan dan manfaat dari biaya yang dikeluarkan. Prosedur Kontrak Bagi Hasil tidak memenuhi konsep matching cost against revenue dan mempercepat pembebanan biaya. Hal ini menguntungkan kontraktor karena biaya operasi akan cepat mendapat penggantian dari pihak PERTAMINA. Untuk mengontrol kontraktor-kontraktor tersebut, PERTAMINA mewajibkan mereka untuk mengirimkan laporan secara rutin (kuartalan). Laporan tersebut berdasarkan akuntansi manajemen dan lebih bersifat intern. Berdasarkan pertimbangan ini maka dapat dimaklumi mengapa Kontrak Bagi Hasil berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan yang umumnya berlaku."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Respatianto
"Teknologi secara harfiah ialah ilmu yang berhubungan dengan teknik. Teknik adalah metode, cara dan keterampilan untuk membuat sesuatu atau mencapai sesuatu. Dalam makna yang luas, teknologi berarti cara-cara membuat atau mengerjakan benda-benda, yang dalam mendapatkannya dapat dipelajari terlebih dahulu. Teknologi juga dapat diartikan semua proses yang berkaitan dengan bahan. Selain itu, teknologi juga bertujuan untuk mempelajari hubungan antara sistem teknik dan fenomena sosial ekonomi pada masyarakat pendukungnya. Pada prinsipnya, teknologi meliputi semua proses, dari mulai memperoleh bahan sampai membuangnya, melalui tahapan pembuatan dan penggunaan. Dalam hal ini, industri dapat dipelajari melalui sebuah kombinasi dari beberapa elemen seperti bahan baku, aktifitas pembuatan, keahlian dalam membuat alat, dan alat pembuatnya (lnizan, 1992:12). Teknologi pembuatan suatu benda terdiri dari substractive technology dan additive technology. Substractive technology adalah pembuatan suatu produk dengan mengurangi bahan baku. Sedangkan additive technology adalah pembuatan suatu produk dengan menambah bahan baku (James Deetz, 1967:48). Proses pembuatan suatu benda akan sangat menentukan kualitas hasil benda yang dibuat. Penentuan kualitas hasil pembuatan tergantung pada kemampuan seorang pembuat alat (artisan). Semakin mahir seorang artisan, maka hasilnya akan semakin bagus, dan mendekati kesesuaian dengan keinginan yang direncanakan. Pada prinsipnya, teknologi pembuatan suatu alat terdiri dari substractive technology dan additive technology. Teknologi pembuatan alat batu merupakan salah satu dari contah substractive technology, yaitu pembuatan suahu alat dengan melakukan pengurangan terhadap bahan baku. Pembuatan alat batu itu sendiri adalah perpaduan dari sejumlah pengetthium yaitu kemanapun memperoleh, memilih dan menyiapkan bahan, memotong, menyerpih, menghaluskan, melubangi, dan membentuk bahan baku menjadi produk (Crabtree, 1972:4). Dalam membuat alai batu, seorang pembuat harus melakukan pembuatan dengan hati-hati, karna apabila terjadi kesalahan dalam pemotongan, penyerpihan, dan penghalusan maka akan berakibat pada kegagalan pembuatan sesuai dengan yang direncanakan. Hal itu disebabkan batuan yang sudah dipisahkan tidak dapat ditempel kembali."
2000
S11886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>