Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Ambarwati
"Skripsi ini bertujuan untuk meneliti tingkat pemahaman, ketelitian dan kepatuhan emiten terhadap prinsip dan ketentuan dalam laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh PAI dan ketentuan Bapepam no. SE-24/PM/1988 yang mengatur pelaporan keuangan perusahaan yang go publik. Dimana hal tersebut akan menjadi indikator minimum sejauh mana informasi investor dalam pasar modal dapat terpenuhi.Metode yang digunakan adalah penelitian terhadap laporan keuangan dari 11 perusahaan industri plastik dan kimia yang telah go publik disertai dengan penelitian kepustakaaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama ini emiten belum cukup serius dan bersungguh-sungguh mengacu pada ketentuan dan prinsip yang telah ditetapkan.Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penyimpngan yang ditemui. dan sebenarnya bukan merupakan hal yang sulit untuk meluruskannya untuk memenuhi ketentuan yang ada. Hal tersebut sebenarnya didukung juga oleh faktor-faktor diluar emiten.Antara lain pihak Bapepam sendiri yang kurang tegas dalam memberikan sanksi terhadap emiten yang masih belum memenuhi syarat dajam menyajikan laporan keuangan. Selain itu pihak akuntan publik juga masih diharapkan fungsinya untuk menyarankan tindakan koreksi terhadap emiten bila terdapat kesalahan ataupun keterangan yang kurang diungkap dalam laporan keuangan. Disamping itu masih terdapatnya kelemahan pada ketentuan Bapepam merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan.Skripsi ini memberikan saran kepada berbagai pihak, antara lain kepada pihak emiten untuk lebih transparan dan benar dalam menyajikan informasi keuangan perusahaannya,sehingga investor dan pembaca laporan keuangan lain dapat mengetahui informasi dengan jelas dan menyeluruh serta tidak menyesatkan.Dari pihk akuntan publik juga dituntut untuk tidak membiarkan adanya penyajian yang salah atau kurang diungkap dalam laporan keuangan. Dipihak Bapepam juga hendaknya lebih tegas lagi dalam menindak emiten yang tidak memenuhi syarat dalam penyajian laporan keuangannya. Ditambah lagi perlunya penyempurnaan yang terus menerus dari ketentuan pelaporan yang dikeluarkan oleh Bapepam"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lelya Ambarsari
"Peranan Pasar Modal mulai menurun bersamaan dengan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pasar Modal. Berkurangnya kepercayaan tersebut menimbulkan pertanyaan apakah emiten telah memberikan informasi yang cukup dan tidak menyesatkan bagi pemegang sahamnya sesuai dengan ketentuan Bapepam. Dan apakah para akuntan publik sebagai penentu layak atau tidaknya informasi dai am laporan keuangan emiten telah melaksanakan tanggung jawabnya. Penulisan ini bertujuan untuk mengamati, yang diharapkan dapat memberikan bukti mengenai tingkat kepatuhan emiten/calon emiten terhadap keten tuan Bapepam. Sekaligus menilai sampai sejauh mana pemahaman, ketelitian dan kepatuhan akuntan publik terhadap ketentuan dan prinsip akuntansi yang ada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Sujudi
"Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan dengan laporan tahun sebelumnya, ada beberapa bentuk perubahan akuntansi yang memerlukan perlaksana secara 'retroaktif', dan perubahan metode pengakuan pendapatan dalam industri konstruksi adalah salah satu dari padanya. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai teknik pengubahan retroaktif atas laporan keuangan, dan mengevaluasi keterkaitan antara perubahan tersebut dengan tujuan komparabilitas dalam penyajian laporan keuangan. Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan Observasi iangsung terhadap data keuangan PT X yang relevan. Ditahun 1991 ' PT X merubah metode pengakuan pend apatannya, "dari persentase penyelesaian berdasarkan penyelesaian fisik (output measures), menjadi metode 'cost to cost' (input measures). Akibat dari perubahan ini PT X melakukan penyesuaian retroaktif terhadap laporan keuangannya, yaitu dengan cara me' restate' laba ditahan awal PT X. Besarnya penyesuaian terhadap laba ditahan awal ini didapat dari perbedaan kumulatif dari pada 1990 open contracts' apabila dihitung dengan menggunakan metode yang baru. Selanjutnya PT X juga men'disclose' perubahan ini pada laporan keuangannya. Dari pembahasan skripsi ini, penulis berkesimpulan bahwa perubahan akuntansi sebagai akibat dari pada perubahan dalam metode pengakuan pendapatan pada perusahaan konstruksi haruslah dilakukan secara retroaktif, dan bahwa diperlukan pengungkapan yang cukup untuk menjelaskan kejadian ini pada laporan keuangan, dan PT X telah melakukannya dengan cukup."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari
"Persediaan adalah salah satu modal kerja bagi perusahaan. Penilaian persediaan yang tepat dalam laporan keuangan menjadi penting artinya dalam menilai kemampuan perusahaan menghasilkan barang/jasa untuk memperoleh pendapatan. Berdasarkan observasi penulis pada laporan keuangan PT Aneka Tambang Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia nilai persediaan mendominasi total aktiva lancar, karenanya skripsi ini mencoba memberikan gambaran dan dampak sistem penilaian persediaan pada laporan keuangan perusahaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan wawancara dengan Bagian Akuntansi Biaya dan Umum di UPPLM dan membaca beberapa literatur yang berhubungan. Prosedur pencatatan persediaan dari bahan baku menjadi barang jadi menggunakan harga standar yang ditetapkan oleh Kepala UPPLM dan berlaku untuk 1 tahun. Penilaian persediaan akhir menggunakan harga jual pada saat tanggal neraca. Selisih yang timbul antara harga standar dan harga jual pada tanggal neraca diakui sebagai Selisih Harga Logam Mulia. Kesulitan yang dihadapi adalah pengelompokkan yang tidak jelas antara biaya produksi dan biaya operasi. Biaya tenaga kerja dan biaya produksi tidak langsung dikelompokkan ke dalam biaya operasi, keadaan ini mengakibatkan kerancuan dalam menghitung efektifitas operasi UPPLM. Dari segi perpajakan lonjakan laba rug! akibat selisih harga logam mulia, yang sebenarnya bukan laba akibat anus kas real, akan mempengaruhi arus kas yang sebenarnya pada UPPLM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Trisnahadi Darga
"Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini ditandai oleh laju urbanisasi yang tinggi. Pertumbuhan penduduk kota yang sangat pesat sejak pertengahan abad kedua puluh ini telah mengaklbatkan berbagai masalah perkotaan yang semakin rumit. Sementara ini, guna memenuhi tuntutan akan pemukiman yang terus meningkat jum Iahnya. telah tumbuh usaha-usaha swasta dalam pembangunan kawasan perumahan. Bisnis real Estate masih merupakan gejala yang relatif muda dalam perekonomian Indonesia. Kini bisnis real estate berkembang pesat. Begitu banyak pengusaha yang terdorong menginvestasikan modalnya dalam bidang ini. Developer berani mengambll resiko berdasarkan perhitungan bahwa harga penjualan maupun nilai sewa bangunan yang dimllikinya adalah lebih tìnggi dari pada tlngkat harga pembeli maupun konstruk sinya.
Usaha real estate ini melingkupi bidang yang luas bahkan sejak dari pengadaan tanah. Ditinjau dari kacamata itu resiko usaha real estate jauh ¡ebih besar apalagl mengingat investsi dengan skate besar. Jangka waktu sampai terjual juga panjang serte fluktuasi harga yang bahkan kemungkinan besar bisa terjadi yang kesemuanya mengandung resiko yang besar. Prayek dengan Iuas 8.000 Ha seperti pada PT Bumi Serpong Damai membutuh kan biaya investasi yang sangat besar oleh karena itu dalam pelaksanaannya haruslah direncanakan dengan matang. Juga dengan adanya proyek seluas BSD ini, jelas mempunyai konsekuensi pendanaan besar. Sebagai gambaran awal dapat diperkirakan bahwa dalam 20 tahun pertama, pengembangan kota baru ini akan menyerap dana investasi sebesar Rp. 3,2 trllyun yang berasal baik dari sektor pemerintah maupun dari sektor nonpemerintah, dari dalam maupun luar negeri.
Dalam mengelola suatu proyek mega yang bernilal trllyunan rupiah ini tentu diperlukan penanganan yang serius, Baik dari segi perencanaan fisik maupun peren canaan keuangannya. Namun pembahasan pada penulisan ini terutama difokuskan pada aspek keuangan pada konsorsium perusahaan ini. Terutama jika dilihat bahwa proyek ini memerlukan investasl yang sangat besar sehingga keikutsertaan lembaga lembaga keuangan dalam memberikan dukungannya sangatlah diperlukan. Situasi ekonomi, Iklim investasI sarta kesempatan kerja merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dalam pembentukan suatu kota baru yang swasembada. Sejauh mana ketiga hal tersebut dapat merupakan hambatan yang serius akan jelas terlihat dalam perkem bangan situasi yang akan datang.
Secara garis besar permasalahan yang digali dalam penulisan ini dititik beratkan pada financial planning yang meliputi strategic planning, optímalisasi penggunaan dana dalam jangka panjang, metode-metode pengelolaan keuangan yang diper gunakan faktor - taktor yang berpengaruh baik yang berupa pengaruh eksternal sepertl : aspek sosial, politik, tlngkat suku bunga, sumber pendanaan dan luar, kebijaksanaan pemerlntah, dan laIn - laIn, maupun yang berupa pengaruh Internal seperti : capital budgeting, financial control, capital structure, cost sales forecast dan lain-lain. Sedangkan dalam pemecahan permasalahannya digunakan metoda analisa keuangan baik yang menyangkut kelayakan investasi maupun analisa raslo keuangan. Selanjut nya akan dianaIisa pula sensitivitas proyek terhadap perubahan dan varibel - variabel penentunya.
Dari analisa yang dilakukan diharapkan dapat diketahui kelayakan dari proyek, performance dari pengelolaan keuangan dan optimasi investasi selain itu diharapkan dapat turut memberikan masukan-masukan dalam mengembangkan proyek ini selanjutnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T2085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Prabandari
"Kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal semakin menurun. Masyarakat mulai mempertanyakan apakah emiten telah memberikan informasi yang cukup dan tidak menyesatkan bagi para pemegang saham sesuai ketentuan Bapepam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah laporan keuangan perusahaan-perusahaan go public da1am hubungannya dengan ketentuan Bapepam, PAI, NPA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan untuk pengumpulan dan analisa data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak pelanggaran dalam laporan keuangan emiten yang 1010s dari perhatian Bapepam. Oalam menyatakan opininya masih banyak yang tidak memenuhi ketentuan dalam NPA baik dalam menyebutkan istilah-istilah maupun komponen laporan keuangan. Dalam mengklasifikasikan pos pos transaksi ke dalam kelompok aktiva lancar, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud dan aktiva lain-lain masih ban yak yang tidak sesuai dengan ketentuan Bapepam dan PAI. Masih ada perusahaan yang mempunyai perusahaan anak atau afiliasi tetapi tidak menyebutkan adanya hubungan afiliasi. Banyak perusahaan yang tidak menyajikan pos hutang pajak yang ditangguhkan. Terdapat ban yak perbedaan kebijakan dalam metode penilaian, penyusutan dan dana pensiun dalam suatu industri yang sama. Untuk pos-pos yang material masih banyak yang kurang jelas pengungkapannya. Masih ada emiten yang kurang terbuka akan adanya kejadiankejadian yang bersifat insidentil, akan tetapi berdampak besar bagi emiten. Kesimpulan dari hasil analisa atas laporan keuangan perusahaan-perusahaan go public menunjukkan bahwa sebagian besar laporan keuangan belum sepenuhnya memenuhi ketentuan Bapepam dan PAI Saran dari hasil penelitian antara lain laporan keuangan untuk masyarakat sebaiknya bentuk panjang; Bapepam sebaiknya menentukan penjelasan tambahan apa saja yang harus ada untuk tiap jenis industri; Bapepam seharusnya menstandardisasikan laporan keuangan perusahaan go public; Bapepam sebagai pengawas agaknya perlu bertindak lebih tegas atas pelanggaran-pelanggaran terhadap laporan keuangan emiten."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudith Dyah Hapsari
"ABSTRAK
Sektor Ritel adalah sektor yang sangat terkena dampak kerusuhan sosial yang terjadi
pada tahun 1998, namun sektor ini cepat sekali bangkit dari kerugian besar yang diderita,
bahkan salah satu pelaku di sektor ini yang menderita kerugian sangat besar yaitu PT
Ramayana Lestari Sentosa, Tbk bahkan tetap mampu menghasilkan laba pada tahun tersebut.
Tantangan yang dihdapi pelaku sektor ritel terus berkembang Sejak 1998, pemerintah
Indonesia telah mencabut Iarangan bagi investor asing untuk memasuki bisnis ritel khususnya
supermarket dan hypermarket. Hal ini tidak disia-siakan oleh Carrefour yang terus
melebarkan jaringan operasinya. Bukan hal yang mustahil jika AFTA diterapkan, pelaku ritel
lokal akan kewalahan menghadapi persaingan dari para peritel asing. Untuk itu peritel lokal
dituntut untuk mampu menerapkan strategi yang tepat agar mampu bersaing.
Pada Karya Akhir ini, Penulis mencoba menganalisa kinerja keuangan dari dua pelaku
sektor ritel yang yang perdagangan sahamnya di Bursa Efek Jakarta termasuk yang
aktif diperdagangkan, yaitu PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk ( RALS) dan PT Matahari
Putra Prima, Tbk (MPPA) dengan tujuan untuk melihat perusahaan mana yang memiliki
kinerja lebih baik dan strategi apa yang ternyata dilakukan perusahaan tersebut. Berdasarkan
analisa Laporan Keuangan 3 tahun terakhir, penulis mencoba membuat proyeksi dari
Laporan Laba Rugi.
Dalam menganalisa untuk menghubungkan rasio-rasio keuangan dan untuk
mempermudah perbandingan kinerja kedua perusahaan tersebut, pendekatan Return On
Equity dipilih.
Dalam analisa ini untuk memudhan analisa perbandingan, Penulis juga mengubah
bentuk Laporan Arus Kas RALS untuk tahun yang berakhír pada 31 Desember 2998, karena
format yang ada dalam bentuk indirect Cash Flow padahal untuk Laporan Arus Kas tahun
berikutnya sudah dalam bentuk Direct cash Flow.
Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa PT Ramayana
lestari Sentosa, Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik daripada pesaingnya yaitu
PT Matahari Putra Prima, karena : Return On Assets RALS (15,88%) Iebih tinggi dan ROA
MPPA (10,01%) ; Finnçil Leverage RALS (Total Assets/Total Equities) 1,83 kali
sedangkan MPPA 1,74 kali dan Return On Equity RALS pun menjadi Iebih tinggi dan
MPPA (RALS 29,66% dan MPPA 17,64%).
Selanjutnya ketika membuat asumsi dalam proyeksi Laporan Laba Rugi, Penulis
mengubah data asumsi yang diberikan oleh investor Relation Manager kedua perusahaan
tersebut. Hal ini dilakukan karena Penulis menganggap kedua perusahaan terlalu optimis
terhadap angka pertumbuhan yang selalu didasarkan path angka pertumbuhan penjualan pada
tahun 2000, padahal di tahun tersebut Hari Raya Idul Fithri dilaksanakan dua kali dalam
setahun sehingga tidaklah mengherankan jika pertumbuhan angka penjualan kedua
Perusahaan sangat tinggi. Pertimbangan lain bagi asumsi angka pertumbuhan yang tidak
terlalu optimis adalah makin gencarnya peritel asing mengembangkan usaha. Dengan skala
usaha yang besar, peritel asing seperti Carrefour maimpu menekan biaya operasi dan
berdampak pada penawaran harga jual yang bisa lebih bersaing dan menarik konsumen.
"
2002
T2364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maya Damayanti
"Kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal semakin menurun. Masyarakat mulai mempertanyakan apakah emiten telah memberikan informasi yang cukup dan tidak menyesatkan bagi para pemegang saham sesuai ketentuan Bapepam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah laporan keuangan perusahaan-perusahaan go public dalam hubungannya dengan ketentuan Bapepam, PAI, NPA dan ketentuan lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan untuk pengumpulan dan analisa data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak pelanggaran dalam laporan keuangan emiten yang lolos dari perhatian Bapepam. Pelanggaran-pelanggaran tersebut menyangkut komponen-komponen laporan keuangan dalam hubungannya dengan ketentuan-ketentuan di atas, baik yang material maupun yang tidak material. Dalam menyatakan opininya masih banyak yang tidak memenuhi standar ketentuan NPA. Dalam mengklasifikasikan pos-pos transaksi ke dalam kelompok-kelompok perkiraan masih banyak yang tidak sesuai dengan ketentuan Bapepam dan PAI. Banyak perusahaan yang tidak menyajikan transaksi hubungan khusus/afiliasi secara tersendiri dan beberapa di antaranya tidak memberikan keterangan mengenai hal ini. Banyak perbedaan kebijakan dalam metode penilaian dan metode penyusutan dalam suatu industri yang sarna. Untuk pos-pos yang material masih banyak yang kurang jelas pengungkapannya. Kesimpulan dari hasil analisa atas laporan keuangan perusahaan-perusahaan go public menunjukkan bahwa sebagian besar laporan keuangan belum sepenuhnya memenuhi ketentuan Bapepam dan PAl. Saran dari hasil penelitian antara lain laporan keuangan untuk masyarakat sebaiknya bentuk panjang; Bapepam sebaiknya menentukan penjelasan tambahan apa saja yang harus ada untuk tiap jenis industri; Bapepam seharusnya menstandardisasikan laporan keuangan perusahaan go public, Bapepam sebagai pengawas agaknya perlu bertindak lebih tegas atas pelanggaran-pelanggaran terhadap laporan keuangan emiten."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>