Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158116 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lapoliwa, Lanina A.D.S.
"Perubahan sumber dana yang sekarang sangat bergantung pada paJak dalam neger1, harus d1tempuh Pemer1ntah antara la1n karena tak menentunya harga m1nyak dan gas bum1 Mengemban tugas negara men1mbulkan hak memungut paJak pada negara dan kewaJlban membayar paJak pada rakyat SeJak penar1kan paJak d1g1atkan, setelah berlakunya UU No 8 Tahun 1983, PPN terl1hat sangat berperan dalam memasukkan rup1ah ke Kas Negara Sela1n kewaJlban membayar paJak, rakyat khususnya waJlb paJak mempunya1 hak dalam masalah perpaJakan, antara la1n hak mengaJukan permohonan rest1tus1 PPN Rest1tus1 PPN atau pengembal1an keleb1han pembayaran PPN t1mbul karena PaJak Masukan yang telah d1bayar leb1h besar Jumlahnya dar1 PaJak Keluaran dalam masa paJak yang sama Karena mengekspor barang kena paJak d1terapkan tar1p 0%, maka PPN yang d1bayar pada waktu membel1 barang yang akan d1ekspor yang merupakan PaJak Masukan akan leb1h besar seh1ngga menyebabkan keleb1han pembayaran PPN pada pengusaha eksport1r Ketentuan dem1k1an mencerm1nkan subs1d1 pemer1ntah kepada eksport1r Dengan sasaran supaya masyarakat khususnya waJlb paJak semak1n sadar dan t1dak ragu-ragu membayar paJaknya, maka hak waJlb paJak harus d1perhat1kan, termasuk hak waJlb paJak pener1ma pengembal1an keleb1han pembayaran PPN Crest1tus1 PPN) Oleh karena 1tu proses rest1tus1 harus berJalan lancar dan t1dak meny1mpang dar1 peraturan yang telah d1tetapkan"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saaduddin Ibrahim
Jakarta: Jaya Prasada, 1984
336.2 SAA p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bonar Ari Nindito
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang evaluasi terkait dengan opsi pengembangan LPG Plant untuk mendapatkan revenue yang maksimal di Lapangan ?X? sebagai produk tambahan dan nilai tambah selain komponen gas alam dan kondensat. Proses dasar LPG dari gas umpan adalah dengan menggunakan sistem Turbo Expander. Simulasi proses menunjukkan gas umpan dari Lapangan ?X? dapat menghasilkan produk LPG sebesar 84,89 ton per hari, kondensat sebesar 78,61 barel per hari dan lean gas sebesar 11,66 mmscfd selama 15 tahun. Dari sisi Kontraktor pengembangan LPG Plant di Lapangan ?X? dengan menggunakan metode Skenario A (skema processing fee) memiliki indikator ke-ekonomian terbaik dengan pendapatan untuk Kontraktor (NPV 12,5%) sebesar US$ 92,24Juta (skema PSC) dan sebesar US$ 167,76Juta (skema Non PSC). Dan dari sisi Pemerintah Indonesia dengan menggunakan metode Skenario B (skema EPCI) memiliki indikator ke-ekonomian terbaik dengan pendapatan untuk Pemerintah Indonesia (NPV 12,5%) sebesar US$ 176,60Juta (skema PSC) dan sebesar US$ 100,24Juta (skema Non PSC). Analisis sensitivitas terhadap pengembangan LPG Plant di Lapangan ?X? menunjukkan bahwa parameter yang paling mempengaruhi ke-ekonomian adalah harga jual LPG.

ABSTRACT
This tesis is discussing about evaluation plan of LPG extraction plant to obtain the maximum revenue in Lapangan "X" as additional product and added value from the existing ones which are natural gas and condensate. Selected process for LPG recovery is Turbo Expander. Process simulation shows the feed gas from Lapangan "X" can produce LPG products amounted to 84.89 tons per day, condensate 78,61 barel per days and lean gas 11,66 mmscfd for 15 years. From Contractor side the project development of LPG Plant in Lapangan "X" using Scenario A (schematic processing fee) has the best indicator economy with revenue obtained for Contractors (12.5% NPV) US $ 92,24MM (scheme PSC) and US $ 167,76MM (scheme Non PSC). And on the side of the Government of Indonesia using Scenario B (scheme EPCI) has the best indicator of all economies obtained revenue for the Government of Indonesia (NPV 12.5%) of US $ 176,60MM (scheme PSC) and amounted 100,24MM (scheme Non PSC). Sensitivity analysis on the development of LPG Plant in Lapangan "X" indicates that the parameter that most affects all economies is price of LPG."
2016
T46268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ondo Untung Syahputra
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulmanizar
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T 24561
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muljadi Suganda
"Karya tulis ini membahas pengukuran dan pengelolaan nilai perusahaan berdasarkan konsep EVA. Permasalahan-permasalahan akuntansi dalam fungsinya sebagai informasi keuangan dan metode-metode penilaian perusahaan yang mendasarkan pada laba akuntansi tradisional khususnya metode kapitalisasi pendapatan (capitalized Earnings Method) dan metode nilai sekarang dari laba bersih (Present Value of Earnings after Tax Method), yang sering digunakan di Indonesia dalam menilai harga wajar saham. Metode EVA dapat menjawab kelemahan-kelemahan pengukuran akuntansi yang konvensional dengan memberikan informasi-infonnasi yang tepat dalam menilai kinerja suatu perusahaan. Penulisan karya ini menggunakan metode studi kasus pada PT Bakrie Finance Corporation dalam melakukan akuisisi pada lima perusahaan target. Disamping teori dan konsep EVA juga membahas perhitungan EVA dan analisa laporan keuangan serta interpretasi dari perhitungan EVA dan penerapannya dalam pengambilan keputusan keuangan. Dengan membandingkan hasil perhitungan antara Metode Kapitalisasi Pendapatan (Capitalized Earnings Method), Metode Nilai Sekarang Dan Laba Bersih (Present Value of Earnings after Tax Method), Metode Ants Kas Bebas (Free Cash Flow) dan Metode EVA ternyata masing-masing merniliki hasil yang berbeda, kecuali Metode Arus Kas Bebas dan Metode EVA yang memiliki hasil yang sama. Namun demikian dalam Metode Arus Kas Bebas tidak dapat menunjukkan adanya penciptaan nilai sebelum seluruh nilai proyeksi ants kas bebasnya didiskontokan ke claim nilai sekarangnya. Sedangkan Metode EVA dapat menjelaskan adanya penciptaan atau penghancuran nilai pada suatu perusahaan dari masing-masing proyeksinya. Penilaian akuisisi masing-masing perusahaan target dihitung dengan net value added, yaitu jumlah nilai yang diterima dikurangi dengan jumlah yang dibayarkan. Akusisi yang berhasil adalah apabila perusahaan target akuisisi memberikan net value added yang positif pada perusahaan yang mengakuisisi. Dalam implementasi, metode EVA dianggap lebih praktis karena kemudahannya dalam perhitungan dan penggunaannya serta mencerminkan kondisi perusahaan lebih tepat dan akurat. Namun demikian keberhasilan penerapan metode EVA dalam suatu perusahaan tidak terlepas juga dari ketepatan dalam memahami dan melakukan filosofi EVA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thory Prabawa
"ABSTRAK
Pada hakekatnya perusahaan adajah suatu wacana untuk menambah kekayaan
(wealth) bagi Pemiliknya (?shareholders?). Pemegang saham dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan (?stakeholders?), Seperti karyawan, supplier, masyarakat setempat, dan
konsumen secara umum, akan merasakan suatu manfaat atau keuntungan apabila suatu
perusahaan dikelola dengan baik dan bertanggung jawab, sehingga menghasilkan
keuntungan yang cukup, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Pemegang saham akan diuntungkan secara jangka panjang apabila perusahaan
dikelola berdasarkan keputusan-keputusan yang bertujuan dan berakibat bertambahnya
harta atau kekayaan perusahaan tersebut. Lebih jelasnya, manajemen bertanggung jawab
rnenciptakan pertambahan kekayaan yang berkesinambungan pada perusahaan apabila
keputusan yang diambìlnya dalam menjalankan roda perusahaan, mengakibatkan
peningkatan manfaat (incremental benefit) yang melebihi peningkatan biaya (incremental
cost).
Karenanya dalam menseleksi saham suatu perusahaan sebagai potensi investasi,
perlu diukur terlebih clahulu kinerja manajemen atau perusahaan tersebut dalam
rneningkatkan kemakmurafl atau kekayaafl para pemegang sahamnya. Dalam prakteknya,
definisi fluai tan?ibah yang dipakai sebagai ukuran kineija suatu perusahaan memiliki dua
pengertian terhaclap euntungafl, yaitu keunL?fliafl secan ekononiis dan secara pembukuan
atau akunting. Untuk mengukur kineria suatu perusahaan idealnya analisa dilakukan
dengan dua metode umum yang string dipakat.
Metode yang paling mudah dan paling sering dipakai adalah analisa rasio
keuangan yang menggunakan data-data mikro perusahaan secara akunting. Esensi dari
penggunaan metode ini adalah mengukur kinerja perusahaan dalam bentuk rasio
profitabilitas sebagai acuan atas nilal tambah. Metode kedua adalab analisa pendekatan
secara ekonomis, atau yang biasa disebut konsep economic value added (EVA). Walaupun
berbeda, apabila kedua metode tersebut digunakan bersamaan maka analis alcan memiliki
pandangan yang menyeluruh terhadap subyek analisanya.
Karya tulis ¡ni akan membahas masing-masing metode tersebut diatas termasuk
icelebihan dan kekurangan masing-masing, sekaligus menerapkan metode-metode
pengukuran kinerja tersebut. Sebagai sarana untuk menerapkan konsep nilai tambah dalam
pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan kedua metode tersebut,
dipresentasikan sebuah perusahaan ny ata, dengan data-data faktual, sebagai subyek analisa.
Adapun periode analisa adalah dañ tahun 1996 hingga tahun 1999, sehingga mencerminkan
kondisi ekonomi dan politik pra-krisis hìngga masa stabilisasi. Mengingat keterbatasan
waktu dan kelemahan dan pembukuan internal perusahaan, maka laporan keuangan Lahun
2000 yang telah diaudit belurn dapat diikut-sertakan dalam analisa ini.
Idealnya, seorang analis atau investor akan melakukan analisa fundamental untuk
mendapatkan gambaran secara menyeluruh atas prospek investasi yang alcan dipilih. Secara
Iengkap, analisa fundamental biasanya terdiri dan analisa mikro dan makro yang berkaitan
dengan perusahaan atau investasi yang dianalisa. Dalam konteks pengukuran kinerja
Perusahaan, hash clañ analisa fundamental merupakan pendukung ataupun tatar belakang
dalam menearl kejelasan atas pola kinerja yang ditunjukkan oleh suatu manajemen atau
perusahaan yang dianalisa. Karya tulis ini akan membahas secara singkat faktor makro
ekonomi dan kondisi industri yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Berdasarkan hasil analisa kinerja atas perusahaan selama periode observasi,
diperoleh kesimpulan bahwa walaupun secara pembukuan perusahaan tetap memberikan
allai tambah secara positif dan tahun 1996 hingga 1999 kepada pemegang saham, namun
bndasarkan analisa secara ekononiis nilai tambah yang diperoleb jauh lebih kecil. Bahkan
pada akhir periode observasi, yakni tahun 1999, secam ekonomis perusahaan rnengalatfli
kerugian yang cukup signifikan.
Namun demikian, dengan latar belakang krisis ekonomi dan politik yang terjadi
selama 1997-1999, harus dipastikan apakah menurunnya kinerja perusahaan pada akhir
tahun 1999 merupakan kesalahan manajemen ataupun cliakibaikan oleh faktor-faktor
eksternal yang berada diluar ¡control manajemen sendini. Karenanya pentu dilakukan
penyesuaian atas data-data keuangan perusahaan tùituk menghilangkan faktor ekstennal
dimaksud.
Selanjutnya hasil dari analisa tersebut harus dibandingican dengan strategi dan
taktìk yang diterapkan oleb manajemen, sehingga dapat dinilai apakah strategi dan taktik
tersebut telah menghasilkan nilai tambab bagi pemegang saham. Pada akhirnya analis dapat
menilai apakah strategi yang diterapkan manajemen merupakan akernafif yang terbaik
dalam konteks kondisi makro-ekonomi dan industri yang sedang berlaku."
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Budi Astuti
"Pengukuran dan penilaian kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena melalui pengukuran kinerja perusahaan dapat menilai dinilai sampai seberapa jauh tujuan perusahaan telah tercapai. Penelitian ini bertujuan mengtahui hasil pengukuran kinerja dengan metode konvensional dan dengan konsep Economic Value Added. Selain itu, penelitian ini bertujuan memberikan alternatif pengukuran dan penilaian kinerja yang lebih baik kepada manajemen. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian literatur dan penelitian lapangan, untuk memperoleh landasan teori dan data yang memadai. Hasil pengukuran metode konvensional menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT X baik dilihat dari analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas. Hasil pengukuran kinerja PT X dengan konsep Economic Value Added mendukung hasil pengukuran metode konvensional, dimana PT X memiliki kinerja operasional ekonomis yang baik. Ini terlihat dari nilai EVA yang positif. Kelebihan pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Eva adalah is dapat berdiri sendiri dan langsung dapat diberikan penilaian. Jika EVA lebih besar dari nol (EVA > 0) maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan. Sementara EVA sama dengan nol (EVA = 0) menunjukkan posisi impas perusahaan. Sebaliknya kondisi EVA kurang dari nol (EVA< 0) menunjukkan tidak terjadinya proses nilai tambah pada perusahaan, karena laba yang tersedia tidak bisa memenuhi harapan penyandang dana (investor dan kreditur). Sedangkan kelemahan EVA adalah sulit menghitung cost of equity bila perusahaan tidak memiliki analis keuangan. EVA dapat dijadikan alternatif pengukuran dan penilaian kinerja PT X. Pengalaman beberapa perusahaan di luar negeri menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki EVA positif cenderung harga sahamnya meningkat. PT X beberapa waktu ini harga sahamnya cenderung menurun bahkan dibawah harga perdana. Dengan adanya alternatif pengukuran kinerja menggunakan konsep EVA diharapkan harga saham PT X kembali meningkat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Nafiri
"Fee-based services merupakan jasa-jasa lainnya yang disediakan oleh bank. Walaupun sekarang penerimaan bank masih sebagian besar berasal dari pendapatan bunga, fee-based services memiliki potensi yang besar untuk berkembang dengan semakin majunya teknologi. Sebelumnya jasa keuangan termasuk pada jenis jasa yang tidak dikenai pajak Pertambahan Nilai atau merupakan Non-JKP. Namun, dengan dikeluarkannya UU HPP, jasa keuangan dikeluarkan dari daftar jasa yang dikecualikan PPN, tetapi diberikan fasilitas pembebasan. Tidak semua jasa keuangan mendapatkan fasilitas ini termasuk feebased services. Penelitian ini meninjau berdasarkan prinsip kemudahan administrasi dan kepastian merupakan isu utama untuk kebijakan ini. Ketentuan mengenai pengenaan PPN atas fee-based services yang disediakan oleh pemerintah hanya terdapat pada SE-12/PJ/2010. Sedangkan surat edaran tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat. Selain itu, kebijakan pengenaan PPN atas fee-based services juga masih terdapat silang pendapat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ketentuan pengenaan atas fee-based services dan menganalisis kesesuaian pengenaan PPN pada fee-based services dengan prinsip kemudahan administrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan pengumpulan data melalui studi lapangan termasuk wawancara mendalam dan focus group discussion serta kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah feebased services merupakan jasa keuangan yang terutang PPN dan tidak diberikan fasilitas pembebasan dan agar mengurangi kesalahan penafsiran pemerintah dapat mengeluarkan peraturan yang mengikat secara hukum mengenai fee-based services yang dikenakan PPN dan melakukan sosialisasi yang lebih gencar.

Fee-based services are other services provided by banks. Although currently bank revenues still mostly come from interest income, fee-based services have great potential to grow with the advancement of technology. Previously, financial services were included in the type of services that were not subject to Value Added Tax or Non-JKP. However, with the issuance of the HPP Law, financial services were removed from the list of services exempted from VAT, but were given exemption facilities. However, not all financial services get this facility including fee-based services. However, there are still differences of opinion on the treatment of VAT imposition on this income. This study reviews based on the principle of ease of administration and certainty as the main issues for this policy. Provisions regarding the imposition of VAT on fee-based services provided by the government are only found in SE-12/PJ/2010. While the circular does not have binding legal force. In addition, the policy on imposing VAT on fee-based services also still has different interpretations. The purpose of this study is to analyze the provisions on the imposition of fee-based services and to analyze the suitability of the imposition of VAT on fee-based services with the principle of ease of administration. This study uses a post-positivist approach with data collection through field studies including in-depth interviews and focus group discussions as well as literature. The results of this study are that fee-based services are financial services that are subject to VAT and are not given exemption facilities and in order to reduce misinterpretation, the government can issue legally binding regulations regarding fee-based services that are subject to VAT and conduct more intensive socialization."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>