Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rika Diah Widyantiningsih
"Skripsi ini ditulis untuk memperlihatkan pentingnya pengenda1ian atas biaya pemasaran, di samping pengendalian biaya produksi yang sudah umum dilakukan. Untuk memperjelas gambaran bagaimana pengendalian biaya pemasaran dapat dilakukan, diambil suatu studi kasus pada PT GKU. Metode penelitian yang dipakai adalah :1. Studi literatur yaitu dengan mengumpulkan bahan bahan teoritis dari buku, majalah dan literatur lain yang relevan. 2. Studi lapangan yaitu dengan peninjauan langsung ke perusahaan dan mewawancarai personel yang terkait. Hasil penelitian : Biaya pemasaran makin lama makin penting bagi PT. GKU melihat persentase terhadap penjualan yang makin meningkat setiap tahun dan pertumbuhannya lebih besar dari biaya umum dan administrasi. Komponen biaya pemasaran terbesar yaitu biaya karyawan dan promosi. PT. GKU memang lebih banyak menggunakan promosi dibanding iklan untuk meningkatkan penjualan, karena dianggap lebih efektif. Perangkat pengendalian yang digunakan yaitu budget. yang ditetapkan setiap tahun. Review dan pembaruan atas budget. di lakukan tiga bulan seka1i dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan serta situasi pasar. Kesimpulan dan saran Kesadaran akan pentingnya pengendalian biaya pemasaran telah ada pada PT. GKU terbukti dengan adanya prosedur untuk melakukan pengendalian tersebut. Namun masih ada hal-hal yang harus diperbaiki. Sistem akuntansi yang ada harus dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh Manajer Pemasaran untuk melakukan review terhadap budget dan menganalisa penyimpangan yang terjadi. Dan analisa biaya sebaiknya diikuti dengan analisa profitabilitas berdasar outlet, produk atau salesman, sehingga pengendalian biaya pemasaran dapat menunjang tujuan perusahaan dalam mencari laba."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Patar
"Industri perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kebijakan pemerintah dibidang perbankan yang terkenal dengan pakto 88, merupakan deregulasi dibidang perbankan yang telah memberi kesempatan lahirnya bank baru sementara bank yang telah berdiri, secara ekspansif memperluas kantor cabangnya. Hal ini menimbulkan situasi kompetitif tinggi yang terjadi diantara bank dalam rangka menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
Tulisan ini menganalisis strategi pemasaran produk tabungan bank oleh PT. Bank Rahastama, yang merupakan salah satu Bank Swasta Nasional Non Devisa. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan, Bank Rahastama menghadapi berbagai masalah pemasaran diantaranya persaingan yang semakin kompetitif karena banyaknya peserta yang ikut didalam arus persaingan.
PT. Bank Rahastama mulai beroperasi pada tanggal 28 Januari 1994, lahir didalam era pasca booming dunia perbankan. Pada saat itu terjadi lonjakan kuantitas bank dari 111 bank pada tahun 1988 menjadi 220 bank pada akhir tahun 1994. Keseluruhan bank tersebut, sesuai dengan Undang-Undang Perbankan No. 7/1992 melakukan aktivitas usaha perbankan dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Banyak bank yang bangkrut karena melakukan strategi yang tidak tepat dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Pada usia yang relatif muda Bank Rahastama menunjukkan prestasinya dengan berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar lebih dari 33,3 milyar sampai akhir tahun 1995. Namun demikian strategi pemasaran tabungan sebagai salah satu sumber dananya, harus terus ditingkatkan untuk menghadapi pesaing di industri yang sama dengan produk yang sama pula.
Tulisan ini menguraikan strategi pemasaran tabungan yang sesuai dengan posisi perusahaan dalam situasi persaingannya. Untuk mengetahui posisi persaingannya digunakan pendekatan daur hidup produk dan analisis portofolio perusahaan.
Dalam menganalisis SWOT, digunakan perhitungan metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dari hasil analisis strategi pemasaran dapat diketahui pilihan strategi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan posisi perusahaan diharapkan dapat mempertahankan produk tabungannya di pasaran, dan meningkatkannya secara bertahap. Kemungkinan untuk memperluas pasar dengan cara yang sesuai dengan kekuatan yang dimiliki.
Disarankan perusahaan melakukan:
· Mempertahankan pasar
· Meningkatkan modal
· Melakukan program promosi yang maksimal
· Memperluas saluran pemasaran"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Kurniawan B.
"Perum Balai Pustaka sebagai suatu bentuk badan usaha mempunyai tujuan memperoleh hasil usaha yang menguntungkan Dalam usaha mencapai tujuan diperlukan adanya perencanaan atas apa yang akan dilakukan serta pengendalian atas kegiatan yang dilaksanakan. Salah satu alat yang dikenal dalam bidang keuangan untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian adalah anggaran. Penulis mempergunakan kepustakaan dan penelitian metodologi penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan bertujuan untuk menelaah teori-teori mengenai anggaran. Penelitian lapangan bertujuan untuk menerapkan teori-teori tersebut, pada Perum Balai Pustaka sebagai contoh kasus. Maksud dan tujuan rencana kerja dan anggaran Perum Balai Pustaka adalah sebagai pedoman dan sasaran kegiatan kerja yang berisikan arahan dan target yang harus dicapai, sebagai alat untuk menentukan alternatif sumber pembiayaan perusahaan dan sebagai alat monitoring kegiatan perusahaan. Fungsi anggaran yang nampak pada Perum Balai Pustaka hanya sebagai alat alat perencanaan saja. Anggaran dibuat hanya sebagai laporan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Fungsi pengendalian belum nampak berjalan. Peyimpangan yang terjadi belum dianalisa penyebabnya dan belum dilakukan tindak lanjut atas penyimpangan tersebut. Yang ada hanya laporan perbandingan antara anggaran dan realisasi. Hal ini menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban belum diterapkan. Apabila diadakan analisa atas realisasi dibandingkan dengan anggarannya, maka penyimpangan yang terjadi dapat ditentukan apakah merupakan tanda bahaya bagi perusahaan dan penyimpangan tersebut dapat digunakan sebagai dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan di masa datang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S19092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Reno Fati Salam
"

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi pengendalian biaya dan penentuan harga dengan menggunakan konsep Target Costing sebagai perbaikan proses penentuan biaya di perusahaan agensi pemasaran digital kreatif. Analisis dokumen dan prosedur wawancara tatap muka semi-terstruktur digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Panduan prinsip Target Costing dan wawancara dilakukan dengan Chief Executive Officer, Chief of Editor, Chief Business Officer, Chief Operation Officer dan dokumen internal PT BMN. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi standar penerapan sistem Target Costing dalam penentuan Cost of Sales, sehingga menjadi alternatif yang lebih efisien dan efektif dalam menentukan biaya layanan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa aktual cost of sales yang selama ini terjadi melebihi ambang batas yang ditetapkan sehingga menjadikan target Gross Profit Margin 60% yang ditetapkan direktur menjadi tidak tercapai. Dengan adanya target costing, dapat melakukan analisis target biaya sehingga selama project berlangsung biaya yang terjadi dapat dikontrol dengan baik. Empat poin rekomendasi ditawarkan dalam penelitian ini yaitu (a) membuat kertas kerja penerapan target costing untuk tiap projectnya, (b) membuat standar ratecard berdasarkan variable output (KPI (#view), KOL, Event) yang sesuai untuk setiap kategori pelayanan jasa, (c) membuat standarisasi konsumsi direct cost pada setiap layanan jasa yang ditawarkan, (d) Memilih alternatif kegiatan yang membutuhkan biaya yang lebih rendah, dan meningkatkan efisiensi kegiatan yang memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.


This research aims to evaluate of cost control and pricing by using Target Costing concept as an improvement in the cost determination process in creative digital marketing agency companies. Document analysis and semi-structured face-to-face interview procedures were used to achieve the research objectives. Target Costing principle guide and interviews were conducted with the Chief Executive Officer, Chief of Editor, Chief Business Officer, Chief Operation Officer and internal documents of PT BMN. It is hoped that this research can become a standard for implementing the Target Costing system in determining the Cost of Sales, so that it becomes a more efficient and effective alternative in determining service costs. This research concludes that the actual cost of sales that has occurred so far has exceeded the set threshold, making the Gross Profit Margin target of 60% set by the director unattainable. With target costing, you can carry out target cost analysis so that during the project the costs that occur can be controlled properly. Four points of recommendation are offered in this research, namely (a) create a working paper for implementing target costing for each project, (b) create standard rate cards based on output variables (KPI (#view), KOL, Event) that are appropriate for each service category, ( c) standardize direct cost consumption for each service offered, (d) Select alternative activities that require lower costs, and increase the efficiency of activities that provide added value for the Company.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Haryanti
"Dengan penulisan skripsi ini diharapkan dapat diketahui aplikasi perencanaan dan pengendalian biaya pemasaran pada biro perjalanan umum PT. "X" dan perbandingannya dengan teori. Dengan perencanaan dan pengendalian biaya pemasaran yang baik tingkat keuntungan yang diharapkan akan dapat dipertahankan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah riset perpustakaan, observasi lapangan dan wawancara. Kebijaksanaan pemasaran yang diterapkan pada biro perjalanan umum PT. "X" terdiri dari kebijaksanaan produk, kebijaksanaan promosi, kebijaksanaan harga dan kebijaksanaan distribusi. Proses penyusunan budget biaya pemasaran diterapkan dalam siklus tertentu. Sales Forecast yang disesuaikan dengan data biaya pemasaran dari periode sebelumnya dijadikan dasar untuk menyusun konsep budget biaya pemasaran. Pengendalian biaya pemasaran di PT. "X" dilakukan melalui pengendalian secara administratif dan pengendalian manajemen. Dari hasil pengamatan mengenai hal-hal tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam menyusun budget biaya pemasaran, bagian pemasaran PT. "X" telah melibatkan seluruh tingkatan manajemen sehingga menimbulkan sense or participation. Pengendalian administratif sudah cukup baik, dilakukan dengan menggunakan sistem voucher sehingga terhindar dari penggunaan dokumen atau formulir atau bukti secara tidak sah. Pengendalian manajemen belum terlaksana dengan baik karena data kumulatif yang tersedia sangat terbatas. PT. "X" hanya menggunakan biaya tetap. Agar perencanaan dan pengendalian biaya pemasaran dapat mendekati realisasi disarankan untuk mencantumkan budget biaya pemasaran pada bulan yang bersangkutan, nilai penyimpangan dan penjelasannya, selain itu agar lebih efektif sebaiknya menggunakan budget fleksibel, budget biaya standar untuk kegiatan pemasaran yang berulang-ulang (order rilling) dan budget appropriasi untuk kegiatan pemasaran yang sulit diukur (order getting)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Adhi Kurniawan
"Tujuan utama pendirian suatu perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh atau menghasilkan laba. Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan tentunya akan memiliki beberapa manfaat antara lain untuk menunjukan maupun meningkatkan nilai perusahaan pada pihak-pihak yang berkepentingan. terhadap perusahaan (stake holders), selain itu laba yang diperoleh perusahaan juga dapat digunakan untuk melakukan ekspansi dalam rangka meningkatkan daya saing bagi perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan dalam usahanya untuk mencapai tujuan utamanya yaitu menghasilkan laba perlu menggunakan suatu analisis untuk menentukan atau memperkirakan besarnya laba yang akan diperolehnya dalam suatu periode tertentu. Hasil dari analisis tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan dalam melakukan perencanaan untuk menyusun strategi perusahaan. Salah satu analisis yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan untuk menentukan besarnya laba yang akan diperoleh pada suatu periode tertentu adalah analisis cost volume profit (CVP).
Saat ini di Indonesia sedang terjadi krisis ekonomi, salah satu akibat dari krisis tersebut adalah terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama US Dollar. Bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan bahan baku impor dalam proses produksinya fluktuasi nilai tukar rupiah tersebut perlu diperhatikan karena fluktuasi tersebut dapat mempengaruhi biaya produksi. Selain itu bagi perusahaan-perusahaan yang berorientasi atau menjual produknya untuk tujuan ekspor fluktuasi nilai tukar rupiah juga perlu diperhatikan karena fluktuasi tersebut dapat mempengaruhi pendapatan atau income perusahaan. Dari uraian tersebut dapat disimpuIkan bahwa bagi perusahaan-perusahaan yang tergantung pada bahan baku impor dan perusahaan-perusahaan yang menjual produknya untuk tujuan ekspor akan sangat terpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan perlu melakukan analisis tingkat sensitifitas atau seberapa jauh pengaruh fluktuasi nilai tukar terhadap perusahaan. Analisa CVP selain dapat digunakan sebagai analisis untuk menentukan besarnya laba yang akan diperoleh suatu perusahaan dapat juga digunakan untuk melakukan analisis tingkat sensitifitas suatu perusahaan terhadap perubahan yang terjadi pada biaya-biaya maupun tingkat pendapatan yang disebabkan karena terjadinya fluktuasi nilai tukar.
Dalam karya tulis ini selanjutnya akan dibahas mengenai analisis CVP pada PT X yaitu suatu perusahaan rotan yang berlokasi di daerah Tangerang propinsi Banten. Produksi utama PT X adalab keranjang (basket) rotan dengan orientasi atau dijual untuk pasar ekspor. Karena PT X merupakan perusahaan yang pendapatan atau revenuenya dalam mata uang US Dolar maka perusahaan tersebut dalam kegiatan usahanya perlu melakukan analìsis CVP. Saat ini PT X belum menggunakan analisis CVP untuk menentukan besar-nya laba yang akan diperoleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu dengan menggunakan analisis CVP maka PT Xakan memperoleh beberapa manfaat antara lain perusahaan tersebut dapat menentukan berapa biaya produksi yang sebaiknya dipertahankan serta besarnya tingkat pendapatan yang harus diperoleh agar perusabaan dapat mencapai titik impas dan memperoleh laba. Selain itu dengan analisis CVP PT X juga dapat menentukan tingkat sensitifitas. Perusahaan terhadap perubahan nilai tukar dalam rangka menghadapi fluktuasi nilai tukar, karena pendapatan perusahaan tersebut dalam mata uang US Dolar. Jadi dengan melakukan analisis CVP, diharapkan analisis tersebut dapat digunakan oleh PT X dalam menentukan strategi untuk menghadapi persaingan.
Berdasarkan analisis CVP pada karya tulis ini untuk tahun 2001 PT X dapat mencapai titik impas pada tingkat produksi 19.612 unit, sedangkan tingkat produksi perusahaan tersebut pada tahun 2001 adalah 102.000 Unit. Jadi pada tahun 2001 perusahaan tersebut selain dapat mencapai titik impas juga masih dapat menghasilkan laba. Selain itu untuk menghadapi kemungkinan perubahan-perubahan biaya yang harus ditanggung PT X maka perlu dilakukan analisis sensitifitas. Analisis sensitifitas pertama yang dilakukan ialah analisis sensitifitas terhadap kemungkinan naiknya biaya tetap dan biaya variabel. Jika biaya tetap yang harus ditanggung PT X naik 10% maka perusahaan tersebut untuk mencapai titik impas harus menghasilkan produk sebanyak 21.573 unit, Tingkat produksi tersebut berada dibawah tingkat produksi per tahun sebesar 102.000 unit. Selain itu jika biaya variabel naik 10% maka PT X untuk mencapai titik impas harus menghasilkan produk sebanyak 22.198 unit. Tingkat produksi tersebut juga berada dibawah tingkat produksi per tahun 102.000 unit. Berdasarkan analisis sensitifitas terhadap kemungkinan naiknya biaya biaya terlihat bahwa laba PT X tidak terlalu sensitif terhadap naiknya biaya-biaya.
Sebagai suatu perusahaan yang menjual produknya untuk pasar ekspor maka PT X memiliki income dalam mata uang US Dolar oleh karena itu perusahaan tersebut juga perlu melakukan analisis sensitifitas terhadap kemungkinan terjadinya depresiasi nilai tukar US Dolar terhadap rupiah. Jika nilai tukar US Dolar terhadap rupiah terdepresiasi menjadi US$ 1 : Rp 8.000,- maka untuk mencapai titik impas PT X harus menghasilkan produk sebanyak 34.580 unit. Tingkat produksi tersebut berada dibawah tingkat produksi per tahun yaitu 102.000 unit. Selain itu jika nilai tukar US Dolar terhadap rupiah sesuai dengan asumsi RAPBN 2003 yaitu USS 1 : Rp 8.700,- maka PT X untuk mencapai titik impas harus menghasilkan produk sebanyak 27.292 unit. Tingkat produksi tersebut juga masih berada dibawah tingkat produksi per tahun. Berdasarkan analisis sensitifitas terhadap kemungkinan depresiasi US Dolar terlihat bahwa laba perusahaan tersebut tidak terlalu sensitif terhadap depresiasi US Dolar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T3801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusli
"Dalam menetapkan harga seringkali manajer terjebak dengan hanya semata-mata mengandalkan pada intuisinya saja. Penetapan harga sesungguhnya melalui proses dimana teori ekonomi mikro, akuntansi manajemen dan manajemen pemasaran memberikan sumbangannya. Dalam skripsi ini dicoba untuk diuraikan sistematisasi faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut. Penelitian dilakukan baik melalui kepustakaan maupun studi kasus pada PT X. Harga ditetapkan berdasarkan bertemunya demand dan supply atau persisnya ketika marginal revenue sama dengan marginal cost. Fungsi marginal revenue didapat dari riset pemasaran. Pada tahapan ini manajemen pemasaran sangat memberikan peranan,-sedangkan fungsi marginal cost disum-bangkan oleh akuntansi manajemen, dalam hal ini yang patut dipergunakan adalah standard cost. Bertemunya fungsi demand dan supply ini membentuk suatu harga dan kwantitas yang optimal untuk dijual, tetapi penetapan harga akhir masih ditentukan oleh strategi perusahaan, baik strategi tingkat business level maupun tingkat fungsional (pemasaran). Strategi perusahaan diformulasikan melalui suatu proses yang .disebut sebagai strategic management, PT X harus mulai melakukan perencanaan karena situasi yang penuh ketidakpastian yang dihadapi. Banyaknya faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menetapkan harga bukanlah menjadi alasan untuk hanya mengandalkan intuisi belaka. Dengan memformulasikan faktor-faktor tersebut secara sistematis, PT X bisa menetapkan harga dengan lebih baik. Selain itu PT X dalam proses menetapkan harga tersebut akan bannyak mengetahui konsep-konsep yang berguna bagi dirinya dalam meningkatkan daya saingnya antara lain konsep value added activities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Youwisse Hendrika
"ABSTRAK
Laporan magang ini membahas bagaimana PT A, sebagai subkontraktor melakukan proses penyusunan anggaran dan realisasi biaya pada proyek AP. Proyek AP adalah proyek pembangunan apartemen di Kalimantan, pada proyek ini PT melakukan pekerjaan pembuatan dan pemasangan railing tangga darurat, doorjamb lift, railing kaca balkon, dan canopy baja. Proyek ini di mulai dari bulan Juni 2016 hingga Agustus 2017. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan anggaran biaya di PT A, mengetahui realisasi anggaran, serta kendala dalam melakukan realisasi dan bagaimana mengatasi kendala tersebut. Biaya yang termasuk dalam proyek AP adalah biaya bahan baku, biaya overhead, dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam melakukan realisasi anggaran biaya, perusahaan mengalami kendala sebagai berikut: terjadi kelangkaan material yang menyebabkan harga material meningkat, kesalahan perhitungan kebutuhan material yang menyebabkan adanya pembelian material diluar anggaran, pembelian peralatan, inventaris, dan kendaraan yang tidak dianggarkan, terdapat masalah dalam pengiriman material dan kerusakan material saat bongkar muat dan pemasangan.

ABSTRACT
This internship report discusses how PT A, as a subcontractor budgeting and cost realization of AP project. AP Project is an apartement construction in Kalimantan, in this project PT AP rsquo;s job is to make and install railing on emergency stairs, doorjamb lift, railing on mirror balcony, and steel canopy. This project starts from June 2016 and end on August 2017. The objective on this report is to understand how PT A budgeting, how PT A realize their budget, and their obstacle on realizing their budget and how they resolve it. Costs included in AP project were raw materials, overhead, and direct labor. Factors that casuing the differences were material scarcity that cause material prices to rise, miscalculation of material needed that cause in purchase of material beyond the budget, unallocated purchase of equipment, inventory, and vehicles, and problems in unloading and installation material."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>