Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194255 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irwan Ariston
"Investasi dalam bentuk saham di Bursa Efek Jakarta saat ini telah menjadi salah satu alternatif investasi. Penulis mencoba melihat sampai sejauh mana analisa rasio dari laporan keuangan perusahaan dapat membantu pengambilan keputusan. Penulis melakukan analisa rasio laporan keuangan dari lima perusahaan pakan ternak untuk tahun 1990, 1991, dan 1992. Penulis menggunakan alat Bantu Analytic Hierarchy Process dalam penilaian akhir prestasi perusahaan. Penulis menggunakan skenario untuk menguji tingkat kehandalan analisa tersebut. Penulis menggunakan 19 analisa rasio keuangan untuk masingmasing tahun pada setiap perusahaan. Hasil penelitian dari analisa rasio laporan keuangan menunjukkan bahwa analisa rasio dari laporan keuangan ternyata memberikan arah yang benar dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian dengan skenario menunjukkan tingkat pengembalian sebesar 252,20% sementara rata-rata pengembalian investasi saham pada periode yang sama sebesar 150%. Penulis menyimpulkan bahwa analisa rasio dari laporan keuangan memberikan arah yang benar dalam pengambilan keputusan investasi. Menggunakan laporan keuangan perusahaan untuk tiga tahun terakhir dapat lebih mencerminkan prestasi perusahaan. Penulis menyarankan kepada sidang pembaca untuk mencoba menerapkan cara ini pada jenis perusahaan lain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Irman Robinson
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lelya Ambarsari
"Peranan Pasar Modal mulai menurun bersamaan dengan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pasar Modal. Berkurangnya kepercayaan tersebut menimbulkan pertanyaan apakah emiten telah memberikan informasi yang cukup dan tidak menyesatkan bagi pemegang sahamnya sesuai dengan ketentuan Bapepam. Dan apakah para akuntan publik sebagai penentu layak atau tidaknya informasi dai am laporan keuangan emiten telah melaksanakan tanggung jawabnya. Penulisan ini bertujuan untuk mengamati, yang diharapkan dapat memberikan bukti mengenai tingkat kepatuhan emiten/calon emiten terhadap keten tuan Bapepam. Sekaligus menilai sampai sejauh mana pemahaman, ketelitian dan kepatuhan akuntan publik terhadap ketentuan dan prinsip akuntansi yang ada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Riana
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dwi Lestari
"Jumlah investor saham di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2022 investor didominasi oleh kelompok generasi milenial. Prinsip dasar ekonomi klasik menganggap bahwa keputusan investasi terbentuk secara rasional, namun teori perilaku keuangan menganggap terdapat bias psikologi yang dapat memengaruhi keputusan keuangan individu. Herding behavior merupakan salah satu bias psikologis dimana investor mengikuti perilaku investor lain walaupun mereka memiliki informasi pribadi. Walaupun begitu, faktor kognitif yang didasari tingkat literasi keuangan yang memadai dapat membuat keputusan keuangan individu lebih berhati-hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi keuangan dan herding behavior. Pengukuran literasi keuangan menggunakan alat ukur literasi keuangan yang dikembangkan oleh Chen dan Volpe (1998) yang telah dimodifikasi dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Irwan (2019). Herding behavior diukur menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Phan dan Zhou (2014) yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Putri (2019). Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui media sosial. Penelitian berhasil menghimpun 159 partisipan dan menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan signifikan antara Literasi Keuangan dan Herding Behavior pada investor generasi milenial, Chi2(4, n = 159) = 17.156, p < .05, dengan medium effect size (V = 0,232).

The number of stock investors in Indonesia has been increasing from year to year which in 2022 investors are being dominated by Millennial Generation. The basic principles of classical economics assumed that investment decisions are formed rationally, however, behavioural financial theory argued that there are psychological biases that can influence financial decisions. Herding behavior is a psychological bias in which investors follow the behavior of others investors regardless their personal information. Neverthless, cognitive factors which is based on an adequate level of financial literacy can make financial decisions more careful. This study aims to determine the relationship between financial literacy and herding behavior. Measurement of financial literacy was using a Financial Literacy measurement developed by Chen and Volpe (1998) which has been modified and adapted to Indonesian by Irwan (2019). Herding behavior measurement was using a measurement developed by Phan and Zhou (2014) which has been adapted to Indonesian by Putri (2019). Data collection carried out by distributing online questionnaires through social media. The study gathered 159 participants and the result showed that there is a significant relationship between Financial Literacy and Herding Behavior among millennial generation investors, Chi2(4, n = 159) = 17.156, p < .05, with medium effect size (V = 0,232)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ambarwati
"Skripsi ini bertujuan untuk meneliti tingkat pemahaman, ketelitian dan kepatuhan emiten terhadap prinsip dan ketentuan dalam laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh PAI dan ketentuan Bapepam no. SE-24/PM/1988 yang mengatur pelaporan keuangan perusahaan yang go publik. Dimana hal tersebut akan menjadi indikator minimum sejauh mana informasi investor dalam pasar modal dapat terpenuhi.Metode yang digunakan adalah penelitian terhadap laporan keuangan dari 11 perusahaan industri plastik dan kimia yang telah go publik disertai dengan penelitian kepustakaaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama ini emiten belum cukup serius dan bersungguh-sungguh mengacu pada ketentuan dan prinsip yang telah ditetapkan.Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penyimpngan yang ditemui. dan sebenarnya bukan merupakan hal yang sulit untuk meluruskannya untuk memenuhi ketentuan yang ada. Hal tersebut sebenarnya didukung juga oleh faktor-faktor diluar emiten.Antara lain pihak Bapepam sendiri yang kurang tegas dalam memberikan sanksi terhadap emiten yang masih belum memenuhi syarat dajam menyajikan laporan keuangan. Selain itu pihak akuntan publik juga masih diharapkan fungsinya untuk menyarankan tindakan koreksi terhadap emiten bila terdapat kesalahan ataupun keterangan yang kurang diungkap dalam laporan keuangan. Disamping itu masih terdapatnya kelemahan pada ketentuan Bapepam merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan.Skripsi ini memberikan saran kepada berbagai pihak, antara lain kepada pihak emiten untuk lebih transparan dan benar dalam menyajikan informasi keuangan perusahaannya,sehingga investor dan pembaca laporan keuangan lain dapat mengetahui informasi dengan jelas dan menyeluruh serta tidak menyesatkan.Dari pihk akuntan publik juga dituntut untuk tidak membiarkan adanya penyajian yang salah atau kurang diungkap dalam laporan keuangan. Dipihak Bapepam juga hendaknya lebih tegas lagi dalam menindak emiten yang tidak memenuhi syarat dalam penyajian laporan keuangannya. Ditambah lagi perlunya penyempurnaan yang terus menerus dari ketentuan pelaporan yang dikeluarkan oleh Bapepam"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Budi Satriyo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katoppo, Intansari Abdams
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat seberapa jauh peristiwa peledakan bom yang merupakan risiko sosial politik berpengaruh pada abnormal return dan volume aktifitas perdagangan saham untuk saham-saham unggulan yang masuk dalam indeks LQ45 di BEJ. Dua tragedi besar yang gemanya menjadi sorotan dunia intemasional yaitu peristiwa peledakan born di gedung BEJ pada tangga113 September 2000_dan born Bali tanggal 12 Oktober 2002.
Untuk rnenguji pengaruh peristiwa-peristiwa tersebut pada abnormal return dan
volume akti'fitas, maka digunakan metode event study. Metode ini juga dapat digunakan
untuk menguji efisiensi pasar modal, yaitu mengukur besarnya darnpak suatu peristiwa
dengan menilai kecepatan reaksi harga saham terhadap peristiwa yang bersangkutan.
Semakin efisien suatu pasar modal, maka akan semakin cepat informasi diserap dan
terefleksikan pada harga saham.
Hasil uji signifikansi abnormal return selama periode kejadian peristiwa peledakan
born di gedung BEJ (t-10 hingga t+ 1 0) rnemperlihatkan adanya abnormal return yang
signifikan bagi para pemegang saham untuk delapan hari bursa, yaitu t-10, t-2, t-1, tO
t+1, t+2, dan t+8. Abnormal return pada saat tO merupakan abnormal return yang negatif.
Sedangkan abnormal return pada t+2 merupakan abnormal return yang positif.
Munculnya abnormal return negatif pada tO dan t+ 1 rnenunjuk:kan adanya respon negatif
dari bahwa investor terhadap peristiwa peledakan born Gedung Bursa Efek Jakarta. Nilai
Cumulative Average Abnormal Return (CAAR) ditemukan bernilai negatif sejak t-1
hingga t+ 10. hal ini mengindikasikan adanya penurunan laba dari saham-saham LQ45 dan
penurunan tingkat kekayaan investor.
Rata-rata abnormal return antara sebelum dan setelah peristiwa peledakan born di
gedung BEJ temyata ditemukan tidak ada perbedaan. Demikian pula halnya dengan total
volume aktivitas, dimana hasil uji statistik terhadap rata-rata Trading Volume Analysis
{TV A) sebelum dan rata-rata TV A sesudah rnenunjukkan tidak ada perbedaan TV A antara
sebelum peristiwa peledakan dengan setelah peristiwa tersebut. Hal ini dapat disebabkan
karena adanya kebijakan Bapepam dan BEJ untuk rnenutup perdagangan setelah peristiwa
peledakan born BEJ sehingga investor tidak rnelakukan aksi jual yang berlebihan dalam
mengantisipasi peristiwa tersebut.
Hasil uji signifikansi abnormal return selama periode kejadian peristiwapeledakan
born di Bali rnenunjukkan adanya delapan hari bursa yang rnenghasilkan abnormal return
yang signifikan bagi para pemegang saham, yaitu t-9, t-8, t-5, t-2, t-1, tO, t+1, dan t+4.
Abnormal return pada tO rnerupakan abnormal return yang negatif, sedangkan hari setelah
tO, yaitu t+ 1 dan t+4, rnerupakan abnormal return yang positif. Nilai CAAR adalah negatif
sejak t-10 hingga t+4. Namun, kernudian terjadi peningkatan laba yang ditunjukkan oleh
CAAR yang bernilai positif hingga t+ 10. Hal ini rnenunjukkan tidak ada pengaruh yang
besar dari tragedi born Bali terhadap kinerja saham-saham LQ45.
Hasil uji statistik terhadap rata-rata abnormal return sebelum dan rata-rata abnormal return sesudah peristiwa peledakan born di Bali rnenunjukkan bahwa rata-rata abnormal return antara sebelum peristiwa peledakan adalah sama dengan setelah peristiwatersebut. Sedangkan hasil uji statistik terhadap rata-rata TV A sebelum dan rata-rata TV A sesudah peristiwa peledakan born di Bali rnenunjukkan tidak adanya perbedaan rata-rata TVA antara sebelum dengan setelah peristiwa tersebut. Hal ini dapat disebabkan karena selain pernerintah rnenghirnbau agar investor tetap tenang dan tidak meninggalkan Indonesia, pemerintah juga berkomitmen kuat untuk rnernberantas rnasalah terorisme tersebut.
Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa BEJ merupakan pasar modal tidak efisien
bentuk setengah kuat. BEJ bukan merupakan pasar modal efisien karena investor mampu
memperoleh abnormal return, dan merupakan pasar efisien bentuk setengah kuat karena
adanya informasi publik yang mempengaruhi harga saham serta cepat direspon oleh
investor.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrie Kafa Adinus
"Overreaction merupakan fenomena menarik yang terjadi di pasar modal, khususnya pasar saham. Pembuktian terjadinya overreaction ini menjadi tantangan bagi hipotesis efisiensi pasar modal (efficient market hypothesis) atau EMH yang diperkenalkan oleh Eugene Fama pada tahun 1970. Efisiensi bentuk lemah (weak-form efficiency) mengatakan bahwa data historis seperti harga saham masa lalu tidak dapat digunakan untuk menghasilkan profit yang signifikan. Hasil empiris penelitian overraction membantah hipotesis ini. Penelitian overreaction di pasar modal pertama kali dipelopori oleh Werner F. M. DeBondt dan Richard Thaler pada tahun 1985 yang meneliti perilaku pasar modal Amerika. Penelitian ini membuktikan bahwa harga saham historis dapat digunakan untuk menghasilkan profit dalam berinvestasi saham di pasar modal. Penelitian pada pasar modal Amerika memberikan bukti bahwa saham-saham yang memiliki tingkat pengembalian rendah (saham-saham loser) memiliki kinerja yang lebih tinggi di masa depan bila dibandingkan dengan saham-saham yang memiliki tingkat pengembalian tinggi (sahamsaham winner). Akibatnya, investor dapat memanfaatkan anomali ini dengan membeli saham-saham loser dan menjual saham-saham winner untuk memperoleh profit yang maksimal. Strategi investasi ini dikenal dengan sebutan strategi kontrarian.
Beberapa penelitian mengenai overreaction kemudian berkembang di negaranegara lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah gejala overreaction juga terjadi pada pasar modal di Indonesia, khusunya di Bursa Efek Jakarta. Sebab, kalau fenomena ini terjadi, maka berarti para investor yang 'bermain' saham di BEJ dapat melakukan strategi kontrarian untuk meraih profit yang sebesar-besarnya, sekaligus memperbesar kritik kepada teori EMH.
Penelitian ini rnenggunakan rnetode yang digunakan oleh DeBondt dan Thaler. Bedanya, data yang digunakan merupakan data harian, bukan data bulanan seperti yang digunakan DeBondt dan Thaler. Periode replikasi yang digunakan juga lebih singkat, yaitu tiga bulanan dan satu tahunan. Selain itu, saham yang diteliti hanya terbatas pada saham-saham perusahaan yang bergerak di industri barang konsumsi, khususnya industri makanan dan minuman, rokok dan farmasi. Diharapkan, dengan menggunakan data harian dalam rentang waktu pendek (short horizon), dan pembatasan pada saham industri tertentu, fenomena overreaction dapat dilihat secara mikro.
Hasil akhir dari penelitian ini rnenunjukkan bahwa pada kurun waktu 2001 sampai 2003, belum terlihat adanya gejala overreaction di BEJ, khususnya di sektor barang konsurnsi. Kondisi yang mendekati hipotesis overreaction hanya terjadi pada sebagian kecil replikasi sehingga tidak menunjukkan adanya konsistensi di sepanjang periode penelitian dan memiliki tingkat signifikansi yang rendah. Hal lain yang dapat diamati adalah bahwa hasil penelitian dengan replikasi satu tahunan cenderung lebih mendekati hipotesis overreaction dibandingkan dengan penelitian yang menggunakan replikasi tiga bulanan. Berarti untuk sementara dapat disimpulkan bahwa gejala overreaction dapat diperjelas dengan rnemperpanjang periode replikasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa para investor belum dapat melakukan strategi kontrarian, khususnya pada saham-saham industri barang konsumsi di BEJ. Hasil ini kemungkinan dapat disempurnakan dengan menggunakan metode lain, seperti yang dipakai oleh Conrad-Kaul, Boebel-Carson, ataupun Agus Sartono."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Veriskania Aulia Putri
"ABSTRAK
Investasi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi keberlangsungan bisnis suatu perusahaan begitu pula dengan ketersediaan arus kas yang menunjukkan tingkat likuiditas suatu perusahaan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh arus kas terhadap investasi pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Dengan menggunakan panel data dari 172 perusahaan non keuangan yang listed di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 2013 yang diolah dengan menggunakan software Eviews 6 0 penulis menemukan bahwa terdapat pengaruh arus kas yang sifatnya positif terhadap investasi perusahaan non keuangan yang listed di Bursa Efek Indonesia Disamping itu investasi perusahaan juga signifikan dipengaruhi oleh tingkat kesempatan bertumbuh atau kesempatan ekspansi perusahaan serta tingkat utang perusahaan Dengan adanya hasil tersebut perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI dinilai sebagai perusahaan yang mengandung hambatan finansial.

ABSTRACT
Investment is an important activity for the sustainability of a company 39 s business and also about the availability of cash flow that shows the level of liquidity of a company This study aims to analyze the effect of cash flow on investment in non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange IDX By using a panel data of 172 non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period from 2004 to 2013 were processed by using software Eviews 6 0 the authors found that there is a positive effect of cash flow on investment for non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange And the investment of companies was also influenced by growth opportunity or expansion opportunity and level of company leverage With these result non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange has a financial constraints "
2015
S61325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>