Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37960 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R.R. Amalia Shintawaty
"Dengan semakin ketatnya persaingan bank-bank di Indonesia, kinerja bank menjadi ukuran utama untuk menentukan apakah bank tersebut cukup sehat dan mampu untuk bersaing. Analisa Penilaian Kinerja Kantor Cabang PT. Bank B ini bertujuan untuk mengetahui sistem penilaian kinerja kantor cabang yang digunakan Bank B untuk menilai kinerja kantor cabangnya. Penulis ingin mengetahui apakah kriteria penilaian kinerja kantor cabang yang digunakan oleh Bank B telah memenuhi cara-cara penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan Bank Indonesia. Penulis menggunakan analisa kuantitatif berupa penghitungan rasio-rasio keuangan atas komponen—komponen dalam laporan keuangan cabang tersebut. Penulis menghitung rasio-rasio keuangan tersebut untuk periode triwulanan dan menganalisa tren atau kecenderungan rasio-rasio tersebut selama empat triwulan. Pada tahap selanjutnya penulis ingin membandingkan beberapa ukuran-ukuran rasio penting yang diperoleh dengan rasio—rasio yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penulis juga menghitung dan menganalisa beberapa rasio return dan risk yang penting. Dari hasil penelitian penulis mendapatkan bahwa kantor wilayah X Bank B menggunakan dua belas unsur-unsur atau komponen laporan keuangan dalam melakukan penilaian kinerja kantor-kantor cabangnya. Unsur—unsur tersebut adalah total asset, pendapatan, Maya, la ba (rugi), ROA (Return On Assets), Kredit atau Pinjainan Yang Diberikan (PYD), Total Dana atau Simpanan Masyarakat, LDR (Loan to Deposit Ratio), Kolektibilitas Kredit (Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Maeet), Penagihan Kredit (Pokok dan Bunga), Fasilitas Kredit yang belum Digunakan, dan Bald Kredit Debitur dengan Jaminan. Bank B menganalisa pertumbuhan dan pencapaian target dari tiap-tiap unsur tersebut untuk periode triwulanan maupun tahunan. Dari kedua belas unsur-unsur penilaian tersebut, unsur penilaian yang telah memenuhi standar CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity) yang ditetapkan Bank Indonesia dalah unsur ROA (memenuhi standar Earning) dan unsur LDR (memenuhi unsur Liquidity). Pennlis menyimpulkan bahwa Bank B telah menggunakan kedua ukuran kinerja yang panting dalam menilai kinerja suatu bank, yaitu return dan risk. Ukuran ROA mewakili return dan ukuran LDR mewakili risk. Untuk mencapai return yang tinggi, make risk yang harus ditanggung bank juga akan tinggi. Selain kedua ukuran kinerja tersebut, penulis menyarankan agar bank memakai ukuran kinerja lainnya yang juga panting yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio). Bank B sebaiknya menyesuaikan sistem penilaian kinerjanya dengan standar penilaian yang ditetapkan Bank Indonesia sehingga pada akhirnya tidak terjadi double standard."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuni
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Giro Wajib Minimum (GWM), Efisiensi Operasional (BOPO) dan Ukuran Perusahaan terhadap kinerja bank yang diukur menggunakan Return On Asset (ROA). Penelitian dilakukan terhadap 96 bank umum di Indonesia selama periode 2006-2013 yang dikelompokan menjadi 4 katagori yaitu: 1. Semua bank dalam penelitian ini, 2. Bank yang sudah go public dan bank yang belum go public, 3. Bank yang sudah pernah melakukan merger dan akuisisi dan bank yang belum pernah melakukan merger dan akuisisi, 4. Bank devisa dan bank yang bukan termasuk bank devisa.
Metode penelitian menggunakan pengujian regresi data panel dengan variabel dependen CAR, LDR, NPL, GWM, BOPO dan Ukuran Perusahaan dan variabel independen ROA sebagai proksi kinerja bank. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat signifikansi dari pengelompokan bank berdasarkan katagori tersebut.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rasio keuangan BOPO dan Ukuran Perusahaan memiliki perngaruh yang signifikan terhadap ROA. Sedangkan CAR, LDR, NPL dan GWM tidak memiliki pengaruh terhadap ROA. Berdasarkan dari pengelompokan yang dilakukan, ternyata tidak ada perbedaan tingkat signifikansi rasio keuangan terhadap kinerja bank. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa setiap bank harus menjaga atau meningkatkan kinerjanya walaupun bank tersebut sudah pernah melakukan merger atau akuisisi dan sudah masuk dalam katagori bank yang sudah go public atau bank devisa.

This research aims to determine the impact of financial ratios Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Reserve Requirement/Giro Wajib Minimum (GWM), Operational Efficiency (BOPO) and company size on banks performance as measured by ROA. The study was conducted on 96 commercial banks in Indonesia during the period 2006 to 2013 were grouped into 4 categories, namely: 1. All the banks in the study, 2. Banks that have gone public and the banks that have not gone public, 3. Banks that have already been merged and acquisitions and bank who has never made mergers and acquisitions, 4. exchange bank and bank no including foreign.
Research methods using panel data regression testing with the dependent variable CAR, LDR, NPL, GWM, ROA and size of the Company and the independent variables ROA as a proxy for bank performance. The purpose of this study to determine whether there are differences in the level of significance of the grouping categories based bank.
The results of this study concluded that the financial ratios ROA and company size has a significant effect on ROA. While CAR, LDR, NPL and GWM has no effect on ROA. Based on the grouping is done, there was no difference in the level of significance to the performance of the bank's financial ratios. The results of this study suggest that each bank must maintain or improve its performance even though the bank had never done a merger or acquisition and has been included in the category of banks that have gone public or foreign banks.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyne Maria Fanny Suruadji
"sejak pemerintah mengeluarkan berbagai paket deregulasi/perbankan, dunia usaha perbankan Indonesia mengalami perubahan. Perubahan ini berawal dengan keluarnya Paket Juni 1983 yang kemudian disusul dengan keluarnya Paket Oktober 1988, telah memicu meningkatnya derajat suhu persaingan antar kalangan perbankan itu sendiri. Persaingan ketat yang tak terelakkan tersebut makin meningkat dengan diberlakukannya kebijaksanaan uang ketat oleh pemerintah (Tight Money Policy). Dalam kondisi persaingan yang demikian pengelola bank memerlukan suatu sarana manajemen yang dapat mengukur kinerja bank yang dikelolanya. Untuk tetap memantau perkembangan dan mengukur kinerja bank dipergunakan analisa statistik multivariate yang meliputi analisa Komponen Utama, analisa Faktor, analisa Diskriminan dan analisa rasio keuangan bank. Dalam melakukan pengolahan rasio keuangan dipergunakan data-data Neraca dan Laporan Rugi/Laba Bank-bank di Indonesia yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dari periode 1988 hingga 1991 yang meliputi 53 buah, sampel bank, mencakup kategori kelompok bank pemerintah, bank swasta, bank devisa, bank non devisa, bank go public dan bank non go public. Menggunakan analisa Komponen utama dan analisa Faktor, peneli tian menghasilkan faktor-faktor yang memiliki stabili tas tinggi dalam memberikan gambaran umum mengenai ciri-ciri atau karakteristik dari sektor industri perbankan Indonesia secara keseluruhan maupun gambaran umum mengenai suatu kelompok bank secara khusus. Melalui analisa diskriminan, penelitian menghasilkan 20 variabel rasio keuangan pembeda yang membedakan kelompokkelompok bank yang berada dalam sektor industri perbankan Indonesia. Dengan tingkat akurasi prediksi kinerja bank sebesar 82.13%, variabel-variabel rasio keuangan yang membedakan kinerja atau performansi suatu bank adalah Cash Ratio, Secondary Risks Assets Ratio, Gross Yield on Total Assets, Interest Margin,. Leverage Multiplier, Assets utilization, Cost of Efficiency 2, .Cost of Efficiency 5, Net Interest Spread dan Net Interest Yield. Selain pendekatan Pseudo Class, dalam membentuk model performansi sektor perbankan Indonesia dapat juga dipergunakan pendekatan Ordinal Time Series Analysis (OTSA)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid
"Dengan sistem pengendalian, manajemen dapat memastikan efisiensi dan efektifitas pengalokasian dan penggunaan sumber daya perusahaan, serta mengevaluasi sejauh mana kebijakan dan strategi perusahaan telah berjalan. Pengendalian manajemen tersebut berdasar pada evaluasi atau penilaian atas kinerja perusahaan yang dapat dilihat dengan membandingkan kinerja aktual yang dicapai dengan kinerja yang diharapkan. Penilaian kinerja mencakup dua masalah pokok yaitu efektifitas dan efisiensi. Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut penulis melakukan analisa terhadap penilaian kinerja yang diterapkan PT. "X" terhadap kantor-kantor cabangnya, yang menjadi landasan bagi pihak manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian terhadap kantorkantor cabang tersebut. Penilaian terhadap kinerja mencakup aspek finansial dan non finansial. Berdasarkan aspek finansial, penilaian dilakukan dengan menggunakan anggaran dan analisa profitabilitas ROA, residu income. penilaian dilakukan yaitu Dari dengan pengukuran ROI/ aspek non finansial, dengan melakukan evaluasi terhadap struktur organisasi atau mengukur tingkat produktifitas pegawai. Kedua metode ini akan saling melengkapi dalam melakukan analisa dan evaluasi kinerja. Penilaian kinerja yang dilakukan PT "X" terhadap kantor-kantor cabangnya didasarkan pada pencapaian target anggaran masing-masing kantor cabang (aspek keuangan). Perlu diperhatikan bahwa penilaian berdasarkan profitabilitas akan menjadi masukan yang berarti dalam evaluasi kinerja, terutama dalam menganalisa tingkat efisiensi kantor cabang. Oleh karenanya dijadikan melakukan kantor cabang terlebih dahulu harus sebagai pusat-pusat laba.PT "X" telah pula penilaian terhadap struktur organisasi dan tingkat produktivitas pegawai (aspek non-keuangan)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Chintya Debby
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi yang diproksikan dengan Return on Capital Employed (ROCE), Return On Equity (ROE),Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), EPS (Earnings Per Share), PER (Price Earning Ratio). Penelitian ini menggunakan periode mulai dari 2007 sampai dengan 2012. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji paired t test, Independent Sample t Test , Uji Mann-Whitney, dan regresi logistik sebagai uji pendukung hasil uji hipotesis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kinerja perusahaan memiliki perbedaan setelah melakukan merger dan akuisisi dan bila dibandingkan dengan perusahaan non merger, namun tidak signifikan secara statistik.

This study aims to analyze the performance of companies doing mergers and acquisitions are proxied by Return on Capital Employed (ROCE), return on equity (ROE), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), EPS (Earnings Per Share), PER (Price Earning Ratio). This study uses the period from 2007 to 2012. Hypothesis testing is done by using the paired t test, independent sample t test, Mann-Whitney test, and logistic regression as a support test. Results of the study found that the performance of the company has the distinction after mergers and acquisitions, and when compared with non merged company, but not statistically significant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haifa
"Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh faktor internal (Capital Adequancy Ratio, Financing to Deposit Ratio, Pertumbuhan Pembiayaan dan Rasio Alokasi Pembiayaan Murabahah Terhadap Pembiayaan Profit Loss Sharing) dan Makro Ekonomi (Inflasi dan Kurs Rupiah Terhadap Dolar) terhadap Non Performing Financing perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data gabungan bank umum syariah dan unit usaha syariah dari statistik perbankan syariah dan indicator moneter yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia periode Januari 2010 sampai April 2014.
Hasil analisis data dengan menggunakan metode ECM (Error Correction Model) menyebutkan bahwa dalam jangka panjang Financing to Deposit Ratio berpengaruh positif terhadap Non Performing Financing, Rasio Alokasi Pembiayaan Murabahah Terhadap Pembiayaan Profit Loss Sharing berpengaruh negatif terhadap Non Performing Financing, Inflasi berpengaruh negatif terhadap Non Performing Financing dan Kurs Rupiah Terhadap Dolar berpengaruh positif terhadap Non Performing Financing perbankan syariah di Indonesia. Dalam jangka pendek Financing to Deposit Ratio berpengaruh positif terhadap Non Performing Financing dan Rasio Alokasi Pembiayaan Murabahah Terhadap Pembiayaan Profit Loss Sharing berpengaruh negatif terhadap Non Performing Financing perbankan syariah di Indonesia.

The purpose of this research is to obtain evidence of whether the internal factors (Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, Growth Funding and Allocation Ratio Against Murabahah Financing on Profit Loss Sharing) and Macro Economics (Inflation and Rupiah Against Dollar) the influence of macroeconomics (inflation and rupiah against dollar) on non performing financing islamic bank in Indonesia. The research obtained from combining islamic bank data, islamic businnes units stats of syariah bank and monetary indicators which published by bank of Indonesia during January 2010 to April 2014.
From the analysis, the hipothesis by using ECM (Error Corection Model) results that the term of leght financing to deposit ratio, ratio allocation against Murabahah financing on profit loss sharing, inflation and rupiah against dollar effect the non performig financing islamic bank in Indonesia. Meanwhile, in the short term the financing to deposit ratio, ratio allocation against Murabahah financing on profit loss sharing, non performing financing was influencig on Islamic bank in Indonesia."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Nurul Shobah
"Profitabilitas suatu bank dapat diidentifikasi melalui rasio keuangan namun penelitian sebelumnya mununjukkan adanya gap antara teori profitabilitas rasio keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net Operating Margin (NOM) sebagai proksi dari profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2013. Penelitian ini menggunakan data Laporan Keuangan Bank Umum Syariah tahun 2011-2013 yang dipublikasikan di website Bank Indonesia. Analisis data menggunakan regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel BOPO yang berpengaruh signifikan secara negatif terhadap ROA. Variabel CAR berpengaruh signifikan positif terhadap ROE, sementara variabel BOPO dan NPF berpengaruh signifikan secara negatif terhadap ROE. Selanjutnya, hanya variabel CAR yang berpengaruh signifikan secara positif terhadap NOM dan NPF berpengaruh signifikan secara negatif terhadap NOM. Tingkat pengaruh keempat variabel (CAR, FDR, BOPO & NPF) terhadap ROA, ROE dan NOM adalah sebesar 53,2%, 49,3% dan 12,1%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Aprilianta Florensia Br
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis restrukturisasi utang pada PT AFS yang bergerak di bidang pelayaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan restrukturisasi utang yang telah dilakukan oleh PT AFS melalui penjualan aset dengan alternatif lain yaitu metode equity conversion. Perbandingan dilakukan terhadap arus kas pembayaran utang, metode restrukturisasi yang lebih menguntungkan jika diukur dari time value of money dan metode restrukturisasi yang lebih baik pengaruhnya ke kinerja keuangan perusahaan jika diukur dari rasio keuangan. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa metode penjualan aset membayar lebih banyak utang pada awal masa pembayaran utang daripada metode equity conversion. Jika diukur dari time value of money, restrukturisasi dengan metode penjualan aset akan lebih menguntungkan daripada restrukturisasi dengan metode equity coversion karena menghasilkan present value yang lebih kecil. Total debt ratio memperlihatkan metode equity conversion lebih baik pengaruhnya ke kinerja keuangan perusahaan daripada metode penjualan aset. Current ratio, cash ratio, interest coverage ratio dan profit margin memperlihatkan metode penjualan aset lebih baik pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan daripada metode equity conversion.

ABSTRACT
The aim of this research is to analyze debt restructuring at PT AFS which engaged in shipping industry. The method used in this research is to compare debt restructuring at PT AFS through asset sales method with other restructuring alternative which is through equity conversion method. The comparisons are made to debt cash flow, method that is more profitable if measured from time value of money and method that has better effect to company?s financial performance as measured with financial ratios. The result shows that asset sales method pays more debt at the beginning of debt payment than equity conversion method. If measured from time value of money, restructuring through asset sales is more profitable than restructuring through equity conversion because it produces lower present value. Total debt ratio shows that equity conversion method has better effect to the company?s financial performance than asset sales method. Current ratio, cash ratio, interest coverage ratio and profit margin show that asset sales method has better effect to the company?s financial performance than equity conversion method., The aim of this research is to analyze debt restructuring at PT AFS which engaged in shipping industry. The method used in this research is to compare debt restructuring at PT AFS through asset sales method with other restructuring alternative which is through equity conversion method. The comparisons are made to debt cash flow, method that is more profitable if measured from time value of money and method that has better effect to company’s financial performance as measured with financial ratios. The result shows that asset sales method pays more debt at the beginning of debt payment than equity conversion method. If measured from time value of money, restructuring through asset sales is more profitable than restructuring through equity conversion because it produces lower present value. Total debt ratio shows that equity conversion method has better effect to the company’s financial performance than asset sales method. Current ratio, cash ratio, interest coverage ratio and profit margin show that asset sales method has better effect to the company’s financial performance than equity conversion method.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Richard
"ABSTRAK
Penilaian dengan menggunakan metode rasio memberikan hasil pengukuran yang cukup baik untuk dapat menilai kinerja PLN dan TNB. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan dua perspektif, yaitu perspektif keuangan dan perspektif pelanggan. Pengukuran kinerja yang dilakukan suatu perusahaan dapat menunjukkan bagaimana pelaksanaan operasional dan kesehatan usaha perusahaan. Penilaian kesehatan usaha pada perusahaan terutama perusahaan BUMN telah ditentukan oleh pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor 100 tahun 2002 yang mengatur tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Secara umum hasil analisis menunjukkan bahwa pengukuran kinerja pada TNB masih lebih baik dari pada PT.PLN Persero pada periode tahun 2011-2015.

ABSTRACT
Assessment using the ratio method gives a good enough measurement result to be able to assess the performance of PLN and TNB. Performance measurement was done by using two perspectives, namely financial perspective and customer perspective. Measuring the performance of a company can show how the implementation of operations and the company 39 s business health. especially SOE companies has been determined by the government as stipulated in the Decree of the Minister of SOE No. 100 of 2002 which regulates the Rating of SOEs Level. The type of research used is quantitative with descriptive research method. In general, the results of the analysis show that the performance measurement on the Bunaken National Park is still better than PT PLN Persero in the period 2011 2015"
2018
T49198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>