Ditemukan 66324 dokumen yang sesuai dengan query
Arief Jauhari
"Financial futures muncul pertama kali pada tahun 1972 yaitu sejak diperkenalkannya futures mata uang menyusul keruntuhan sistim pertukaran mata uang yang berlaku saat itu (Bretton Woods System). Perdagangan futures, baik komoditi maupun keuangan muncul sebagai respon terhadap perubahan tingkat harga yang menyebabkan ketidakstabilan di bursa komoditi maupun di bursa keuangan. Di Indonesia, perdagangan futures balk untuk komoditi maupun finansial belum berkembang dengan baik walaupun di bursa dunia sekarang ini sudah menuju ke arah globalisasi. Ada beberapa penyebab perdagangan futures tidak atau belum berkembang dengan balk, diantaranya belum adanya peraturan, tempat (bursa) serta standar akuntansi yang memadai. Masalah yang timbul berkenan dengan akuntansi futures adalah bagaimana mengakui dan inencatat nilai pasar (market value) dari suatu kontrak futures. Bertolak dari masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan bagaimana suatu transaksi futures dilaporkan dan dicatat dalam laporan keuangan. Penelitian dilakukan dengan studi literatur/ kepustakaan dari buku, majalah, buletin, brosur internal dan sumber literatur lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FAS 52 dan FAS 80 membedakan perlakuan akuntansi futures kedalam tujuan hedging dan spekulasi. Untuk tujuan spekulasi, FAS 52 dan FAS 80 mengharuskan pengakuan perubahan nilai pasar futures kedalam income pada periode terjadinya. Sedangkan untuk tujuan hedging ada dua metode pengakuan perubahan nilai pasar yaitu metode mark to market dan metode deferal. Metode deferal menangguhkan pengakuan laba atau rugi yang telah direalisasi atau yang belum direalisasi dari obyek yang dihedging dan rugi atau laba dari instrumen hedging. Metode mark to market mengakui laba atau rugi pada periode berjalan atas instrumen hedging serta rugi atau laba dari obyek yang dihedging. Untuk mengantisipasi masuknya industri futures di Indonesia, maka perlu kiranya Ikatan Akuntan Indonesia dan instansi lain yang terkait mempersiapkan suatu standar akuntansi yang inenyeluruh yang mengatur pencatatan dan pelaporan transaksi futures di Indonesia yang dapat diandalkan dan mudah dimengerti."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18982
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ade Setiawan Elimin
"Dimasa datang, Bursa Komoditi Indonesia akan berKembang pesat seiring dengan komitmen Pemerintan untuK mengembangKannya dan potensi Indonesia sebagai produsen beragam komoditi bersKaia dunia. Oleh Karena itu, perlakuan akuntansi untuk transaksi futures contracts yang diperdagangkan dalam bursa komoditi menjadi penting dipanami. Skripsi ini membahas mengenai mekanisme perdagangan clan perlakuan akuntansi untuk transaksi futures contacts. Peneiitian dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan untuk meningkatkan pemahaman atas mekanisme perdagangan di bursa komoditi. Sebagian besar peneIitian meialui studi kepustakaan, karena bursa komoditi di Indonesia belum dapat menjadi rujukan bagi transaksi futures contracts. Futures contract berbeda dengan forward contract dalam hal standarisasi kontrak, cara dan tempest kontrak diperdagangkan, serta pengakuan keuntungan dan kerugian kontrak. Motivasi individu atau perusahaan melakukan transaksi futures contract ialah untuk hedging, spekulasi dan arbitrasi. Perdagangan berjangka (futures trading) disebut pula perdagangan dengan marjin (margin trading) maksudnya transaksi yang terjadi dijamin oieh sejumiah uang (marjin) yang digunakan untuk menjaga agar kontrak tidak gagai (default). Perdagangan futures contract yang pada akhirnya diselesaikan melalui penyerahan fisik komoditi hanya sekitar 2% dari total volume perdagangan. Pembahasan akuntansi dalam skripsi ini berpedoman pada pernyataan I-ASB no. 80. Penilaian atas futures contract menggunakan metode market dan perubahan harga pasar dari futures contract non-hedging harus diaKul sebagai gain atau loss. Perubahan harga futures contract yang memenuni kriteria hedge dari aktiva atau pasiva harus diaKui sebagai penyesuai dari carrying amount untuk aktiva atau pasiva tersebut. Perubahan harga futures contract yang meng-hedge Komitmen perusahaan diaKui dalam peniiaian tansaksi yang akan memenuhi komitmen tersebut, perlakuan yang sama diterapKan pula bagi transaksi yang diantisipasi. Pengungkapan (disclosure) futures contract yang dipertanggunajawabkan sebagai hedge harus mencakup sifat/ karakteristik dari aktiva, pasiva, komitmen dan transaksi yang diantisipasi , serta metode akuntansi untuk futures contract."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18947
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Try Setiawan Putra
"
ABSTRAKLaporan magang ini bertujuan untuk menganalisis implementasi PKAK 03: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing yang merupakan pedoman dalam KAK-BI untuk pengaturan terkait transaksi valuta asing yang dilakukan BI. KAK-BI merupakan pedoman akuntansi keuangan baru yang digunakan BI mulai 1 Januari 2014 menggantikan PAK-BI yang sebelumnya digunakan. Penerapan PKAK 03 pada laporan keuangan BI dinilai lebih mencerminkan karakteristik unik dari transaksi valuta asing pada BI dibandingkan penggunaan PAK-BI 23, dikarenakan PKAK 03 melakukan pemisahan terhadap transaksi yang melibatkan aset dan liabilitas valuta asing bukan komponen NCP serta tidak mengakui keuntungan atau kerugian yang berasal dari transaksi antar valuta asing pada laporan surplus defisit. Laporan ini membahas pula mengenai penyesuaian terhadap sistem aplikasi keuangan BI, yaitu BI-SOSA, agar target rencana implementasi KAK-BI dapat berlangsung dengan baik.
ABSTRACTThis internship report purpose for analizing the implementation of PKAK 03: The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates which is a guideline in KAK-BI for foreign exchange transactions conducted by BI. KAK-BI is a new financial accounting guidelines used by BI began January 1, 2014 replacing previously used guidelines, PAK-BI. Application of PKAK 03 to the BI financial statements considered better reflect the unique characteristics of the foreign exchange transactions in BI compared to the use of PAK-BI 23, because PKAK 03 separate transactions involving assets and liabilities in foreign currency is excluding as NCP component and does not recognize a gain or loss derived from fellow foreign exchange transactions to the statements of surplus deficit. This report also discusses the adjustments to BI financial applications system, namely BI-SOSA, in order to the implementation of KAK-BI can take place properly."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mario Kresnadi
"Dalam suatu transaksi ekspor. Eksportir dihadapkan suatu resiko. Terutama jika menyangkut penerimaan pembayaran dalam mata uang asing. Resiko tersebut bertambah besar apabila transaksi bersifat tender, dimana kontrak kerja belum pasti dan karenanya penerimaan juga belum pasti. Tujuan skripsi ini adalah untuk menentukan metode hedging apa yang yang paling cocok untuk mengatasi resiko perubahan kurs valuta asing. Sesuai contoh kasus yang dipakai, terdapat dua metode hedging yang dapat dipergunakan, yaitu kontrak Forward dan kontrak Option. Maka kemudian fokus skripsi ini adalah membandingkan hasil penggunaan kedua kontrak tersebut. Perangkat manajemen yang dipakai adalah Hodel ARIHA. Hodel ARIHA ini digunakan untuk meramal pergerakan kurs forward. Hasil menunjukkan peramalan dengan menggunakan data bahwa kurs forward DHK akan meningkat. historis Dengan hasil. tepat dasar tersebut dilakukan perhitungan dan perbandingan Kemudian disimpulkan bahwa metode hedging yang · paling untuk contoh kasus yang digunakan adalah kontrak Forward."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18454
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Farhah Abidah
"Perkembangan ekonomi di ASEAN bukan hanya dapat dimanfaatkan perusahaan untuk berkembang dan memperluas kegiatan bisnisnya, namun dapat pula memberikan risiko. Risiko akibat volatilitas nilai tukar adalah salah satu risiko utama yang dihadapi dalam perkembangan aktivitas internasional tersebut. Strategi hedging dilihat sebagai suatu cara yang dapat digunakan dan mulai diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di ASEAN, sehingga menarik untuk diteliti. Dengan menggunakan sampel perusahaan non-keuangan pengguna derivatif di ASEAN-5 pada periode 2008-2013, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan financial hedging terhadap foreign exchange exposure di wilayah ASEAN. Penelitian ini juga membandingkan pengaruh financial hedging pada periode krisis dan non-krisis.
ASEAN developing economy is not only giving the oppportunity for corporations to grow and expand their business, but also giving risks. Risk from the exchange rate volatily is one of the risk that raise with international activities. Hedging is considered as a strategy that could be used and is starting to implemented by ASEAN corporations, this makes hedging and exposure interesting for this study. Using the sample of ASEAN-5 non-financial firms that use hedging in 2008-2013, this study aims to see the effect of financial hedging on foreign exchange exposure in ASEAN. This study also provide the difference of financial hedging effect during crisis and non-crisis period."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60019
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Nabil Musyaffa
"
ABSTRAKLaporan magang ini akan membahas pendapatan EPC dari PT GSL yang merupakan pendapatan konstruksi yang unik dari pendapatan umumnya. Pada laporan magang ini dibahas secara rinci prosedur pengakuan pendapatan EPC, studi kasus terkait pengerjaan proyek dan pengakuan pendapatan EPC, proses penjurnalan yang dilakukan, analisis pengakuan pendapatan terhadap PSAK 34 Revisi 2010 , dan penyajian kembali laporan keuangan PT GSL. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, prosedur pengakuan pendapatan EPC yang dilakukan oleh PT GSL sudah sesuai dengan PSAK 34 Revisi 2010 dan penyajian kembali laporan keuangan pun sudah dilakukan sesuai dengan PSAK 25 Revisi 2009 .
ABSTRACTThis internship report aims to explain EPC revenue of PT GSL which is a unique construction revenue. This report will further explain about EPC revenue recognition procedure, case study of EPC revenue, recorded journal entries, its conformity to PSAK 34 Revised 2010 , and PT GSL rsquo s financial statement restatement. Based on analysis done in the report, EPC revenue recognition procedure of PT GSL conforms to PSAK 34 Revised 2010 and the financial statement restatement is also conforms to PSAK 25 Revised 2009 . "
2017
TA-Pdf;
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"The oil price has been increasing since the last few years. Since then the utilization of hydro power plant has also been increasing
"
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Thierry Aditya Satiadhi
"Skripsi ini menganalisis pengaruh penggunaan derivatif sebagai instrumen dalam melakukan lindung nilai valuta asing pada perusahaan non keuangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap performa perusahaan secara pasar dan akuntasi, secara langung dan secara operasional perusahaan. Penggunaan derivatif dapat memberikan dampak positif bagi performa dalam meningkatkan efektifitas aset, mengurangi masalah underinvestment, dan mengurangi biaya kebangkrutan dan biaya agensi. Berkebalikan dengan hasil penelitian terdahulu di Indonesia yang hanya melakukan pengujian secara langsung, penelitian empiris menunjukan bahwa penggunaan derivatif sebagai instrumen lindung nilai memiliki dampak destruktif pada performa perusahaan secara langsung dan tidak memberikan dampak signifikan pada tingkatan operasional perusahaan.
This thesis analyzes the influence of the use of derivatives as an instrument to hedge foreign exchange on non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange on the company performance based on market and accounting, directly and operationally to company. The use of derivatives can have a positive impact on performance in improving asset effectiveness, reducing underinvestment problems, bankruptcy and agency costs. Contrary to the results of previous research in Indonesia, empirical studies show that the use of derivatives as hedging instruments has a destructive impact on company performance directly and does not have a significant impact on the operational level of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maria Yvette Duhita
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, perputaran, profitabilitas, dan nilai pasar, serta arus kas operasi dan nilai tambah ekonomi terhadap nilai tambah pasar merger dan akuisisi perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2016 sampai dengan 2021. Penelitian ini menginformasikan pengaruh variabel bebas terhadap MVA pada perusahaan yang melakukan M&A sebagai strategi bisnisnya. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan non-probability sampling. Diperoleh 19 sampel perusahaan publik yang terdaftar di BEI dan data sekunder diambil dari laman Bursa Efek Indonesia. Pengukuran kinerja keuangan dilakukan lima tahun sebelum dan sesudah M&A. Metode analisis menggunakan regresi data panel dan dari regresi panel dimenemukan bahwa EVA dan OCF berpengaruh positif signifikan terhadap nilai tambah pasar emiten di Indonesia yang melakukan M&A. Hasil juga menunjukkan bahwa laba per saham secara signifikan berpengaruh negatif terhadap MVA; sedangkan DER dan TATO berpengaruh negatif tidak signifikan sedangkan CR dan ROE berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai tambah pasar.
This study aims to analyze the effect of financial ratios such as liquidity, solvability, turnover, profitability, market value, operating cash flow, and economic value added on the market value added of corporate mergers and acquisitions listed in IDX from 2016 to 2021. The research informs independent variables’ influence on MVA in companies that do M&A as their business strategy. This research is using purposive and non—probability sampling methods. Obtained samples of 19 public companies listed on the IDX and secondary data taken from the Indonesian Stock Exchange website. Financial performance measurement takes place five years before and after M&A. The analytical method uses panel data regression and from panel regression, we found that EVA and OCF are significantly positively influenced with the market value added of listed firms in Indonesia that conducted M&A. Our results indicate that earning per share significantly has a negative influence on MVA; while DER and TATO are insignificantly negative influenced while CR and ROE are insignificantly positive influenced with market value added."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Riyana Miranti
"Penelitian memiliki tujuan untuk menganalisa dampak interkoneksi, tarif akuntansi dan kurs valuta asing terhadap akuntansi pendapatan jasa telepon internasional. Penelitian meliputi penelitian lapangan. Selain itu, penelitian juga mencakup telaah kepustakaan yang mendukung penelitian ini. Penelitian ini menggambarkan kompleksnya akuntansi pendapatan jasa telepon internasional sehubungan dengan masalah interkoneksi. Interkoneksi mencakup interkoneksi antara penyelenggara jasa telepon internasional dan juga interkoneksi antara penyelenggara jasa telepon domestik dan penyelenggara jasa telepon internasional. Penurunan tarif akuntansi menyebabkan penurunan pendapatan telepon internasional. Perubahan kurs valuta asing menyebabkan kenaikan pendapatan telepon internasional. Penurunan tarif pungut dan tarif telekomunikasi lintas batas menyebabkan penurunan pendapatan telepon internasional. Berdasarkan penelitian, penulis menyimpulkan bahwa akuntansi pendapatan jasa telepon internasional merupakan akuntansi pendapatan khusus sesuai dengan PSAK No. 35 tentang Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi. Penulis juga menyimpulkan bahwa pertumbuhan riil pendapatan mendekati pertumbuhan trafik telepon internasional. Penulis menyarankan pemakaian istilah interkoneksi diperluas tidak hanya antara penyelenggara jasa telekomunikasi domestik dengan internasional tetapi juga mencakup hubungan antara penyelenggara jasa telekomunikasi internasional. Penulis juga menyarankan agar konsep pembagian pendapatan sesuai dengan PSAK No. 35 butir 12 (a) dipertimbangkan dalam pola kerjasama antara penyelenggara jasa telekomunikasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19166
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library