Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Megawati
"Saat pengakuan pendapatan menentukan besarnya laba usaha yang dilaporkan perusahaan dalam suatu periode. Untuk perusahaan konstruksi, di mana. jasa konstruksi dilakukan meliputi masa yang relatif lebih lama dibandingkan dengan jenis usaha. lainnya, maka metode pengakuan pendapatan yang digunakan perusahaan akan sangat menentukan perhitungan laba usaha. Metode pengakuan pendapatan ini, pada akhirnya juga akan mempengaruhi besarnya pajak penghasilan yang terutang pada suatu tahun pajak. Metode pengakuan pendapatan yang digunakan oleh perusahaan konstruksi, pada. dasarnya tidak berbeda dengan metode yang diwajibkan oleh ketentuan Perpajakan, yaitu metode persentase penyelesaian. Dengan metode ini, pendapatan dan laba usaha dapat secara proporsional diakui selama masa konstruksi, demikian Pula dengan pajak penghasilan yang terutang. Aspek perpajakan lain yang terkait dalam perusahaan konstruksi adalah mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PPN dikenakan atas impor, dan penyerahan barang atau jasa kena pajak. Sceara. umum, PPN terutang pada saat penyerahaan barang atau jasa kena pajak. Untuk'perusahaan konstruksi, penyerahan jasa kena Pajak baru dilakukan pada saat proyek telah diselesaikaan yaitu pada saat pembuatan Berita Acara Penyerahan (BAP). Sementara itu selama masa konstruksi, perusahaan telah menerima pembayaran berupa uang muka atau pembayaran termin sesuai tahap penyelesaian pekerjaan. Berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku, PPN terutang pada saat pembayaran bila pembayaran dilakukan lebih dahulu dari pada penyerahan barang atau jasa kena Pajak. Dengan demikikan, untuk perusahaan konstruksi PPN terutang pada saat penerimaan uang muka, penerimaan termin dan pada saat pembuatan BAP. Untuk yang terakhir ini, PPN terutang atas seluruh pembayaran yang belum dilunaskan oleh pihak pemberi kerja, termasuk pembayaran atas retensi yang biasanya bare diterima beberapa bulan setelah BAP. Dari perusahaan yang penulis analisa, mekanisme pembayaran PPN masukan dan pemungutan PPN keluaran cukup mempengaruhi arus kas perusahaan. Terutama dalam hal pemungutan PPN atas retensi, di mana perusahaan sepertinya "meminjamkan" kepada pemerintah PPN atas retensi yang belum dibayar oleh pemberi kerja. Hal ini memang merupakan konsekuensi dari ketentuan perpajakan yang ada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwan Hendarwan Ismoyo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Aribowo
"Skripsi ini membahas tentang beberapa permasalahan terkait pengenaan pajak terhadap konstruksi EPC dengan tidak adanya peraturan khusus yang mengatur. Penelitian ini berfokus pada tiga pokok permasalahan, yakni: dasar pengenaan pajak, permasalahan pengenaan pajak terhadap konstruksi EPC, dan kredit pajak. Penelitian ini bermetodekan yuridis-normatif yang metode pengambilan data berfokus pada studi literatur dan wawancara narasumber. Hasil penelitian berkesimpulan bahwa diperlukan peraturan khusus yang mengatur pengenaan pajak konstruksi EPC agar tidak terjadi dualisme di lapangan.

This thesis discusses several issues related to the taxation of the EPC construction in the absence of specific legislation governing. This study focuses on three main issues, namely: the tax base, issues the taxation of EPC construction, and tax credits. This study focus on juridical-normative. The data retrieval methods focus on the study of literature and informant interviews. The results concluded that the required special rules governing the taxation of EPC construction to avoid dualism in the field."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S44587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Hastaviningsih
"Skripsi ini berisi tentang dampak akuntansi dan perpajakan dari penerapan ISAK 29 pada perusahaan pertambangan batu bara (studi kasus: PT TMU). Pada tahap produksi, TMU mengeluarkan biaya atas pengupasan lapisan tanah untuk mendapatkan batu bara yang terdapat di area konsensi. Sebelum ISAK 29 berlaku, TMU mengakui biaya tersebut sebagai aset berdasarkan PSAK 33 Revisi 2011. ISAK 29 mensyaratkan Perusaahaan hanya mengakui biaya atas aktivitas pengupasan lapisan tanah yang memiliki manfaat untuk meningkatkan akses ke cadangan batu bara di masa depan, kemudian biaya yang dikapitalisasi tersebut diamortisasikan dengan metode unit produksi dan disajikan berdasarkan PSAK 19 aset tidak berwujud. Kesimpulannya Perusahaan harus merubah kebijakan akuntansinya untuk memenuhi persyaratan yang ada di ISAK 29 dan segera melakukan penerapan terhadap standar tersebut.

The objective of this study to analyze the impact of accounting and taxation aspect of implementation of IFAS 29 in coal mining company (case study: PT TMU). In Production phase, TMU spends stripping costs to get the coal in area of conssesion. Before IFAS 29 is applied, TMU recognize stripping costs as an assets based on PSAK 33 Revised 2011. IFAS 29 require Company to capitalized only cost which has benefits to improve access to ore in the future, then that cost will be amortized with unit production method and present based on PSAK 19 Intangible assets. The analysis of this paper, give conclusion that The company have to change their accounting policy to meet the requirement of IFAS 29 and apply it as soon as possible."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Manajemen Konstruksi (MK) adalah suatu metode untuk mengelola proyek, dimana tahapan-tahapan dalam proses pembangunan yaitu ; tahapan pengembangan konsep (concept development phase), tahapan perencanaan (design phase), tahap pelelangan (tender phase), tahap pelaksanaan (construction phase), dan tahap pemeliharaan dan operasional (maintenance and operational phase) diperlukan sebagai satu sistem yang menyeluruh dan terpadu (integrated), dengan tujuan untuk mencapai hasil yang optimal dalam aspek biaya, mutu, dan waktu. Peran Manajemen Konstruksi dalam menjalankan suatu kegiatan pekerjaan atau proyek meliputi pengendalian waktu, biaya, administrasi dalam pencapaian fisik mulai dari tahap persiapan atau perencanaan sampai pengoperasian dan pemeliharaan proyek.
Secara historis, biaya kapital, jadwal, utilitas mendapatkan perhatian yang lebih
selama tahap perencanaan dan pelaksanaan. Dalam banyak kasus, sedikit perhatian yang
diberikan pada untuk karakteristik desain jangka panjang seperti kemudahan pemeliharaan.
kepercayaan, kemudahan pengoperasian dan faktor-faktor manusia seperti kemudahan
dalam menjalankan fungsi pemeliharaan.
Karena biaya efektif sebenarnya dari keseluruhan proyek adalah dayaguna dan biaya
sepanjang usianya, biaya pemeliharaan adalah sebagian besar dari biaya operasi total dari
seluruh fasilitas yang dibangun.
Penelitian ini difokuskan pada perencanaan anggaran operasional dan pemeliharaan
gedung pada gedung perkantoran menara sudirman dijakarta selatan sebagai studi kasus.
Pada penelitian ini akan menganaIisa data - data yang tersedia mengenai fasilitas -
fasilitas, peralatan - peralatan dan komponen - komponen gedung lainnya yang berpengaruh
pada biaya pemeliharaan dan operasional gedung.
Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat menyajikan suatu metode perencanaan
anggaran operasional dan pemeliharaan gedung yang optimal, baik dari segi waktu, mutu dan
biaya operasional dan pemeliharaan gedung."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Susanto
Yogyakarta: Andi, 2013
657.869 HEN a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hanif
"Skripsi ini membahas tentang Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Persewaan Tanah dan/atau Bangunan yang dikaitkan dengan asas kepastian hukum. Skripsi ini di latarbelakangi dari pengaturan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2017 yang mengatur bahwa layanan penginapan beserta akomodasinya bukanlah merupakan suatu objek pajak pajak penghasilan final atas usaha persewaan tanah dan/atau bangunan .Penilitian ini dilakukan di kota Tangerang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penilitian ini menemukan terdapat kendala dalam pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Persewaan Tanah dan/atau Bangunan dikarenakan sistem pemungutan pajak dengan self assessment system.

This thesis discusses the Collection of Income Tax on Income from Land and / or Building Rental Business which is associated with the principle of legal certainty. This thesis is based on the arrangement in Government Regulation Number 34 of 2017 which stipulates that lodging services and their accommodations are not an object of final income tax tax on land and / or building rental business This research was conducted in the city of Tangerang. This research is a qualitative research with descriptive design. The results of this study found that there were obstacles in collecting Income Tax on Income from Land and / or Building Rental Business due to the tax collection system with the self assessment system."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sinambela, Ricardo
"Monetary sector especially banking constitutes a sector which at most getting some facilities from the government referring to the economic crisis impact. These facilities include aid of liquidity from the central bank (BLBI), transfer of credit stuck, fund of recapitalization, revaluation of assets and permit for quasi reorganization. Bank X uses additional paid in capital coming from recapitalization fund for deficit elimination through quasi reorganization. Actually this method is aimed by bank at distributing earnings. The Bank wants to release from the failure of managing bank at the past which is it can be seen from the deficit by vanishing it. From the taxation prospective, the bank always makes any effort to carry over her fiscal lost despite the lost commercial has been eliminated. They can set and adjust the tax regulation to accommodate its interest for example the tax regulation about The Use of Book Value for Corporate Restructuring Transaction. Revaluation of assets and quasi reorganization are used to compensate her profit against loss and then the remaining profit may be distributed without taxable before. From the accounting aspect, the Bank X only eliminates the deficit to additional paid in capital account because it doesn?t follow the accounting procedure for quasi reorganization. The Bank X doesn?t revalue its assets to the fair value at the date of quasi reorganization by the way the value of retained earnings account do not become zero. The Bank X doesn?t have significant impairment of its assets so that it doesn?t have any reason for quasi reorganization. Another principle for quasi reorganization that the firm after quasi reorganization start from newly are not fulfilled by Bank X because there are still profit balance expressing management interest. From the business aspect, quasi reorganization doesn?t have significant effect to Bank X performance. Performance and healthy of Bank X measured with financial and CAR rasio does not effected by deficit amount. The study was taken by analyzing and comparing the implementation of quasi reorganization at the Bank X with the rules and theory thereof. This study was also taken by interviewing a couple of people who have competence. The important finding of this analysis is that the Bank X may release from mistakes of past management by engineering her deficit elimination and also the Bank X can enjoy as maximum its earnings through fiscal loss compensation. Pursuant to that finding, there is required to be conducted the observation of applying of quasi reorganization according to accounting standard and there is required the clearer taxation and accounting regulation to be made so that quasi reorganization can not be used solely to divide profit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>