Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrianto Gunawan
"Kegiatan utama sebuah rumah sakit adalah memberikan jasa pelayanan kesehatan. Jasa ini juga merupakan sumber pendapatan bagi rumah sakit. Sehingga keputusan perhitungan dan penentuan tarif menjadi keputusan yang cukup penting. Obyek penulisan adalah tarif kamar perawatan, tarif kamar operasi dan tarif pemeriksaan laboratorium dimana ketiganya merupakan sumber pendapatan utama bagi Rumah Sakit Mata X tempat diambilnya data skripsi. Secara garis besar penulisan berkisar bagaimana ketiga tarif itu dihitung dengan mengacu pada teori-teori yang ada dalam beberapa buku ajar (text books) serta disesuaikan dengan kondisi yang ada. Pembahasan lebih diarahkan pada segi biaya karena dalam komponen tarif unsur biaya menjadi komponen yang sangat menentukan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Hendrawati Sudibyo
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Kurnia
"Rumah Sakit "X" sebagai suatu unit yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk senantiasa meningkatkan dan mengembangkan pelayanannya baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Peningkatan kuantitas pelayanan antara lain dilakukannya penambahan jumlah tempat tidur, kamar perawatan maupun unit-unit pelayanan baru. Sedangkan peningkatan kualitas dilakukan melalui program pendidikan dokter, paramedis, penambahan peralatan kedokteran dan lain sebagainya. Konsekuensi dari tuntutan peningkatan pelayanan kesehatan tersebut adalah bahwa Rumah Sakit "X" memerlukan dana operasional yang besar. Kenyataannya sebagai rumah sakit swasta tentu dituntut untuk swadana dalam arti harus mampu untuk membiayai sendiri semua biaya operasionalnya, sehingga menjadikan tarif yang dibebankan kepada pasien menjadi sumber dana utama untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Mengingat masalah rumah sakit menyangkut kepentingan rakyat banyak, maka tidaklah mengherankan apabila pemerintah masih memberikan pembatasan dalam hal penentuan tarif. Sebagai akibatnya Rumah Sakit "X" tidak dapat semaunya dalam menentukan tarif yang dibebankan kepada pasien untuk masing-masing kelas, yaitu untuk kelas I, II dan kelas III. Untuk kelas-kelas tersebut Kanwil Departemen Kesehatan DKI Jakarta telah menentukan plafon tarif atas dasar masukkan dari IRSJAM. Dari sini nampak adanya tantangan yang dihadapai oleh rumah sakit-rumah sakit swasta khususnya Rumah Sakit "X" , yaitu keterbatasan dana untuk menjalankan usahanya. Menghadapi tantangan dana tersebut, pihak manajemen rumah sakit harus pandai-pandai mencari dan memperbanyak alternatif sumber pendapatan, mengelola dana yang didapat, melakukan perencanaan dan pengendalian secermat mungkin dalam hal pengeluaran baik yang sifatnya investasi maupun yang bersifat operasional. Salah satu upaya yang selama ini dilakukan oleh Rumah Sakit "X" untuk mengatasi keterbatasan sumber pendapatan karena adanya pembatasan tarif dari pemerintah tersebut adalah pihak manajemen telah membebankan tarif yang relatif tinggi kepada pasien yang mampu, yaitu pasien yang dirawat dikelas VIP dan kelas Utama. Tujuannya adalah untuk mensubsidi kepada kelas-kelas yang tarifnya telah ditentukan oleh pemerintah. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas tentu saja Rumah Sakit II XI, memerlukan perangkat manajemen yang dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian, sehingga pihak manajemen akan dapat menentukan tarif minimum yang harus dibebankan kepada pasien atau sebagai alat pengendalian biaya, sehingga diharapkan Rumah Sakit "X" dapat berkembang atau minimal mempertahankan kelangsungan operasionalnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hakam
"Tenaga listrik telah menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan bagi sebagian besar masyarakat den bisa dikatak an rnenguasai hajat hidup orang banyak, oleh karena itu Pemerintah yang diwakili Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) harus menyediakan dalam jumlah yang cukup, kehandalan dan mum yang balk, dan harga yang tepat. Harga yang tepat di sini berarti memenuhi kriteria yang ditetapkan undang-undang den sekaligus rnemungkinkan PLN untuk menghasilkan laba. Dengan demikian, penetapan tarif dalam perusahaan ini menjadi sangat komplek dan menjadi masalah yang sangat penting. .Berdasarkan observasi dan studi kepustakaan, penulis berusaha menyusun skripsi mengenai masalah ini. Proses penetapan tarif pada perusahaan kelistrikan bisa dibagi dalam dua tahap yaitu menentukan harga pokok pelayanen (cart of service/ yang ekuivalen dengan pendapatan yang dibutuhkan, kemudian merancang struktur tarif yang akan memenuhi pendapatan tersebut dengan memperhatikan kriteria yang ditetapkan pemerintah. Dalam tahap pertarna perusahaan harus memperhatikan kontribusi masing-masing pelanggan terhadap biaya yang ditanggung perusahaan yang bisa dibagi dalam tiga kelompok yaitu karakteristik permintaart, jumlah pemakaian, dan karakteristik pelayanan dari masing-masing pelanggan. Sedangkan dalam tahap kedua, faktor yang paling menentukan adalah judgement PLN melakukan tahap pertama dengan menghitung harga pokok penjualan untuk tiap jenis tegangan yang disalurkan dan harga pokok untuk suatu golongan pelanggan ditentukan sesuai dengan tegangan yang dimintanya. Jadi PLN mengalokasikan biaya bukan kepada pelanggan akan tetapi kepada jenis tegangan. Di sini berarti PLN tidak memperhatikan faktor yang menyebabkan biaya (cost driver) dalam mengalokasikan biaya kepada pelanggan sehingga menyebabkan alokasi biaya yang tidak adil. Di samping itu, perhitungan PLN ini menghasilkan HPP hanya per kWh yang mana hal ini tidak konsisten dengan tarif yang ditetapkannya yaitu per kVA (biaya beban) dan per kwh (biaya pemakaian). Sedangkan pada tahap kedua, PLN telah mempertimbangkan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, dalam proses penetapan tarif ini, PLN perlu meninjau kembali metode perhitungan harga pokok penjualan yang dipakainya. Mengingat masalah ini cukup penting dan juga rumit, PLN perlu membentuk bagian tersendiri dalam struktur organisasinya untuk melaksanakan tugas ini. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhianendra N. Laksmana
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Semiarty
"Dalam rangka globalisasi perlu upaya lebih besar membenahi rumah sakit termasuk data upaya penetapan pola tarif, agar tetap survive. Rumah Sakit RPS sebagai RS dengan pelayanan bedah, belum menetapkan pola tarif pelayanan bedah merujuk pada biaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan biaya satuan tindakan bedah, serta mengidentifikasikan tindakan yang mencapai break even, dan kebijakan pola tarif tindakan bedah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisa dengan metoda evaluatif dan analisa tarif yang berlaku selama ini di kamar bedah. Data yang digunakan adalah data isian sekunder dari bagian keuangan dan wawancara, serta FGD dengan para dokter bedah.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran biaya satuan tindakan bedah dari 4 kelompok bedah yaitu : Digestif, Orthopaedi, Onkologi, Urologi, serta biaya satuan yang memperhitungkan utilisasi untuk 4 jenis operasi (Minor, Medium, Mayor, Khusus). Ternyata terdapat beberapa tindakan yang tidak mencapai break even, defisit, serta ada yang surplus. Atas dasar perhitungan analisa tarif didapatkan pola kebijakan tarif yang berdasarkan perhitungan unit cost.

Design Pricing For Surgical Services at Ropanasuri Hospital
In order to prepare globalization era, all hospital mainly private hospital should arrange their management and the resources including financial. Ropanasuri hospital as one of the private hospital specialized in surgical, also should arrange their income budget in order to keep survive.
This research was maid to identification all the unit cost mainly for surgical cases, in order to find which cases deficit values and surplus value. The research method is evaluation type with analyses the all income of the hospital especially operation theatre, gaining on rating price right now. We analyze the data collecting from financial unit, including personal interview with executive hospital, and focus group discussion with the surgeon. There are about 1066 cases was done at the operating theatre during January until December 2000. To simplify all the data, we divided in to 4 big groups such as Orthopedic, Digestive, Oncology, and Urology.
The result of investigation we can conclude there were cases that come out with deficit and some others with surplus. Based on this cost analyze, especially unit cost we can offering the reasonable rate that worth for both sides, hospital and doctors."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T7853
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vintje Rahardjo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Chandra Nangkok Tua
"Kebijaksanaan taiif pulsa telepon di Indonesia menggunakan sistem subsidi silang
dimana tarif pulsa percakapan SLJJ (Sambaungan Langsung Jarak Jauh) ditetapkan tinggi untuk mensubsidi taiif percakapan lokal yang rendah. Tanpa adanya evaluasi kembali atas hal tersebut, akan merugikan balk Telkom sebagai produsen Inaupun masyarakat sebagai konsumen. Penetapan taiif yang tidak sesuai akan menyebabkan produksi pulsa telepon yang tidak optimal dan juga tingkat pendapatannya. Skripsi mi bertujuan untuk melihat apakah kebijaksanaan penetapan taiif pulsa yang dilakukan saat mi telah tepat dan apakah
terdapat altematif lainnya yang dapat dipakai.Perhitungan taiif pulsa telepon menggunakan pendekatan anggaran yang
berdasarkan pada perhitungan alokasi biaya yang teijadi. Penelitian mi menggunakan
alokasi biaya berdasarkan nilai penjualan yang dihasilkan dan produksi pulsa telepon untuk periode tahun 1992.Hasil perlutungan menunjukkan bahwa tarif pulsa percakapan SLJJ menuliki margm diatas harga pokok produksi (HPP) 10 kali lebih besar dibandmg percakapan lokal Subsidi silang yang terlalu besar mi tentunya sudah perlu diseimbangkan kembah mengingat akibatnya. Model Total Long Run Jncremental Cost (TLRIC), Average Jncremental Cost (AIC) dan program Rebalancmg dapat digunakan sebagai alteniatif perhitungan taiifpulsa.
Saran yang dapat diberikan adalah untuk melihat juga faktor ékstemal seperli
pennintaan pasar dan tingkat persaingan, selain memperdalam evaluasi terhadap faktor
internal seperti biaya, tujuan perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tehubijuluw, Alexis Mario
"Jasa perhotelan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan sektor pariwisata. Perhotelan saat ini, khususnya Hotel Ibis Slipi memerlukan suatu penetapan harga yang baik untuk dapat bersaing, mengingat pertumbuhan hotel bintang tiga dan empat sangat pesat. Penulisan skripsi ini mencoba untuk menggunakan Hubbart Formula sebagai alternatif pendekatan harga yang baru dan melihat sampai sejauh mana keefektifan penetapan harga yang telah digunakan oleh Hotel Ibis Slipi. Dalam membahas permasalahan penulis melakukan riset kepustakaan dan riset lapangan. Hotel Ibis Slipi merupakan hotel berstandar internasional dan mempunyai jaringan hampir diseluruh dunia. Hotel Ibis Slipi adalah hotel bintang tiga yang memberikan pelayanan setara dengan hotel bintang empat. Namun demikian, jumlah pegawai yang dimiliki dirasakan masih sangat kurang menggingat tingkat hunian Hotel Ibis Slipi selalu berada diatas target yang diinginkan. Pembuatan skripsi ini lebih menekankan pada pendekatan harga, dimana harga merupakan bagian dari bauran pemasaran yang penting setelah produk. Perhitungan Hubbart Formula menggabungkan dua pendekatan yaitu pendekatan biaya dan pendekatan pengembalian. Hasil perhitungan Hubbart Formula menghasilkan tarif kamar yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarif sebelumnya. Hubbart Formula memungkinkan Hotel Ibis Slipi memperkirakan pengembalian yang lebih akurat dan konsisten. Disamping itu, Hubbart Formula mudah dimengerti sehingga memungkinkan Hotel Ibis Slipi mengurangi hambatan dalam kegiatan perusahaan dan memudahkan pelaksanaan promosi yang diinginkan. Penggunaan Hubbart Formula pada Hotel Ibis Slipi dapat meningkatkan pendapatan yang ada. Dengan digunakannya Hubbart Formula diharapkan Hotel tersebut dapat melihat performanya dengan jelas dan dapat mengetahui arah yang diinginkan oleh perusahaan, yang pada akhirnya dapat menghasilkan manajemen yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>