Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Novisto
"Dalam melakukan liberalisasi perdagangan pemerintah Indonesia tidak memasukkan beberapa komoditas pertanian dalam daftar komoditas yang dilonggarkan restriksinya. Skripsi bertujuan untuk melihat besarnya kesejahteraan konsumen yang dikorbankan untuk meningkatkan kesejahteraan produsen komoditas beras, gula, terigu dan kedele. Metode penelitian dilakukan dengan analisa keseimbangan parsial untuk membentuk kurva surplus transformasi masing-masing komoditas. Studi kepustakaan dilakukan untuk memberikan konteks dan dukungan terhadap analisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan harga akibat distorsi akan meningkatkan surplus produsen lebih kecil dari penurunan surplus konsumen ditambah pendapatan pemerintah [A PS < (ACS + G)]. Kerugian dead-weight yang terjadi akan semakin besar dengan semakin tingginya distorsi harga. Atau dengan kata lain, transformasi surplus dari konsumen kepada produsen mengalami akselerasi terhadap distorsi harga. Skripsi berkesimpulan bahwa tujuan pemerintah untuk menjamin ketersediaan dengan stabilitas harga bisa dikatakan tercapai. Namun, tujuan untuk memberikan harga yang rendah bagi konsumen, peningkatan kesejahteraan petani, dan peningkatan efisiensi bisa dibilang tidak berhasil. Tanpa perlindungan perdagangan produksi beras, gula dan kedele akan menjadi tidak menguntungkan. Khusus terigu liberalisasi perdagangan akan dinikmati oleh konsumen, karena terigu tidak diproduksi secara lokal. Setiap titik pada kurva surplus transformasi menunjukkan preferensi politik pemerintah tentang siapa saja yang diuntungkan (dirugikan) oleh suatu kebijaksanaan perdagangan, jadi kurva ini bisa juga disebut sebagai political preference function pemerintah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was aimed to comprehend structural and pattern change of agricultural commodity growth and identify potential superior commodity in Brebes regency. It was done purposively using secondary data of Brebes's rate of agricultural commodity product and Central Java's agricultural production rate in period 1993-2002. As supporting data, was used Gross Regional Domestic Product (GRDP) per capita based on 1993 constant price. Analytical techniques used Loqation Quotient, Shift Share, Growth ratio model, Overlay and Klassen Typology.
Result of this study indicated that commodity produced for own need and sellable to other regions were potato, red onion, chili, banana, clove, vanilla, tea, cotton, duck, buffalo, local chicken, and bandeng fish. Overall, there was change of rate of agricultural commodity production during observation period in Brebes regency positively compared to change of agricultural commodity rate in Central Java. Commodity with positive performance were rice, corn, cassava, potato, red onion, chili, mango, star fruit, kapok, clove, coconut, tea, cashew, cotton, cow, goat, shrimp, bandeng, blanak and terinasi.
Commodities having dominant growth, either in Brebes regency or in Central Java province were potato, red onion, mango, kapok, clove, shrimp, bandeng and terinasi, while commodity that advanced and grow fast were potato, red onion, duck, and bandeng. Results of overlay analysis indicated that commodities that surplus and grow dominantly, competitively were potato, red onion, chili, clove, tea and bandeng. Based on analyses of the five techniques, commodities that were superior commodity priority were red onion, bandeng and potato."
580 AGR 19 (1-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Farmers perform double roles at the same time in treating rice commodity, that are as producers and as consumers. This research tried to find out the average amount of rice marketable surplus at the hand of farmers? households and to analyze which variables significantly influence the surplus. The results of the research conducted in four rice production centres od South Sumatra reveal that the average rice consumption of famers? households were 98,42 kg per person or 402.75 kg per household with 4 members, while their rice production were 5842,75 kg per household. Farmers in all rice production centers have actually carried out marketable surplus on their rice production as their consumed a portion as needed and sold the majority amounts to the market. There were variations of rice consumed between rice production centers. Rice marketable surplus in all production centers (OKU Timur, OKI, Musi Rawas and Banyuasin) were significantly influenced by rice production. In three production centers, the rice production also was influenced significantly by the number of household members and off-farm income, while in two production centers, it was also determined by rice price and age composition of farmer family members. The other variables affected rice marketable surplus exclusively in each area"
330 JSE 12:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hariz Tommy Irmiansyah
"Skripsi ini membahas mengenai dugaan praktik anti persaingan berupa dugaan adanya praktik kartel yang terjadi pada komoditas beras di Indonesia karena adanya kenaikan harga beras pada akhir tahun 2015 yang dinilai tidak wajar oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang dianggap sebagai indikasi adanya kartel ditinjau dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1999. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan harga beras tersebut dinilai wajar karena terjadi pada musim paceklik dan indikasi dari KPPU menduga adanya kartel pada komoditas beras ini didasarkan pada kenaikan harga beras pada bulan November dan Desember 2015 yang dianggap tidak wajar. Dan dugaan ini masih belum cukup kuat sebagai sebuah dasar adanya indikasi praktik kartel.

This bachelor thesis discusses about allegation anti-competition practices in the form of alleged cartel practices on rice commodity because increases price of rice in the end 2015 were judged abnormal by KPPU based on Law Number 5 Year 1999 about Prohibition of Monopoly Practices And Unfair Business Competition. The study is normative-juridicial research using primary and secondary data. The result of the research shows that increases price of rice were judged fair because happened in famine season and indication from KPPU to alleged a presence of cartel practices on rice commodity is because increases price of rice in November and December 2015 were judged unfair. And this allegation is not substantial enough to be a basis of alleged a presence of cartel practices."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S64108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narain, Dharm
New York : Asia Publishing House , 1961
631.095 4 NAR d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlas M Tahir
"Artikel ini mengulas tahapan distribusi logistik dan perilaku penyelenggara Pemilu dan antisipasi perilaku penyelenggara pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian ini, dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang mendeskripsikan kejadian dan peristiwa yang terkait dengan penyelenggaraan pemilu khususnya pada tahapan distribusi logistik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dengan informan penyelenggara pemilu di Kabupaten Buton Tengah. Aktivitas analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis dan diskusi/pembahasan menunjukkan bahwa terdapat sejumlah permasalahan terkait logistik pemilu yang tiba tidak tepat waktu pada saat penjemputan, tidak semua jenis logistik tiba di tempat, logistik tiba hanya sebagian saja sehingga hal tersebut memperlambat kinerja aparatur penyelenggara pemilu dan relawan yang bertugas meskipun pada akhirnya dapat diatasi oleh penyelenggara pemilu sehingga pemilihan umum dapat dilaksanakan. Dari aspek kontrol politik tidak ditemukan keterlibatan aktif anggota dewan dan tokoh masyarakat dalam pendistribusian logistik. Dari aspek kontrol organisasi menunjukkan pengawasan internal KPU Kabupaten Buton Tengah dilakukan oleh Ketua KPU Kabupaten Buton Tengah dan TIM yang berasal dari luar KPU seperti Bawaslu Kabupaten Buton Tengah dan pihak Kepolisian. Kemudian dari aspek profesionalisme menunjukkan bahwa penyelenggara pemilu dan relawan demokrasi memiliki kinerja yang baik dan sudah dapat dikatakan profesional. Namun, kelemahannya adalah karena kekurangan personel. nantinya implementor perlu menjaga sarana dan prasarana sesuai dengan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 mulai dari sterilisasi tempat pemungutan suara, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker atau face shield, menyediakan handsanitizer/tempat cuci pada TPS dan menerapkan social distancing pada saat pemungutan suara."
Jakarta: KPU, 2020
321 ELE 2:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhadi Prasetyo
"Kegiatan produksi minyak dan gas di lepas pantai tidak dapat dilaksanakan tanpa peran vital dari armada kapal pemasok lepas pantai (Offshore Supply Vessels) sebagai penggerak kegiatan logistik. Operasi armada kapal ini merupakan salah satu komponen biaya terbesar dalam kegiatan produksi minyak dan gas lepas pantai, setiap usaha untuk meminimalisasi biaya operasi armada akan memberikan dampak yang signifikan terhadap total biaya operasional perusahaan.
Dalam tesis ini dilakukan proses optimasi terhadap armada kapal pemasok lepas pantai perusahaan CNOOC SES. Metode yang digunakan adalah integer programming dengan terlebih dahulu memformulasikan model matematis dari operasi armada kapal. Nilai variabel-variabel keputusan dari model matematis armada diperoleh dengan bantuan perangkat lunak optimasi Lingo 8.0. Proses optimasi menghasilkan pengurangan biaya operasi harian sebesar 3.12% atau setara dengan US$ 3.495.

The production of offshore oil and gas are impossible without the vital role of offshore supply vessel fleet as an enabler factor of its logistic operation. This fleet operation is one of the biggest cost components in offshore oil and gas production. Any attempt to reduce this cost will have significant impact to the total operation cost.
This thesis will optimize CNOOC SES offshore supply vessel fleet operation. A fleet mathematical model is formulated prior to using the integer programming as the methodology. The decision variables values of the fleet mathematical model are computed by Lingo 8.0 optimization software. From the optimization process, the daily total operation cost is reduced up to 3.12% or equal to US$ 3.495.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikry Aulia Putra
"Dalam mencapai performa perusahaan terutama dibidang manajemen logisitik, penjadwalan yang baik menjadi aspek penting untuk mendukung eksistensi perusahaan dalam mencapai visi-visinya. Dalam pencapaian performa yang baik, sebuah perusahaan FMCG mengalami kendala pada aktifitas inbound logistic-nya. Permasalahan yang ada berupa lamanya waktu tunggu truk yang melakukan kegiatan antrian unloading material di gudang bahan baku pabrik. Hal tersebut berakibat buruk bagi perusahaan dan perusahaan pemasok bahan baku seperti kerugian finansial, terganggunya aktifitas pabrik, terhambatnya lini produksi, dan rendahnya nilai akurasi aktifitas unloading bahan baku.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rancangan penjadwalan bagi kedatangan truk pemasok bahan baku dengan mempertimbangkan aspek aktual seperti trucks turnaround time dan tingkat kedatangan truk setiap harinya. Penelitian ini menghasilkan rancangan perbaikan penjadwalan terkait waktu tunggu truk supplier untuk melakukan unloading bahan baku di area gudang pabrik. Dengan mempertimbangkan trucks turnaround time di area pabrik, penelitian ini menghasilkan perbaikan proses kedatangan dengan menurunkan waktu tunggu untuk gudang 42020 sebesar 57,2 % dari 270 menit menjadi 115,3 menit dan untuk gudang 42030 sebesar 43,2 % dari 185 menit menjadi 104,1 menit.

In achieving the outstanding company's performance, especially in the field of logistical management, scheduling strongly become an important aspect to support the existence of the company to reach their visions. In obtaining a good performance, a FMCG company has constraints on the activities of its inbound logistics. One of the problems that exist is the long waiting time/queuing time of trucks to conduct raw material unloading in the factory warehouses. It gives negative impacts for the company and the suppliers such as financial loss, disruption of factory activity, inhibition of the production line, and the low value of the accuracy of the raw material unloading activities.
This study aims to give a scheduling plan for the arrival of the truck suppliers taking into account aspects such as trucks actual turnaround time and the rate of arrival of trucks every day. This study resulted in a fixed draft scheduling truck waiting time supplier to perform the unloading of raw materials in the warehouse area of ​​the plant. Taking into consideration of trucks turnaround time in the factory area, this research resulted in the arrival process improvements by reducing the waiting time for the warehouse 42020 amount 57.2% from 270 minutes to 115.3 minutes and for warehouse 42030 amount 43.2% from 185 minutes to 104,1 minute.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winni Djohar Pinasti
"Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) merupakan salah satu industri besar di Indonesia. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memastikan biaya jasa logistik akan ikut naik seiring dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) hingga 18,8%. Kenaikan harga BBM juga mempengaruhi harga ekspedisi serta biaya operasional yang lain hingga 60%. Data tersebut mengindikasikan kenaikan biaya pengiriman dapat mempengaruhi biaya produk serta peningkatan pengeluaran perusahaan. Pentingnya memantau kinerja perusahaan sebagai dasar dalam mengambil langkah preventif dalam menghadapi terjadinya kenaikan biaya dengan aspekaspek distribusi yang lain. Namun, di perusahaan minyak goreng dan sabun sampai saat ini belum terdapaat tools yang dapat memonitor kinerja divisi logistik, sehingga menyebabkan lambatnya dalam melakukan penanganan suatu permasalahan. Kondisi tersebut salah satunya diakibatkan oleh tidak adanya sistem yang memusatkan data perusahaan yang menjadi dasar untuk pengukuran kinerja distribusi pada rantai pasok perusahaan, dan diperparah dengan sistem pelaporan yang masih bersifat konvensional (laporan kertas dan file excel) yang tidak rapi serta belum terpusat. Oleh karena itu, perlu adanya sistem untuk memonitor kinerja distribusi secara akurat dan realtime. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring distribusi pada salah satu industri FMCG di Jakarta Utara. Sistem dibangun dengan atribut kinerja yang diukur berbasis model Supply Chain Operations Reference (SCOR) menggunakan software perangkat lunak visualisasi data interaktif Power BI. Matriks Key Performance Indicator (KPI) yang diukur sesuai dengan proses bisnis perusahaan dengan objektif reliability, responsiveness, dan cost. Penelitian ini menghasilkan sistem monitor indikator kinerja proses distribusi dengan menyajikan performansi 15 atribut KPI terverifikasi untuk membantu evaluasi KPI demi menerapkan integrasi data secara terpusat dan cepat, serta kemudahan dalam mengakses informasi untuk pelaporan dan pengambilan tindakan.

The Fast Moving Consumer Goods (FMCG) industry is one of the big industries in Indonesia. The Indonesian Logistics Association (ALI) ensures that the cost of logistics services will also increase along with the adjustment in the price of fuel oil (BBM) up to 18.8%. The increase in fuel prices also affected the price of expeditions and other operational costs by up to 60%. The data indicates that an increase in shipping costs can affect product costs and increase company expenses. The importance of monitoring company performance as a basis for taking preventive steps in dealing with rising costs with other distribution aspects. However, at the Cooking Oil and Soap Company until now there are no tools that can monitor the performance of the logistics division, resulting in delays in handling a problem. One of these conditions is caused by the absence of a system that centralizes company data which is the basis for measuring distribution performance in the company's supply chain, and is exacerbated by the conventional reporting system (paper reports and excel files) which is not neat and not yet centralized. Therefore, it is necessary to have a system to monitor distribution performance accurately and in real-time. This study aims to develop a distribution monitoring system for one of the FMCG industries in North Jakarta. The system is built with performance attributes that are measured based on the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model using Power BI interactive data visualization software. The Key Performance Indicator (KPI) matrix is measured according to the company's business processes with reliability, responsiveness and cost objectives. This research produced a distribution process performance indicator monitoring system by presenting the performance of 15 verified KPI attributes to assist KPI evaluation in order to implement centralized and fast data integration, as well as ease of accessing information for reporting and taking action."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Andreas Alfonsus Sahat Angelo
"Konsentrasi yang tinggi pada ekspor barang primer serta kinerja logistik yang relatif lemah menjadi sejumlah tantangan bagi Indonesia yang memiliki aspirasi untuk mencapai status sebagai negara berpendapatan tinggi melalui transformasi struktural. Penelitian ini menguji korelasi antara kinerja logistik dan export margins (extensive dan intensive margin), yang didisagregasi menjadi barang primer dan manufaktur. Penelitian ini menggunakan model gravitasi dengan 50 negara tujuan ekspor Indonesia terbesar selama tahun 2011-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kinerja logistik (LSCI) secara positif dan signifikan berpengaruh pada extensive margin (EM) dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensive margin (IM). Lebih lanjut, hasil empiris menunjukkan bahwa peningkatan kinerja logistik (LSCI) secara signifikan meningkatkan variasi ekspor produk manufaktur lebih besar dibandingkan volume impor produk primer, yang menunjukkan bahwa peningkatan kinerja logistik, secara khusus pada sektor maritim, adalah syarat keharusan, namun bukan syarat kecukupan untuk menempuh transformasi struktural. Sebagai kesimpulan, kebijakan-kebijakan yang terkait pada kinerja logistik sektor maritim dan program Indonesia National Single Window (INSW) perlu untuk diperkuat, dengan perhatian yang sama pada kebijakan sisi permintaan maupun penawaran untuk meningkatkan diversifikasi ekspor dan transformasi struktural secara efektif.

High concentration on primary exports and logistics-based deficiencies have remained significant challenges for Indonesia as this nation has been aspiring to achieve a high-income status through structural transformation. This study examines the correlation between logistics performance and export margins (extensive and intensive margins), disaggregated into primary and manufacturing goods. This study uses a gravity model with 50 of Indonesia's most significant trading counterparts and uses a time interval between 2011-2019. The result suggests that improvement in logistics performance (LSCI) will positively improve extensive margin (EM) and not significantly affect intensive margin (IM). Furthermore, the empirical results show that improvement in logistics performance (LSCI) will significantly raise the manufacturing export variety higher than primary goods export volume, which points out that logistics improvement, especially in the maritime sector, is a necessary condition, but not a sufficient condition to undergo the structural transformation. In conclusion, policies to enhance the maritime logistics performance and the Indonesia National Single Window (INSW) program are some of the policies needed to be strengthened and concerns on both demandside and supply-side policies to improve Indonesia's export diversification and accelerate the structural transformation effectively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>