Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wayan Ratna Puspita
"Penerapan konsep TQM membutuhkan keikutsertaan dari semua pihak dalam perusahaan. Fungsi akuntansi manajemen perusahaan dapat ikut berperan melalui dua cara, yaitu dengan menerapkan konsep TQM pada departemen akuntansi dan dengan menyediakan suatu pengukuran kinerja kualitas yang bersifat finansial maupun nonfinansial. Dalam penulisan ini, penulis mencoba membandingkan peranan akuntansi manajemen dalam penerapan TQM di dunia nyata, melalui studi kasus pada PT Gaya Motor, dengan teori yang ada. PT. Gaya Motor, sebagai suatu perusahaan perakitan mobil, sudah menerapkan konsep TQM ini sejak lama. Dalam perusahaan ini, flings; akuntansi manajemennya sudah menerapkan program TQM di departemen akuntansi dan juga sudah menyediakan suatu pengukuran kinerja kualitas bagi penilaian efektifitas penerapan program TQM. Hanya saja, pengukuran kinerja kuali.tas yang dilakukannya masih terpusat pada pengukuran yang bersifat finansial. Hal ini terjadi karena masih adanya anggapan bahwa tugas bagian akuntansi hanya lab untuk menangani hal-hal yang bersifat finansial saja; sementara untuk pengukuran kinerja kualitas yang bersifat nonfinansial dilakukan oleh departemen Quality Asssurance. Jadi, dengan mengambil contoh pada PT Gaya Motor, peranan akuntansi manajemen dalam kaitannya dengan konsep TQM telah cukup sesuai. Perbedaan yang ada hanyalah dalam hal pengukuran kinerja kualitas yang bersifat nonfinansial, yang temyata masih dianggap bukan merupakan tugas dari bagian akuntansi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Surjandari Prajitno
Jakarta: UI-Press, 2013
PGB 0336
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Irene
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Tisnawan
"Konsep Total Quality Management telah dikenal luas sebagai suatu cara meningkalkan kinerja secara terus-menerus pada setiap level operasi atau proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Integrasi konsep dan teknik TQM ke dalam manajemen keselamatan berawal dari bagaimana mendapatkan beberapa inti manajemen keselamatan dan filosofi TQM yang telah diakui secara prinsip selama ini. Penelitian ini mencoba menggunakan kerangka kerja Stephen C. K. Yu dan Bob Hunt untuk melakukan pendekatan TQM pada penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sebuah perusahaan konstruksi. Sistem audit yang selama ini dilakukan hanya mengidentifikasi naik turunnya indeks K3 tanpa adanya analisa kendala faktor keselamatan apa yang dapat diprioritaskan dari sebuah proyek yang sedang berjalan. Selanjutnya dengan mengikuti kerangka kerja Stephen C. K.Yu dan Bob Hunt, dilakukan analisa keseluruhan terhadap kemungkinan pendekatan TQM dalam penerapan K3 di perusahaan. Hasil analisa menunjukkan bahwa tiga faktor K3 yaitu material berbahaya, komunikasi bahaya, dan gas bertekanan menjadi prioritas kendala dari proyek yang sedang berjalan saat ini. Inkonsistensi pencapaian zero accident menjadi hambatan bagi perusahaan untuk dapat dikatakan telah melakukan manajemen K3 yang berbasis TQM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Tisnawan
"Konsep Total Quality Management telah dikenal luas sebagai suatu cara meningkatkan kinerja secara terus-menerus pada setiap level operasi atau proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. lntegrasi konsep dan teknik TQM ke dalam manajemen keselamatan berawal dari bagaimana mendapatkan beberapa inti manajemen keselamatan dari filosofi TQM yang telah diakui secara prinsip selama ini.
Penelitian ini mencoba menggunakan kerangka kerja Stephen C-K. Yu dan Bob Hunt untuk melakukan pendekatan TQM pada penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sebuah perusahaan konstruksi. Sistem audit yang selama ini dilakukan hanya mengidentifikasi naik turunnya indeks K3 tanpa adanya analisa kendala faktor keselamatan apa yang dapat diprioritaskan dan sebuah proyek yang sedang berjalan. Selanjutnya dengan mengikuti kerangka kerja Stephen C.-K, Yu dan Bob Hunt, dilakukan analisa keseluruhan terhadap kemungkinan pendekatan TQM dalam penerapan K3 di perusahaan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa tiga factor K3 yaitu material berbahaya, komunikasi bahaya, dan gas bertekanan menjadi prioritas kendala dari proyek yang sedang berjalan saat ini. Inkonsistensi pencapaian zero accident menjadi hambatan bagi perusahaan untuk dapat dikalakan telah melakukan manajemen K3 yang berbasis TQM.

Total Quality Management concept has been widely recognized as a way of performance continuous improvement in each level of operation or process using available human resources and capital. The starting point of the integration of TQM concepts and techniques into safety and health management system is how to get some cores of safety management from the philosophy of TQM which have been admitted principally during the time.
This research tries to use the framework formulated by Stephen C.-K. Yu and Bob Hunt which proposed an approach of TQM in applying safety and health management system in a construction company. The audit system conducted by company during the time only identifying the fluctuation of safety indexes without the existence of analysis to identify which safety factor constraint should be given high priority in the on going project. Hereinafter by following the framework proposed by Yu and Hunt, the overall analysis was conducted to see the possibility of TQM approach in safety management system in the company.
The result of analysis indicates that there are three factors of safety and health, i.e. Hazard Materials, Hazard Communications, and Compressed Gases that become constraint priority in the on going project. Inconsistency attainment of zero accident becomes a resistance to the company to be able to be said that have conducted TQM-based safety and health management system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Armansyah
"Total quality management (TQM) merupakan suatu konsep management yang telah diterapkan secara luas pada industri-industri manufaktur. Hasil yang diperoleh, dinilai memberikan pengaruh yang positif terhadap organisasi. Berdasarkan pemikiran bahwa proses pada industri manufaktur sama dengan proses pada organisasi lainnya, termasuk perpustakaan, maka TQM dapat diterapkan pada sistem manajemen perpustakaan. Penelitian ini dilakukan terhadap pimpinan perpustakaan, apakah menurut pimpinan perpustakaan, konsep TQM dapat diterapkan diperpustakaan, apakah pimpinan perpustakaan mengerti konsep-konsep TQM, apakah pimpinan perpustakaan mengerti dan mempercayai bahwa konsep-konsep TQM akan berguna dan menghasilkan manfaat yang sama seperti manfaat yang diperoleh oleh industri-industri manufaktur.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan melakukan pendekatan survei pada beberapa perpustakaan yang ada di Jakarta. Sampel penelitian terdiri atas pimpinan perpustakaan, berjumlah 155 orang yang diambil berdasarkan tabel Krejcie. Pengambilan data berdasarkan kuesioner yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh pendapat dari responden mengenai konsep-konsep TQM.
Kesimpulan dari penelitian ini, ternyata pimpinan perpustakaan di Jakarta sebagian sudah pernah mendengar tentang konsep TQM, sebagian lagi tidak pernah mengetahui. Sebagian dari jumlah pimpinan yang mengetahui konsep TQM, menyatakan mengerti akan konsep tersebut. Pimpinan perpustakaan yang pernah mendengar konsep TQM, sebagian besar menyatakan percaya akan dampak positif TQM bila diterapkan di perpustakaan. Konsep-konsep TQM belum sepenuhnya diterapkan di perpustakaan, Tetapi konsep tersebut dapat diterapkan di perpustakaan. Sebagian pimpinan perpustakaan sudah siap mengimplementasikan TQM di perpustakaan. Implementasi TQM di perpustakaan, bila benar-benar diterapkan akan membutuhkan waktu 4-5 tahun lagi.

Total Quality Management (TQM) is a concept of management which is widely known in manufacturing industries. The application of TQM concepts has a positive result to organizations. Assuming that process in library similar to process in manufacture, TQM can be applied in library management systems. Survey on head of library in Jakarta to know their opinion on application of TQM concepts for library.
Survey method with descriptive approach used in this research. As sample, 155 library top management in Jakarta. Data collected by questionnaire which is disseminated to them.
Research results indicated that several of library top management in Jakarta have known about TQM concept, and several of them don't know on it. Those of them who have known about it said that they understand about the concept and believe it has a positive result if they applied in library. TQM concept can be applied in library management system but not all of the concept has applied in library now. Several of library top management ready to implement this concept in library. The implementation itself will need time about 4-5 year later.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T11613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"Model manajemen proses adalah sebuah model yang telah dikembangkan oleh Soares, 3., dan Stuart, A., 1997. Model ini merupakan suatu penggabungan antara elemen-elemen manajemen proses : process planning, process? control, dan process improvement dengan konsep TQM : process focus, team work, TOM tools, dan training. Model ini merupakan pendekatan yang sistematis sehingga upaya penerapan TQM dapat tercapai dengan baik. Hasil akhir yang akan didapatkan dalam model ini adalah tercapainya suatu continuous performance improvement.
Tujuan dari penelitian ini adalah : Menguji hubungan antara masing-masing komponen pada elemen-elemen manajemen proses dan konsep-konsep TQM. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan sekala bertingkat sebagai metode pengumpulan data. Sebagai responden adalah perusahaan-perusahaan jasa konsultansi yang telah diidentifkasi kualifikasinya. Metode statistik khususnya analisa faktor dan analisa korelasi digunakan untuk mengolah data setelah data terkumpul.
Hasil analisa menunjukkan bahwa adanya korelasi positif antara masing-masing elemen manajemen proses maupun antara elemen-elemen manajemen proses dengan konsep TQM. Hubungan yang kurang signifikan terjadi antara elemen-elemen manajemen proses dengan TQM tools dan training.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketiga elemen manajemen proses : process planning, process control, dan improvement dapat lebih mudah untuk diterapkan secara bersama-sama dengan konsep TQM : proces focus dan teamwork. Dan dengan adanya umpan balik ( feedback) pada proses memungkinkan untuk terjadinya perbaikan yang berkelanjutan.

Process management model is a model developed by J. Scares and A. Stuart in 1997. The model combines the process management elements: process planning, process control, and process improvement, and the four TQM concepts: process focus, team work, TQM tools, and training. It is a systematic approach, so the implemention TQM could be done well. The result could be obtained from this model is achieving continuous performance improvement.
The objective of the research is to examine the correlations between the process management elements and the four TQM concepts, respectively. Mail questionnaire is used as the method in collecting data with rating-scale format. Respondents are consultant service companies those have been identified their qualifications. Factor analysis and correlation analysis are conducted as the statistical methods in analyzing data.
There are positive correlations among the elements and between the elements and the four TQM concepts, as appropriate. Less significant correlations are found between the elements and the two TQM concepts: TQM tools and training.
The conclusion that can be drawn from the research is that three process management elements can be simply applied together with the two TQM concepts: process focus and teamwork.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Rostiana
"Entry barrier is decrease progressively in era globalization. Because of that quality of product and sen/ice must been takencare. Total of Quality Management ( TQM) represent management quality of service which cannot be disregarded, considering society claim govemment organization have to become servant, government organization must became steward to serve entrepreuner and society because our entrepreneur and society want get service from government organization quick, accurate and trusted.
National Agency of Drug and Food Control (NADFC) since year 2001 have
intended to implement good service program which in line with TQM, but in its applying still face some constraint so that good service able to satisfied customer/ client not yet fully can be executed.
To know how far applying of TQM and constraints faced and why service not doing better its need research scientifically.
Leadership, Komitmen, Process and Product in Organization is to represent very important organizational pillar in applying of TQM (ISO 9000). which must evaluate continually that because of staff and head in band quality control of narcotic and psikotropic are beiing sample population I tne research each officer work with profesional speed, credible as according to organizational culture of NADFC so satisfaction of customer/client can be reach.
Sampel determined with technique of Non Probability Sampling Purposive That mean Sampel have been determined owning certain specification and strata with use kuesioner.That kuesioner are full with quesition and andswer with use likert scale disseminating containing kuesioner of question with answer by using
likert scale, result of kuesioner analysed correlationly doubled regresi and constructively SPSS program 11.5
Result of research to Leadership factors, Komitmen, Process and Product in Organization is to represent Organizational Pillar according to in TQM theory have strong relation with Satisfaction of customerlclient, and although in general the quality of service have good but still a lot need improvement and repair. From is fourth of the factor which most having an effect on is leadership
Constraints which still faced among others is Leadership which not yet is fully executed second, total quality execution still not yet fully become head komitmen head and staf that still found by oflioer give less dissatisfactory and non professional service to the customer/ client, third is less looked after by is
facilities and basic facilities so that not yet futilled of short examination time According to TQM theory tht is new paradigm, head have to assume subordinate is cutomer/client which must be listened by sigh and hislits suggestion so that reaching of communications which either through horizontal and is vertical.Thats fourth of factor above in the reality most having an effect
on in satisfaction of customer/client is leadership. lf leadership have been executed bette, officer will work hardly and hold responsible and have komitmen to be able to fulfill short time which specified by NADFC and service as according to quality service so that can reach by satisfaction in NADFC."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Hariara
"Tidak bisa kita pungkiri pada masa sekarang ini kualitas sangat dibutuhkan didalam setiap industri konstruksi. Setiap orang menginginkan bahwa konstruksi yang telah mereka beli atau investasikan memiliki umur yang cukup panjang sehingga target keuntungan mereka telah tercapai sebelum masa pakai dari konstruksi itu berakhir. Untuk dapat memastikan bahwa umur pakai dari konstruksi itu sesuai dengan yang telah mereka perhitungkan maka dibutuhkan suatu parameter yang disebut dengan mutu. Mutu dari konstruksi yang baik tentu saja akan menjamin usia pakai dari konstruksi itu. Kepastian mutu dari setiap material yang dipakai oleh industri konstruksi sangat menentukan mutu dari konstruksi itu sendiri PT. PPI (Pacific Prestress Indonesia) adalah salah satu perusahaan yang bergerak didalam bidang penyedia material berbahan beton yang menggunakan ISO 9001: 2000 sebagai jaminan akan kualitas produk yang mereka buat. Mutu dan pelayanan adalah sarana untuk mencapai kepuasan dan ikatan dengan pelanggan. Tujuan keseluruhan bisnis bukanlah untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermutu, atau memberikan pelayanan yang prima. Tujuan utama adalah menghasilkan pelanggan yang puas dan setia yang akan terus menjalin bisnis. Oleh karena itu, memberikan mutu yang tinggi dan pelayanan yang prima adalah suatu keharusan apabila ingin mencapai tujuan utama: pelanggan yang puas dan setia. Dari hasil yang didapat dalam menerapkan ISO 9001: 2000, faktor sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam kesulitan menjalankan segala persyaratan yang ada dalam ISO 9001: 2000, faktor sumber daya manusia ini yang lama-kelamaan membentuk suatu budaya organisasi perusahaan menjadi kurang peduli akan pentingnya menjalankan semua persyaratan yang ada dalam ISO 9001: 2000.

We can not deny that, at this time, quality is very needed in every construction industry. Every people wants that the construction that they have buy or invest have long enough lifespan so their profit target have been reach before the construction age is ended. To make sure that the lifespan of the construction agree with the lifespan that they have counted so its need a parameter called quality. The quality of good construction will guarantee the lifespan of the construction. Quality assurance of every material used in construction industry affected the construction quality itself. PT. PPI (Pacific Prestress Indonesia) is one of a company that moves to supply concrete material that using ISO 9001: 2000 as a guarantee of their product. Quality and service is a medium to reach satisfaction and bond with customer. The whole purpose of business is not to make a qualified product or service, or giving the first-rate service. The main purpose is to make a satisfied and loyal customer that will always build business. So, giving the high qualified of product and first-rate service is a must if we want to reach the main purpose: a satisfied and loyal customer. From the result of applying ISO 9001: 2000, human resource factor is the, main factor of the difficulty of approaching all the condition written in ISO 9001: 2000, this human resource factor eventually make an organizational behavior becoming less aware of approaching all the condition written in ISO 9001: 2000."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riangga Aji Prasetyo
"Pemerintah Indonesia telah menaikkan harga BBM melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 218.K/MG.01/MEM.M/2022. Hal ini merespons kenaikan anggaran subsidi energi sebesar Rp502,4 triliun. Selain itu, kondisi geopolitik dunia yang penuh ketidakpastian, misalnya perang antara Rusia dan Ukraina yang sangat mempengaruhi harga komoditas energi di pasar dunia. Hal inilah yang melatarbelakangi pemerintah mengubah konsumsi bahan bakar menjadi energi listrik. Penggunaan energi listrik pada skenario optimis mencapai 409 TWH pada tahun 2030, sedangkan pada skenario moderat diperkirakan penggunaan listrik pada tahun 2030 mencapai 390TWH dibandingkan tahun 2021 sebesar 253-256 TWH. Melihat kondisi tersebut, sektor ketenagalistrikan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Permasalahan terkait keselamatan ketenagalistrikan, baik dari segi instalasi, kualitas produk dan material, hingga sistem manajemen penyedia jasa dan produsen material ketenagalistrikan, harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan industri. PT XYZ Sebagai LPK yang terakreditasi menerapkan sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001 yang merupakan bagian dari standar ISO 9000 yang erat kaitannya dengan TQM. TQM telah menarik perhatian karena dampaknya yang signifikan terhadap kinerja. Penelitian ini mempelajari korelasi antara praktik TQM dan Kinerja Organisasi (OP) pada PT XYZ, untuk memberikan data bagi manajemen PT XYZ dalam mengembangkan kebijakan untuk menjaga keunggulan kompetitif mereka. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan metode survei kemudian diolah menggunakan metode SEM untuk mengetahui hubungan antar variabel. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2024 menunjukkan hasil bahwa TQM sebagai serangkaian kegiatan mempunyai dampak langsung dan positif terhadap OP. Nilai Loading menunjukkan korelasi yang kuat antara implementasi TQM dengan OP.

Indonesian government has increased fuel prices through Decree 218.K/MG.01/MEM.M/2022. This is in response to an increase in the energy subsidy budget of IDR 502.4 trillion. Apart from that, current world geopolitical conditions which has greatly influenced the price of energy commodities on the world market. This is made government start to change fossil fuel usage into electrical energy. Electrical energy use in the optimistic scenario reaches 409 TWH in 2030 compared to 2021 of 253-256 TWH, the result is electricity sector will experience extraordinary growth. Issues related to electricity safety, in terms of installation, product and material quality, of service providers and electricity material producers , must be a top priority in industrial development. Nowadays TQM has attracted attention because of its significant impact on performance. This research studies the correlation between TQM practices and Organizational Performance(OP) at PT XYZ, to provide data for PT XYZ management in developing policies to maintain their competitive advantage. Research conducted in 2024 shows the results that TQM as a series of activities has a direct and positive impact on OP."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>