Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi tentang mantra-mantra Kala Berawa, Dharma Sunia, Aswa Candha Marana, Wisnu Murti, penolak baya, pelebur mala, penulak lara, tatwa pangastawa, sastra sarira, dan pangidep ati. Disinggung juga keterangan tentang pematuh atau pengasih, disertai rerajahan, sarana dan mantranya (lihat gbr. 2, h.9) punggung penakep disebutkan ada empat judul, lengkap dengan jumlah lempirnya yaitu; Kala Berawa (1-8), tatwa pangastawa (2-10), sastra sarira (1-44), dan pangidep ati (1-7). Namun yang termuat dalam teks, terutama sastra sarira, hanya beberapa lempir. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan secara jelas, tetapi pada h.8b terdapat keteranagn, 'druwen Ida I Gusti Putu Jlantik, ring Singaraja, 1905' serta keterangan yang memuat nama I G. Djantik (t.t.) 1905, pada beberapa bagian teks (lih. gbr.3, h.11). Berdasarkan data ini, naskah mungkin disalin (diprakarsai ?) oleh I Gusti Putu Jlantik di Singaraja, tahun 1905."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
AH.17-LT 214
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.222 YAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I.R. Tjandrakesuma
"Bahasa-bahasa yang ada di dunia ini sangat banyak jumlahnya dan bahasa-bahasa tersebut tergolong ke dalam berbagai macam rumpun bahasa. Menurut kamus Bahasa dan Linguistik yang disusun oleh R.R.K. Hartmann dan F.C. Stork, ada lebih dari 2000 bahasa di dunia ini dan semuanya digolongkan ke dalam lebih dari tiga belas rumpun bahasa, yaitu: Indo-Eropa, Dravidian, Sino-Tibetan, Ural-Altaic, Hemito-Semitic, African, Malaya-Polynesia, American-Indian dan kelompok lain-lain yang terdiri dari: Japanese, Mon-Khmer, Caucasian, Australian, Papua dan lain-lain (Hartmann & Stork, 1973:267).
Dalam masa modern ini, perhubungan antara suatu bangsa dengan bangsa lain menjadi lebih erat. Mereka saling berhubungan baik karena alasan geografis, politis, ekonomis, kultural maupun keagamaan. Perhubungan yang erat ini dijalin dengan suatu alat komunikasi yang utama yaitu bahasa. Jika kedua bangsa yang saling berhubungan itu tidak saling mengetahui bahasa mereka masing-masing, maka bahasa pihak ketigalah yang dipergunakan sebagai alat perhubungan itu. Sebagai contoh, alat komunikasi yang dipakai antara bangsa Indonesia dan Jepang bukanlah bahasa Indonesia atau Jepang, melainkan bahasa Inggris (Cokrowinoto, 978: 1; Maulana, 1978:1)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaret J.A. Malik
"Sesuai dengan judulnya, Perbedaan Pemakaian ala Lampau Simpel dan Aspek Perfektum Kini untuk Menunjukkan Waktu Lampau dalam Bahasa Inggris Inggris, dalam skripsi ini dibedakan antara bentuk Lampau Simpel (Simple Past) - yang merupakan sebuah kala - dan Perfektum Kini (Present Perfect) - yang merupakan sebuah aspek. Namun sebelum penulis menyinggung kedua bentuk ini terutama perbedaannya - di Bab I dimasukkan pula jenis-jenis verba sesuai dengan fungsinya, yaitu verba utama dan verba bantu. Setelah menyinggung verba, maka dibahas pula kombinasi verba utama dan verba bantu dalam membentuk frasa verba. Hal ini penting mengingat bentuk perfektum kini merupakan frasa verba yang bersifat kompleks, sedangkan bentuk lampau simpel, sesuai namanya, bersifat simpel. Selanjutnya, kita masuk ke salah satu dasar dari pokok bahasan utama, yaitu kala. Untuk ini penulis memilih pembagian dari Jespersen (1958) yang berjumlah tujuh buah, dengan tiga titik waktu utama (lampau, kini, mendatang) sebagai pusat dan empat lainnya sebagai sub-ordinat (sebelum-lampau,sesudah lampau, sebelum-mendatang, sesudah-mendatang). Kemudian barulah kala lampau itu sendiri dibahas. Jumlahnya ada lima, yaitu titik khusus di waktu lampau, sebuah kurun waktu di waktu lampau yang masih berlangsung hingga kini, sebuah kurun waktu di waktu lampau yang telah selesai, sebuah kurun waktu diwaktu lampau yang belum selesai, sebuah kurun waktu di waktu lampau dengan titik relevan di waktu lampau pula.Setelah membahas kala, barulah dibahas aspek. Dalam bahasa Inggris ada dua oposisi aspektual, yaitu antara Progresif dan Non-Progresif, serta Perfektum dan Non-perfektum. Selain itu, ada pula aspek khusus untuk menunjukkan kebiasaan di waktu Lampau. Untuk aspek Perfektum dan Non-perfektum hanya dibahas sekilas sebagai perkenalan karena maknanya yang lebih mendetil dibahas secara khusus di bab berikutnya.
Selanjutnya di Bab II, sebelum menyinggung perbedaan pemakaian kedua bentuk ini, terlebih dahulu dibahas kelas-kelas verba ditinjau dari maknanya. Kelas verba ini ada dua: verba peristiwa dan verba keadaan. Kemudian pemakaian kala lampau simpel diperinci menjadi empat kategori: untuk waktu yang takrif di waktu lampau lampau, untuk kurun waktu di waktu lampau yang tak ada hubungannya dengan waktu kini, untuk kebiasaan di waktu lampau, dan untuk mengacu ke waktu kini dan mendatang. Pemakaian aspek perfektum kini, di lain pihak, membicarakan hal-hal di waktu lampau yang masih berlangsung hingga kini, atau menunjukkan telah selesainya suatu kejadian namun akibatnya masih ada atau terasa. Selain itu, ia dipakai pula dengan bentuk-bentuk khusus dan untuk memulai sebuah percakapan atau wacana.
Di Bab III kedua bentuk ini dicari perbedaan pemakaiannya.Ternyata ada tiga, yaitu waktu yang takrif di waktu lampau untuk kala lampau simpel dan waktu yang tak takrif untuk perfektum kini, kelanjutan ke waktu kini untuk perfektum kini dan tak adanya kelanjutan itu untuk kala lampau, serta akibat di waktu kini untuk perfektum kini dan tidak adanya akibat itu untuk kala lampau simpel. Kedua bentuk ini, walau tidak ada persamaannya, namun ada pula pemakaiannya yang tumpang tindih. Berarti ada kemungkinan menggunakan salah satu untuk keduanya dalam beberapa hal khusus, misalnya dalam konstruksi non-finit.Sebagai penutup, disinggung pula pemakaian adverbia waktu untuk keduanya. Ternyata ada kelompok adverbia yang telah tetap pemisahan pemakaiannya, namun ada pula yang mungkin dipakai keduanya, asalkan jelas tolak ukurnya, dengan mengingat perbedaan utama keduanya yang sudah dibahas di bab-bab sebelumnya.Demikianlah abstrak skripsi yang bertema central gramatika ini. Kiranya akan ada manfaatnya bagi yang berminat akan hal ini atau dapat menjadi sebagian bahan acuan bagi yang membutuhkannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viviana Basuki Bahar
"Pokok yang dipilih untuk penulisan skripsi ini adalah tentang masalah kala dan aspek dalam bahasa Jepang terbatas pada morfem {ru},{Ito},morfem rangkap{teiru}dan morfem rangkap {te ita}. Bahasa Jepang mengenal kedua-duanya, maka kedua masalah ini tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Dalam penulisan ini, masalah yang akan dibahas tidak begitu mendalam, tetapi diharapkan dengan pembahasan ini dapat dihasilkan suatu karya yang memadai dan dapat dijadikan petunjuk bagi yang belum mengetahuinya_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini beris 3 teks, yaitu: 1. Pustaka raja purwa diawali dari Resi Palasara turunnya dewa untuk menciptakan tanah Jawa; 2--3. Teks rajah kala cakra dan Mantra rajah kala cakra yang merupakan karya R. Tanojo. Isinya mengenai petunjuk tentang siapa saja yang akan dimangsa oleh Sang Hyang Kala dan cara-cara untuk menghindarinya dengan jalan ruwatan."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CH.5-KT 30
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini bercerita mengenai asal usul penciptaan tanah Jawa, khususnya yang berlangsung di Jawa Barat, yaitu cerita mengenai Raden Jaka Pakukuhan yang bertahta di Tasikmadu yang kemudian menikah dengan Rara Manis, dia adalah putri Ken Kadi. Asal koleksi R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CH.6-KT 31
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini persis sama dengan FSUI/PR.17, kecuali coretan, catatan dan garis bawah yang ditulis pada PR.17 (ketikan asli) tidak terdapat pada salinan tembusannya."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.18-D 1.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini hasil karya R. Pujaharja, merupakan saduran dari berbagai kitab yang membahas tentang ngelmu sarak dan sipat rong puluh. Naskah disuusun pada tahun 1927, di Surakarta. Adapun maksud dari penulisn naskah ini adalah untuk memberi tuntunan bagi orang yang sedang mempelajari ngelmu sarak. Pada halaman sebaliknya (verso) dengan arah terbalik, terdapat daftar kata-kata yang disertai dengan artinya (keterangannya) yang kemungkinan sebagai bahan untuk penyusunan kamus. Daftar kata ini tidak ada hubungannya dengan teks panitikrama tersebut."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.44-K 12.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Monik Arindasari
"Magis direfleksikan ke dalam berbagai definisi melalui beragam pendekatan sehingga menghasilkan beragam pandangan. Magis kerap dikaitkan dengan hal-hal kabur yang tidak mampu dijelaskan. Magis bahkan dianggap hanya sebagai suatu bayangan dari realitas yang ada. Singkatnya, pembahasan magis terpinggirkan. Pada tulisan ini penulis bertujuan untuk mengangkat kembali magis ke dalam tataran realitas, memberikan magis suatu posisi. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan pandangan Federico Campagna dalam menjawab persoalan ini. Campagna berusaha menempatkan magis ke dalam realitas, melakukan rekonstruksi atas realitas yang telah terbentuk. Campagna menempatkan realitas magis sebagai alternatif dari realitas teknik yang mulai rapuh dan penuh akan kebrutalan di dalamnya. Melalui jantung utama realitas magis, yaitu aspek ineffable, Campagna mengeksplorasi lebih jauh mengenai magis sebagai realitas alternatif. Aspek ineffable dieksplorasi Campagna melalui pemikiran Chandogya Upanisad, Monisme Absolut dalam Advaita Vedanta, dan pemikiran Ibnu Arabi. Tulisan ini juga memberikan kritik kepada pemahaman Campagna yang keliru mengenai konsep monisme absolut dan Advaita Vedanta. Realitas magis juga digunakan untuk melihat dua fenomena ritual masyarakat adat di Bali, yaitu ritual Tari Sang Hyang Dedari serta tradisi Ngurek. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode studi pustaka, analisis deskriptif, dan analisis kritis. Melalui ketiga metode ini, penulis membangun kerangka pemahaman mengenai realita magis yang berupaya dikonstruksikan Campagna, mengkritisi pemahaman Campagna mengenai Monisme Absolut dalam Advaita Vedanta, serta menganalisis ritual Tari Sang Hyang Dedari dan Tradisi Ngurek di Bali.

The magic is reflected into various definitions through various approaches resulting in varied views. Magical is often associated with vague things that are not able to be explained. Magical is even regarded only as a shadow of the reality that exists. In short, magical discussions are being missed. On this writing the author seeks to lift back the magical into the landscape of reality, giving it a magical position. In this paper, the author uses the view of Federico Campagna in answering this issue. Campagna tries to put magical into reality, reconstruction over the reality that has formed. Campagna puts the magical reality as an alternative to the reality of techniques that are beginning to be fragile and full of brutality in them. Through the main heart of magical reality, the ineffable aspect, Campagna explores more about magical as an alternate reality. This paper also gives criticism to the erroneous understanding of Campagna regarding the concept of absolute monism and Advaita Vedanta. Magical reality is also used to see two phenomena of indigenous rituals in Bali, namely Sang Hyang Dedari dance and Ngurek tradition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>