Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini terdiri dari tiga buah teks. Teks pertama adalah sangkan turunan, semacam primbon yang berisi tentang nama wuku, hari, pasaran, nilai hari, pancasuda untuk membuat rumah serta perhitungan harinya, sangat lima nabi untuk bermacam-macam keperluan, hari jelek dalam setiap bulan, hari jelek dalam setahun, naga dina, naga bulan, jumlah kasau, ukuran rumah yang baik, ukuran alang, dan tiang menurut ukuran telapak kaki yang punya rumah, babahan nawasanga, padangon, paringkelan, sengkan turunan penyakit, wuku yang dituruni Dewi Sri (h.1-12). Teks kedua berupa teks macapat berjudul serat sangkan turunan, sebuah cerita yang mengisahkan Srigati, anjing hutan, sapi gumarang, celeng dembalung, dan kuthilapas, dan terjadinya bermacam-macam hama tanaman di negara Medang Kamulan. Teks terdiri dari satu pupuh bertembang asmarandana sebanyak 25 bait, dimulai dengan kasmaran denya manganggit, carita sengkan turunan (h.14-16). Bandingkan teks yang mirip pada naskah MSB/PR.27. Teks ketiga (h.16-22) berisi cuplikan teks serat menak, menceritakan Wong Agung yang datang ke nagara Kusniya Malebari, pernikahan Raden Jayusman dan Dewi Kunmaryati, Kelaswara meninggal saat melahirkan. Karena ada nama Kelaswara, diperkirakan bagian dari menak cina. Teks ini terdiri dari dua pupuh, yaitu: 1) dhandanggula; 2) pangkur. Menurut keterangan yang ditulis oleh Pigeaud (h.i), naskah ini disalin tahun 1927 dari naskah Mangkunagaran no. 636 (?). Ciri penomoran ini berbeda dengan ciri penomoran yang dipakai di Reksapustaka Mangkunagaran sekarang, mempersulit pengidentifikasian naskah babon. Nama penyalin naskah ini tidak disebutkan, tetapi dari gaya tulisannya dapat diketahui Dr. Pigeaud sendiri yang menurunnya."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.30-A 4.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi berbagai keterangan yang berkaitan dengan hukum-hukum dalam masyarakat, katuranggan kuda, cerita wayang, cerita menak, perhitungan hari dan sejarah para nabi. Pada h.85r terdapat keterangan tentang tahun penyalinan teks dengan sengkala ?tri panca pandhita ratu?, yaitu Wawu 1753 (1825-1826). Melihat bentuk tulisan diduga naskah ini ditulis oleh lebih dari satu orang. Sebagian besar teks-teks yang ditulis dalam naskah ini disusun dalam tembang macapat. Daftar pupuh sebagai berikut: 1) asmarandana; 2) dhandhanggula; 3) mijil; 4) sinom; 5) durma; 6) pangkur; 7) dhandhanggula; 8) kinanthi; 9) dhandhanggula; 10) mijil; 11) sinom; 12) dhandhanggula; 13) asmarandana; 14) mijil; 15) dhandhanggula; 16) mijil; 17) dhandhanggula; 18) asmarandana; 19) gambuh; 20) dhandhanggula; 21) pangkur; 22) durma; 23) megatruh; 24) sinom; 25) asmarandana; 26) dhandhanggula; 27) asmarandana; 28) pangkur; 29) durma; 30) kinanthi; 31) dhandhanggula; 32) asmarandana; 33) sinom; 34) pangkur; 35) mijil; 36) durma; 37) asmarandana; 38) pangkur; 39) durma; 40) kinanthi; 41) asmarandana; 42) asmarandana; 43) dhandhanggula; 44) pangkur; 45) sinom; 46) durma; 47) dhandhanggula; 48) dhandhanggula; 49) asmarandana; 50) durma; 51) sinom; 52) kinanthi; 53) dhandhanggula; 54) durma; 55) pangkur; 56) dhandhanggula; 57) dhandhanggula; 58) sinom."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.116-NR 90
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi bermacam-macam teks, yaitu sebagai berikut: 1) Japa mantra, beraksara pegon: dipergunakan oleh manusia untuk mengetahui/melihat makhluk halus (h.1); 2) Japa mantra beraksara pegon: dipergunakan oleh manusia supaya dapat berganti/berubah rupa (masih h.1); 3) Rajah tutulak beraksara pegon: dipergunakan oleh manusia untuk mengobati sakit karena cacing dan berikut diberikan mantranya (2); 4) Gambar rajah berupa manusia dan beberapa keris; dilanjutkan rangkaian donga yang tidak jelas maksud dan kegunaannya (3); 5) Teks aksara Jawa, tembang sinom satu bait, memuat cerita ketika Sultan Rum memerintah kepada patihnya tentang rencananya akan mengisi manusia di Tanah Jawa (4); 6) Babad sengkala bercerita tentang keadaan di Tanah Jawa, dimulai dari pembukaan tanah dengan pembabadan hutan di Gunung Kendeng pada tahun 0001 Saka, sampai terbukanya Wirasaba pada tahun 1568 (5-11); 7) Suatu catatan atau coretan berisi mengenai nasehat kehati-hatian dalam hidup dan pengakuan dari Ki Citra, barangkali pemilik naskah, bahwa ia telah menerima surat memo Kyai Lurah R.Ng. Citradipura (11); 8) Keterangan yang menyatakan hari dan pawukon yang jatuh tanggal 1 di setiap bulan terhitung dalam waktu 4 windu (12-31); 9) Tembang dhandanggula yang berisi mengenai pawukon, dilanjutkan dengan hal mangsa wuku (31-34); 10) Keterangan pawukon lagi, namun pada bagian akhir hanya sampai wuku kulawu tidak sampai pada wuku watugunung (35-60); 11) Tembang mijil, berisi semacam piwulang di mana Ki Ageng Butuh tengah mengajar kepada Raden Jaka Tingkir (61); 12) Gambar manusia bersenjata, sebagian dengan anggota tubuh yang lepas, yang rupanya ada kaitan dengan petangan, dikaitkan dengan tanggal-tanggal tertentu (62-68). Data penyalinan naskah ini tidak ditemukan, namun dari jenis kertas yang dipergunakan serta gaya tulisannya, maka dapat diduga naskah berasal dari Surakarta (?), mungkin pada pertangahan abad ke-19. Pigeaud memperoleh pada bulan Desember 1929 di Surakarta, ringkasan dibuat oleh Mandrasastra pada bulan November 1930."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.104-NR 58
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi berbagai teks. Diawali dengan cerita tentang Untung Surapati dan pasukannya ketika berperang melawan kompeni Belanda di Banyumas. Kemudian kisah Darma Sanyatu, Darma Wirayat, Paliwara Darma dan Paku Buwana IX. Dilanjutkan dengan primbon mengenai penghitungan hari dan yang terakhir adalah Widyakirana, sebuah teks yang berisi ajaran hakikat kehidupan yang bersumber dari kitab Darmasunya. Asal koleksi naskah ini dari R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
WW.7-KT 18
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari tiga teks, yaitu: 1. Damarwulan Langendriyan, yaitu kisah Damarwulan menyabit rumput sampai pernikahan dengan Anjasmara; 2. Pakem Balungan Ringgit Purwa, yaitu lakon-lakon wayang Bambang Sekaca, Bongsong, Arjuna Cidra, Bumiloka, Jati Pitutur, dan Kresna Begal; 3. Kasamber Pawukon, berisi tentang pawukon yaitu jumlah wuku, nama, arti, sifat, candra, lambing, dan perhitungan. Asal koleksi naskah ini milik RM. Sajid. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Mijil; 2. Dandanggula; 3. Kinanti; 4. Gambuh."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CH.2-KS 42
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi kumpulan teks tentang bahasa, primbon dan sejarah, sebagian di antara teks sejarah dilengkapi dengan ilustrasi yang menggambarkan adegan tertentu. Rincian isi naskah sebagai berikut: 1) Teks dasanama, memuat daftar sinonim kata-kata berbahasa Jawa, disusun berdasarkan urutan aksara Jawa sampai dengan (h.1-43); 2) japa mantra dan teks keagamaan, antara lain berisi tentang sifat 20 (43), masalah mani, sarengat, tarekat, hakekat dan makrifat (44), roh, sifat langgeng, mantra untuk melakukan suatu pekerjaan dan mantra untuk menhindarkan diri dari bidikan senapan (45), mantra penawar terhadap tindak kejahatan, mantra untuk mandi, mantra untuk tetap awet muda, mantra aji jaya kawijayan milik Panembahan Daka dan Panembahan Cendana, pangedepan milik Panembahan Salam, aji sambang-liwak, aji pancasuda salaki-sarabi, dan mantra selamat untuk hunian rumah baru (48), mantra pengasihan yakni aji jaran goyang, aji Arjuna Celor, dan aji dhesti pulunggana. Teks ini disalin dalam bentuk gancaran (48); 3) Babad Sengkalan berbentuk prosa, menguraikan sengkala Ajisaka, yang berupa keterangan angka tahun berhubungan dengan peistiwa penobatan dan wafatnya seorang raja Jawa, mulai jaman Ajisaka, Jenggala, Majapahit sampai jaman Kerajaan Mataram Surakarta dan Yogyakarta (49-56); 4) Babad nitik Sultan Agungan, mengisahkan kehidupan Sultan Agung Hanyakrakusuma semenjak masih bernama Pangeran Adipati hingga bertahta sebagai raja besar Mataram. Dalam cerita ini ditampilkan cerita kisah asmara Sultan Agung dengan Ratu Putri Suryabiseka, ratu penguasa laut Selatan yang kasat mata. Nitik Sultan Agungan ini diriwayatkan oleh seorang abdidalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yakni R.T. Mertanegara, komandan berpangkat setingkat Letnan Kolonel pada kesatuan prajurit dalem Ngayogyakarta, masa pemerintahan Hamengkubuwana V dan VI. Teks ini disusun dalam bentuk tembang macapat yang terdiri dari 10 pupuh (57-81); 5) Babad Mekah, menceritakan kisah Abdul Muntalib, penguasa Mekah, tatkala melakukan penyerangan ke Turki melalui Konstantinopel. Cerita yang menampilkan kegigihan Abdul Muntalib untuk membebaskan daerah Mekah dari pengaruh kekuasaan Kesultanan Turki ini, dikisahkan oleh Basah Abdul Kamil, nama lain dari R.T. Mertanegara. Teks ini disalin dalam bentuk tembang macapat yang terdiri dari 21 pupuh (83-147). Naskah ini diterima Th. Pigeaud, di Yogyakarta, pada bulan Februari 1935. Tidak ada informasi tertulis yang dapat membantu mengetahui pemilik naskah ini sebelumnya. Dari corak tulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, maka penyalinan naskah diperkirakan sekitar tahun 1880, di Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.87-NR 282
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks-teks dalam naskah ini memiliki urutan yang sangat kacau, sebab beberapa bagian teks disusun dalam posisi terbalik-balik dengan teks yang sebagian bertulisan aksara Jawa dan sebagian lagi aksara Pegon. Adapun naskah ini berisi bermacam-macam teks tentang sejarah, hukum, keagamaan, petangan, suluk, sastra, dan lain-lain, sebagian isinya termasuk ajaran tentang hukum-hukum Islam yang disampaikan oleh Seh Dulngalim kepada raja putri dari Rum (h.1-12); ajaran tatacara peradilan (23-28, 85-116); cuplikan cerita serat Rama (33); serat Pranacitra tentang Rara Mendut (37-51); suluk Dewaruci (55); ajaran tentang ilmu firasat (61-62); perhitungan wuku dan wataknya (65-72); cuplikan cerita Majapahit dari masa Prabu Brawijaya hingga Damarwulan yang berhasil membunuh Menak Jingga (74-81); salinan surat dari Patih Danureja Yogyakarta kepada Patih Jayadiningrat dari Surakarta, bertarikh 1497 Jawa (tarikh tersebut jelas salah; seharusnya 1679, yakni 1771 Masehi) (135); salinan surat dari Patih Danureja kepada Patih Danuningrat Surakarta bertahun 1731 Jawa (1804 Masehi) (141); salinan surat dari ?Uprup? kepada Danureja Yogyakarta bertahun 1714 Jawa (1787 Masehi) (146); salinan surat dari Ng. Resawikrama atas perintah bendara Raden Rangga Prawiradirja tentang kelakuan ratu utama (146); peringatan bayi lahir (148); ajaran untuk memasak ikan dan menolak bencana (149); nama bulan untuk menghormati para nabi, aksara Arab yang terdapat di badan nabi, ngalamat kedhutan, petangan untuk mendirikan rumah (150); doa-doa (153); perhitungan hari baik buruknya kelahiran seorang bayi (154). Untuk rincian isi yang lebih lengkap, lihat ringkasan Mandrasastra yang disimpan bersama naskah. Sebagian besar naskah ini juga pernah dialihaksarakan pada masa Pigeaud, ialah teks pada halaman 21-28 yang berjudul saloka wolung prakara serta macam-macam teks yang terdapat di h.85-147 (FSUI/PR.114a-b). naskah tidak dilengkapi dengan keterangan penyalinnya. Namun berdasarakan gaya tulisan serta kertas yang dipergunakan, penyunting menduga bahwa naskah disalin sekitar akhir abad ke-18 sampai dengan pertengahan abad ke-19. Isi teks sesuai dengan penyalinan pada masa itu. Naskah disalin oleh beberapa tangan pada beberapa waktu. Standar produksi naskah ini cocok untuk menyalin di kota atau pedesaan, tetapi jelas di luar lingkungan kraton. Naskah diperoleh Pigeaud pada tahun 1933 di Panaraga, dengan perantara Muhammad Ali yang berasal dari Paron."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.114-NR 395
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini merupakan alih aksara dan ringkasan FSUI/PR.114. Informasi selengkapnya dapat dibaca pada deskripsi naskah tersebut. Yang disalin disini hanya teks dari h.21-28 dan h.85-148; penyalinan dilakukan oleh staf Panti Boedaja di Yogyakarta (M. Sinu Mundisura), pada tahun 1933. Bandingkan dengan FSUI/PR.114b yang berisi bagian pertama dari alih aksara ini, tulisan tangan."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.114a-A 33.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi bermacam-macam teks primbon dan wejangan. Rincian isinya, berdasarkan ringkasan yang dibuat oleh Mandrasastra pada tahun 1930, sebagai berikut: 1) Kawontenanipun dinten ingkang sae kangge salaki-rabi (h.1-32); 2) Serat wewatekipun mangsa (33); 3) Serat wewatekipun wulan (33); 4) Serat rubuk sekawan (36); 5) Serat namaning tulis (36), ialah semacam uraian mengenai istilah-istilah tulisan; 6) Serat wewatekipun manahipin tiyang (36-37); 7) Wiraos manembah 5 prekawis (37); 8) Dasanamaning ratu (37); 9) Candraning para Nata Jawi (37); 10) Serat jangka Jayabaya (39-42); 11) Kadis Rasulullah (42-43); 12) Artining agama sukci (44); 13) Suluk markum (44); 14) Jaka Burhan (45); 15) Namaning para Raja Pajang dumugi ing Mantaram (45-46); 16) Pratelanipun para nabi ingkang mengku agami (46-47); 17) Wejangan ngelmi raos saking wirid hidayat jati (47-77); 18) Serat widya karana (78-113); 19) Ngelmu gagawanipun tiyang badhe pejah (114-115). Naskah ini menurut catatan Th. Pigeaud (h.i), dibeli dari R.T. Purbadipura di Surakarta tahun 1930. Nama penyalin naskah, berdasarkan keterangan (h.i), adalah Mas Kartasuwarna, di Surakarta, pada tahun 1918. Pada tahun 1932, naskah ini telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra, di Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.90-NR 60
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi keterangan tentang nama-nama wuku beserta candra wuku seperti: wuku shinta, landhep, wukir, kuranthil talu, bumbreg, warigajana, awigagung, julungwangi, sungsang, galungan, kuningan, mandhasiya, julungpujut, pahang, kuruwelut, marakeh, medhakungan, tambir, maktal, wuye, menahil, prangbakat, bala, wunu, wayang, kulawu, dukut, selaarga (watugunung). Daftar nama windu disertai dengan keterangan tentang pengaruh windu tersebut bagi perjalanan hidup manusia yang mempunyai tanggal kelahiran sesuai dengan windu yang bersangkutan. Nama-nama windu tersebut adalah: windu antara, manila, sengara, mureka, mangkara, magada, kawada, tarbata (?), isata (?), baya, adi, kuntara, sendhaya, sandi/sastra, sebetan; daftar nama hari pasaran. Naskah diterima Pigeaud dari M. Prawirasumadi pada tanggal 14 April 1940 di Yogyakarta (h.2). (Lihat Gbr. 38 & 39, h.622 & 627 jilid ini.)"
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.41-NR 400
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>