Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
"Lontar Bali ini berjudul weda purwaka, berisi tentang kewajiban-kewajiban seorang raja dalam hal pemerintahan. Jika terdengar bunyi gledug (sejenis bunyi halilintar) mengalun di gunung secara terus-menerus, raja beserta rakyatnya wajib pergi ke parhyangan (tempat suci) berselendang putih serta menyembah Betara Rudra Sangkara. Karena tanda itu merupakan permulaan terciptany gunung dan hutan, maka harus diadakan upacara balik sumpah (pecaruan/buta yadnya). dilanjutkan dengan mantra-mantra sehubungan dengan upacara buta yudnya tersebut, yang bertujuan untuk menetralisirnalam beserta isinya. Bandingkan naskah LOr 9310 dan Kirtya 453. Pada sisi kiri naskah terdapat dua kali penulisan nomor. Namun yang benar adalah penomoran pada bagian bawahnya. Dan pada bagian belakang naskah terdapat satu lempir lontar disertai nomor saja (angka Bali dan Arab) pada kedua sisinya, yakni '63' (sisi a) dan '67' (sisi b). Informasi peulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
AH.51-LT 138
Naskah Universitas Indonesia Library
"Buku ini menjelaskan inti atau benang merah dari kisah wayang purwa yang dikaitkan dengan kemurnian suatu ilmu kesempurnaan. Kisah-kisah tersebut diambil dari suluk-suluk atau juga para ahli yang menggeluti ilmu kasidan jati dengan harapan agar bisa dipergunakan sebagai bahan bandingan bagi para peminat kebatinan dan juga yang menggeluti ilmu teosofi."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1921
BKL.0029-PW 29
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Tingkah mamungkahang weda, berisikan mantra-mantra mohon keselamatan atau restu kepada sanghyang Guru Reka, Sanghyang Kawi Swara, dan Sanghyang Saraswati dalam rangka membuka dan membaca weda. Disebutkan juga tentang sarana yang dipakai sehubungan dengan mantra-mantra tersebut untuk dapat mulai membaca weda. Dilanjutkan dengan cara membuat tirta suci termasuk sarana yang diperlukan. Berakhir dengan mantra pengastawa saat diadakan upacara pujawali. Sisi lubang tengah dari semua lempir tidak memakai garis pinggir, teks ditulis secara berlanjut di atas atau di bawah lubang tengah. Khusus pada margin kiri h.1a terdapat hiasan pinggir. Pada lempir depan terdapat catatan tambahan (tulisan Bali dan Latin) yang menyebutkan nama pemilik, 'I.G. Jlantik (t.t) 9/3-1912'. Maka naskah ini mungkin selesai disalin (atau diperoleh ?) untuk I.G. Jlantik pada tangggal 9 maret 1912. Sedangkan tulisan 'kusuma dewa, 1-135' pada lempir itu juga, mungkin merupakan judul tersendiri yang berhalaman 1-135 dan mungkin semula menjadi satu dengan naskah AH.45 ini. Sekarang teks tersebut telah dipisahkan tempatnya. Maka naskah ini tidak jelas lagi penulis dan penyalinnya."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
AH.45-LT 239
Naskah Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Ranggawarsita, 1802-1874
"Serat Weda Raga adalah puisi karya Ranggawarsita yang ditulis pada tahun 1799."
Surabaya: Jayabaya, 1963
BKL.0353-PU 3
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R. Wiryapanitra
"Buku ini berisi mengenai pedoman ataupun pegangan yang dapat dipergunakan supaya mencapai tingkat yang sempurna. Juga bisa mengetahui kapan akan turunnya wiji/bakal anak beserta watak (diri) yang melatarbelakangi anak tersebut."
Solo: Boekhandel Pasarpon, 1936
BKL.0712-PW 124
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Wayan Sadia
Jakarta: Departemen Agama, 1983
294 WAY rt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Atja, translator
Jakarta: Ikatan karyawan museum, , 1972
899.231 ATJ t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fransisren
"RSUD Weda mengalami masalah rendahnya pemanfaatan tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) yang berdampak rendahnya cost recovery rate sebesar 48,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang memengaruhi rendahnya BOR di RSUD Weda. Penelitian non eksperimental dengan data kualitatif. Penelitian dilakukan di RSUD Weda, Kabupaten Halmahera Tengah. Waktu pelaksanaan pengumpulan data yaitu pada bulan Juni 2022. Data dikumpulkan secara wawancara mendalam, telaah dokumen, serta observasi. Faktor yang berperan terhadap rendahnya tingkat hunian di RSUD Weda yaitu faktor mutu pelayanan meliputi masalah diskontinuitas dokter spesialis, ketersediaan obat yang tidak sesuai kebutuhan, dan kebersihan rumah sakit yang kurang; faktor eksternal meliputi faktor kendala geografis, moda transportasi, dan jarak menuju RSUD Weda yang mempengaruhi tingginya biaya operasional, faktor karakteristik masyarakat meliputi rendahnya tingkat pendidikan dan pekerjaan. Masih banyak ditemukan masyarakat di Kabupaten Halmahera Tengah yang memiliki tingkat pendidikan terakhir dibawah SMA, dan hal ini menunjukkan kualitas pengetahuan, dan pemahaman terhadap pentingnya kesehatan juga rendah. Pekerjaan berkaitan dengan pendapatan. Pendapatan berhubungan dengan cara pembayaran biaya operasional rujukan, dan cara membiayai hidup mereka di tempat rujukan. Dapat disimpulkan bahwa faktor rendahnya mutu pelayanan rumah sakit, karakteristik masyarakat, dan faktor eksternal dapat memengaruhi rendahnya tingkat hunian di RSUD Weda.
RSUD Weda is experiencing the problem of low bed utilization or Bed Occupancy Ratio (BOR) which has an impact on the low cost recovery rate of 48.2%. This study aims to determine the factors that influence the low BOR in RSUD Weda. Non-experimental research with qualitative data. The research was conducted at Weda Hospital, Central Halmahera Regency. The implementation time of data collection is in June 2022. Data were collected through in-depth interviews, document review, and observation. Factors that contribute to the low occupancy ratio in Weda Hospital are service quality factors including discontinuity of specialist doctors, availability of drugs that are not as needed, and poor hospital hygiene; external factors include geographical constraints, modes of transportation, and distance to RSUD Weda which affect the high operational costs, community characteristics include low levels of education and employment. There are still many people in Central Halmahera Regency who have the latest education level below high school, and this shows that the quality of knowledge and understanding of the importance of health is also low. Work is related to income. Income relates to how the referral's operational costs are paid, and how to make a living at the referral site. It can be concluded that the factors of low quality of hospital services, community characteristics, and external factors can affect the low occupancy ratio in RSUD Weda."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Gde Pudja
Jakarta: Junasco, 1977
294.1 GDE m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nicko Ronny Gardono
"Tesis ini menelaah sebuah kebijakan publik yaitu Perpu 1/2004 yang berisikan tentang ijin kepada tiga belas perusahaan tambang untuk melakukan kegiatan pertambangan di hutan lindung. Alasan kegentingan memaksa karena krisis ekonomi patut yang melatar belakangi kebijakan publik ini patut dikritisi dengan melakukan kajian kebijakan dengan menggunakan analisa kronologis keluarnya Perpu 1/2004 dan dengan metode cost benefit analysis. Kajian kronologis keluarnya kebijakan menunjukan tidak ada transparansi dan akuntabilitas kepada publik dengan tidak diakomodasinya masyarakat sekitar hutan yang merupakan pihak yang akan terkena langsung dari kebijakan ini, secara materiil Perpu 1/2004 ini bertentangan dengan peraturan yang mempunyai kedudukan lebih tinggi seperti UUD' 45 pasal 28h dan pasal 33, UU No 10/2004, UU Na. 5/1990 pasal 19, UU 41/1999 pasal 24 dan pasal 38 serta UU 5/1994, secara formil perubahan bentang alam yang mempunyai fungsi khusus seperti hutan lindung sangatlah beresiko di tengah terjadinya deforestrasi di hutan Indonesia. Kajian menggunakan metode Cost & Benefit Analysis menunjukan bahwa secara jangka pendek kegiatan pertambangan memberikan keuntungan lebih tinggi daripada nilai intrinsik hutan lindung dan secara jangka panjang akan cenderung merugikan. Tampak perlu cara pandang baru dalam memandang sumber daya alam ini dengan lebih memperhitungkan nilai intrinsik alam yang selama ini diabaikan. Dengan cara itu akan timbul sikap humble economy, yang berarti tidak memandang kepentingan ekonomi sebagai satu-satunya alasan yang sah dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan maka rencana penambangan di hutan lindung tampaknya memerlukan kajian lebih mendalam dan dilihat secara kasus per kasus di setiap lokasi. Perhitungan alih fungsi lahan hutan menjadi areal pertambangan perlu ditelaah nilainya dalam kerangka analisis cost-benefit dalam jangka panjang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17114
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library