Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7573 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks berisi keterangan tentang nama-nama wuku beserta candra wuku seperti: wuku shinta, landhep, wukir, kuranthil talu, bumbreg, warigajana, awigagung, julungwangi, sungsang, galungan, kuningan, mandhasiya, julungpujut, pahang, kuruwelut, marakeh, medhakungan, tambir, maktal, wuye, menahil, prangbakat, bala, wunu, wayang, kulawu, dukut, selaarga (watugunung). Daftar nama windu disertai dengan keterangan tentang pengaruh windu tersebut bagi perjalanan hidup manusia yang mempunyai tanggal kelahiran sesuai dengan windu yang bersangkutan. Nama-nama windu tersebut adalah: windu antara, manila, sengara, mureka, mangkara, magada, kawada, tarbata (?), isata (?), baya, adi, kuntara, sendhaya, sandi/sastra, sebetan; daftar nama hari pasaran. Naskah diterima Pigeaud dari M. Prawirasumadi pada tanggal 14 April 1940 di Yogyakarta (h.2). (Lihat Gbr. 38 & 39, h.622 & 627 jilid ini.)"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.41-NR 400
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan dari Serat Primbon asal Cirebon, yang disalin oleh R. Mandrasastra, pada Agustus 1932, di Yogyakarta. Teks menguraikan tentang: 1) Nama kekuatan kerbau, yang meliputi kekuatan pramana di kaki, kekuatan mahara di telinga, kekuatan sakti di badan, kekuatan mangkurat di ekor; 2) Hari-hari naas tiap bulan; 3) Tahun orang bertani; 4) Rezeki masing-masing hari; 5) Donga ujungan; 6) Puji dina; 7) Kehidupan berumah tangga; 8) Hari-hari naas bulan Jawa. Keberadaan naskah babon asal Cirebon yang disalin oleh Mandrasastra ini, tidak diketahui secara pasti. Menurut salinan h.7, naskah tersebut dibuat di desa Kanduruan pada tanggal 19 Rabingulakir, Ehe 1764 (18 Juli 1836)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.72-A 29.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks memuat pengetahuan ilmu primbon termasuk pawukon, pasatowan, naga dina, guru, neptu bulan, naga taun, membangun tempat tinggal, dan senggotan. Pada halaman depan naskah terdapat sebuah surat yang pernah diterima oleh Kiliaan-Charpentier dari seorang kenalannya di Madiun, tertanggal 18 Januari 1890, dan isinya kurang lebih menyebutkan tentang usaha Kiliaan-Charpentier dalam mendapatkan naskah pawukon ini. Dalam perkembangan selanjutnya, naskah ini akhirnya jatuh ke tangan Pigeaud setelah melalui serah terima pada bulan Desember 1927. Penyalinan naskah tidak disebutkan secara jelas dalam teks, namun melihat gaya tulisan, jenis kertas, serta surat lampiran, maka dapat diperkirakan naskah disalin sekitar tahun 1880-1890. Tempat penyalinan belum diketahui."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.42-B 2.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah primbon ini memuat kumpulan teks yang berkenaan dengan masalah perhitungan waktu atau yang lebih dikenal dengan istilah pawukon. Isinya meliputi perhitungan candrasengkala, neptu, dewa dinten, pandongan, wuku, mangsa, paringkelan, windu, dinten tali-wangke, dinten padewan, pasangatan, petangan kadadosanipun salaki-sarabi, serta perhitungan tentang alamat tertentu, seperti: tanda-tanda datangnya gerhana matahari dan bulan, hari naas seseorang, dan isyarat yang tepat untuk tanggal berpergian. Naskah ini telah dibuatkan ringkasan isinya oleh Mandrasastra pada bulan Juni 1930. Ringkasan tersebut dimikrofilmkan bersama naskah asli. Berdasarkan catatan Mandrasastra, teks pawukon ini merupakan buku ketiga dari sebuah seri. Tidak dijelaskan tentang buku pertama dan kedua. Pada halaman depan naskah, diketahui bahwa naskah ini didapat Pigeaud pada bulan Desember 1929. Tidak disebutkan nama pemberi dan tempat pemerolehan naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.99-NR 53
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan dari naskah KBG 711, yang berupa primbon. Ringkasan disusun oleh Mandrasastra pada bulan Juli 1930. Naskah asli berjumlah 378 halaman yang sebagian ditulis dalam bentuk tembang gedhe (kawi miring), sedang sebagian lagi berbentuk prosa biasa. Naskah ringkasan terdiri atas catatan Mandrasastra asli (tulisan tangan) serta ketikannya. Isi ringkasan tersebut antara lain: ajaran Prabu Rama kepada R. Barata tentang kelakuan baik seorang raja (mungkin dari Rama kawi miring); kutipan dari Wedhatama; pawukon; pengetan; mantra; gerhana; watak bayi; pangasihan; aneka ragam petangan, dan sebagainya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.49-L 8.52
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah lontar ini berasal dari Bali, memuat dua teks. Teks pertama berjudul Yama Tatwa (h.1-60), berisikan keterangan tentang terciptanya manusia yang tak henti-hentinya oleh Hyang Barhma dan Hyang Wisnu; Ajaran (tutur) tentang pelaksanaan pecaruan mulai dari tingkat Caru Panca Sata, Panca Sanak, Panca Balikrama dan Angeka Uluh (Eka Dasa Rudra) untuk keselamatan dunia (melakukan yasa); Uraian ajaran kebenaran; serta uraian keteguhan yoga, tapa brata dan semadi Si Srengga di tengah samudra yang digoda oleh para dewa. Teks kedua dalam naskah ini berjudul primbon wariga (1-29), menguraikan tentang araning kangin kauh atau arah mata angin, seperti purwa (kangin = timur); gneyan (kelod kangin = tenggara); daksina (kelod = selatan); nariti (kelod kauh = barat daya); wayabya (kaja kauh = barat laut); utara (kaja = utara); dan ersanya (kaja kangin = timur laut). Dilanjutkan dengan sebutan urip-urip sanga wara, asta wara, panca wara, catur wara, serta araning ala ayu, ala ayuning palalinduwan, kerta pati, sesuai dengan tanggal pangelong (tanggal - naik, panglong = turun), sebutan hari buruk dari ketiga puluh wuku (Sinta sampai Watugunung). Disinggung pula tentang jenis-jenis kala, uraian tutur sundari terus, letak-letak wewaran di dalam tubuh manusia, uraian ekajala rsi, dan ala ayuning dasa wara. Dilanjutkan dengan skema Wisnu nama dan panca dawuh, penampik sasih, dan berakhir dengan sloka-sloka kaitannya dengan pawarigan. Di bagian depan (h.60a) dan di h.29b (bagian belakang), disebut bahwa naskah selesai ditulis atau dikerjakan pada hari Wraspati (Kamis) Umanis oleh Gusti Made gurun Gusti Putu Siki, asal desa Lepang, distrik (kecamatan) Banjarangkan, Kabupaten Klungkung Bali. Namun tidak disebutkan angka tahun. Pada beberapa sisi margin kiri lempir, terdapat cuplikan yang berkaitan dengan isi teks atau kala mati, ala ayuning dian, dan sebagainya. Ada beberapa kesalahan dan pengulangan terutama dalam hal penomoran dan pelubangan pada margin kiri naskah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.96-LT 191
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi perhitungan jika ada wanita ingin punya anak, kehidupan bayi yang sudah lahir, watak bayi, perhitungan slamatan, mencari barang yanghilang, perhitungan orang sakit, perhitungan weton seseorang, pernikahan. Penjelasan mengenai naga dinten dan naga tahun."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.22-KT 9
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi kumpulan karangan yang sebagian besar berupa primbon. Menurut keterangan pada kolofon depan dan belakang, babon naskah ketikan ini disalin di Yogyakarta, sebanyak dua eksemplar. Pada tahun 1933, Pigeaud memperoleh kedua salinan naskah ini. Selain FSUI/PR.74 ini, salinan lainnya dapat dilihat di Museum Sonobudoyo dengan kode MSB/PR.49. Naskah MSB tersebut telah dimikrofilmkan (lihat rol 94.04), oleh karena itu naskah koleksi FSUI ini tidak dimikrofilmkan lagi. Rincian isi naskah ini adalah sebagai berikut: 1) Serat candra lambanging Kraton Mataram sapiturutipun (Makutharaja); 2) Cariyos Nabi; 3) Wirasat manungsa; 4) Kasepuhan lan gugon tuhon; 5) Katuranggan jampi srana ngurawat mathi sarta kagunanipun Negari Kudha; 6) Katuranggan sarta jampi perkutut; 7) Katuranggan kucing; 8) Dhapur duwung; 9) Ngalamat kedutan sartasumpenan ingkang awon lan ingkang sae; 10) Tangguh lan pethek puyuh sarta sawung habenan pupuh; 11) Pratikel ngaben sawung supados menang; 12) Jampi sawung abenan; 13) Batuwah sawung abenan kajen; 14) Umuring wulan Jawi walandi sarta mangso; 15) Babad Cabolek (satu versi dengan MSB/L.80)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.74-NR 239
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi bermacam-macam teks, yaitu sebagai berikut: 1) Japa mantra, beraksara pegon: dipergunakan oleh manusia untuk mengetahui/melihat makhluk halus (h.1); 2) Japa mantra beraksara pegon: dipergunakan oleh manusia supaya dapat berganti/berubah rupa (masih h.1); 3) Rajah tutulak beraksara pegon: dipergunakan oleh manusia untuk mengobati sakit karena cacing dan berikut diberikan mantranya (2); 4) Gambar rajah berupa manusia dan beberapa keris; dilanjutkan rangkaian donga yang tidak jelas maksud dan kegunaannya (3); 5) Teks aksara Jawa, tembang sinom satu bait, memuat cerita ketika Sultan Rum memerintah kepada patihnya tentang rencananya akan mengisi manusia di Tanah Jawa (4); 6) Babad sengkala bercerita tentang keadaan di Tanah Jawa, dimulai dari pembukaan tanah dengan pembabadan hutan di Gunung Kendeng pada tahun 0001 Saka, sampai terbukanya Wirasaba pada tahun 1568 (5-11); 7) Suatu catatan atau coretan berisi mengenai nasehat kehati-hatian dalam hidup dan pengakuan dari Ki Citra, barangkali pemilik naskah, bahwa ia telah menerima surat memo Kyai Lurah R.Ng. Citradipura (11); 8) Keterangan yang menyatakan hari dan pawukon yang jatuh tanggal 1 di setiap bulan terhitung dalam waktu 4 windu (12-31); 9) Tembang dhandanggula yang berisi mengenai pawukon, dilanjutkan dengan hal mangsa wuku (31-34); 10) Keterangan pawukon lagi, namun pada bagian akhir hanya sampai wuku kulawu tidak sampai pada wuku watugunung (35-60); 11) Tembang mijil, berisi semacam piwulang di mana Ki Ageng Butuh tengah mengajar kepada Raden Jaka Tingkir (61); 12) Gambar manusia bersenjata, sebagian dengan anggota tubuh yang lepas, yang rupanya ada kaitan dengan petangan, dikaitkan dengan tanggal-tanggal tertentu (62-68). Data penyalinan naskah ini tidak ditemukan, namun dari jenis kertas yang dipergunakan serta gaya tulisannya, maka dapat diduga naskah berasal dari Surakarta (?), mungkin pada pertangahan abad ke-19. Pigeaud memperoleh pada bulan Desember 1929 di Surakarta, ringkasan dibuat oleh Mandrasastra pada bulan November 1930."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.104-NR 58
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasang dari naskah KBG 681, yang berupa primbon. Ringkasan disusun oleh Mandasastra pada bulan April 1930. Pigeaud memperoleh naskah induk pada tanggal 2 Januari 1930, namun tidak diketahui dari mana beliau memperolehnya. Naskah asli berjumlah 300an halaman yang sebagian besar ditulis dalam bentuk tembang macapat. Isi ringkasan ini antara lain: ajaran raja serta wali terkenal; primbon mengenai letak tanah serta pembangunan rumah; obat-obatan dari macam-macam binatang; aneka ragam jenis perhitungan tentang baik buruknya hari atau saat tertentu; aji-aji dan mantra; pralambanging wuku; angka serta aksara Jawa; sengakalan; ajaran tatakrama; hukum selaki-rabi; hal pewaris; Carakabasa; Pepali Ki Ageng Sela; Jangka Jayabaya; Seh Tekawerdi; kutipan Serat Rama dan Serat Cabolek; perihal keris dan sebagainya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.48-L 8.22
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>