Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7658 dokumen yang sesuai dengan query
cover
RR. Citra S. Nirmala
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R.Ng. Citrasantana. Semula, rupanya terdiri atas 19 jilid, namun sekarang tinggal 8 jilid di koleksi FSUI. Definisi yang diberikan cukup panjang, merupakan kalimat contoh pemakaian kata yang bersangkutan. Penyusunan kamus ini, R.Ng. Citrasantana, adalah seorang budayawan dan sastrawan di kawasan Mangkunagaran, Surakarta pada awal abad ke-20. Jabatan sehari-harinya mengajar di sekolahan Mangkunagaran, yaitu Pamulangan Siswa Rini. Selain itu, beliau juga merupakan bujangga istana Mangkunagaran. Beliaulah yang bertahap-tahap menjalankan dhawuh dalem untuk menyusun biografi Mangkunagara VII yang berjudul babad dalem K.G.P.A.A. Prabu Prangwadana ingkang kaping VII (lihat SMP/MN.229a-h, 230). Teks lain yang pernah digubah oleh Citrasantana, tetapi tidak pernah dicetak, adalah buku silailah (serat sujarah ing Ngayogyakarta tuwin ing Mangkunagaran, SMP/MN.226a), kumpulan lakon wayang wong (pakem ringgit tiyang, MSB/W.97), dan piwulang sopan santun (serat wasitarja, MSB/P.72). Selain itu, banyak naskah di koleksi Reksapustaka, Istana Mangkunagaran, merupakan hasil salinan dari tangan Citrasantana sendiri. Citrasantana juga cukup produktif di bidang penerbitan buku pelajaran, dan beberapa karangannya dicetak dan beredar di kalangan sekolah-sekolah Jawa pada awal abad ke-20, antaranya layang panggubah (Batavia: Landsdrukkerij, 1908; Semarang: Benjamins, 1911; lihat pratelan II:222), mardisewaya (Semarang: Benjamins, 1907-1908 dan 1910; lihat pratelan II: 319), dan tuladha serat-serat iber sapanunggilanipun (Weltervreden: Bale Pustaka, 1917). Keterangan tentang bausastra Jawa gubahan Citrsantana ini belum ditemukan, sehingga tahun penulisannya, siapa yang memprakarsainya dan lain sebagainya tidak diketahui. Oleh karena Citrasantana meninggal sekitar pertengahan tahun 1920an (lihat memo M. Sinoe Moendisoera yang terlampir di MSB/W.97), maka penulisan dapat diperkirakan paling lambat tahun 1920an pula. Dengan demikian, bausastra Citrasantanan ini berbeda dengan karya Mandrasastra, Pujaharja, Suwandi, dan Sumahatmaka, karena tidak diprakarsai oleh Pigeaud. Informasi tentang penyalinan naskah tidak ada, namun gaya tulisannya khas Citrasantanan. Maka tarikh penyalinan pun diduga sekitar tahun 1920an."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.58-Bau 20
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Citra S. Nirmala
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R.Ng. Citrasantana. Semula, rupanya terdiri atas 19 jilid, namun sekarang tinggal 8 jilid di koleksi FSUI. Definisi yang diberikan cukup panjang, merupakan kalimat contoh pemakaian kata yang bersangkutan. Penyusunan kamus ini, R.Ng. Citrasantana, adalah seorang budayawan dan sastrawan di kawasan Mangkunagaran, Surakarta pada awal abad ke-20. Jabatan sehari-harinya mengajar di sekolahan Mangkunagaran, yaitu Pamulangan Siswa Rini. Selain itu, beliau juga merupakan bujangga istana Mangkunagaran. Beliaulah yang bertahap-tahap menjalankan dhawuh dalem untuk menyusun biografi Mangkunagara VII yang berjudul babad dalem K.G.P.A.A. Prabu Prangwadana ingkang kaping VII (lihat SMP/MN.229a-h, 230). Teks lain yang pernah digubah oleh Citrasantana, tetapi tidak pernah dicetak, adalah buku silailah (serat sujarah ing Ngayogyakarta tuwin ing Mangkunagaran, SMP/MN.226a), kumpulan lakon wayang wong (pakem ringgit tiyang, MSB/W.97), dan piwulang sopan santun (serat wasitarja, MSB/P.72). Selain itu, banyak naskah di koleksi Reksapustaka, Istana Mangkunagaran, merupakan hasil salinan dari tangan Citrasantana sendiri. Citrasantana juga cukup produktif di bidang penerbitan buku pelajaran, dan beberapa karangannya dicetak dan beredar di kalangan sekolah-sekolah Jawa pada awal abad ke-20, antaranya layang panggubah (Batavia: Landsdrukkerij, 1908; Semarang: Benjamins, 1911; lihat pratelan II:222), mardisewaya (Semarang: Benjamins, 1907-1908 dan 1910; lihat pratelan II: 319), dan tuladha serat-serat iber sapanunggilanipun (Weltervreden: Bale Pustaka, 1917). Keterangan tentang bausastra Jawa gubahan Citrsantana ini belum ditemukan, sehingga tahun penulisannya, siapa yang memprakarsainya dan lain sebagainya tidak diketahui. Oleh karena Citrasantana meninggal sekitar pertengahan tahun 1920an (lihat memo M. Sinoe Moendisoera yang terlampir di MSB/W.97), maka penulisan dapat diperkirakan paling lambat tahun 1920an pula. Dengan demikian, bausastra Citrasantanan ini berbeda dengan karya Mandrasastra, Pujaharja, Suwandi, dan Sumahatmaka, karena tidak diprakarsai oleh Pigeaud. Informasi tentang penyalinan naskah tidak ada, namun gaya tulisannya khas Citrasantanan. Maka tarikh penyalinan pun diduga sekitar tahun 1920an."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.59-Bau 21
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Citra S. Nirmala
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R.Ng. Citrasantana. Semula, rupanya terdiri atas 19 jilid, namun sekarang tinggal 8 jilid di koleksi FSUI. Definisi yang diberikan cukup panjang, merupakan kalimat contoh pemakaian kata yang bersangkutan. Penyusunan kamus ini, R.Ng. Citrasantana, adalah seorang budayawan dan sastrawan di kawasan Mangkunagaran, Surakarta pada awal abad ke-20. Jabatan sehari-harinya mengajar di sekolahan Mangkunagaran, yaitu Pamulangan Siswa Rini. Selain itu, beliau juga merupakan bujangga istana Mangkunagaran. Beliaulah yang bertahap-tahap menjalankan dhawuh dalem untuk menyusun biografi Mangkunagara VII yang berjudul babad dalem K.G.P.A.A. Prabu Prangwadana ingkang kaping VII (lihat SMP/MN.229a-h, 230). Teks lain yang pernah digubah oleh Citrasantana, tetapi tidak pernah dicetak, adalah buku silailah (serat sujarah ing Ngayogyakarta tuwin ing Mangkunagaran, SMP/MN.226a), kumpulan lakon wayang wong (pakem ringgit tiyang, MSB/W.97), dan piwulang sopan santun (serat wasitarja, MSB/P.72). Selain itu, banyak naskah di koleksi Reksapustaka, Istana Mangkunagaran, merupakan hasil salinan dari tangan Citrasantana sendiri. Citrasantana juga cukup produktif di bidang penerbitan buku pelajaran, dan beberapa karangannya dicetak dan beredar di kalangan sekolah-sekolah Jawa pada awal abad ke-20, antaranya layang panggubah (Batavia: Landsdrukkerij, 1908; Semarang: Benjamins, 1911; lihat pratelan II:222), mardisewaya (Semarang: Benjamins, 1907-1908 dan 1910; lihat pratelan II: 319), dan tuladha serat-serat iber sapanunggilanipun (Weltervreden: Bale Pustaka, 1917). Keterangan tentang bausastra Jawa gubahan Citrsantana ini belum ditemukan, sehingga tahun penulisannya, siapa yang memprakarsainya dan lain sebagainya tidak diketahui. Oleh karena Citrasantana meninggal sekitar pertengahan tahun 1920an (lihat memo M. Sinoe Moendisoera yang terlampir di MSB/W.97), maka penulisan dapat diperkirakan paling lambat tahun 1920an pula. Dengan demikian, bausastra Citrasantanan ini berbeda dengan karya Mandrasastra, Pujaharja, Suwandi, dan Sumahatmaka, karena tidak diprakarsai oleh Pigeaud. Informasi tentang penyalinan naskah tidak ada, namun gaya tulisannya khas Citrasantanan. Maka tarikh penyalinan pun diduga sekitar tahun 1920an."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.60-Bau 22
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Citra S. Nirmala
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R.Ng. Citrasantana. Semula, rupanya terdiri atas 19 jilid, namun sekarang tinggal 8 jilid di koleksi FSUI. Definisi yang diberikan cukup panjang, merupakan kalimat contoh pemakaian kata yang bersangkutan. Penyusunan kamus ini, R.Ng. Citrasantana, adalah seorang budayawan dan sastrawan di kawasan Mangkunagaran, Surakarta pada awal abad ke-20. Jabatan sehari-harinya mengajar di sekolahan Mangkunagaran, yaitu Pamulangan Siswa Rini. Selain itu, beliau juga merupakan bujangga istana Mangkunagaran. Beliaulah yang bertahap-tahap menjalankan dhawuh dalem untuk menyusun biografi Mangkunagara VII yang berjudul babad dalem K.G.P.A.A. Prabu Prangwadana ingkang kaping VII (lihat SMP/MN.229a-h, 230). Teks lain yang pernah digubah oleh Citrasantana, tetapi tidak pernah dicetak, adalah buku silailah (serat sujarah ing Ngayogyakarta tuwin ing Mangkunagaran, SMP/MN.226a), kumpulan lakon wayang wong (pakem ringgit tiyang, MSB/W.97), dan piwulang sopan santun (serat wasitarja, MSB/P.72). Selain itu, banyak naskah di koleksi Reksapustaka, Istana Mangkunagaran, merupakan hasil salinan dari tangan Citrasantana sendiri. Citrasantana juga cukup produktif di bidang penerbitan buku pelajaran, dan beberapa karangannya dicetak dan beredar di kalangan sekolah-sekolah Jawa pada awal abad ke-20, antaranya layang panggubah (Batavia: Landsdrukkerij, 1908; Semarang: Benjamins, 1911; lihat pratelan II:222), mardisewaya (Semarang: Benjamins, 1907-1908 dan 1910; lihat pratelan II: 319), dan tuladha serat-serat iber sapanunggilanipun (Weltervreden: Bale Pustaka, 1917). Keterangan tentang bausastra Jawa gubahan Citrsantana ini belum ditemukan, sehingga tahun penulisannya, siapa yang memprakarsainya dan lain sebagainya tidak diketahui. Oleh karena Citrasantana meninggal sekitar pertengahan tahun 1920an (lihat memo M. Sinoe Moendisoera yang terlampir di MSB/W.97), maka penulisan dapat diperkirakan paling lambat tahun 1920an pula. Dengan demikian, bausastra Citrasantanan ini berbeda dengan karya Mandrasastra, Pujaharja, Suwandi, dan Sumahatmaka, karena tidak diprakarsai oleh Pigeaud. Informasi tentang penyalinan naskah tidak ada, namun gaya tulisannya khas Citrasantanan. Maka tarikh penyalinan pun diduga sekitar tahun 1920an."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [
BA.61-Bau 23
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Citra S. Nirmala
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R.Ng. Citrasantana. Semula, rupanya terdiri atas 19 jilid, namun sekarang tinggal 8 jilid di koleksi FSUI. Definisi yang diberikan cukup panjang, merupakan kalimat contoh pemakaian kata yang bersangkutan. Penyusunan kamus ini, R.Ng. Citrasantana, adalah seorang budayawan dan sastrawan di kawasan Mangkunagaran, Surakarta pada awal abad ke-20. Jabatan sehari-harinya mengajar di sekolahan Mangkunagaran, yaitu Pamulangan Siswa Rini. Selain itu, beliau juga merupakan bujangga istana Mangkunagaran. Beliaulah yang bertahap-tahap menjalankan dhawuh dalem untuk menyusun biografi Mangkunagara VII yang berjudul babad dalem K.G.P.A.A. Prabu Prangwadana ingkang kaping VII (lihat SMP/MN.229a-h, 230). Teks lain yang pernah digubah oleh Citrasantana, tetapi tidak pernah dicetak, adalah buku silailah (serat sujarah ing Ngayogyakarta tuwin ing Mangkunagaran, SMP/MN.226a), kumpulan lakon wayang wong (pakem ringgit tiyang, MSB/W.97), dan piwulang sopan santun (serat wasitarja, MSB/P.72). Selain itu, banyak naskah di koleksi Reksapustaka, Istana Mangkunagaran, merupakan hasil salinan dari tangan Citrasantana sendiri. Citrasantana juga cukup produktif di bidang penerbitan buku pelajaran, dan beberapa karangannya dicetak dan beredar di kalangan sekolah-sekolah Jawa pada awal abad ke-20, antaranya layang panggubah (Batavia: Landsdrukkerij, 1908; Semarang: Benjamins, 1911; lihat pratelan II:222), mardisewaya (Semarang: Benjamins, 1907-1908 dan 1910; lihat pratelan II: 319), dan tuladha serat-serat iber sapanunggilanipun (Weltervreden: Bale Pustaka, 1917). Keterangan tentang bausastra Jawa gubahan Citrsantana ini belum ditemukan, sehingga tahun penulisannya, siapa yang memprakarsainya dan lain sebagainya tidak diketahui. Oleh karena Citrasantana meninggal sekitar pertengahan tahun 1920an (lihat memo M. Sinoe Moendisoera yang terlampir di MSB/W.97), maka penulisan dapat diperkirakan paling lambat tahun 1920an pula. Dengan demikian, bausastra Citrasantanan ini berbeda dengan karya Mandrasastra, Pujaharja, Suwandi, dan Sumahatmaka, karena tidak diprakarsai oleh Pigeaud. Informasi tentang penyalinan naskah tidak ada, namun gaya tulisannya khas Citrasantanan. Maka tarikh penyalinan pun diduga sekitar tahun 1920an."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.62-Bau 24
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Citra S. Nirmala
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R.Ng. Citrasantana. Semula, rupanya terdiri atas 19 jilid, namun sekarang tinggal 8 jilid di koleksi FSUI. Definisi yang diberikan cukup panjang, merupakan kalimat contoh pemakaian kata yang bersangkutan. Penyusunan kamus ini, R.Ng. Citrasantana, adalah seorang budayawan dan sastrawan di kawasan Mangkunagaran, Surakarta pada awal abad ke-20. Jabatan sehari-harinya mengajar di sekolahan Mangkunagaran, yaitu Pamulangan Siswa Rini. Selain itu, beliau juga merupakan bujangga istana Mangkunagaran. Beliaulah yang bertahap-tahap menjalankan dhawuh dalem untuk menyusun biografi Mangkunagara VII yang berjudul babad dalem K.G.P.A.A. Prabu Prangwadana ingkang kaping VII (lihat SMP/MN.229a-h, 230). Teks lain yang pernah digubah oleh Citrasantana, tetapi tidak pernah dicetak, adalah buku silailah (serat sujarah ing Ngayogyakarta tuwin ing Mangkunagaran, SMP/MN.226a), kumpulan lakon wayang wong (pakem ringgit tiyang, MSB/W.97), dan piwulang sopan santun (serat wasitarja, MSB/P.72). Selain itu, banyak naskah di koleksi Reksapustaka, Istana Mangkunagaran, merupakan hasil salinan dari tangan Citrasantana sendiri. Citrasantana juga cukup produktif di bidang penerbitan buku pelajaran, dan beberapa karangannya dicetak dan beredar di kalangan sekolah-sekolah Jawa pada awal abad ke-20, antaranya layang panggubah (Batavia: Landsdrukkerij, 1908; Semarang: Benjamins, 1911; lihat pratelan II:222), mardisewaya (Semarang: Benjamins, 1907-1908 dan 1910; lihat pratelan II: 319), dan tuladha serat-serat iber sapanunggilanipun (Weltervreden: Bale Pustaka, 1917). Keterangan tentang bausastra Jawa gubahan Citrsantana ini belum ditemukan, sehingga tahun penulisannya, siapa yang memprakarsainya dan lain sebagainya tidak diketahui. Oleh karena Citrasantana meninggal sekitar pertengahan tahun 1920an (lihat memo M. Sinoe Moendisoera yang terlampir di MSB/W.97), maka penulisan dapat diperkirakan paling lambat tahun 1920an pula. Dengan demikian, bausastra Citrasantanan ini berbeda dengan karya Mandrasastra, Pujaharja, Suwandi, dan Sumahatmaka, karena tidak diprakarsai oleh Pigeaud. Informasi tentang penyalinan naskah tidak ada, namun gaya tulisannya khas Citrasantanan. Maka tarikh penyalinan pun diduga sekitar tahun 1920an."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.63-Bau 25
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Citra S. Nirmala
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R.Ng. Citrasantana. Semula, rupanya terdiri atas 19 jilid, namun sekarang tinggal 8 jilid di koleksi FSUI. Definisi yang diberikan cukup panjang, merupakan kalimat contoh pemakaian kata yang bersangkutan. Penyusunan kamus ini, R.Ng. Citrasantana, adalah seorang budayawan dan sastrawan di kawasan Mangkunagaran, Surakarta pada awal abad ke-20. Jabatan sehari-harinya mengajar di sekolahan Mangkunagaran, yaitu Pamulangan Siswa Rini. Selain itu, beliau juga merupakan bujangga istana Mangkunagaran. Beliaulah yang bertahap-tahap menjalankan dhawuh dalem untuk menyusun biografi Mangkunagara VII yang berjudul babad dalem K.G.P.A.A. Prabu Prangwadana ingkang kaping VII (lihat SMP/MN.229a-h, 230). Teks lain yang pernah digubah oleh Citrasantana, tetapi tidak pernah dicetak, adalah buku silailah (serat sujarah ing Ngayogyakarta tuwin ing Mangkunagaran, SMP/MN.226a), kumpulan lakon wayang wong (pakem ringgit tiyang, MSB/W.97), dan piwulang sopan santun (serat wasitarja, MSB/P.72). Selain itu, banyak naskah di koleksi Reksapustaka, Istana Mangkunagaran, merupakan hasil salinan dari tangan Citrasantana sendiri. Citrasantana juga cukup produktif di bidang penerbitan buku pelajaran, dan beberapa karangannya dicetak dan beredar di kalangan sekolah-sekolah Jawa pada awal abad ke-20, antaranya layang panggubah (Batavia: Landsdrukkerij, 1908; Semarang: Benjamins, 1911; lihat pratelan II:222), mardisewaya (Semarang: Benjamins, 1907-1908 dan 1910; lihat pratelan II: 319), dan tuladha serat-serat iber sapanunggilanipun (Weltervreden: Bale Pustaka, 1917). Keterangan tentang bausastra Jawa gubahan Citrsantana ini belum ditemukan, sehingga tahun penulisannya, siapa yang memprakarsainya dan lain sebagainya tidak diketahui. Oleh karena Citrasantana meninggal sekitar pertengahan tahun 1920an (lihat memo M. Sinoe Moendisoera yang terlampir di MSB/W.97), maka penulisan dapat diperkirakan paling lambat tahun 1920an pula. Dengan demikian, bausastra Citrasantanan ini berbeda dengan karya Mandrasastra, Pujaharja, Suwandi, dan Sumahatmaka, karena tidak diprakarsai oleh Pigeaud. Informasi tentang penyalinan naskah tidak ada, namun gaya tulisannya khas Citrasantanan. Maka tarikh penyalinan pun diduga sekitar tahun 1920an."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.64-Bau 26
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
RR. Citra S. Nirmala
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R.Ng. Citrasantana. Semula, rupanya terdiri atas 19 jilid, namun sekarang tinggal 8 jilid di koleksi FSUI. Definisi yang diberikan cukup panjang, merupakan kalimat contoh pemakaian kata yang bersangkutan. Penyusunan kamus ini, R.Ng. Citrasantana, adalah seorang budayawan dan sastrawan di kawasan Mangkunagaran, Surakarta pada awal abad ke-20. Jabatan sehari-harinya mengajar di sekolahan Mangkunagaran, yaitu Pamulangan Siswa Rini. Selain itu, beliau juga merupakan bujangga istana Mangkunagaran. Beliaulah yang bertahap-tahap menjalankan dhawuh dalem untuk menyusun biografi Mangkunagara VII yang berjudul babad dalem K.G.P.A.A. Prabu Prangwadana ingkang kaping VII (lihat SMP/MN.229a-h, 230). Teks lain yang pernah digubah oleh Citrasantana, tetapi tidak pernah dicetak, adalah buku silailah (serat sujarah ing Ngayogyakarta tuwin ing Mangkunagaran, SMP/MN.226a), kumpulan lakon wayang wong (pakem ringgit tiyang, MSB/W.97), dan piwulang sopan santun (serat wasitarja, MSB/P.72). Selain itu, banyak naskah di koleksi Reksapustaka, Istana Mangkunagaran, merupakan hasil salinan dari tangan Citrasantana sendiri. Citrasantana juga cukup produktif di bidang penerbitan buku pelajaran, dan beberapa karangannya dicetak dan beredar di kalangan sekolah-sekolah Jawa pada awal abad ke-20, antaranya layang panggubah (Batavia: Landsdrukkerij, 1908; Semarang: Benjamins, 1911; lihat pratelan II:222), mardisewaya (Semarang: Benjamins, 1907-1908 dan 1910; lihat pratelan II: 319), dan tuladha serat-serat iber sapanunggilanipun (Weltervreden: Bale Pustaka, 1917). Keterangan tentang bausastra Jawa gubahan Citrsantana ini belum ditemukan, sehingga tahun penulisannya, siapa yang memprakarsainya dan lain sebagainya tidak diketahui. Oleh karena Citrasantana meninggal sekitar pertengahan tahun 1920an (lihat memo M. Sinoe Moendisoera yang terlampir di MSB/W.97), maka penulisan dapat diperkirakan paling lambat tahun 1920an pula. Dengan demikian, bausastra Citrasantanan ini berbeda dengan karya Mandrasastra, Pujaharja, Suwandi, dan Sumahatmaka, karena tidak diprakarsai oleh Pigeaud. Informasi tentang penyalinan naskah tidak ada, namun gaya tulisannya khas Citrasantanan. Maka tarikh penyalinan pun diduga sekitar tahun 1920an."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.65-Bau 27
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Pujaharja
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Pujaharja. Semula terdiri atas 19 jilid, namun sekarang tinggal 12 jilid (terjilid dalam 11) di koleksi FSUI. Naskah-naskah ini ditulis dalam dua kolom, kolom pertama berisi kata yang akan diterangkan dan kolom kedua berisi definisi serta keterangan lain yang menjelaskan kata tersebut. Keterangan itu berisi antara lain tentang arti kata, penggunaan kata dan ada yang disertai contoh. Dalam beberapa halaman terdapat catatan-catatan dengan pensil yang dibuat oleh Pigeaud dan catatan-catatan dengan tinta merah yang diperkirakan dibuat oleh R. Pujaharja sendiri dengan maksud sebagai koreksi atau tambahan. Penulisan kamus maupun penyalinan naskah ini dilakukan antara tahun 1929-1932, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu (dan bahkan sampai dengan 1934), Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebendel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepada beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan suwandi. Yang menerima kiriman kartu itu dimintamenulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. kegiatan ini merupakan salah satu upaya pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Pujaharja, penyusun kamus ini, adalah seorang penulis yang produktif, terbukti 31 buku karangannya telah diterbitkan selama 30 tahun (1904-1934), antara lain: panithikan (Surakarta, 1911), serat jantra entra (1913), niti karsa lan niti laksana (Batavia, 1913), serat jampi susah (Surakarta, 1918), serat sangu gesang (Kediri, 1924), serat kapracayan (Kediri, 1926), daya prabawa (Surakarta, 1926), serat datarasa (Surakarta, 1927), kembar mayang (Surakarta, 1927). Buku-buku tersebut sebagian berisi ajaran, yakni tentang moral, mistik, religius; sedangkan sebagian lagi merupakan cerita (novel) yang masih tetap menampilkan segi edukatif/didaktif. masih ada karangan Pijaharja yang tidak pernah diterbitkan, melainkan masih berupa naskah turunan tangan belaka, di antaranya adalah serat pamular (lihat FSUI/CL.68-69). Selain kamus ini, Pujaharja juga membantu Pigeaud dalam mengumpulkan data leksikografis lainnya. Lihat indeks umum di bawah nama Pujaharja untuk referensi selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.29-Bau 66
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Pujaharja
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Pujaharja. Semula terdiri atas 19 jilid, namun sekarang tinggal 12 jilid (terjilid dalam 11) di koleksi FSUI. Naskah-naskah ini ditulis dalam dua kolom, kolom pertama berisi kata yang akan diterangkan dan kolom kedua berisi definisi serta keterangan lain yang menjelaskan kata tersebut. Keterangan itu berisi antara lain tentang arti kata, penggunaan kata dan ada yang disertai contoh. Dalam beberapa halaman terdapat catatan-catatan dengan pensil yang dibuat oleh Pigeaud dan catatan-catatan dengan tinta merah yang diperkirakan dibuat oleh R. Pujaharja sendiri dengan maksud sebagai koreksi atau tambahan. Penulisan kamus maupun penyalinan naskah ini dilakukan antara tahun 1929-1932, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu (dan bahkan sampai dengan 1934), Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebendel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepada beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan suwandi. Yang menerima kiriman kartu itu dimintamenulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. kegiatan ini merupakan salah satu upaya pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Pujaharja, penyusun kamus ini, adalah seorang penulis yang produktif, terbukti 31 buku karangannya telah diterbitkan selama 30 tahun (1904-1934), antara lain: panithikan (Surakarta, 1911), serat jantra entra (1913), niti karsa lan niti laksana (Batavia, 1913), serat jampi susah (Surakarta, 1918), serat sangu gesang (Kediri, 1924), serat kapracayan (Kediri, 1926), daya prabawa (Surakarta, 1926), serat datarasa (Surakarta, 1927), kembar mayang (Surakarta, 1927). Buku-buku tersebut sebagian berisi ajaran, yakni tentang moral, mistik, religius; sedangkan sebagian lagi merupakan cerita (novel) yang masih tetap menampilkan segi edukatif/didaktif. masih ada karangan Pijaharja yang tidak pernah diterbitkan, melainkan masih berupa naskah turunan tangan belaka, di antaranya adalah serat pamular (lihat FSUI/CL.68-69). Selain kamus ini, Pujaharja juga membantu Pigeaud dalam mengumpulkan data leksikografis lainnya. Lihat indeks umum di bawah nama Pujaharja untuk referensi selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.30-Bau 65
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>