Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks naskah ini terdiri dari tiga episode cerita Menak, yakni Menak Gandrung, Kanjun dan Khandabumi. Episode Menak Gandrung mengisahkan tatkala Wong Agung Menak dilanda kedukaan karena kematian istrinya, Dewi Muninggar. Kedukaan itu membuat galau perasaannya, karena dilanda rindu dendam asmara. Episode Menak Kanjun menceritakan perihal peperangan antara Wong Agung Menak dengan Raja Kanjun dan pernikahannya dengan Putri Parangakik. Episode Menak Khanadabumi berkisah tentang pertunangan Wong Agung Menak dengan Dewi Marpijun, adik Dewi Muninggar. Pada teks ini episode Menak Kandhabumi hanya sampai pada cerita ketika pasukan Arab dan Kandhabumi terlibat dalam peperangan. Teks ini sama dengan Serat Menak versi cetak tahun 1884 oleh Van Dorp di Semarang, pupuh 39-49. Untuk ringkasan selengkapnya lihat Pratelan I: 263-267. Menurut kolofon depan, naskah disalin oleh Pak Sakirman di Kampung Tonya, nulai 5 Mei 1892. Penyalin memberitahukan sedikit tentang pekerjaannya, yakni: 'karyanira ana surat, surat kinarya sewan.' Dengan demikian, diketahui bahwa naskah ini berasal dari semacam kamar baca, atau perpustakaan pribadi. Perpustakaan pribadi tersebut menyediakan naskah sewaan bagi masyarakat penggemar sastra Jawa, dengan harga sewa sebesar sakece. Letak Kampung Tonya, yang disebutkan oleh Sakirman dalam kolofonnya, kurang jelas. Namun dari bentuk corak tulisannya dapat diduga bahwa naskah berasal dari kawasan utara Jawa, mungkin di wilayah Semarang. Untuk naskah lain yang ditulis oleh Pak Sakirman, lihat naskah KBG 397. Naskah ini merupakan hadiah dari 'Babah Toeloes, djoeloek Goey ing Siang' di Semarang, yang diserahkan kepada Fakultas Sastra Universitas Indonesia, diterima pada tanggal 18 Oktober 1973. Untuk naskah lain dari koleksi yang sama, lihat FSUI/CI.73 dan CI.99."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.62-NR 536
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Yasadipura I
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1983
899.231 YAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Yasadipura I
"Buku Menak Kandhabumi ini adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I yang diterbitkan Bale Pustaka pada tahun 1934. Adapun ringkasan isinya adalah: 1.) (hlm. 3) Ratu Dewi Kuraisin "sowan" ayahnya, Wong Agung.; 2.) (hlm. 10) Dewi Kuraisin membantu perang pasukan Medayin.; 3.) (hlm. 16) Dewi Banawati ditangkap oleh Dewi Kuraisin.; 4.) (hlm. 22) Raden Maktal berkirim surat tantangan kepada Prabu Banakamsi.; 5.) (hlm. 29) Raden Maktal perang melawan Prabu Banakamsi; 6.) (hlm. 35) Dewi Kuraisin menolong berperang.; 7.) (hlm. 40) Raden Maktal unggul dalam peperangan.; 8.) (hlm. 49) Prabu San Asir mewakili Wong Agung menikah dengan Dewi Maspijun.; 9.) (hlm. 61) Dewi Maspijun "diboyong" ke Kuparman.; 10.) (hlm. 68) Perjalanan pengantin dirampok oleh raksasa.; 11.) (hlm. 74) Dewi Sudarwreti dan Dewi Rabingu melahirkan putra lelaki.; 12.) (hlm. 78) Dewi Kuraisin dan ibunya pamit pulang."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0628-CP 24
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Yasadipura I
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.231 YAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Yasadipura I
"Buku Menak Gandrung ini adalah salinan dari naskah tulisan tangan koleksi KGB van Kunsten en Wetenschappen Hs KBG 264 pupuh 205--219. Buku Menak Gandrung adalah salah satu bagian dari rangkaian Serat Menak gubahan Jasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun rangkaian isinya adalah: 1. Sarsaban takluk pada Wong Agung; 2. Dewi Sekar Kadhaton melakukan ?bela pati? atas kematian putranya; 3. Rd. Maryunani dan ibunya dimakamkan. Rd. Maryunani dimakamkan bersama-sama dengan kudanya yang bernama Kalisahak; 4. Permaisuri di Medayin meminta tolong pada Wong Agung; 5. Wong Agung datang ke Ngabesi memohon dibebaskannya Prabu Nuriswan; 6. Wong Agung terjerumus atau tercebur di rawa beracun; 7. Kadarisman, raja putra di Ngabesi, takluk pada Wong Agung; 8. Negara Kaos kedatangan musuh; 9. Prabu Kobat Sarehas tewas oleh musuh; 10. Dewi Muninggar ikut ?bela pati? atas kematian putranya; 11. Wong Agung sedang jatuh cinta (gandrung); 12. Dewi Muninggar dimakamkan di Mekah; 13. Wong Agung (masih) sedang jatuh cinta (gandrung); 14. Para raja disuruh pulang ke negara masing-masing oleh Wong Agung; 15. Wong Agung akan didatangi musuh dari Parangakik."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0626-CP 22
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berupa ringkasan setiap pupuh dari naskah induk KBG 705 (h.l). Berdasarkan keterangan pada halaman yang sama, naskah KBG ini terdiri dari dua teks yaitu: Babad Pajang (h. 1-175) dan Menak (h. 1-103). Teks naskah ini diawali dengan kisah keberhasilan Jaka Tingkir menaklukkan kerbau yang mengamuk di pesanggrahan Prawata sehingga menperoleh anugerah sebagai lurah tamtama. Dilanjutkan dengan kisah peperangan antara prajurit Mataram dengan bala tentara Kediri. Bagian akhir naskah berisi teks Menak yang menceritakan tentang raja Maktal dan Tiyang Agung ketika dipenjara di bawah tanah oleh raja Kanjun."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.121a-L 8.46a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi cuplikan pada awal dan akhir setiap pupuh dari KBG 705 (h.i). Salinan ini seharusnya satu versi dengan SJ.121a yang merupakan ringkasannya, namun temyata urutan masing-masing pupuh dari kedua salinan tersebut berbeda sama sekali, sehingga keterangan yang dijumpai pada h.i tersebut masih diragukan kebenarannya. Naskah induk ini dibeli Pigeaud pada tanggal 12 Februari 1930. Keterangan penulisan naskah asli tidak diketahui secara pasti. Sedangkan penyalinan naskah ini kemungkinan dilakukan oleh staf Pigeaud atas prakarsanya sebanyak dua eksemplar pada Juni 1930, di Surakarta. Keterangan referensi lihat FSUI/SJ.121a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.121b-L 8.46b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi padanan 59 pupuh dari Serat Menak Yasadipuran (episode Menak Kandhabumi dan Menak Cina), sebagaimana adanya dalam naskah KBG 267 (pupuh 1-59) dan KBG 138 (pupuh 244-302). Bahan perbandingan pupuh ini disiapkan oleh staf Pigeaud atau peneliti lain di KBG (mungkin Poerbatjaraka), dan diterima oleh Pigeaud di Surakarta pada tahun 1931."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.82-L 5.13
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi padanan 56 pupuh dari Serat Menak Yasadipuran (episode Kanin, Gandrung, Kanjun dan awal Kandhabumi), sebagaimana adanya dalam naskah KBG 264 (pupuh 1-56) dan KBG 138 (pupuh 187-243). Bahan perbandingan pupuh ini disiapkan oleh staf Pigeaud atau peneliti lain di KBG (mungkin Poerbatjaraka), dan diterima oleh Pigeaud di Surakarta pada tahun 1931."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.71-L 5.12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Yasadipura I
"Buku Menak Kanjun (Menak Parangakik) adalah salah satu bagian dari Serat Menak gubahan Jasadipura I, terbitan Bale Pustaka tahun 1934. Adapun ringkasan isinya adalah: 1.) (hlm. 3) Wong Agung dan Raden Maktal diracun oleh musuh.; 2.) (hlm. 10) Wong Agung dan Raden Maktal disiksa oleh raja Kanjun.; 3.) (hlm. 14) Umar Maya hendak menolong Wong Agung; 4.) (hlm. 21) Raden Maktal lepas dari penjara lalu menyiapkan pasukan.; 5.) (hlm. 27) Raden Maktal mengamuk di medan perang.; 6.) (hlm. 31) Dewi Sudarawreti perang dengan putri di Karsinah.; 7.) (hlm. 39) Wong Agung bebas dari penjara.; 8.) (hlm. 48) Wong Agung bertemu dengan dua putri.; 9.) (hlm. 52) Wong Agung perang melawan raja Kanjun.; 10.) (hlm. 57) Wong Agung kawin dengan kedua putri.; 11.) (hlm. 61) Wong Agung Berada di Kuparman.; 12.) (hlm. 66) Dewi Maspinjun, raja putri di Medayin.; 13.) (hlm. 72) Wong Agung melamar Dewi Maspinjun.; 14.) (hlm. 75) Prabu Banakamsi melamar Dewi Maspinjun."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1934
BKL.0627-CP 23
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>