Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1962 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan dari naskah KBG 685 (nomor asli adalah KBG Pigeaud 26). Pigeaud memperoleh naskah induk itu dari Jayakusuman pada tanggal 10 Januari 1930. Mandrasastra kemudian meringkasnya pada bulan September di tahun yang sama. Naskah dijilid dengan cara yang salah, sehingga konsep ringkasan tulisan tangan (h.3-10) dijilid di tengah-tengah salinan ketikan (h.2, 11-12). Isi naskah yang diringkas antara lain: candraning waktu, keprihatinan seorang kuli, piwulang mengenai seseorang yang mengagungkan napsu, isi ketika matahari terbit, sejarah R.Ng. Ranggawarsita, peringatan Sinuhun Sultan VII di Yogyakarta digantikan oleh Sultan VIII, peringatan wulang K.P.H. Dipakusuma, dan cerita dewa (dari Pustakaraja), mengenai Hyang Premoni yang berputrakan Kala dan mendapatkan kemarahan, sehingga ia dibuang di hutan Setra Ganda Mayi berupa raseksi."
PR.123-L 8.26
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan dari naskah Br 113, yang tersimpan di koleksi naskah Perpusatakaan Nasional RI. Naskah Brandes tersebut disalinaksara di Surakarta pada bulan Juli 1929, mungkin oleh Mandrasastra. Alih aksara dibuat rangkap dua, satu dikirim ke Panti Boedaja, yang pada waktu itu masih berkantor di rumah Dr. Kraemer, di Surakarta. Naskah serat rerepen asli di koleksi Brandes disalin mulai tanggal 13 Maret 1877. Adapun isinya terdiri dari beberapa bagian, dan untuk setiap teks disertakan pula daftar pupuh dengan keterangan jenis metrum, jumlah bait dan cuplikan gatra pertama dan kedua, sebagai berikut: 1) serat uaran-uran Pekalongan, yang berisi lagu dengan bermacam-macam wangsalan serta mengandung nasehat. Selain itu juga terdapat daftar kata-kata yang berasal dari bahasa Cina dan pengertiannya (h.1-8). Daftar pupuhnya sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) asmarandana; (3) sinom; (4) asmarandana; (5) mijil; (6) dhandhanggula; (7) puspa; (8) kinanthi; (9) sinom; (10) kinanthi; (11) dhandhanggula; (12) sinom; (13) kinanthi.; 2) rerepen Magelang, berisi keterangan mengenai nasehat apabila seseorang akan melaksanakan perkawinan/memilih jodoh, semuanya tersusun di dalam tembang. Di damping itu juga berisi suatu teka-teki dan sekaligus diberikan jawabannya (9-13). Daftar pupuh sebagai berikut: (14) dhandhanggula; (15) asmarandana; (16) sinom; (17) kinanthi; (18) kinanthi; (19) sinom; (20) kinanthi; (21) asmarandana; (22) dhandhanggula; (23)pangkur.; 3) rerepen japara, berisi keterangan mengenai bagaimana seorang pria sedang merayu seorang gadisnya, terangkai di dalam tembang. Di samping itu juga dimuat mengenai teka-teki yang jawabannya juga telah ditulis di dalam tembang tersebut (13-19). Daftar pupuh sebagai berikut: (24) sinom; (25) dhandhanggula; (26) asmarandana; (27) pucung; (28) kinanthi; (29) asmarandana; (30) kinanthi.; 4) rerepen Magelang, berisi keterangan mengenai ciri-ciri seorang wanita yang cantik. Di samping itu juga berisi cerita tentang Raden Putra yang tengah merayu seorang putri yang diumpamakan sebagai penjelmaan Dewi Ratih. Selanjutkan selipkan kata-kata yang termasuk dalam parikan kuna dan jenis tembang (19-23). Daftar pupuh sebagai berikut: (31) mijil; (32) dhandhanggula; (33) asmarandana.; 5) rerepen Yogyakarta, dalam bagian ini pun juga masih memuat mengenai keindahan wanita, yang dilukiskan melalui wangsalan di dalam suatu tembang (24-31). Rerepen (sisipan), berisi keterangan mengenai bagaimana seorang pria yang sedang dilanda asmara dan ia selalu memuji, merayu dan merindukan kekasihnya, yang dilukiskannya ke dalam tembang. Di samping itu di dalam bagian ini juga berisi mengenai teka-teki, namun masih ada kaitannya dengan rayuan-rayuan tersebut di atas (33-39). Daftar pupuh sebagai berikut: (34) dhandhanggula; (35) pucung; (36) sinom; (37) asmarandana; (38) kinanthi; (39) mijil; (40) dhandhanggula; (41) sinom; (42) kinanthi; (43) dhandhanggula; (44) sinom; (45) kinanthi; (46) sinom; (47) asmarandana; (48) pucung; (49) sinom; (50) kinanthi; (51) dhandhanggula; (52) kinanthi.; 6) rerepen Rara Mendut, berisi keterangan mengenai cerita Rara Mendut, Pranacitra, dan Tumenggung Wiraguna di Kerajaan Mataram (39). Daftar pupuh sebagai berikut: (53) dhandhanggula; (54) sinom. Di koleksi FSUI terdapat salinan lagi dari sebagian teks ini, yaitu naskah PR.122a, yang merupakan tembusan karbon h.33-39 dari PR.122. Salinan tersebut diketik dengan tinta ungu tua yang agak lebih jelas dari tinta hitam pada naskah ini."
PR.122-A 16.07a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah FSUI/PR.122, h.33-39. Untuk keterangan selanjutnya, lihat deskripsi naskah tersebut."
PR.122a-A 16.07a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi tembang nyanyian yang memberikan ajaran-ajaran tentang kebaikan budi, untuk diamalkan di dalam kehidupan."
Ngayogyakarta: Mardi Moeljo, 1938
BKL.0922-SS 27
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi daftar pupuh dengan cuplikan bait awal dan akhir setiap pupuhnya, ditulis dengan aksara Jawa, dilakukan oleh staf Pigeaud pada tahun 1926. Naskah asli memuat teks Serat Ambiya, sebanyak 25 pupuh, berasal (dipinjam) dari Dr. Klaverweiden di Surabaya. Menurut catatan Pigeaud, lontar yang dimaksud berciri 'Klaverweiden 2'. Akan tetapi, isinya lain dengan naskah LOr 9005 yang disebut 'Aalderinck-Klaverweiden 2'. Naskah Leiden tersebut berisi Serat Yusup. 1) asmaradana; 2) sinom; 3) dhandanggula; 4) pangkur; 5) durma; 6) asmaradana; 7) sinom; 8) dhandanggula; 9) pangkur; 10) asmaradana; 11) durma; 12) kinanthi; 13) pangkur; 14) gambuh; 15) sinom; 16) dhandanggula; 17) asmaradana; 18) pangkur; 19) durma; 20) pangkur; 21) sinom; 22) asmaradana; 23) dhandanggula; 24) pangkur; 25) asmaradana."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CI.4-L 13.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan dari naskah KBG 265 (lanjutan KBG 92), yang sekarang tersimpan di Perpustakaan Nasional RI. Naskah asli berisi teks Serat Menak, versi Yasadipura, dimulai dari pupuh 33 dari episode Menak Malebari dan berakhir dengan pupuh 18 dari Menak Purwakandha (edisi Bale Poestaka). Lihat deskripsi naskah FSUI/CI.60; bandingkan deskripsi Poerbatjaraka dalam katalognya tentang naskah-naskah Menak (1940: 98)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CI.63-L 5.17
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan ringkasan dari sebagian naskah PN/KBG 311. Naskah asli berisi teks Serat Menak, versi Yasadipura, Menak Malebari pupuh 3 sampai akhir jilid IV dari edisi Bale Poestaka. Lihat deskripsi naskah FSUI/CI.60; bandingkan deskripsi Poerbatjaraka dalam katalognya tentang naskah-naskah Menak (1940: 99)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CI.64-L 5.15
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berupa daftar pupuh yang dikerjakan oleh Pigeaud dari naskah lontar bertulisan Jawa Kuno milik pribadi Bupati Sumenep di Madura. Pigeaud hanya menyalin pada pertama dan terakhir masing-masing pupuh, dengan disertai catatan mengenai halaman, jumlah pada dan judul tembang. Dalam keterangan di h.1 disebutkan, bahwa usaha pembuatan daftar pupuh tersebut adalah dalam rangka penelitian naskah-naskah Jawa yang dilakukannya. Bupati Sumenep dalam hal ini sebagai pemilik naskah, dan ia memberi izin kepada Pigeaud untuk meneliti naskah lontarnya. Penelitian tersebut berlangsung pada bulan November 1926. Naskah ini tanpa keterangan identifikasi naskah lebih jauh. Naskah asli berisi teks Serat Menak, versi Madura atau Pasisir Wetan, yang tidak dimuat atau disinggung dalam uraian Poerbatjaraka 1940a. Teks terdiri dari 35 pupuh, sebagai berikut: 1) asmaradana; 2) dhandanggula; 3) sinom; 4) asmaradana; 5) kinanthi; 6) durma; 7) pangkur; 8) kc-ijo; 9) durma; 10) asmaradana; 11) sinom; 12) pangkur; 13) kc-ijo; 14) pangkur; 15) durma; 16) asmaradana; 17) pangkur; 18) maskumambang; 19) asmaradana; 20) pangkur; 21) durma; 22) sinom; 23) dhandanggula; 24) kinanthi; 25) asmaradana; 26) mijil; 27) durma; 28) mijil; 29) sinom; 30) pangkur; 31) asmaradana; 32) dhandanggula; 33) pangkur; 34) durma; 35) asmaradana."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CI.68-L 10.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan abstrak atau ikhtisar isi dari bagian awal cerita yang umumnya terdapat dalam pelbagai teks naskah Serat Yusup. Naskah yang diringkas adalah Lor 9010, yang pada waktu penyalinan masih merupakan koleksi pribadi Tn. Klaverweiden di Surabaya, berciri no. 6. Ringkasan dibuat, dan naskah ini disalin, oleh Pigeaud sendiri, pada akhir tahun 1926. Dalam naskah ini disebutkan bahwa pada bagian awal cerita Serat Yusup selalu ditandai dengan pemaparan kisah Nabi Muhammad yang ketika itu mendapat perlakuan bersifat permusuhan dari pamannya sendiri yang bernama Abu Jahal dari kaum kafir suku-bangsa Qurais. Penjelasan tentang peristiwa tersebut berkaitan dengan turunnya wahyu Ilahi melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad, yakni ?Surat Yusup?. Dari ?Surat Yusup? inilah kemudian kisah kehidupan Nabi Yusuf, putra Nabi Yakub, ditransformasikan ke dalam sebuah cerita berbahasa Jawa dengan judul Serat Yusup. Keterangan selanjutnya lihat dalam deskripsi FSUI/CI.119."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CI.120-L 3.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi catatan tentang teks Serat Yusup yang termuat pada naskah KBG 1010. Catatan meliputi cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Catatan dibuat oleh R.Ng. Poerbatjaraka (atau stafnya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan Maret 1931. Jika versi Serat Yusup KBG 1010 ini dibandingkan dengan naskah FSUI/CI.119, maka tampak tidak ada perbedaannya, baik dari jumlah pupuhnya (29 buah pupuh), metrum tembangnya, maupun dilihat dari kandungan isinya. Kalimat pertama gatra pertama kecuali pupuh pertama dan terakhir dalam setiap pupuh menunjukkan bentuk yang sama. Pada pupuh pertama dan terakhir di antara kedua teks naskah memuat varian. Keterangan selanjutnya lihat pada deskripsi FSUI/CI.119."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CI.123-L 5.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>