Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9620 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berupa ringkasan teks barulkalbi, berisi berbagai hal yang berkaitan dengan tasawuf Islam, seperti uraian mengenai nur Muhammad, ajaran R. Panji Murdaningrat mengenai shalat, Allah dan perihal kematian. Menurut peringkas, ditemukan pula teks yang berkaitan dengan suluk Sujinah, berisi ajaran pendeta Mustakim mengenai jinabat, shalat, nafsu empat macam, dan uraian mengenai suksma. Ringkasan ini dikerjakan oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1934. Menurut ringkasan di luar teks, disebutkan pula naskah yang dibuatkan ringkasanya ini berasal dari Cirebon, dan diterima Pigeaud dari Dr. H. Kraemer dan J. Van de Weg, di Juntikulon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.102-L 21.15
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri atas beberapa teks, makrifat Islam dan keimanan serta penjelasan rukun Islam. Halaman 1--70, selain itu juga terdapat teks yang menguraikan masalah kesempurnaan, kebajikan dan kesyukuran (hlm. 74). Juga terdapat penjelasan mengenai shalat termasuk berwudhu, doa masuk kamar mandi serta urutan shalat dan penjelasan doa qunut (hlm. 164). Pada naskah ini ada penanda merah di bawah halaman yang diantaranya untuk penulisan Asmaul Husna dan nama-nama nabi dan lain sebagainya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
IS.3-KC 9
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Mufti Muhammadi
"Buku ini membahas mengenai ilmu syari?at, tarekat, dan hakekat dan berakhir dengan makrifat. Dibahas pula mengenai hakekat dari makrifat."
Solo: AB. Siti Sjamsijah, 1928
BKL.0737-IS 75
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan alih aksara dari FSUI/PW. 114a, dikerjakan oleh Mandrasastra pada April 1932. Salinan lain dalam bentuk aksara pegon dapat dilihat pada FSUI/PW. 114b. Di dalam naskah ini juga ditemukan selembar kertas berisi teks dari naskah yang lain, yang menceritaka tentang sifat-sifat Tuhan. Keterangan selengkapnya mengenai teks suluk Ngabdul Salam ini, lihat FSUI/PW. 114a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.114c-A 26.05c
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks suluk ngabdul salam ini menceritakan ajaran Seh Ngabdul Salam kepada anak dan murid-muridnya menyangkut masalah ilmu kesempurnaan. Teks diawali dengan uraian mengenai makna surat Al-Fatehah, lalu dilanjutkan uraian ilmu kesempurnaan dengan mengambil contoh tokoh-tokoh dalam cerita wayang, seperti Batara Rama, Parikesit, Bima, dan lain-lain. Teks diakhiri dengan ajaran agar berhati-hati dalam menerima ujian dari Tuhan. Melihat jenis kertas dan tulisan yang digunakan , diperkirakan naskah ini berasal dari pertengahan abad ke-19, yang di salin di pesisir. Selain tersimpan di FSUI ini, yaitu berciri A 26.05a-b (aksara Arab) dan c (salinan alih aksaranya), teks ini juga ditemukan di Perpustakaan Balai Penelitian Bahasa Yogyakarta dan Museum Sonobudoyo (lihat MSB/P.121, 184, dan 185). Teks koleksi FSUI ini rupanya tidak lengkap, ada beberapa halaman (h.14-15) yang hilang/terlepas ini terbukti dengan jenis metrum yang dipergunakan berbeda dengan metrum sebelumnya. Menurut keterangan di luar teks bahwa teks ini adalah teks wayang yang berasal dari seorang dalang di Sentolo, Yogyakarta. Tidak diketahui secara pasti nama dan tarikh penulisannya. Pigeaud menerima teks ini dari Ir. Moens pada bula Maret 1932, lalu disimpan oleh Mandrasastra pada bulan April 1932 (lihat FSUI/PW.114c). Pada lembar terakhir naskah ditemukan abjad Hanacarakaditulis dengan pensil. Teks suluk ngabdul salam ini juga pernah diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen P dan K tahun 1989. Dalam perbandingan teks, teks salinan ini tampaknya kurang lengkap karena pupuh pertamanya sama dengan pupuh ke-7 teks terbitan Depdikbud tersebut. Daftar pupuh naskah koleksi Museum Sonobudoyo (MSB/P. 185) tidak ada, oleh karen aitu dalam perbandingan pupuh di bawah ini, naskah tersebut tidak diikutsertakan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.114a-A 26.05a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks suluk Ngabdul Salam ini merupakan salinan dari PW. 114a, namun hanya sampai pupuh ke-9 saja. Pupuh selanjutnya disalin kurang lengkap. Melihat jenis kertas dan tulisan yang dipergunakan, diperkirakan bahwa naskah ini berasal dari awal abad ke-9, yang disalin di Yogyakarta yang disalin oleh staf Pigeaud. Menurut keterangan di luat teks disebutkan bahwa teks ini adalah teks wayang yang berasal dari seorang dalang di Sentolo, Yogyakarta. Pigeaud menerima teks ini dari Ir. Moens pada bulan Maret 1932, lalu disalin oleh Mandrasastra pada bulan April 1932. Keterangan selengkapnya mengenai teks suluk Ngabdul Salam ini, lihat FSUI/PW. 114a. Naskah ini tidak dimikrofilmkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.114b-A 26.05b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah disalin di Surakarta pada bulan Juli 1929. Menurut keterangan, naskah ini menyalin dari naskah KBG 3 (atau Br 3?), namun identifikasi ini jelas keliru. Keterangan penyalinan/penulisan naskah tidak ditemukan dalam teks. Naskah salinan ini terdiri dari beberapa teks yang masing-masing berisi antara lain: 1. Kitab Insan Kamil, menguraikan beberapa perlambang Tuhan yang diberikan kepada Nabi Muhammad sebagai Rasulullah, yaitu dada, hati, jantung, budi, angan-angan, sukma, dan rahsa (keadaan atma) (h.l). 2. Wirayating Guru, berisi keterangan mengenai wedaran rasa ngelmi betal mukadas terhadap wanita (h.3). 3. Penerapan ilmu kesempurnaan yang terbagi atas empat hal, yaitu iman, tauhid, ma'rifat, dan Islam yang disertai pula keterangan mengenai makna keempat hal tersebut (h.6). 4. Tanda-tanda hari kiamat, seperti munculnya sifat jahat yang akan membuat kehancuran terhadap lingkungan yang datang dari sadherek sakawan gangsal pancer, yang terletak di dalam badan manusia sendiri. Sifat jahat ini dapat ditangkal dengan cara anampekena rahsaning jati wisesa, yang berarti meluruskan angan-angan (h.8). 5. Deskripsi mengenai puncak kenikmatan akibat telah terbukanya warana dan telah melihat jaman karahmatulah (h. 15)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.20-A 16.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Brandes, Dr.
"Mengenai Serat Jiljalaha, Dr. Brandes, dalam “Tijdschrift voor Taal Land en volkenkunde van Nedeland’s Indie” tahun 1894 menyatakan atau menyebutkan Serat Jiljalaha sebagai sebuah “Khotbah dari syaitan”. Pada bagian awal Serat Jiljalaha dikisahkan Jeng Kiyai Jajal Lanat memberikan nasehat pada anak cucunya, jika menerima uang dari Belanda sebaiknya di pinjam-pinjamkan kepada orang banyak dengan meminta surat sebagai tanda yang berhutang, dan jangan terlalu banyak memberi kepada orang lain, kecuali priyayi tersebut akan menghantarkan uang. Nasihat-nasihat dari Jeng Kiyai Jajal Lanat kepada anak cucunya tersebut adalah nasihat yang “menyesatkan” yang jauh dari kebaikan."
Semarang: G.C.T. Van Dorp, 1895
BKL.1101-LL 14
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Ngalim Ahmad Al Jurjawi
"Buku ini berisi mengenai pelajaran agama Islam, diantaranya dari salat (sembahyang lima waktu ataupun salat yang ditentukan seperti salat Jum'at), juga khikmat dari khutbah salat salat Jum'at, di samping itu juga menjelaskan berbagai hikmah dari bacaan yang ada di dalam rangka seseorang melakukan salat. Juga menjelaskan faedah dari berbagai salat sunat (salat mayat atau jenazah). Hikmah membayar zakat, juga zakat fitrah, syarat-syarat puasa untuk batin, hikmah puasa sunah, dan hikmah puasa wajib."
Surakarta: Mardi Kintaka-Budi Utama, 1922
BKL.0428-IS 45
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi dua teks, yaitu Serat Rasajati dan Serat Suluk Murtasiyah. Serat Rasajati berisi ajaran didaktik Islam, yang mengisahkan pengembaraan Ki Rasajati dan berbagai ajaran mengenai tasawuf. Dialog-dialog filosofis tentang makna hidup dan tujuan setelah kematian tersisip di dalamnya. Tanda-tanda mengenai seseorang yang akan meninggal dan ajaran yang berkaitan dengan sifat-sifat Tuhan juga banyak ditemukan. Di dalam teks ini juga terdapat sisipan sebuah teks beraksara pegon (h.22-30) yang berisi tatacara menjalankan syariat Islam seperti puasa, persoalan haram dan halal. Penyisipan ini terjati ketika dilakukan penjilidan. Dan barangkali penjilid tidak memahami teks ini maka teerjadi kekacauan dalam urutan alur cerita. Penyunting tidak berusaha memperbaiki urutan alur cerita, karena keterbatasan waktu. Daftar pupuh sebagai berikut: (1) mijil; (2) kinanthi; (3) asmarandana; (4) dhandhanggula; (5) pangkur; (6) kinanthi; (7) asmarandana; (8) megatruh; (9) gambuh; (10) sinom; (11) pucung; (12) asmarandana; (13) pangkur; (14) mijil; (15) dhandhanggula; (16) asmarandana; (17) sinom; (18) sat; (19) pucung; (20) sal; (21) pangkur; (22) kinanthi; (23) asmarandana. Teks kedua, Serat Murtasiyah, oleh Poerbatjaraka dikelompokkan dalam kesusastraan pesantren (1950: 126). Teks tersebut mengisahkan pengembaraan seorang istri yang bernama Murtasiyah akibat diusir oleh suaminya karena dianggap telah melakukan perbuatan yang tidak disukai oleh suaminya. Selama pengembaraannya Murtasiyah mendapat berbagai pengalaman berharga, sampai akhirnya ia berhasil menyadarkan sang suami. Teks ini juga berisi sisipan teks piwulang berjudul Wulangreh, lihat h.300-322. Keterangan selanjutnya mengenai teks Murtasiyah lihat MSB/P.101. Daftar pupuh; (1) sinom; (2) megatruh; (3) asmarandana; (4) kinanthi; (5) dhandhanggula; (6) mijil; (7) gambuh; (8) asmarandana; (9) asmarandana; (10) dhandhanggula; (11) kinanthi; (12) asmarandana; (13) dhandhanggula; (14) mijil; (15) dhandhanggula; (16) maskumambang; (17) mijil; (18) sinom; (19) pucung; (20) sinom; (21) dhandhanggula; (22) asmarandana; (23) mijil; (24) sinom; (25) asmarandana; (26) megatruh; (27) dhandhanggula; (28) sinom; (29) mijil; (30) asmarandana; (31) sinom; [SERAT WULANGREH] (32) gambuh; (33) pangkur; (34) maskumambang; (35) megatruh; (36) durma; (37) wirangrong; (46) sinom; (47) pangkur; (48) kinanthi; (49) durma; (50) gambuh; (51) girisa; (52) mijil; (53) maskumambang; (54) asmarandana; (55) dhandhanggula; (56) sinom; (57) asmarandana; (58) megatruh; (59) sinom; (60) pucung; (61) dhandhanggula; (62) sinom; (63) dhandhanggula; (64) kinanthi; (65) dhandhanggula. Selain teks yang disebutkan di atas, dalam naskah ini juga terdapat teks yang berisi perhitungan-perhitungan penanggalan Jawa dan watak seorang anak seperti yang biasa terdapat dalam teks Phmbon (h.410-412). Dalam naskah ini, yaitu pada bagian Murtasiyah, terdapat pula kolofon yang menyebutkan tanggal 2 Sura, Wawu 1841, atau bertepatan dengan 3 Januari 1911. Rupanya yang dimaksud adalah waktu penyalinan naskah. Tempat penyalinan tidak disebutkan. Pada h.2 juga disebutkan tentang kepemilikan naskah, yang semula dimiliki B. Singasemita."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.99-NR 524
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>