Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3991 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi tentang Keratabasa, yakni uraian mengenai kata yang diberi makna menurut bunyi suku katanya (folk etomology). Kata-kata yang dikerat berjumlah 967 buah, meliputi hal-hal yang berkaitan dengan jagad raya (67 buah), anggota badan (90), busana (108), pangan (177), negar-negara di Pulau Jawa (95), ikan-ikan di lautan (93), ikan-ikan di sungai (73), jenis-jenis burung (86), binatang-binatang yang dipelihara orang (40), binatang hutan (201), dan makhluk halus di Pulau Jawa (37). Di bagian akhir teks terdapat pula paparan mengenai empat nafsu yang menguasai dunia. Untuk beberapa kata disertakan juga bentuk kramanya. Menurut catatan yang terdapat pada h.2, teks asli ditulis oleh mas Cakrawijaya di Pejambon, Jakarta, pada 11 Februari 1867. Sedang naskah ini merupakan satu diantara empat salinan naskah PNRI/KBG 275. Penyalinan dilaksanakan di Yogyakarta pada bulan Juni 1932 atas prakarsa Th.Pigeaud."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.145-A 29.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri atas dua bagian, yaitu naskah asli dan salinan (alih aksara) ketikan yang dijilid menjadi satu naskah. Teks asli di belakang (h.7-16) sedangkan salinannya di depan (1-6). Teks yang disajikan dalam naskah ini juga dua macam. Yang pertama (1a-b, 7-9) memuat Serat Puji Dina, yaitu uraian tentang siklus tujuh hari (saptawara) dengan menyebutkan nama nabi, jenis tapa, dan jenis doanya. Karya ini terdiri atas tujuh baba, berbentuk prosa. Alih aksara ini dibuat rangkap dua, terdapat di h. 1a dan 1b, yaitu ketikan asli dan tembusan karbon. Teks kedua dalam naskah ini memuat daftar wangsalan dengan tebusan (jawaban)nya serta keterangan makna jarwa, sebanyak 89 pasangan (178 buah wangsalan). Urutannya acak, tidak alfabetis. Menurut judul lengkapnya, penyusun daftar wangsalan ini ialah R.Ng. Ranggawarsita; sulit untuk menentukan akurat atau tidaknya atribusi tersebut. Berdasarkan jenis kertas serta gaya tulisannya, penyalinan bagian asli naskah ini dapat diperkirakan sekitar tahun 1890an. Bagian alih aksara dibuat pada tahun 1933 oleh staf Dr. Th. Pigeaud. Naskah asli diperoleh Pigeaud dari Ir. Moens di Yogyakarta pada tahun yang sama (h.i). wangsalan ini digarap oleh Pigeaud untuk dimasukkan dalam kamusnya."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.157-A 31.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah yang memuat Serat Saloka Paribasan ini berisi penjelasan tentang saloka dan paribasan. Penjelasan tersebut mencakup definisi, perbedaan, dan menguraikan makna setiap saloka-paribasan yang dimuatnya. Isi teks disusun berdasarkan urutan aksara jawa. Uraian tersebut disajikan dalam suatu dialog antara ?Tuan Anu?yang bertindak sebagai penanya dan R.Ng.Kawitana yang bertindak sebagai penjawab. Selain saloka-paribasan, naskah ini juga menguraikan berbagai macam keterangan. Secara lengkap isi teks adalah sebagai berikut: 1. Salokabasa sebanyak 451 buah, dimuat di h.4-194, berurutan dari ha-nga. 2.Paribasan sebanyak 436 buah, dimuat di h. 194-374, berurutan dari ha-nga. 3. Salokabasa sebanyak 568 buah, dimuat di h.375-671, berurutan dari ha-nga. 4. Lambang Nagari sebanyak 18 buah, dimuat di h.672-696. 5. Jaman Nagari, sebanyak 4 buah, dimuat di h.697-717. 6. Candranipun Mangsa, sebanyak 12 buah, di muat di h.702-709. 7. Upacaranipun Abdidalem, dimuat di h.709-717. 8. Dhapur Cirining Gendera, dimuat di h.717-719. 9. Wangsalan Namining Sekar, sebanyak 65 buah, dimuat di h.702-709. 10. Wangsalan Wawohan, sebanyak 97 buah dimuat di h.734-751. 11. Wangsalan Ulam Toya,. Sebanyak 101 buah dimuat di h.751-770. Teks naskah ini merupakan salinan dari buku cetak berjudul Saloka tuwin Paribasan, terbitan 1886 di batavia. Buku cetak tersebut masih merupakan saduran dari karya asli C.F. Winter berjudul Javaansche Zamenspraken II (Amsterdam: Keyzer, 1858).(Bandingkan cetakan ulang karangan Winter ini pada tahun 1928 oleh Balai Pustaka.) naskah disalin oleh Mangunsuwirya seperti disebut pada h.i dan h.672. Mangunsuwirya menyalin dari ?kagunganipun? M.Ng. Suraprabawa (h.i), di desa timuran, mungkin di Surakarta (?). Nasklah mulai disalin pada Rabu Wage, 21 Mulud, Wawu 1817 (7 Desember 1887) dan selesai pada Sabtu Pon, 6 Jumadilakir, Wawu 1817 (18 Februari 1888). Berdasarkan informasi ini, diperkirakan bahwa Mangunsuwirya menyalin dari sebuah eksemplar buku Saloka tuwin Paribasan edisi 1886, milik Suprabawa. Pada h.ii terdapat gambar berupa untaian bunga dengan mahkota di bagian atas dan panah-busur di bagian bawah. Di bagian untaian bunga tersebut inisial huruf diapit oleh judul naskah diatasnya dan angka tahun di bawahnya. Gambar ini merupakan ilustyrasi dari judul naskah. Tentang peribahasa jawa, bandingkan dengan Arjasoetirta, 1928; Dirdjosiswojo, 1956; Prawiradikarjo t.t.; Mardiwarsito 1981; dan Soemarno dkk, 1981."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.154-NR 531
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Tumenggung Sastra Nagara
"Buku ini berisi dasanama dari suatu kata yang kemudian diberi keterangan yang begitu rinci. Juga disertai dengan sinonim dari suatu kata tersebut. Contoh: sebutan untuk dewa, orang, utusan, tumenggung, air, celeng, rembulan dan lain-lainnya."
Surakarta: Albert Rusche, 1916
BKL.0124-BA 6
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Tumenggung Wedyadiningrat
"Buku ini merupakan kumpulan karangan: 1. R. Tumenggung Wedyadiningrat; 2. Tuwan Erle mengenai sesuatu yang akan terjadi; 3. Raden Ngabehi Jaya Puspita juru basa ing Surakarta. Bab agama dan intisari."
Surakarta: Swastika, 1923
BKL.0865-JR 20
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi paparan mengenai aksara Jawa berikut tanda bacanya (pepadan). Uraian makna, nam dan penggunaan setiap aksara serta tanda baca sangat teliti, terkadang mencapai dua halaman lebih. Di dalam teks tidak terdapat keterangan tentang siapa penulis atau penyalinnya, hanya di bagian akhir teks(h.42), terdapat penanggalan: 23-10-90 (23 Oktober 1890), yakni tanggal penyalinan naskah. Dari gaya tulisan maupun tarikh, maka dapat dipastikan bahwa penyalin naskah ini sama dengan penyalin naskah FSUI/BA.122, sekalipun namanya tidak diketahui. Di h.44 terdapat tandatangan yang tak terbaca. Pigeaud memperoleh naskah ini (dan sejumlah naskah lainnya) dari Tuan Kiliaan-Charpentier pada bulan Juli 1927."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.148-B 2.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks tentang bahasa, aksara dan sastra Jawa, di antaranya Sastra Sandi, Sastra Buda, Sastra Pinedhati, Penanggalan, Genetri, Sangkala Mengeng, dan Lambang Ngunjuk Sajeng (tuak). Semua teks ini menyajikan istilah atau simbol tertentu disertai keterangan makna atau artinya. Penulis teks-teks ini tidak diketahui, walaupun di h.iii disebutkan nama ?Syanghyang Kala? sebagai ?penulis? Sastra Pinedhati, dan Syanghyang Wisnu sebagai ?pemrakarsanya?. Naskah tidak dilengkapi dengan kolofon, tetapi pada h.1 disebutkan tarikh penyalinannya dari sebuah naskah primbon lebih besar, yaitu pada bulan Juli 1927. Naskah mungkin diperoleh Tn. Pigeaud di Surakarta bersamaan waktu dengan penyalinannya, yaitu ketika Pigeaud sedang sibuk-sibuknya mengumpulkan naskah-naskah Jawa atas nama KBG dan Panti Boedaja. Untuk yeks yang menunjukkan kemiripan dengan teks-teks ini, lihat MSB/B.18, P.93, LOr 6424, FSUI/BA.144. Perlu dicatat bahwa teks yang diberi judul Kridhaksara ini amat berbeda dengan kebanyakan teks yang menyandang nama tersebut, karena tidak menyinggung masalah lokasi simbolik aksara Jawa dalam tubuh manusia."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.143-A 4.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Uraian mengenai aksara Jawa dihubungkan dengan anggota badan manusia. Menurut keterangan yang terdapat pada bagian awal, teks ini diciptakan oleh Batara Panyarikan dan digubah kembali oleh Prabu Widayaka (Ajisaka) ?dan lain-lainnya?. Ada dugaan bahwa teks yang termuat dalam naskah ini merupakan gubahan Ranggawarsita dari suatu teks Jawa Kuna. Naskah ini merupakan salinan dari naskah yang dipinjam dengan perantaraan H. Overbeck, Yogyakarta. Dua diantaranya empat salinan (tembusan Karbon) diberikan kepada H. Overbeck pada bulan Mei 1932 (h.i), sedang sebuah salinan lagi disimpan di Panti Boedaja, Yogyakarta (sekarang tidak terdapat lagi dalam koleksi Museum Sonobudoyo). Naskah dilengkapi dengan tiga buah gambar. Di h.1 terdapat ?gambaring sastraywanjana yogi? yang menggambarkan lokasi simbolik dari tiap aksara pada tubuh manusia. Di h.20 ada gambar ?rajah kalacakra?, sedangkan di h.21 gambar Bathara Kala dengan rajah kalacakra di dadnya. Untuk teks-teks yang kemungkinan ada kesamaan dan kemiripan dengan teks dalam naskah ini (berdasarkan judul dan keterangan katalog saja, sebab naskah belum sempat dibanding-bandingkan secara langsung) lihat MSB/B.18, P.93, SMP/KS.576, dan LOr 6424"
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.144-A 27.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
499.222 2 MED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Rissa Ariyani
"Skripsi ini membahas mengenai kehiponiman verba bahasa Jawa. Bertujuan untuk mendapatkan deskrispsi makna kata, komponen bersama dan komponen pembeda yang terdapat dalam verba bergerak dalam bahasa Jawa, yang ditunjukkan melalui analisis komponen makna baik melalui metode subtitusi maupun menggunakan metode yang disarankan oleh Cruse (1996).
Hasil akhir dari penelitian ini juga mengetengahkan hierarki bercabang dari verba bergerak yang diteliti. Dengan adanya hierarkhi bercabang tersebut maka dapat dibuktikan bahwa leksem-leksem yang terdapat pada verba bergerak tersebut terdapat hubungan kehiponiman. Pun pada akhirnya penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi perkembangan dunia perkamusan bahasa Jawa.

The focus of this study is about the hyponymy of verbs of motion in Javanese language. The purpose of this study is to get the description of the words, about the common component, and diagnostic component verbs of motion in Javanese language, which is used to Componential Analysis of Meaning Theory with substitution method of Cruse (1996).
The final result of this research is to get the hierarchy of hyponymy in verbs of motion. With the branches of hierarchy in the verbs of motion, we can show you about the fact that lexical words in the verbs of motion have the hyponymy relation. The researcher hope this research is having suggestion and should improve for the development of the information literature of Javanese dictionary."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11704
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>