Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks suluk ngabdul salam ini menceritakan ajaran Seh Ngabdul Salam kepada anak dan murid-muridnya menyangkut masalah ilmu kesempurnaan. Teks diawali dengan uraian mengenai makna surat Al-Fatehah, lalu dilanjutkan uraian ilmu kesempurnaan dengan mengambil contoh tokoh-tokoh dalam cerita wayang, seperti Batara Rama, Parikesit, Bima, dan lain-lain. Teks diakhiri dengan ajaran agar berhati-hati dalam menerima ujian dari Tuhan. Melihat jenis kertas dan tulisan yang digunakan , diperkirakan naskah ini berasal dari pertengahan abad ke-19, yang di salin di pesisir. Selain tersimpan di FSUI ini, yaitu berciri A 26.05a-b (aksara Arab) dan c (salinan alih aksaranya), teks ini juga ditemukan di Perpustakaan Balai Penelitian Bahasa Yogyakarta dan Museum Sonobudoyo (lihat MSB/P.121, 184, dan 185). Teks koleksi FSUI ini rupanya tidak lengkap, ada beberapa halaman (h.14-15) yang hilang/terlepas ini terbukti dengan jenis metrum yang dipergunakan berbeda dengan metrum sebelumnya. Menurut keterangan di luar teks bahwa teks ini adalah teks wayang yang berasal dari seorang dalang di Sentolo, Yogyakarta. Tidak diketahui secara pasti nama dan tarikh penulisannya. Pigeaud menerima teks ini dari Ir. Moens pada bula Maret 1932, lalu disimpan oleh Mandrasastra pada bulan April 1932 (lihat FSUI/PW.114c). Pada lembar terakhir naskah ditemukan abjad Hanacarakaditulis dengan pensil. Teks suluk ngabdul salam ini juga pernah diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen P dan K tahun 1989. Dalam perbandingan teks, teks salinan ini tampaknya kurang lengkap karena pupuh pertamanya sama dengan pupuh ke-7 teks terbitan Depdikbud tersebut. Daftar pupuh naskah koleksi Museum Sonobudoyo (MSB/P. 185) tidak ada, oleh karen aitu dalam perbandingan pupuh di bawah ini, naskah tersebut tidak diikutsertakan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.114a-A 26.05a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks suluk Ngabdul Salam ini merupakan salinan dari PW. 114a, namun hanya sampai pupuh ke-9 saja. Pupuh selanjutnya disalin kurang lengkap. Melihat jenis kertas dan tulisan yang dipergunakan, diperkirakan bahwa naskah ini berasal dari awal abad ke-9, yang disalin di Yogyakarta yang disalin oleh staf Pigeaud. Menurut keterangan di luat teks disebutkan bahwa teks ini adalah teks wayang yang berasal dari seorang dalang di Sentolo, Yogyakarta. Pigeaud menerima teks ini dari Ir. Moens pada bulan Maret 1932, lalu disalin oleh Mandrasastra pada bulan April 1932. Keterangan selengkapnya mengenai teks suluk Ngabdul Salam ini, lihat FSUI/PW. 114a. Naskah ini tidak dimikrofilmkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.114b-A 26.05b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan alih aksara dari FSUI/PW. 114a, dikerjakan oleh Mandrasastra pada April 1932. Salinan lain dalam bentuk aksara pegon dapat dilihat pada FSUI/PW. 114b. Di dalam naskah ini juga ditemukan selembar kertas berisi teks dari naskah yang lain, yang menceritaka tentang sifat-sifat Tuhan. Keterangan selengkapnya mengenai teks suluk Ngabdul Salam ini, lihat FSUI/PW. 114a."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.114c-A 26.05c
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini, yang lebih tepat jika masuk kelompok cerita islam (CI), bukan piwulang, berisikan cerita Samud ibnu salam, seorang Yahudi yang berdebat dengan Nabi Muhammad sampai masuk agama Islam. Lihat deskripsi naskah ini lain dengan keterangan maupun referensi selanjutnya. Versi teks pada naskah ini lain dengan versi CI.109 dab CI.110, maupun dengan versi yang diuraikan pada Poerbatjaraka dkk 1950: 68-74. Naskah ini disalin di Surakarta pada bulan Januari 1932 dari sebuah naskah koleksi Panti Boedaja yang diperoleh Pigeaud (?) dari Dr. Kraemer. Naskah yang dimaksud ialah MSB/P.173. FSUI/PW.79 ini merupakan ketikan asli dari staf Panti Boedaja, sedangkan tembusan karbonnya adalah FSUI/PW.80a, MSB/P.173a dan P.173b. Naskah MSB/P.173a tersebut telah dimikrofilm (rol 99.11), oleh karena itu naskah koleksi FSUI ini tidak dimikrofilm lagi."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.79-A 27.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi dua teks, yaitu Serat Rasajati dan Serat Suluk Murtasiyah. Serat Rasajati berisi ajaran didaktik Islam, yang mengisahkan pengembaraan Ki Rasajati dan berbagai ajaran mengenai tasawuf. Dialog-dialog filosofis tentang makna hidup dan tujuan setelah kematian tersisip di dalamnya. Tanda-tanda mengenai seseorang yang akan meninggal dan ajaran yang berkaitan dengan sifat-sifat Tuhan juga banyak ditemukan. Di dalam teks ini juga terdapat sisipan sebuah teks beraksara pegon (h.22-30) yang berisi tatacara menjalankan syariat Islam seperti puasa, persoalan haram dan halal. Penyisipan ini terjati ketika dilakukan penjilidan. Dan barangkali penjilid tidak memahami teks ini maka teerjadi kekacauan dalam urutan alur cerita. Penyunting tidak berusaha memperbaiki urutan alur cerita, karena keterbatasan waktu. Daftar pupuh sebagai berikut: (1) mijil; (2) kinanthi; (3) asmarandana; (4) dhandhanggula; (5) pangkur; (6) kinanthi; (7) asmarandana; (8) megatruh; (9) gambuh; (10) sinom; (11) pucung; (12) asmarandana; (13) pangkur; (14) mijil; (15) dhandhanggula; (16) asmarandana; (17) sinom; (18) sat; (19) pucung; (20) sal; (21) pangkur; (22) kinanthi; (23) asmarandana. Teks kedua, Serat Murtasiyah, oleh Poerbatjaraka dikelompokkan dalam kesusastraan pesantren (1950: 126). Teks tersebut mengisahkan pengembaraan seorang istri yang bernama Murtasiyah akibat diusir oleh suaminya karena dianggap telah melakukan perbuatan yang tidak disukai oleh suaminya. Selama pengembaraannya Murtasiyah mendapat berbagai pengalaman berharga, sampai akhirnya ia berhasil menyadarkan sang suami. Teks ini juga berisi sisipan teks piwulang berjudul Wulangreh, lihat h.300-322. Keterangan selanjutnya mengenai teks Murtasiyah lihat MSB/P.101. Daftar pupuh; (1) sinom; (2) megatruh; (3) asmarandana; (4) kinanthi; (5) dhandhanggula; (6) mijil; (7) gambuh; (8) asmarandana; (9) asmarandana; (10) dhandhanggula; (11) kinanthi; (12) asmarandana; (13) dhandhanggula; (14) mijil; (15) dhandhanggula; (16) maskumambang; (17) mijil; (18) sinom; (19) pucung; (20) sinom; (21) dhandhanggula; (22) asmarandana; (23) mijil; (24) sinom; (25) asmarandana; (26) megatruh; (27) dhandhanggula; (28) sinom; (29) mijil; (30) asmarandana; (31) sinom; [SERAT WULANGREH] (32) gambuh; (33) pangkur; (34) maskumambang; (35) megatruh; (36) durma; (37) wirangrong; (46) sinom; (47) pangkur; (48) kinanthi; (49) durma; (50) gambuh; (51) girisa; (52) mijil; (53) maskumambang; (54) asmarandana; (55) dhandhanggula; (56) sinom; (57) asmarandana; (58) megatruh; (59) sinom; (60) pucung; (61) dhandhanggula; (62) sinom; (63) dhandhanggula; (64) kinanthi; (65) dhandhanggula. Selain teks yang disebutkan di atas, dalam naskah ini juga terdapat teks yang berisi perhitungan-perhitungan penanggalan Jawa dan watak seorang anak seperti yang biasa terdapat dalam teks Phmbon (h.410-412). Dalam naskah ini, yaitu pada bagian Murtasiyah, terdapat pula kolofon yang menyebutkan tanggal 2 Sura, Wawu 1841, atau bertepatan dengan 3 Januari 1911. Rupanya yang dimaksud adalah waktu penyalinan naskah. Tempat penyalinan tidak disebutkan. Pada h.2 juga disebutkan tentang kepemilikan naskah, yang semula dimiliki B. Singasemita."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.99-NR 524
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berupa ringkasan teks barulkalbi, berisi berbagai hal yang berkaitan dengan tasawuf Islam, seperti uraian mengenai nur Muhammad, ajaran R. Panji Murdaningrat mengenai shalat, Allah dan perihal kematian. Menurut peringkas, ditemukan pula teks yang berkaitan dengan suluk Sujinah, berisi ajaran pendeta Mustakim mengenai jinabat, shalat, nafsu empat macam, dan uraian mengenai suksma. Ringkasan ini dikerjakan oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1934. Menurut ringkasan di luar teks, disebutkan pula naskah yang dibuatkan ringkasanya ini berasal dari Cirebon, dan diterima Pigeaud dari Dr. H. Kraemer dan J. Van de Weg, di Juntikulon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.102-L 21.15
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku suluk Seh Malaya mengisahkan perjalanan Seh Malaya, sejak berguru pada Sunan Bonang, serta bertapa hingga diwejang oleh Nabi Kilir mengenai iman hidayat yang sempurna."
Solo: De Bliksem, 1931
BKL.0115-CI 1
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks wulang yang menceritakan seorang pertapa bernama Kyai Besi. Kyai Besi ini suka minum minuman keras. Kebiasaan ini tidak disukai oleh Kyai Penghulu, pemilik tanah tempat bertapa Kyai Besi. Kyai Besi dan Kyai Penghulu saling berdebat masalah ngelmu, namun Kyai Penghulu selalu terdesak dan kalah. Adik Kyai Penghulu, Ketib Luhung membela kakaknya, namun juga tidak berhasil mengalahkan Kyai Besi dalam berdebat ngelmu. Keduanya segera berguru pada Kyai Besi, namun Kyai Besi telah lenyap. Kedua kakak beradik itu segera pergi mengenbara mencari di mana Kyai Besi berada, dan bertapa di suatu tempat. Atas wisik dari SunanBonang, Sunan Giri, Sunan Ampel dan Sunan Geseng, Ki Penghulu berhasil bertemu dengan Kyai Besi. Ki Penghulu mendapat berbagai ajaran dari Kyai Besi. Dalam koleksi Leiden terdapat beberapa contoh suluk ini, di antaranya adalah: Lor 1795, 1796, 6587, 6599, 7375, 7403 dan 7930. Dalam catatan Sugiarto LOr 7403, hanya diuraikan secara singkat saja mengenai teks suluk Kyai Besi, sedangkan daftar pupuhnya dapat dilihat pada Lor 7930. Tampaknya teks LOr 7930 tersebut merupakan versi yang berbeda dari teks suluk Kyai Besi ini. Vreede juga telah membicarakan teks suluk Kyai Besi, yang tersimpan dalam satu kelompok teks suluk (Vreede 1892: 315). Menurut daftar koleksi naskah Museum Sonobudoyo, teks suluk Kyai Besi tersimpan pada koleksi MSB/P. 19, 21, 49, 50, 149, 190 dan 210. Untuk naskah yang berisi teks suluk Kyai Besi ini, lihat juga YKM/W. 311, 317; SMP/KS. 386.3f, 480.3, 481.13 dan 492.6. Tidak ditemukan keterangan mengenai tempat dan saat penyalinan, namun melihat jenis kertas yang digunakan diduga bahwa naskah ini berasal dari awal abad ke-20. Pada bagian akhir teks juga disebutkan mengenai nama penyalinnya, yaitu Wignyabrecitra. Naskah ini dibeli Pigeaud pada tanggal 8 Juli 1930 di Surakarta, dan telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Oktober 1931 (terlampir). Daftar pupuh sebagai berikut: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) maskumambang; (4) dhandhanggula; (5) sinom; (6) maskumambang; (7) sinom; (8) mijil; (9) kinanthi."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.108-NR 126
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Al Syayid Salam bin Saada bin Nabihan
"Buku ini berisi mengenai bagaimana cara-cara seseorang bila ingin menjadi penghuni surga. Selain itu juga berisi mengenai hikayat dari kisah Siti Fatimah, suri tauladan yang diajarkan oleh Siti Fatimah putri Nabi Muhammad. Di bagian akhir ada syahadat Fatimah, mengenai bacaan apa yang sebaiknya diucapkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.0496-CI 32
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mandrasastra
"Buku Serat Suluk Sandi Prathistha menjelaskan tentang ?Ilmu Sepuh Sajati? yang sesuai dengan rukun Islam 5 perkara. Ditulis oleh Rd. Mandrasastra di Sumber Lawang, Surakarta. Dengan sepengetahuan K. G. P. A. H. Mangkunagara VII, dan K. G. P. A. H. Paku Alam VII, Ngayogyakarta."
Yogyakarta: Mardi Mulya, 1933
BKL.1100-PW 177
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>