Ditemukan 4833 dokumen yang sesuai dengan query
"Jilid ke-8 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup pupuh 169-206 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Teks menceritakan sikap kerajaan Kartasura dalam menanggapi pertempuran antara prajurit Cina dan Kumpeni Belanda. Kerajaan Kartasura berniat untuk membantu Kumpeni Belanda dalam memerangi orang-orang Cina, kemudian terjadi pertempuran antara Kartasura dengan prajurit Cina. Pasukan Kartasura menderita kekalahan. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165h-G 41h
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan jilid ke-2 (pupuh 27-47) dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi. Diawali dengan kisah Ki Pemanahan mempunyai lima orang putra dan dua orang putri. Kelima orang putranya masing-masing bernama: R. Bagus, R. Santri, R. Jambu, R. Tompe, R. Kadhawung. Cerita dilanjutkan dengan kisah Sunan Kudus yang mempunyai banyak murid, diantaranya adalah Sunan Prawata dan Arya Jipang. Teks diakhiri dengan kisah Senapati ketika membangun kerajaan Mataram. Keterangan lebih lanjut mengenai Babad Tanah Jawi dapat dilihat pada SJ.165a."
SJ.165b-G 41b
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah yang terdiri dari empat lembar (h.247-254) ini, kemungkinan berasal dari sebuah naskah yang utuh, hanya saja hingga saat ini tidak diketahui keberadaan naskah induk tersebut. Teks yang tersusun atas 2 pupuh tidak lengkap ini, mengisahkan tentang Cakrajaya yang mempunyai seorang istri dan seorang putra. Mereka tinggal di sebuah dusun kecil."
SJ.164-B 32.03
Naskah Universitas Indonesia Library
"Jilid pertama dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi (pupuh 1-26) ini, diawali dengan genealogi dari Nabi Adam, Nabi Sis, Hyang Nurcahya, Hyang Nurasa, Hyang Wening, Hyang Tunggal, Hyang Guru, Wisnu. Wisnu kelak menjadi raja di tanah Jawa. Dilanjutkan dengan cerita Watugunung, dan diakhiri dengan kisah bertahtanya Jaka Tingkir di Pajang dan kisah Ki Penjawi/Ki Pemanahan menjelang berdirinya kerajaan Mataram."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165a-G 41a
Naskah Universitas Indonesia Library
"Jilid ke-3 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi yang mencakup pupuh 47-70 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Diawali dengan kisah Senapati membangun kerajaan Mataram. Dilanjutkan dengan kisah pertempuran antara Mataram dengan orang-orang yang berasal dari Bang Wetan. Panembahan Mataram (Senapati) wafat dan digantikan oleh putranya. Teks diakhiri dengan cerita peperangan Mataram melawan Pati. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165c-G 41c
Naskah Universitas Indonesia Library
"Jilid ke-5 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup pupuh 100-121 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Teks diawali dengan cerita tentang wabah penyakit yang menyerang kerajaan Mataram, banyak rakyat yang menemui ajal. Raja Mataram berkenan untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah. Kisah ketika Susuhunan Amangkurat mengadakan perjalanan di sepanjang pesisir pantai utara Jawa Tengah. Susuhunan Amangkurat menyerahkan kekayaannya kepada Ambral Helduweldeh. Pertempuran antara Kartasura melawan Surapati. Pertempuran antara Surapati melawan Kapten Tack. Teks diakhiri dengan kisah perselisihan antara Pangeran Adipati Anom dengan Raden Sukra. Raden Sukra kemudian disiksa oleh Pangeran Adipati Anom. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165e-G 41e
Naskah Universitas Indonesia Library
"Jilid ke-6 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup pupuh 122-137 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Teks menceritakan tentang Raden Sukra yang hendak membalas dendam kepada Adipati Anom, dengan jalan merayu istri Adipati Anom. Hubungan gelap antara Raden Sukra dan istri Adipati Anom terbongkar, istri Adipati Anom kemudian dihukum mati. Pangeran Puger, atas bantuan Kumpeni Belanda, diangkat menjadi raja di tanah Jawa dengan gelar Susuhunan Pakubuwana. Teks berakhir dengan cerita tentang pertempuran antara orang-orang Surabaya, Madura dan Bali melawan tentara Kumpeni Belanda. Pasukan Surabaya dipimpin oleh Jayapuspita, sedangkan pasukan Bali di bawah pimpinan Dewa Ketut. Prajurit Bali berhasil dipukul mundur oleh tentara Kumpeni Belanda. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165f-G 41f
Naskah Universitas Indonesia Library
"Jilid ke-10 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup pupuh 220-254 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Teks masih berisi cerita pertempuran antara bala tentara Cina melawan tentara Kumpeni Belanda. Pada bagian akhir diceritakan tentang mutasi jabatan yang terjadi di lingkungan pemerintahan kolonial Belanda di Jawa. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165j-G 41j
Naskah Universitas Indonesia Library
"Jilid ke-12 dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup pupuh 288-315 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Teks menceritakan Raja Mataram yang sedang jatuh sakit, sementara itu Kumpeni Belanda berniat memerangi Mangkunegara. Pada bagian akhir dikisahkan Kumpeni Belanda mendapat masalah dengan membangkangnya daerah Banten. Kumpeni Belanda minta bantuan Mataram untuk menyerang Banten. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah SJ.165a."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.165l-G 41l
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini mulai disalin pada tanggal 12 Februari 1915 (h. 1), selesai penyalinan pada bulan Januari 1916) (h.774). Teks diawali dengan genealogi dari Nabi Adam, Nabi Sis, Sayid Andas, hingga Sayid Andar. Sayid Andar menurunkan bangsa setan dan dhedhemit. Cerita ini dilanjutkan dengan kisah-kisah kedewataan yang berlanjut dengan kisah tentang keluarga Pandawa, kisah Ajisaka, kisah Patih Jugul Muda, kisah kerajaan Majapait, kisah kerajaan Demak dan para wali, kisah Panembahan Senapati, kisah pertempuran antara Untung Surapati melawan Kapten Tack. Teks diakhiri dengan cerita Raden Martapura ketika berada di Pati. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) girisa; (3) gambuh; (4) sinom; (5) sal; (6) durma; (7) mijil; (8) girisa; (9) kinanthi; (10) sinom; (11) pucung; (12) maskumambang; (13) sinom; (14) pangkur; (15) asmarandana; (16) durma; (17) sinom; (18) maskumambang; (19) gambuh; (20) mijil; (21) durma; (22) sinom; (23) dhandhanggula; (24) megatruh; (25) pangkur; (26) durma; (27) sal; (28) sinom; (29) kinanthi; (30) mijil; (31) asmarandana; (32) maskumambang; (33) durma; (34) dhandhanggula; (35) pucung; (36) gambuh; (37) pangkur; (38) girisa; (39) sal; (40) dhandhanggula; (41) megatruh; (42) sinom; (43) girisa; (44) kinanthi; (45) mijil; (46) sinom; (47) durma; (48) durma; (49) mijil; (50) dhandhanggula; (51) asmarandana; (52) durma; (53) sinom; (54) dhandhanggula; (55) sal; (56) pangkur; (57) megatruh; (58) maskumambang; (59) pangkur; (60) kinanthi; (61) maskumambang; (62) mijil; (63) megatruh; (64) dhandhanggula; (65) durma; (66) sinom; (67) asmarandana; (68) durma; (69) dhandhanggula; (70) pucung; (71) wirangrong; (72) kinanthi; (73) sinom; (74) megatruh; (75) kinanthi; (76) dhandhanggula; (77) pangkur; (78) asmarandana; (79) balabak; (80) maskumambang; (81) asmarandana; (82) dhandhanggula; (83) kinanthi; (84) durma; (85) pangkur; (86) durma; (87) dhandhanggula; (88) pangkur; (89) ?; (90) asmarandana; (91) kinanthi; (92) pangkur; (93) sinom; (94) durma; (95) maskumambang; (96) dhandhanggula; (97) durma; (98) mijil; (99) dhandhanggula; (100) gambuh; (101) asmarandana; (102) pangkur; (103) pucung; (104) mijil; (105) durma; (106) megatruh; (107) sinom; (108) dhandhanggula; (109) kinanthi; (110) maskumambang; (111) asmarandana; (112) dhandhanggula; (113) durma; (114) girisa; (115) kinanthi; (116) mijil; (117) sinom; (118) asmarandana; (119) kinanthi; (120) gambuh; (129) durma; (130) dhandhanggula; (131) durma; (132) pangkur; (133) kinanthi; (134) sal; (135) maskumambang; (136) dhandhanggula; (137) durma; (138) asmarandana; (139) sinom; (140) mijil; (141) dhandhanggula; (142) gambuh; (143) pucung; (144) sinom; (145) pangkur; (146) mijil; (147) asmarandana; (148) dhandhanggula; (149) kinanthi; (150) pangkur; (151) pangkur; (152) dhandhanggula; (153) pangkur; (154) durma; (155) pangkur; (156) kinanthi; (157) durma; (158) sinom; (159) durma; (160) asmarandana; (161) dhandhanggula; (162) pucung; (163) megatruh; (164) asmarandana; (165) mijil; (166) kinanthi; (167) asmarandana; (168) pangkur; (169) mijil; (170) kinanthi; (171) durma; (172) sinom; (173) pangkur; (174) mijil; (175) pucung; (176) durma; (177) dhandhanggula; (178) sinom; (179) kinanthi; (180) durma; (181) asmarandana; (182) durma; (183) mijil; (184) sinom; (185) pangkur; (186) dhandhanggula; (187) durma; (188) mijil; (189) durma; (190) kinanthi; (191) megatruh; (192) balabak; (193) pangkur; (194) asmarandana; (195) durma; (196) megatruh; (197) sinom; (198) dhandhanggula; (199) pangkur; (200) durma; (201) mijil; (202) dhandhanggula; (203) pangkur; (204) durma; (205) asmarandana; (206) mijil; (207) dhandhanggula; (208) kinanthi; (209) mijil; (300) megatruh; (301) sinom; (302) durma; (303) pangkur; (304) pucung; (305) asmarandana; (306) pangkur; (307) kinanthi; (308) maskumambang; (309) durma; (310) megatruh; (311) pangkur; (312) kinanthi; (313) durma; (314) dhandhanggula; (315) durma; (316) mijil; (317) sal; (318) pangkur; (319) asmarandana; (320) sinom."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.161-NR 339
Naskah Universitas Indonesia Library