Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini merupakan cuplikan bait awal dan akhir dari sebuah naskah induk yang belum diketahui keberadaannya. Salinan terdiri atas dua bagian. Lembaran naskah asli kemungkinan sudah banyak yang rusak, terbukti dari hilangnya beberapa kalimat dalam teks salinan ini. Awal teks berisi uraian tentang upaya Tumenggung Wiraguna ketika menyerang Giri dan Blambangan. Dilanjutkan dengan kisah perlawanan Purbaya terhadap raja Galengsong, Makasar, serta kisah pertempuran Untung Surapati dengan Belanda. Teks bagian kedua berisi cerita penyerangan prajurit Mataram terhadap Ki Gedhe Tawangalun yang tidak bersedia menghadap raja Mataram. Kisah Yudakarti dan Wangsataruna yang diutus raja Mataram untuk mencarikan istri buatnya. Mereka mempersembahkan anak Mangunjaya dari Surabaya, namun karena masih terlalu kecil sang Raja bersedia menikahinya kelak bila sudah dewasa. Ketika telah dewasa, anak tersebut atas persetujuan Pangeran Pekik diperistri putra mahkota. Hal ini menyebabkan kemarahan Raja sehingga Pangeran Pekik dan Mangunjaya sekeluarga dihukum mati. Teks diakhiri dengan kisah pertempuran Untung Surapati melawan Belanda di Jakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.95-L 14.06
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan salinan ketik dari naskah tulisan tangan FSUI/SJ.168 bagian I. Penyalinan oleh Mandrasastra sebanyak empat eksemplar pada Desember 1930. Pada h.i terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa naskah induk diperoleh Pigeaud dari R. Asparin, Banyuwangi. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.169-HA 33a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks Babad Tawangalun berbentuk tembang macapat (h.1-96; 12 pupuh) dan teks tentang wesi aji berbentuk prosa dan macapat (h.97-102; 1 pupuh). Teks Babad Tawangalun mengisahkan tentang kerajaan Kedawung, Banyunagara. Raden Tawangalun mendirikan kerajaan Macan Putih, dan berdirinya kerajaan Balambangan. Juga menceritakan hubungan kerajaan-kerajaan tersebut dengan Mataram, Bali (Klungkung, Mengwi, Karangasem, Buleleng). Dilanjutkan dengan kisah Raden Wiryahadikusuma menjadi bupati Banyuwangi dengan gelar Adipati Wiryadanuadiningrat dan patihnya bernama Raden Pringgakusuma. Babad Tawangalun ini disebutkan dalam Pigeaud 1970:408 dengan judul Tawang Alun of Blambangan; Girardet/21210; Juynboll 11:401 (Babad Blambangan); Brandes 1:133 (Babad Blambangan). Teks kedua berisi uraian tentang wesi aji. Menerangkan sifat-sifat dan kegunaan wesi aji dalam 5 hal, yaitu: untuk perang, bepergian, berdagang, bertani, atau disimpan di rumah. Diterangkan juga khasiat pamor atau cahaya wesi aji tersebut yang terbagi dalam beberapa warna, yaitu: hijau, kuning, merah, hitam, dan putih. Teks dilengkapi dengan gambar keris berikut nama-nama dari Mas Logo, Cirebon. Naskah diterima Pigeaud di Banyuwangi pada tahun 1927. Telah dibuatkan salinan ketik oleh Mandrasastra, yaitu pada FSUI/SJ.169."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.168-NR 37
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Bagian awal teks (h.6-11) tidak terbaca karena kertasnya rapuh dan banyak bagian yang robek. Naskah berisi sejarah kerajaan Mataram, sejarah para nabi (silsilah nabi) mulai dari nabi Adam (h.l64a), sejarah empu Ramadi (h. 167a), sejarah Patih Gajahmada (Majapait) (h.l37b), cerita Prabu Jayabaya, beberapa contoh Saloka (h.144), serta semacam primbon tentang bulan baik dan buruk, dan sebagainya. Mulai h.59a, gaya tulisan berbeda dengan bagian terdahulu, mungkin ditulis oleh penulis yang berlainan, dan juga banyak disisipi dengan kata-kata Arab dengan aksara Jawa. Naskah ini umumnya berbentuk tembang macapat, namun ada juga beberapa bagian yang meskipun menggunakan tanda pisah (pada lingsa/pada lungsi) namun sulit diketahui nama tembangnya karena tidak sesuai dengan aturan guru lagu dan guru wilangan, terutama pada h.l46-155a, 168a-176b. Mulai h.l69a-183b, huruf berupa aksara pegon. Keterangan referensi, lihat FSUI/SJ.92. Daftar pupuh: [BABAD MATARAM] (1) asmarandana; (2) sinom; (3) pangkur; (4) durma; (5) dhandhanggula; (6) kinanthi; (7) durma; (8) asmarandana; (9) dhandhanggula; (10) sinom; (11) kinanthi; (12) durma; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) sinom; (16) mijil; (17) sinom; (18) dhandhanggula; (19) dhandhanggula; (20) -; (21) sinom; (22) pucung; (23) asmarandana. [NITISRUTI] (24) dhandhanggula. [NIITIPRAJA] (25) dhandhanggula; (26) dhandhanggula; (27) asmarandana; (28) kinanthi; (29) sinom; (30) dhandhanggula; (31) asmarandana; (32) dhandhanggula; (33) dhandhanggula; (34) sinom; (35) pangkur; (36) mijil; (37) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.89-CT 3
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Bagian depan naskah ini tidak turut terjilid (hilang), sehingga awal teks dimulai pada pertengahan cerita. Teks secara garis besar berisi cerita tentang pemberontakan Trunajaya dan kisah penaklukan kerajaan-kerajaan pesisir oleh Sunan Mangkurat. Keterangan bibliografi selengkapnya dapat dilihat pada FSUI/SJ.92. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pangkur; (3) durma; (4) kinanthi; (5) durma; (6) pangkur; (7) durma; (8) sinom; (9) dhandhanggula; (10) pangkur; (11) sinom; (12) mijil; (13) asmarandana; (14) pangkur; (15) mijil; (16) durma; (17) dhandhanggula; (18) asmarandana; (19) dhandhanggula; (20) durma; (21) pangkur; (22) durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.88-CT 2
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan ringkasan dari sebuah naskah induk yang belum diketahui keberadaannya. Ringkasan ditulis tangan oleh Mandrasastra pada Agustus 1934. Pada lembar awal terdapat keterangan penerimaan naskah asli (?), yaitu diterima Pigeaud dari Cirebon atas bantuan Dr. H. Kraemer. Teks berisi kisah pertempuran Sultan Mataram melawan Adipati Pati. Pertempuran prajurit Mataram pimpinan Pangeran Pekik melawan pasukan Giri yang dipimpin Sunan Giri. Sultan Mataram memerintahkan Adipati Mandurip untuk menyerang Belanda di Jakarta. Bagian akhir teks berisi uraian tentang pengangkatan R.M. Sahid menjadi raja Mataram bergelar Sunan Amangkurat, menggantikan Sultan Mataram yang meninggal dunia. Dilanjutkan dengan cerita pemberontakan Pangeran Alit, adik dari Sunan Amangkurat dan Tumenggung Pasingsingan terhadap Sunan Amangkurat, namun pemberontak-an ini dapat dipadamkan bahkan kepala Tumenggung Pasingsingan pada akhimya dipenggal. Keterangan referensi, lihat FSUI/SJ.92."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.90-L 21.11
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks diawali dengan kisah penyerangan Mataram ke Brang Wetan dengan dibantu oleh P. Purubaya, adipati Surabaya. Dilanjutkan dengan cerita pertempuran Untung Surapati melawan Belanda di bawah pimpinan Kapten Tak. Cerita tentang Raden Sukra. Kisah peperangan antara Mataram (Sunan Ngalaga) melawan Kartasura (Sunan Amangkurat). Teks diakhiri dengan kisah pertempuran Sunan Amangkurat yang dibantu oleh Untung Surapati, melawan Belanda. Bandingkan isi cerita ini dengan FSUI/SJ.92. Demikian pula dengan keterangan referensi selengkapnya dapat dilihat pada deskripsi naskah tersebut. Keterangan penulisan/penyalinan naskah tidak diketahui, kemungkinan terdapat pada lembar awal teks yang telah hilang. Naskah diterima Pigeaud pada 14 Juni 1930, kemudian oleh stafnya dibuatkan salinan alih aksara berupa cuplikan pada awal dan akhir pada Juni 1930 sebanyak dua eksemplar."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.91-NR 92
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks diawali dengan uraian tentang silsilah raja Majapait, mulai dari Brawijaya I, Hayam Wuruk, Brawijaya II-V, Raden Bondan Kejawen, Lembu Peteng, hingga Ki Ageng Getas Pandawa. Dilanjufkan dengan cerita tentang sejarah kerajaan Alengka dan sang Hyang Nurasa menjadi raja. Silsilah para dewa, mulai dari sang Hyang Catur Kenaka hingga Batara Narada; sang Hyang Tunggal beranak kepiting, menikah dengan Dewi Dremani dan berputra Hyang Darstati, Batara Dewan Jali, dan Batara Lodra. Brawijaya V menikah dengan putri Cempa dan menurunkan Sayid Mulana. Kisah Ki Ageng Tarub, Ki Ageng Sela, Pamanahan dan Panjawi. Kisah pertempuran Pajang dengan Jipang. Cerita Baron Sekeber. Teks Sunan Kudus dari pengembaraannya. Keterangan penulisan dijumpai pada awal teks, yaitu ditulis pada tanggal 10 Jumadilakir, Ehe 1801 (15 August 1872). Namun keterangan penulis/penyalin dijumpai dalam teks. Naskah ini dibeli Pigeaud dari Ir. Moens pada tanggal 30 Maret 1932 di Yogyakarta. Mandrasastra telah membuatkan salinan alih aksara berupa cuplikan pada awal dan akhir pada bulan Agustus 1937. Keterangan referensi, lihat Pratelan 1:108 (Babad Mataram I-V); MSB/S.l, 3, 35, 54, 56, 67-71, 73-75, 94, 97, 157; KBG 20, 81, 118, 215, 252, CS.150; SMP/KS.30, 32 s/d 38; MN.172 s/d 179, 190, 198, 203, 205, 220, 259, 173, 174; Rp.23; YKM/W.48f, 50-52, 58-62,64, 70, 72, 74-75,79, 89, 92,94; FSUI/SJ.88-91, 93-97; LOr 1829,2113."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.92-NR 173
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks diawali dengan uraian tentang raja Mataram yaitu Prabu Anyakrakusuma (Sultan Agung). Dilanjutkan dengan kisah Pangeran Jagaraga mendapat hukuman. Pengangkatan Mangkubumi menjadi patih Madiun. Sunan Amangkurat wafat dan dimakamkan di Tegal Arum. Akhir teks ini tidak diketahui, karena h.160 dan seterusnya hilang. Keterangan penulisan terdapat pada h.l, yaitu berbunyi hari Sabtu Kliwon, 24 Jumadilawal 1802 (19 Juli 1873). Nama penulis/penyalin tidak disebutkan dalam teks. Keterangan referensi, lihat FSUI/ SJ.92. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) mijil; (4) megatruh; (5) sal; (6) pangkur; (7) sinom; (8) pangkur; (9) dhandhanggula; (10) asmarandana; (11) dhandhanggula; (12) sinom; (13) asmarandana; (14) mijil; (15) sinom; (16) maskumambang; (17) sinom; (18) dhandhanggula; (19) pangkur; (20) asmarandana; (21) girisa; (22) megatruh; (23) mijil; (24) sinom; (25) pangkur; (26) dhandhanggula: (27) sinom; (28) asmarandana; (29) megatruh; (30) durma; (31) kinanthi; (32) durma; (33) fon; (34) mijil; (35) asmarandana; (36) asmarandana; (37) dhandhanggula; (38) sinom; (39) mijil; (40) kinanthi; (41) megatruh; (42) asmarandana; (43) dhandhanggula; (44) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.93-NR 185
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks Babad Jenggala, diawali dengan kisah Prabu Dewakusuma disebut juga Panji Rawisrengga hanya ditemani istrinya meninggalkan kerajaan dan tinggal di gua di tengah hutan. Cerita diakhiri dengan peperangan antara Raja Mataram dengan Adipati Pragola dari Pati. Naskah dibeli Pigeaud dari Sinu Mundisura pada 8 JuH1930 dan telah dibuatkan ringkasan dan daftar pupuh. Ringkasan isi dibuat per pupuh dan daftar pupuhnya dicuplikkan pada pertama dan pada terakhir tiap pupuhnya. Baik ringkasan isi (tulisan tangan aksara Latin, dibuat pada bulan Desember 1936) maupun daftar pupuh (ketikan tembusan karbon, dibuat pada bulan September 1930) dikerjakan di Surakarta oleh Mandrasastra (kedua-duanya terlampir)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.65-NR 101
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>