Ditemukan 558 dokumen yang sesuai dengan query
"Naskah ketikan tembusan karbon ini berisi ringkasan naskah Serat Babad Nitik Sinuhun Banguntapa (PB VI) yang termuat pada naskah KBG 163. Terdiri atas cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Dibuat oleh RNg. Dr. Poerbatjaraka (atau stafhya) di Batavia. Naskah diterima Pigeaud pada bulan November 1930. Tentang sejarah PB VI ini, lihat pengkajian Wieringa dalam disertertasinya (1993)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.109-L 4.10
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini terdiri dari tiga teks yaitu, teks Serat Babad Nitik Sinuhun Bangun Tapa (PB VI). Teks kedua berupa kumpulan teks didaktik, ialah: Suluk Gatholoco, Suluk Gontor, Kitab Raos, Suluk Luwang, Suluk Masalah, Suluk Puji, Suluk Bayan Mani, Suluk Johar Mani, Suluk Bayan Maot, Suluk Sirul Ustap (Ustad), Suluk Acih, Suluk Wasiyating para guru, Suluk Martabat, Suluk Samsu Tabarit, Suluk Martabat Sanga. Teks ketiga adalah Serat Pambekaningpara Nata (proza) (h.v)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.108-NR 105
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks Babad Pakepung ini diawali dengan gambaran tentang PB IV yang baru naik tahta pada usia yang masih remaja. PB IV digambarkan sebagai seorang raja yang akrab dan dalam memegang tampuk pemerintahan selalu didampingi oleh empat orang yang bernama Panengah, Wiradigda, Bahman dan Nursaleh. Keempat orang ini sangat berpengaruh dalam setiap pengambilan keputusan raja. Nasehat atau petunjuk orang lain khususnya dari Yasadipura tidak dihiraukan. Keempat orang tersebut juga mempengaruhi raja untuk tidak lagi bersahabat dengan pihak Belanda. Hal ini mengakibatkan kemarahan Belanda dan Yogyakarta. Akhirnya Kraton Surakarta dikepung oleh Belanda dibantu pasukan dari Kraton Yogyakarta. Dilanjutkan dengan cerita tentang perkawinan raja dengan putri Pangeran Adipati Anom Yogyakarta bernama R.A. Saleh. Diceritakan pula tentang pergantian pejabat di pihak Belanda, demikian pula penobatan putra mahkota yang harus disetujui lebih dahulu oleh pihak Belanda. Teks Babad Pakepung tersebut terdapat pada h.1-95 (noraor Jawa), adapun h.1-5 dengan angka Arab pada bagian belakang naskah setelah teks Babad Pakepung) berisi salinan Serat Iber (Edaran). Poerbtjaraka dalam bukunya Kapustakan Jawi menyatakan bahwa Babad Pakepung adalah karya Yasadipura II yang ditulis pada masa pemerintahan PB IV. Berdasarkan keterangan pada h.i, naskah Babad Pakepung ini merupakan salinan yang dikerjakan oleh R. Ayu Mangunprawira pada tanggal 18 Jumadilawal, 1823 (28 November 1893). Pigeaud memperoleh naskah ini dari Mangunprawira sendiri pada 17 Mei 1930. Mandrasastra kemudian membuatkan ringkasan pada tahun 1930 sebanyak dua eksemplar, di Surakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.123-NR 78
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah L 5.01 ini merupakan ringkasan dari naskah KBG 306 yang semula menjadi milik Dr. Rouffaar. Uittreksel ini diterima Pigeaud dari R.Ng. Dr. Poerbatjaraka pada bulan Maret 1931. Catatan kata-kata dilakukan oleh Poerbatjaraka."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.124-L 5.01
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks berisi keterangan candrasengkala serta hitungan hari yang baik/buruk berikut perwatakan masing-masing berdasarkan kitab Iladuni. Keterangan lambang keraton Jenggala hingga Surakarta (Serat Pralambang Nagara), makna aksara Jawa, keterangan tahun penobatan raja-raja Jawa maupun tahun berdirinya kerajaan dari saat pembuatan candi Sewu hingga penobatan Pakubuwana X (Babad Sengkala), dan uraian tentang empat macam nafsu yang terdapat pada diri manusia (Suluk Nyahi Lembah Subrata). Naskah dibeli Pigeaud dari Atmasukarta di Surakarta pada 17 Juni 1930 (h.i), dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada Oktober 1930."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.140-NR 93
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks berisi keterangan candrasengkala serta hitungan hari baik berikut watak masing-masing. Asal-mula kahyangan, hari pasaran dan mangsa, serta keterangan tentang tembang kawi. Teks dilanjutkan dengan kisah pewayangan dan kisah kerajaan-kerajaan Jawa. Naskah dibeli Pigeaud dari Citrasantana di Surakarta pada 22 November 1930 (h.i), dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra pada Juli 1932. Keterangan.penyalinan naskah tidak diketahui secara pasti."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.141-NR 136
Naskah Universitas Indonesia Library
Suradi H.P.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1991
899.22 SUR b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jeng Siwaya
"Naskah ditulis pada hari Sabtu, bulan Besar, tahun 1868 (sinengkalan 1797) di Surakarta oleh Jeng Siwaya. Pemilik naskah ini adalah Kanjeng Raden Tumenggung Nagri Purwokerto"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
GS 20-SJ.6
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah berisi teks Babad Nitik Demak, ialah teks sejarah bercampur legenda tentang kerajaan Demak, yang diawali dari kisah kerajaan Majapait akhir pada zaman raja Brawijaya. Pada bagian akhir dari naskah ini terdapat teks silsilah Adipati Banyumas: Selesai penyalinan naskah ini pada tanggal 3 Jumadilawal, Be 1840 (31 Mei 1910). Menurut keterangan di h.i, naskah ini diterima oleh Th. Pigeaud di Yogyakarta pada bulan Nopember 1940. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula ; (2) sinom; (3) asmarandana; (4) sad; (5) sinom; (6) sad; (7) pangkur; (8) asmarandana; (9) sad; (10) sinom; (11) asmarandana; (12) pangkur; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) maskumambang; (16) sad; (17) asmarandana; (18) sinom; (19) sad; (20) maskumambang; (21) durma; (22) dhandhanggula; (23) asmarandana; (24) dhandhanggula; (25) pucung; (26) sinom; (27) asmarandana; (28) durma; (29) sad; (30) pangkur; (31) durma; (32) kinanthi; (33) durma; (34) asmarandana; (35) sinom; (36) asmarandana; (37) sinom; (38) kinanthi; (39) dhandhanggula; (40) kinanthi; (41) sinom; (42) dhandhanggula; (43) sinom; (44) mijil."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.13-NR 505
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan turunan alih aksara dari naskah yang tidak disebutkan identitasnya. Berisi teks sejarah Kraton Yogyakarta pada zaman Hamengkubuwana I. Menurut keterangan di luar teks, naskah induk diperoleh dari Ng. Surasanyanya dengan perantaraan M. Sinu Mundisura pada bulan Februari 1930. Naskah kemudian diperiksa oleh Padmasusastra pada April 1930, serta diperiksa oleh Mandrasastra pada Juni 1930. Barangkali Mandrasastra yang membuat kopi ini. Hanya ketikan asli (A 19.07a) yang dimikrofilm. Informasi tentang, dapat dilihat pada MSB/S.105-107, 109-117."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.106-A 19.07a
Naskah Universitas Indonesia Library