Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks berisi kisah dongeng bercampur legenda asal-mula terjadinya pesanggrahan Parangtritis. Pesanggrahan Parangtritis tersebut terletak di pantai selatan, tepatnya di desa Mancingan, Kalurahan Grogol, Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Naskah ini merupakan karya R.Ng. Jayalana yang telah diterbitkan oleh Balai Pustaka di Jakarta pada tahun 1931. Pigeaud memperoleh kopi naskah tersebut dari Balai Pustaka pada Mei 1932. Kemudian dibuatkan salinan ketik ini sebanyak empat eksemplar pada Juni 1932, di Yogyakarta. Dua eksemplar diantaranya kini dapat dijumpai di koleksi FSUI (A 28.03a-b). Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.216-A 28.03a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
R. Moelyono Sastronaryatmo
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
899.22 MOE b
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
R. Moelyono Sastronaryatmo
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
899.22 MOE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Saputra
"Tulisan ini merupakan refleksi pengalaman saya dalam mengikuti Program Desa Cemara yang diadakan oleh Kementerian PPN/Bappenas. Pembahasan dalam tulisan ini akan berfokus pada upaya kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS PBI untuk kelompok masyarakat rentan, dan mekanisme pendataan Sepakat Desa dan Regsosek. Mekanisme penargetan berbasis data memungkinkan hilangnya subjektivitas dalam program perlindungan sosial. Basis data Sepakat Desa dan Regsosek yang digunakan merupakan inskripsi yang dihasilkan melalui serangkaian prosedural yang telah diatur sebagai inscriptional device. Pengambilan data didasarkan pada pengalaman saya dalam implementasi program perlindungan sosial di Desa Pasanggrahan. Hal ini dilakukan dengan metode kuantitatif berdasarkan data Sepakat Desa dan Regsosek, serta observasi dan wawancara untuk memperkuat data yang ada. Program perlindungan sosial dalam bentuk kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional merupakan hal yang penting bagi kelompok rentan, seperti disabilitas, penyakit kronis berkepanjangan, dan lansia. Masih diperlukan sinkronisasi data Sepakat Desa dan Regsosek dengan data DTKS dalam mengimplementasikan program perlindungan sosial. Selain itu, diperlukan pula pemutakhiran secara berkala untuk menjaga kualitas data kependudukan yang digunakan sebagai acuan program perlindungan sosial.

This paper is a reflection of my experience in participating in the Desa Cemara Program held by the Ministry of National Development Planning/Bappenas. The discussion in this paper will focus on the BPJS PBI National Health Insurance (JKN) membership efforts for vulnerable groups, and the data collection mechanisms of Sepakat Desa and Regsosek. Data-driven targeting mechanisms enable the elimination of subjectivity in social protection programs. The Sepakat Desa and Regsosek databases used are inscriptions produced through a series of procedural arrangements as inscriptional devices. Data collection is based on my experience in implementing social protection programs in Desa Pasanggrahan. This was conducted using quantitative methods based on data from the Sepakat Desa and Regsosek, as well as observations and interviews to strengthen existing data. Social protection programs in the form of National Health Insurance membership are important for vulnerable groups, such as those with disabilities, prolonged chronic illnesses, and the elderly. There is still a need to synchronize data from Sepakat Desa and Regsosek with DTKS data in implementing social protection programs. In addition, regular updates are also needed to maintain the quality of population data used as a reference for social protection programs."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Nurul Pasha
"Pergerakan massa tanah jenis rayapan umumnya berlangsung lambat dan dapat merusak infrastruktur yang ada. Litologi batuan penyusunnya dapat mengendalikan jenis longsoran ini; misalnya, batulempung, yang sebagian besar membentuk daerah penelitian, memiliki daya tahan rendah ketika mengalami pembasahan dan pengeringan berulang kali. Hal ini mengakibatkan penurunan sifat mekanik dan dinamis secara dominan. Adanya rekatan pada daerah penelitian juga menjadi faktor pengendali gerakan tanah. Retakan ini terjadi akibat pengembangan dan penyusutan serta peralihan parameter dari kategori batuan ke tanah akibat proses pelapukan sehingga menyebabkan penurunan kekuatan lempung. Secara morfologi daerah penelitian memiliki kemiringan lereng agak curam hingga curam, dan terdapat perbukitan intrusive di sekelilingnya serta area gerakan massa yang teraktivasi kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik litologi daerah penelitian yang mengendalikan pergerakan massa dan kestabilan lereng. Metode yang digunakan adalah analisis XRD dan SEM, uji sifat fisik dan mekanik tanah, kemudian dikorelasikan dengan metode geolistrik dalam menganalisis karakteristik batulempung, metode kesetimbangan batas dengan prinsip Janbu. Hasil pemetaan geologi teknik membagi dua satuan yang terdiri dari pasir, lempung atau lanau dan andesit. Kontak antara kedua satuan tersebut menjadi bidang lemah atau bidang gelincir yang diperoleh dari pengolahan data geolistrik pada kedalaman 18 – 22meter dengan litologi napal. Kelompok mineral lempung ditemukan pada hasil uji SEM, dan terdapat indikasi mineral swelling yang diuji menggunakan glikol pada uji XRD. Analisis kestabilan lereng menghasilkan nilai faktor keamanan dari tiga bidang gelincir yang berbeda yaitu 0.849, 0.825, dan 0.818 sehingga mengklasifikasikan lereng dalam kondisi labil dengan tipe longsoran progresif. Intensitas hujan yang tinggi serta aliran sungai yang tertutup membuat tanah menjadi tidak stabil, sehingga longsoran mengalami perluasan. Oleh karena itu, diperlukan analisis lebih lanjut mengenai stabilisasi tanah lempung dan perencanaan penggunaan lahan di wilayah studi.

Mass movement with creep generally takes place slowly and can damage existing infrastructure. The lithology of the constituent rocks can control this type of landslide; for example, claystone, which mainly forms the study area, has meagre resistance when subjected to repeated wetting and drying. This results in decreasing mechanical and dynamic properties dominantly. The existence of fractures in the study area also becomes a controlling factor for creeping landslides. These fractures occur as a result of swelling and shrinkage as well as the transition of parameters from rock to soil categories due to weathering processes, causing a decrease in shale clay strength. Morphologically the study area slopes to a slightly steep to steep, and intrusive hills surround it, and reactivated mass movement areas. This study aims to identify the lithological characteristics of the study area that control mass movement and slope stability. The methods used are XRD and SEM analysis, physical and mechanical properties of the soil, then correlated with the geoelectric method in analysing the characteristics of claystone, and the limit equilibrium method with the Janbu principle is used. The study results are a technical geological mapping divide rock and soil units based on physical properties and geomorphological condition into two units. The contact between these two units becomes a weak field or slip plane obtained from geoelectric data processing at a depth 18 - 22 meters with marl lithology. Clay mineral groups was found in the SEM test results, and there were indications of swelling minerals tested using glycol in the XRD test. Slope stability analysis produces a safety factor value with a three different slip planes, 0.849, 0.825, dan 0.818, thus classifying the slope unstable condition and with a progressive landslide. High-intensity and continuous rainfall and flooded river flows cause stagnant water, making the soil unstable, so the creeping landslide will be estimated to expand. Therefore, further analysis is needed regarding the stabilization of clay soil and land use planning in the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Yuli Puspitasari
"Seiring berjalannya waktu, gumuk pasir di Pantai Parangtritis DI Yogyakarta yang unik digunakan penduduk untuk memenuhi kebutuhannya akan ruang yang semakin besar. Berkembang dan berubahnya penggunaan tanah di gumuk pasir ini diteliti dengan metode overlay dan analisis spasial, deskriptif dan spasiotemporal dari hasil interpretasi foto udara tahun 1972 dan 1992 dan citra tahun 2002 dan 2006. Berkembangnya gumuk pasir ditandai dengan bertambahnya luasan gumuk pasir pasif yang semakin melebar ke bagian tengah gumuk pasir aktif. Perubahan penggunaan tanah di gumuk pasir selama tahun 1972 sampai 2006 adalah menjadi pemukiman, hotel, fasilitas kuliner dan fungsi lainnya. Perubahan penggunaan tanah di gumuk pasir pasif lebih banyak menjadi pemukiman dan hutan belukar. Di gumuk pasir aktif bagian tengah, perubahan terjadi di sepadan pantai menjadi pertanian di tanh berpasir dan fasilitas kuliner. Di bagian utara, menjadi lahan pertanian berpasir dan hutan belukar.

Abstract
The Unique sanddunes at Parangtritis Beach in DI Yogyakarta Province is used for the population to fill their needed. Developing and changing land use in sanddunes was studied by overlay method with spatial analysis, descriptive, and spatiotemporal from the result of photo interpretationof the 1972 and 1992 and the image of the 2002 and 2006. Developing of sanddunes is characterized by increasing passive sanddunes area. Land use in sanddunes from 1972 to 2006 was changed into residential, hotel, culinary facilities, and other functions. Land use changing in the passive and dunes was changed into many of the settlements and bushes. In the middle of active sanddunes. Land use was changed into sandy agriculture and culinary facilities in the commensurate coastal. In the north, they become sandy agricultural and bushes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S203
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Yuli Puspitasari
"ABSTRAK
Gumuk pasir adalah bentang alam yang unik karena biasanya bentang alam seperti ini adanya di wilayah yang beriklim gurun, namun di Indonesia yang beriklim tropis memiliki bentang alam seperti ini. Selain itu di Indonesia, Gumuk Pasir Parangtritis adalah satu-satunya di Asia Tenggara. Secara ekologis, Gumuk pasir penting untuk mencegah intrusi air laut, meminimalisir dampak terjadinya gempa dan tsunami. Dari keunikan dan fungsi ekologis tersebut, pemerintah merencanakan untuk menjadikan gumuk pasir sebagai wilayah konservasi. Wilayah konservasi haruslah bebas dari bangunan-bangunan yang tidak berkepentingan dalam upaya konservasi. Namun, di gumuk pasir Parangtritis banyak penggunaan tanah yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini dikarena masyarakat Parangtritis belum paham mengenai pentingnya gumuk pasir. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya dan berkurangnya luasan gumuk pasir. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu sosialisasi untuk menyamakan persepsi mengenai pentingnya gumuk pasir agar pemanfaatan di gumuk pasir harmonis sesuai dengan fungsinya, sehingga keberlanjutan gumuk pasir dapat tercipta. Peran pemerintah dalam membentuk kebijakan dan mengawasi kebijakan tersebut harus lebih optimal dan efektif.

ABSTRACT
Sand dunes landscape is unique because it is usually the existence of such landscapes in the temperate regions of the dessert, but in tropical Indonesia has a landscape like this. Also in Indonesia, Parangtritis sand dunes are the only one in South East Asia. Ecologically, the sand dunes are important to prevent the intrusion of sea water, minimizing the impact of the earthquake and tsunami. From the uniqueness and the ecological function, the government is planning to make a sand dune conservation are. Conservation region should be free of buildings that are not interested in conservation. However, in the sand dunes Parangtritis many land uses that are not in accordance with their distribution. This is caused Parangtritis people do not understand the importance of sand dunes. This can cause damage and loss of sand dune area. Therefore we need some socialization to make the perception of the importance of sand dunes sand dunes in order to use in harmony according to function, so that sustainability can create sand dunes. The role of government in shaping policy and oversee the policy must be optimal and effective."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T38765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Mahardhika Pratiwi
"Aktivitas perikanan tangkap laut di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di kawasan Pantai Depok mengalami perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberlanjutan aset mata pencaharian dan strategi mata pencaharian nelayan di Pantai Depok tahun 2020 menggunakan Pendekatan Mata Pencaharian Berkelanjutan (SLA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Wilayah penelitian dibagi menjadi dua berdasarkan jarak tempat tinggal nelayan dari pantai Depok yaitu kurang dari 500 meter dan lebih dari 500 meter. Berdasarkan perhitungan rentang skala, mata pencaharian nelayan yang tinggal kurang dari meter dari Pantai Depok termasuk kurang berkelanjutan, sedangkan aset nelayan yang tinggal di lebih dari 500 meter dari Pantai Depok termasuk berkelanjutan. Strategi mata pencaharian yang dilakukan adalah migrasi dan diversifikasi mata pencaharian.

Marine fisheries activities on the southern coast of Special Region of Yogyakarta province, especially in the Depok Beach area, has gradually developed. This research aims to analyze the livelihood sustainability level and livelihood strategy of small-scale fishermen at Depok Beach in 2020 based on Sustainable Livelihood Approach (SLA). The methods used in this research are quantitative descriptive analysis and spatial analysis. Study area divided into two groups based on the distance of fishers’ house from Depok Beach, i.e. less than 500 meters and more than 500 meters from the Depok Beach. Based on the calculation of the scale range, livelihood of fishermen in living in less than meters from Depok Beach considered less sustainable, while assets of fishers living in more than 500 meters from Depok Beach are sustainable. The livelihood strategies are diversification and migration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisah Nurhasanah
"Penyedia jasa fasilitas wisata di Kawasan Wisata Parangtritis masih mempertahankan usahanya walupun rentan dengan kejadian hujan ekstrim yang diakibatkan oleh siklon tropis di Samudera Hindia. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bentuk adaptasi penyedia jasa fasilitas wisata. Pengambilan data menggunakan metode pengamatan dan wawancara terhadap beberapa sample penyedia jasa fasilitas wisata di Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Pengkategorian adaptasi berdasarkan teori Burton 1996 (dalam OECD 2009) tentang adaptasi bisnis terhadap dampak bencana iklim dan cuaca. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk adaptasi dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik aktifitas ekonomi masyarakat. Bentuk adaptasi pada lokasi pantai land base (Pantai Parangtritis) adalah prevent impact dan bear losses. Sedangkan bentuk adaptasi pada lokasi pantai sea base (Pantai Depok) adalah change use, change use dan prevent impact, prevent impact serta bear losses.

Tourist facility providers in the Parangtritis Tourism Area still maintain their business even vulnerable with extreme rainfall that caused by tropical cyclones in the Indian Ocean. The aim of this study to discover the adaptation form of the tourist facility providers. Data collected through observation and interviews with some of the sample tourist facility providers in Parangtritis Beach and Depok Beach. Categorizing adaptation based on the theory of Burton in 1996 (OECD 2009) about business adaptation to the impacts of climate and weather disasters. The showed that adaptation is influenced by differences from the characteristics of community economic activities. Adaptation form in the land base beach (Parangtritis Beach) is prevent impact and bear losses. While adaptation form in the sea base beach (Depok Beach) is change use, change use and prevent impact, prevent impact and bear losses.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2014
S58274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>