Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pujaharja
"Teks Serat Panithikan ini sama dengan teks MSB/L.236-237 (Behrend 1990: 356-357). Bandingkan dengan LOr 10.849 (Pigeaud 1968: 675) yang mirip dengan kedua teks tersebut, tetapi memiliki kelebihan dua pupuh yang tak ditemukan dalam naskah MSB maupun FSUI. Teks Panithikan dikarang oleh Pujaharja pada tahun 1911 diSurakarta. Serat Panithikan merupakan cerita roman moral tentang thithikan dan anjing ajaib serta petualangan Suraya. Mengutip keterangan MSB/L.236 teks berisi kisah seorang juru tenung memberi nasehat kepada seorang prajurit. Prajurit tersebut kemudian berhasil mendapatkan materi yang berlebihan. Keadaan itu membuat sang prajurit tidak menyadarkan diri lagi, dan mengembangkan nafsu angkara sehingga lupa akan keluarganya. Ia dapat berkumpul lagi dengan keluarganya atas bantuan Kyai Jagunggaring dari Gunung Serang. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) pangkur; (3) sinom; (4) kinanthi; (5) mijil; (6) megatruh; (7) gambuh; (8) sinom; (9) asmarandana; (10) mijil; (11) dhandhanggula; (12) pangkur; (13) kinanthi; (14) asmarandana; (15) dhandhanggula; (16) durma; (17) megatruh; (18) pucung; (19) sinom. Tahun penyalinan tidak disebut-sebut dalam naskah ini, tetapi berdasarkan kertas yang dipergunakan, dapat diperkirakan bahwa naskah disalin pada tahun 1920an."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.71-K 11.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Pujaharja
"Naskah ini merupakan alih aksara dari MSB/L.236, yang isinya persis sama dengan FSUI/CL.71 di atas. Lihat deskripsi naskah FSUI/CL.71 dan Behrend 1990: 356 untuk keterangan selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.72-G 126
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Pujaharja
"Naskah berisi dua teks, yaitu Serat Pamular dan Serat Bramatisar, keduanya dikarang oleh R. Pujaharja, di Surakarta, sekitar tahun 1921. Keduanya merupakan teks didaktik, menjabarkan moral Jawa berkenaan dengan fungsi dan penggunaan kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia. Lihat CL.69 untuk eksemplar lain dari teks yang sama."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.68-K 13.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah salinan, berisi teks yang sama dengan FSUI/CL.68. Lihat deskripsi naskah di atas untuk keterangan selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.69-K 13.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Pujaharja
"Naskah berisi dua teks karangan R.Ng. Pujaharja, bertarikh 1922 dan 1923. Kedua teks piwulang tersebut adalah: serat sandi usada serta serat kamanungsan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.82-B 12.11
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Pujaharja
"Naskah ini berisi teks yang mengulas sasmita (tanda-tanda) dalam bergaul. Dimulai dari kedatangan tamu, bertamu, bertemu di jalan, bergaul dengan keluarga, dengan kerabat, dengan atasan, dengan bawahan, dengan orang yang setingkat, dengan teman, dengan tetangga, dengan kenalan baru, dengan musuh. Diteruskan dengan tanda-tanda yang dikaitkan dengan kesehatan badan, dan yang terakhir tentang menjamu tamu. Teks ini merupakan karya R. Pujaharja, ditulis pada tahun 1918. Bandingkan FSUI/PW.29 dan PW.52 untuk kopi lain teks ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.88-K 12.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini menguraikan mengenai daya kekuatan yang dapat digunakan sebagai ukuran (patokan) 'lampah'."
Solo: Boekhandel M. Tanaya, 1924
BKL.0527-PR 36
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Sastra roman Islam dari siklus Menak. Teks ini mengisahkan ketika Amir Hamzah mengalami kekalahan perang dari Raja Hirman yang dibantu oleh Raja Lakat dan Raja Jenggi. Dalam pertempuran tersebut Amir Hamzah gugur. Kekalahan Amir Hamzah ini menyebabkan Nabi Muhammad harus mengungsi ke luar Madinah dan bersembunyi dalam sebuah gua. Ali yang mendengar kematian pamannya dan kekalahan tentara Islam, segera membalas. Raja Lakat dan Jenggi kemudian dapat dikalahkan. Mereka takluk dan menyatakan bersedia memeluk agama Islam. Pada bagian akhir diceritakan tentang pernikahan antara Ali dengan Dewi Kuraisin. Keduanya dikaruniai seorang putra yang diberi nama Muhammad Hanafiyah. Teks naskah ini setelah dibandingkan dengan resensi naskah dengan judul Serat Menak yang dikerjakan oleh Poerbatjaraka 1940, maupun dengan Menak Lakad edisi Balai Pustaka 1937 dan edisi Van Dorp & Co (1883-1889, 8 jilid, lihat Pratelan I: 229-336), ternyata berbeda. Struktur pupuh dan gaya bahasa dalam teks ini tidak sama dengan semua redaksi tersebut. Dilihat dari bahasa dan pupuh pertamanya, teks ini kemungkinan berasal dari daerah Pasisir, karena bahasanya sangat sederhana dan pupuh pertamanya adalah tembang asmaradana yang memuat gagasan tentang pengagungan kepada Allah, Nabi Muhammad beserta para sahabat dan keluarganya. Sebagai pembanding, selain yang terdapat dalam edisi Poerbatjaraka, Balai Ppoestaka dan Van Dorp, Menak Lakad dapat pula diperiksa dalam FSUI/CI.53, CI.56-57; LOr 1984, 4900, 5771, 9013; DFT S 227-8, 240/280-17; MSB/L.193; SMP/KS.461-463. Pada kolofonnya terdapat penanggalan dari akhir penyalinan, yaitu: Jumat Pahing, 1 Ruwah, Wawu 1793 (30 Desember 1864). Teks ini menjadi bagian koleksi Pigeaud setelah dibeli dari R.Tanaya pada bulan Oktober 1933 di Surakarta. Berikut adalah daftar pupuhnya: 1) asmaradana; 2) pangkur; 3) sinom; 4) kinanthi; 5) megatruh; 6) pangkur; 7) durma; 8) pangkur; 9) sinom; 10) asmaradana; 11) pangkur; 12) dhandanggula; 13) mijil; 14) durma; 15) pangkur; 16) asmaradana; 17) dhandanggula; 18) durma; 19) asmaradana; 20) sinom; 21) dhandanggula; 22) pangkur; 23) asmaradana; 24) durma; 25) pangkur; 26) durma; 27) pangkur; 28) durma; 29) pangkur; 30) sinom; 31) pangkur; 32) durma; 33) pangkur; 34) asmaradana; 35) dhandanggula; 36) durma; 37) pangkur; 38) durma; 39) asmaradana; 40) dhandanggula; 41) sinom; 42) durma; 43) pangkur; 44) durma; 45) asmaradana; 46) sinom; 47) mijil; 48) kinanthi; 49) megatruh; 50) dhandanggula; 51) sinom; 52) mijil; 53) asamaradana; 54) kinanthi; 55) sinom; 56) mijil; 57) dhandanggula; 58) asmaradana; 59) sinom; 60) dhandanggula; 61) asmaradana; 62) sinom; 63) dhandanggula; 64) asmaradana; 65) dhandanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.55-NR 258
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri atas dua jilid, berisi sastra roman Islam dari siklus Menak. Teks ini merupakan bagian akhir dari kisah heroik Amir Hamzah yang terangkai dalam beberapa episode. Isi teks menceritakan gugurnya Amir Hamzah oleh Raja Lakad dan Jenggi serta pernikahan antara Ali dengan Dewi Kuraisin. Bandingkan deskripsi naskah CI.55 untuk keterangan dan acuan selanjutnya. Redaksi teks Lakad masih lain dengan versi-versi yang diuraikan oleh Poerbatjaraka (1940), merupakan versi tersendiri. Dua pupuh pertama dalam naskah ini (jilid I), masing-masing terdiri dari satu bait dhandanggula dibingkai dalam wadana yang sangat indah. Isi kedua bait tersebut memuat purwaka yang menyatakan tentang sikap penyalin kepada rajanya dan pencantuman titimangsa dimulainya penyalinan, yakni pada hari Selasa, 1 Rejeb, Ehe, 1836 (25 Agustus 1906). Keterangan kolofon belakang menyebutkan selesainya penyalinan pada hari Kamis Pahing, 3 Rabiulakhir, Be 1840 (14 April 1910). Masa penyalinan empat tahun cukup lama. Kertas yang digunakan dalam nakah ini, yaitu semacam kertas kop, sangat khas untuk kota Yogyakarta pada masa 1905-1915an. Nama penyalin tidak ada. Pada naskah ini juga banyak ditemui cap atau stempel dengan identifikasi nama B.H. Lie yang diperkirakan adalah nama orang yang pernah memiliki nakah ini (atau memprakarsai penyalinannya?). Keterangan lebih lanjut mengenai korpus ini dapat diperiksa dalam FSUI/CI.55. Naskah ini dibeli Pigeaud dari R. Tanaya di Surakarta pada bulan Oktober 1933. Kondisi naskah pada bagian depan (CI.56) sudah sangat rapuh dan banyak kertas yang sudah hancur, maka naskah ini tidak dimikrofilm. Berikut adalah daftar pupuhnya: (Jilid I) 1) dhandanggula; 2) asmaradana; 3) mijil; 4) sinom; 5) dhandanggula; 6) asmaradana; 7) sinom; 8) dhandanggula; 9) pangkur; 10) asmaradana; 11) dhandanggula; 12) durma; 13) sinom; 14) dhandanggula; 15) asmaradana; 16) pucung; 17) dhandanggula; 18) sinom; 19) dhandanggula; 20) asmaradana; 21) sinom; 22) maskumambang; 23) dhandanggula; 24) asmaradana; 25) dhandanggula; 26) kinanthi; 27) dhandanggula; 28) pangkur; 29) asmaradana; 30) pangkur; 31) dhandanggula; 32) asmaradana; 33) sinom; 34) asmaradana; 35) dhandanggula; 36) asmaradana; 37) pangkur; 38) megatruh; 39) kinanthi; 40) pangkur; 41) asmaradana; 42) dhandanggula; 43) kinanthi; 44) megatruh; 45) pangkur; 46) durma; 47) pangkur; 48) sinom; 49) asmaradana; 50) pangkur; 51) dhandanggula; 52) mijil; 53) durma; 54) pangkur; 55) asmaradana; 56) dhandanggula; 57) sinom; 58) durma; 59) asmaradana; 60) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.56-NR 259
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri atas dua jilid, berisi sastra roman Islam dari siklus Menak. Teks ini merupakan bagian akhir dari kisah heroik Amir Hamzah yang terangkai dalam beberapa episode. Isi teks menceritakan gugurnya Amir Hamzah oleh Raja Lakad dan Jenggi serta pernikahan antara Ali dengan Dewi Kuraisin. Bandingkan deskripsi naskah CI.55 untuk keterangan dan acuan selanjutnya. Redaksi teks Lakad masih lain dengan versi-versi yang diuraikan oleh Poerbatjaraka (1940), merupakan versi tersendiri. Dua pupuh pertama dalam naskah ini (jilid I), masing-masing terdiri dari satu bait dhandanggula dibingkai dalam wadana yang sangat indah. Isi kedua bait tersebut memuat purwaka yang menyatakan tentang sikap penyalin kepada rajanya dan pencantuman titimangsa dimulainya penyalinan, yakni pada hari Selasa, 1 Rejeb, Ehe, 1836 (25 Agustus 1906). Keterangan kolofon belakang menyebutkan selesainya penyalinan pada hari Kamis Pahing, 3 Rabiulakhir, Be 1840 (14 April 1910). Masa penyalinan empat tahun cukup lama. Kertas yang digunakan dalam nakah ini, yaitu semacam kertas kop, sangat khas untuk kota Yogyakarta pada masa 1905-1915an. Nama penyalin tidak ada. Pada naskah ini juga banyak ditemui cap atau stempel dengan identifikasi nama B.H. Lie yang diperkirakan adalah nama orang yang pernah memiliki nakah ini (atau memprakarsai penyalinannya?). Keterangan lebih lanjut mengenai korpus ini dapat diperiksa dalam FSUI/CI.55. Naskah ini dibeli Pigeaud dari R. Tanaya di Surakarta pada bulan Oktober 1933. Kondisi naskah pada bagian depan (CI.56) sudah sangat rapuh dan banyak kertas yang sudah hancur, maka naskah ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.57-NR 260
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>