Ditemukan 5242 dokumen yang sesuai dengan query
"Naskah ini memuat teks Pantji Murtaswara, mengisahkan peperangan antara kerajaan Jenggala melawan kerajaan Bali dan petualangan Panji mencari istrinya, Candrakirana. Naskah disalin dari naskah LOr 1825 pada tahun 1936 di Panti Boedaja, Yogyakarta. Naskah ini adalah ketikan asli. Lihat LOr 6751 dan PNPJ/G 103 untuk tembusan karbon."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.46-G 103
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi teks Panji Kudawanengpati, merupakan alih aksara dari naskah MSB/L.266. Penyalinan dilakukan oleh Panti Boedaja atas prakarsa Dr.Pigeaud pada tahun 1940 di Yogyakarta. Keterangan lebih lanjut mengenai isi dan bibliografisnya lihat Behrend 1990: 368-369. Naskah ini merupakan ketikan asli, sedangkan FSUI/CP.79a, MSB/L.267, dan PNRI/G 169 adalah tembusan karbonnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.79-G 169a
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari FSUI/CP.79. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.79a-G 169b
Naskah Universitas Indonesia Library
"Isi dari buku ini adalah Karaton Jenggala, Dewi Candrakirana berubah menjadi lelaki; Kuda Narawangsa bertemu dengan Raden Panji, Dewi Sekartaji yang palsu, ringgitan/wayangan, Panji menyusul Dewi Candrakirana, Panji bertemu dengan Candrakirana kemudian diboyong ke Keraton, Kala Sewandana berperang, dan Candrakirana bertemu dengan para sesepuh di Keraton kemudian di boyong ke Jenggala."
Batawi Sentrem: Bale Pustaka, 1936
BKL.0077-CP 10
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. (Raden Ngabehi) Ranggawarsita
"Buku ini menceritakan tentang kelahiran Raden Jaka Sumilir putra Panji dengan Sekartaji. Penculikan Panji yang dilakukan oleh Prabu Basunanda yang menginginkan Panji menjadi menantunya beristrikan Dewi Nawangwulan. Dewi Sekartaji lolos dari istana dengan membawa bayinya."
Batawi Sentrum: Bale Pustaka, 1932
BKL.0076-CP 9
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi catatan tentang teks Serat Panji Jayakusuma yang termuat pada naskah KBG 46. Catatan meliputi cuplikan awal dan akhir teks, daftar pupuh, catatan umum, serta ringkasan alur cerita pupuh per pupuh. Catatan dibuat oleh R.Ng. Poerbatjaraka (atau stafnya) di Batavia. Naskah diterima oleh Pigeaud pada bulan Maret 1931. Walaupun oleh Pigeaud dan Poerbatjaraka dikatakan bahwa cerita Panji ini berasal dari Jawa Timur, mengingat naskah babon dari Cirebon, maka lebih besar kemungkinan teks ini merupakan versi Cirebonan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.35-L 5.02
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini semula milik Dipakusuma, kemudian disumbangkan PT. Caltex Indonesia kepada FSUI di Jakarta pada 21 Januari 1977 (h.i). Naskah berisi teks Serat Panji Angreni, yaitu kisah petualangan Raden Prasanta sesudah kematian istrinya, Dewi Angreni, yang dibunuh mertuanya sendiri, sebab Prasanta sebenarnya telah dijodohkan dengan Candrakirana. Dalam petualangannya itu, Panji berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan tetangga seperti Bali, dan Blambangan dan menikahi putri raja yang ditaklukkannya. Keterangan bibliografis selengkapnya lihat FSUI/CP.38. Daftar pupuh: (1) sinom; (2) asmarandana; (3) pangkur; (4) sinom; (5) kinanthi; (6) mijil; (7) dhandhanggula; (8) asmarandana; (9) pangkur; (10) dhandhanggula; (11) gambuh; (12) pucung; (13) dhandhanggula; (14) maskumambang; (15) sinom; (16) dhandhanggula; (17) kinanthi; (18) sinom; (19) pangkur; (20) durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.36-CT 24
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah sumbangan PT. Caltex Indonesia ini diterima FSUI di Jakarta pada 21 Januari 1977 (h.i). Berisi beberapa teks yaitu: Panji Angreni; Serat Sewaka (h.64); cerita orangtua yang memberi nasehat pada anaknya (h.78); cerita wayang (h.l 1-12) dan Cerita Baron Sakendher. Deskripsi isi cerita Panji Angreni dan keterangan bibliografis selanjutnya lihat pada FSUI/CP.38. Daftar pupuh: (1) sinom; (2) gambuh; (3) asmarandana; (4) dhandhanggula; (5) dhandhanggula; (6) sinom; (7) kinanthi; (8) pangkur; (9) asmarandana; (10) gambuh; (11) mijil; (12) dhandhanggula; (13) asmarandana; (14) pangkur; (15) kinanthi; (16) mijil; (17) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.37-CT 25
Naskah Universitas Indonesia Library
"Meskipun penomoran hal. dimulai dari h.l, namun melihat awal cerita yang tidak lengkap, maka kemungkinan awal teks ini sudah hilang. Penomoran hal. tersebut kemungkinan dilakukan kemudian. Teks berisi kisah petualangan Panji Kuda Wanengpati dari kerajaan Jenggala yang mengembara setelah kematian istri tercinta, Dewi Angreni. Dewi Angreni dibunuh oleh ayah Panji yang merasa malu kepada saudaranya, raja Kediri, karena sesungguhnya Raden Panji sudah ditunangkan dengan sepupunya sendiri Dewi Sekartaji/Candrakirana. Raden Panji akhirnya menikah dengan Dewi Sekartaji yang ternyata yang sangat mirip wajahnya dengan Dewi Angreni. Keterangan bibliografis lihat Pratelan II: 182; MSB/L.240, L.246, L.259; Keterangan bibliografis tentang cerita Panji selengkapnya lihat Pigeaud 1970: 335. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) sinom; (3) pangkur; (4) dhandhanggula; (5) sinom; (6) pangkur; (7) sinom; (8) pangkur; (9) asmarandana; (10) durma; (11) asmarandana; (12) sinom; (13) durma; (14) sinom; (15) pangkur; (16) asmarandana; (17) pangkur; (18) dhandhanggula; (19) mijil; (20) asmarandana; (21) asmarandana; (22) mijil; (23) asmarandana; (24) mijil; (25) sinom; (26) mijil; (27) asmarandana; (28) mijil; (29) dhandhanggula; (30) sinom; (31) pangkur; (32) durma; (33) pangkur; (34) sinom; (35) asmarandana; (36) sinom; (38) asmarandana; (39) mijil; (40) sinom; (41) dhandhanggula; (42) sinom; (43) pangkur; (44) mijil; (45) asmarandana; (46) mijil; (47) sinom; (48) dhandhanggula; (49) pangkur; (50) asmarandana; (51) sinom; (52) dhandhanggula; (53) sinom; (54) pangkur; (55) dhandhanggula; (56) pangkur; (57) asmarandana; (58) durma; (59) asmarandana; (60) sinom; (61) durma; (62) pangkur; (63) durma; (64) sinom; (65) pangkur, (66) dhandhanggula; (67) pangkur; (68) sinom; (69) mijil; (70) asmarandana; (71) dhandhanggula; (72) asmarandana; (73) pangkur; (74) durma; (75) sinom; (76) pangkur; (77) dhandhanggula; (78) pangkur; (79) durma; (80) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.38-NR 152
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah yang diberi judul Serat Panji en Jajanturan Wayang ini berisi beberapa teks, yaitu: 1. Janturan Nata Binathara di Jenggala Manik (h.1-9, berupa gancaran atau prosa); 2. Tembung Wangsalan karya PB V (h.10-19); 3. Petikan dari Serat Centhini dalam bentuk tembang (h. 19-20); 4. Petikan-petikan kecil dari cerita Panji (h.20-25); 5. Catatan tentang obat-obatan (crakeri) salinan dari PB IV (h.24-34); 6. Lampahan Ringgit Purwa dalam bentuk tembang dhandhanggula (h.34-45); 7. Cerita tentang Semar naik ke kahyangan diiringi oleh Bagong dalam bentuk tembang asmaradana (h.45-52); 8. Lampahan R. Jayalengkara dalam bentuk tembang macapat (mulai halaman yang terbalik, h.273-65); 9. Cukilan Serat Panitisastra (h.64-53). Naskah ini dibeli Pigeaud di Surakarta pada tanggal 22 November 1930. Bagian Jajanturan Gedhog telah disalin pada tahun 1930. Teks telah dibuatkan ring-kasannya oleh Mandrasastra pada bulan Juli 1932. Daftar pupuh: (1) sinom; (2) durma; (3) pangkur; (4) sinom; (5) kinanthi; (6) asmarandana; (7) duduk; (8) mijil; (9) kinanthi; (10) mijil; (11) sinom; (12) dhandhanggula; (13) pangkur; (14) dru; (15) mijil; (16) megatruh; (17) pangkur; (18) mijil; (19) sinom; (20) asmarandana; (21) dhandhanggula; (22) megatruh; (23) pangkur; (24) mijil; (25) asmarandana; (26) durma; (27) pangkur; (28) sinom; (29) megatruh; (30) mijil; (31) dhandhanggula; (32) dhandhanggula; (33) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.49-NR 137
Naskah Universitas Indonesia Library