Ditemukan 2497 dokumen yang sesuai dengan query
"Naskah ini merupakan ringkasan teks Serat Rama Madura, khususnya adegan peperangan antara Indrajit (putra Rawana) melawan bala tentara Rama. Indrajit menunjukkan kesaktian dalam menghadapi pasukan kera, tetapi akhimya gugur. Naskah ini diringkas dari naskah MSB/L.47, bagian pertama oleh Mandrasastra pada tahun 1937. Teks yang sama juga dibuat salinannya: lihat FSUI/CW.l untuk salinan tersebut. Lihat Pigeaud 1926 untuk bahasan lain yang berkaitan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.63-L 15.09
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan salinan yang berisi dua adegan peperangan yang dipetik dari siklus cerita Rama. Naskah disalin oleh Sumahatmaka pada tahun 1937. Bagian pertama berisi cuplikan tentang gugurnya Indrajit, Dasamuka, dan Dewi Sinta, disalin dari MSB/L.47. Bagian kedua tentang Prabu Parajana Manimantaka beradu dengan para Pandhawa, mungkin disalin dari MSB/L.296, pupuh 4. Bandingkan dengan FSUI/CP.63 yang merupakan ringkasan dari teks bagian pertama naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CW.1-A 40.07
Naskah Universitas Indonesia Library
"Catatan mengenai salah satu teks Serat Rama Pasisiran Kulon, yang termuat pada naskah KBG 713. Pigeaud sendiri menamakan teks ini Rama (Padhalangan), terutama karena kaitannya dengan adegan gugurnya Indrajit dalam tradisi wayang purwa. Naskah terdiri atas cuplikan awal dan akhir teks dan setiap awal pupuh (sebanyak 70 buah). Catatan ini dibuat oleh Mandrasastra pada tahun 1931. Lebih lanjut tentang naskah ini lihat Pigeaud dan Moens 1931: 344; bandingkan Pigeaud 1926. Teks asli banyak diralat dan diubah dalam naskah ini."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.64-L 8.54
Naskah Universitas Indonesia Library
"Catatan R.Ng. Poerbatjaraka pada bulan Agustus 1930 tentang sebuah naskah Serat Rama asal Madura, ialah KBG 612. Catatan ini berisi daftar pupuh (90 buah), maupun ringkasan alur cerita per pupuh. Naskah induk mengisahkan Prabu Resikala di negeri Dwarawatiprawa mempunyai seorang putri bernama Dewi Sita yang berparas cantik dan termasyhur hingga tanah sabrang (Melayu). Resikala mempersilakan putra raja Dasarata (Rama) untuk memasuki sayembara memperebutkan Dewi Sita. Cerita diakhiri dengan Prabu Jayalaga (Wirata) yang mempunyai anak bernama Dewi Sukra yang kemudian menikah dengan Raden Murbrangta. Raja Wirata gugur bersamaan waktu dengan putra menantunya dalam peperangan melawan Kalaprenggi dan Jayapuri. Berkat ketangguhan Saputrem, Kalaprenggi dan Jayapuri dapat terbunuh. Apabila ditinjau isinya, teks naskah ini ternyata memiliki kemiripan dengan FSUI/CP.62."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.61-L 4.02
Naskah Universitas Indonesia Library
"Ringkasan naskah MSB/L.296 yang dibuat oleh Mandrasastra pada tahun 1935, berisi Serat Rama asal Sampang, Madura. Lihat Behrend 1990: 391 untuk daftar pupuh dan keterangan lainnya. Bandingkan dengan FSUI/CP.74 untuk ringkasan lain naskah yang sama."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.62-L 15.01
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan ringkasan dari naskah MSB/L.296, berisi teks Serat Rama asal Sampang Madura. Lihat Behrend 1990: 391 untuk daftar pupuh dan keterangan lainnya. Bandingkan dengan FSUI/CP.62 untuk ringkasan lain naskah yang sama."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.74-L 15.17
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini berisi versi Serat Rama, merupakan alih aksara dari sebuah lontar yang tidak diidentifikasikan dengan jelas, walau disebutkan berasal dari Sawabe (?), Yogyakarta. Lihat FSUI/CP.56 yang berisi ringkasan Mandrasastra dari naskah yang sama. Dalam menurun naskah ini, penyalin menambahkan catatan-catatan perbandingan tentang dua naskah lain, ialah Serat Rama Pegon (milik Klaverweiden, mungkin FSUI/CP.66) dan Serat Kandha Rama (milik Scholte, FSUI/CP.60). Naskah ini pada setiap halamannya terbagi atas tiga kolom, sisanya kolom di sebelah kaijan digunakan untuk menulis teks, sedangkan di samping kiri dipakai sebagai catatan pembetulan teks yang ditulis (dengan pensil), karena teks yang ditulis dengan tinta hitam ini banyak sekali kesalahannya, terutama pemenggalan bait dan perubahan kata-katanya. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pangkur; (3) dhandhanggula; (4) sinom; (5) pangkur; (6) asmarandana; (7) dhandhanggula; (8) pangkur; (9) asmarandana; (10) dhandhanggula; (11) pangkur; (12) asmarandana; (13) kinanthi; (14) sinom; (15) dhandhanggula; (16) asmarandana; (17) pangkur; (18) dhandhanggula; (19) sinom; (20) kinanthi; (21) dhandhanggula."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.55-A 2.03
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah yang diperoleh Pigeaud di Banyuwangi pada tahun 1936 ini, memuat sebuah versi baru Serat Rama. Naskah terdiri atas 71 pupuh, tetapi baik awal maupun akhir teks hilang. Daftar pupuh: (1) ?; (2) dhandhanggula; (3) pangkur; (4) asmarandana; (5) durma; (6) pangkur; (7) kinanthi; (8) padapa; (9) dhandhanggula; (10) mimba; (11) kinanthi; (12) sinom; (13) asmarandana; (14) kinanthi; (15) pangkur; (16) dhandhanggula; (17) sinom; (18) asmarandana; (19) kinanthi; (20) pangkur; (21) darya; (22) pangkur; (23) sinom; (24) dhandhanggula; (25) asmarandana; (26) sinom; (27) dhandhanggula; (28) asmarandana; (29) sinom; (30) pangkur; (31) kinanthi; (32) babi; (33) pangkur; (34) asmarandana; (35) dhandhanggula; (36) sinom; (37) pangkur; (38) asmarandana; (39) kinanthi; (40) dhandhanggula; (41) asmarandana; (42) pangkur; (43) sinom; (44) dhandhanggula; (45) asmarandana; (46) dhandhanggula; (47) pangkur; (48) sinom; (49) dhandhanggula; (50) sinom; (51) kinanthi; (52) durma; (53) dhandhanggula; (54) pangkur; (55) mijil; (56) dhandhanggula; (57) sinom; (58) dhandhanggula; (59) pangkur; (60) dhandhanggula; (61) sinom; (62) pangkur; (63) asmarandana; (64) dhandhanggula; (65) pangkur; (66) asmarandana; (67) dhandhanggula; (68) pangkur; (69) kinanthi; (70) sinom; (71) dhandhanggula. Gaya tulisan dalam naskah ini tegak dan khas sekali, disertai penggunaan pada mangajapa dan madyapada yang indah, dengan rubrikasi."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.59-NR 300
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah yang sangat indah ini berisi teks Serat Rama. Kolofon depan menyebutkan hari Rabu Pon, 25 Mulud, Jimawal 1757 (14 September 1829), serta nama K.G.P.A. Purubaya, di Surakarta. Belum jelas data nama dan penanggalan tersebut menunjukkan hal penulisan teks atju penyalinan naskah. Dugaan penyunting, mungkin naskah ini disalin pada tahun 1829, di Dalem Purubayan atas perintah Purubaya (tahun 1820an) dengan maksud 'mangun wasita karsane, samya ngluri luluhur, kang linalar linuri-luri, kinurmat pinusuka, sinawung ing kidung, sujarah ing tanah Jawa, lan sujarah Arab sagung para nabi, winangun ing srangkara. Gaya bahasanya gaya Yasadipuran. (Lihat Gbr. 19 di bawah ini). Cerita dalam naskah ini diawali dengan sebuah sayembara yang memperebutkan Sita (Dewi Sinta), seorang puteri raja di negeri Mantilidireja, dan diakhiri Prabu Rama memperoleh wilayah baru yang kelak kemudian hari menjadi sebuah negeri (kerajaan). Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pangkur; (3) asmarandana; (4) sinom; (5) mijil; (6) dhandhanggula; (7) maskumambang; (8) durma; (9) pangkur; (10) asmarandana; (11) durma; (12) kinanthi; (13) mijil; (14) sinom; (15) dhandhanggula; (16) pangkur; (17) asmarandana; (18) kinanthi; (19) asmarandana; (20) pangkur; (21) asmarandana; (22) sinom; (23) dhandhanggula; (24) kinanthi; (25) mijil; (26) pangkur; (27) durma; (28) sinom; (29) maskumambang; (30) pangkur; (31) mijil; (32) dhandhanggula; (33) pangkur; (34) dhandhanggula; (35) asmarandana; (36) sinom; (37) dhandhanggula; (38) pangkur; (39) sinom; (40) dhandhanggula; (41) kinanthi; (42) asmarandana; (43) mijil; (44) pangkur; (45) sinom; (46) dhandhanggula; (47) pangkur; (48) durma; (49) asmarandana; (50) pangkur; (51) sinom; (52) dhandhanggula; (53) pangkur; (54) maskumambang; (55) durma; (56) sinom; (57) pangkur; (58) durma; (59) asmarandana; (60) sinom; (61) pangkur; (62) durma; (63) pangkur; (64) sinom; (65) durma; (66) dhandhanggula; (67) kinanthi; (68) sinom; (69) pangkur; (70) maskumambang; (71) durma; (72) pangkur; (73) durma; (74) dhandhanggula; (75) sinom; (76) maskumambang; (77) pangkur; (78) mijil; (79) megatruh; (80) dhandhanggula; (81) sinom; (82) kinanthi; (83) asmarandana; (84) sinom; (85) pangkur; (86) dhandhanggula; (87) mijil; (38) asmarandana; (89) sinom; (90) dhandhanggula. Naskah ditulis dengan gaya kwadratik Kraton Surakarta, tegak dan terkesan rapi serta sungguh-sungguh dalam penuangan penggarapannya. Pepadan pembatas bait juga khas (seperti bunga cengkeh); demikian pula tanda madyapada. Kertas kelihatan luntur oleh tinta tulisan yang dipergunakan, terutama pada hala-man-halaman akhir naskah ini."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.65-NR 217
Naskah Universitas Indonesia Library
"Ringkasan Mandrasastra tentang naskah MSB/L.42. Lihat Behrend 1990: 235-236 untuk keterangan selanjutnya tentang naskah induk serta daftar pupuh teks ini. Berisi teks yang amat unik, di sini diberi judul Serat Rama-Arjunasasrabahu Sampangkursedangkan dalam Behrend, ibid., disebutkan Serat Arjunasasrabahu saja. Sastra roman ini menceritakan pengembaraan Sri Rama bersama Leksmana pada masa kerajaan Arjuna Sasrabahu di Mahospati, sebelum Sita hilang diculik Dasamuka. Mereka bersama-sama mengunjungi beberapa resi di pegunungan, termasuk Resi Pajarmula, Aji Yaksa Darma, Resi Handrati, Resi Kala, dan Sri Gutama. Dengan dertiikian, rasanya ada kaitan teks ini dengan cerita santri lelana, yang umumnya menggambarkan seorang santri yang berkelana mencari ilmu."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.69-L 15.04
Naskah Universitas Indonesia Library