Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi teks jilid ketujuh dari ceritera Sam Kok. Isi teks menceriterakan Pangeran Lao Pi Hyan Tik yang berkuasa di Lok Siya dan haus akan kekuasaan. Semua kerajaan ditaklukan olehnya. Cerita berkisar pada strategi yang dibuat oleh Lao Pi Hyan Tik, untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Ada satu kerajaan yang kuat di Hi Ta, di bawah kekuasaan Prabu Co Jo yang sangat sakti, tetapi Prabu Co Jo dapat dikalahkan oleh Pangeran Lao Pi Hyan Tik. Akhirnya Pangeran Lao Pi Hyan Tik menjadi raja di Tiyong Jian dengan gelar Han Tiyong Ong. Cerita masih bersambung ke jilid kedelapan, FSUI/CS.8. Jilid-jilid lain dalam seri ini tidak ada dalam koleksi. Bandingkan juga dengan FSUI/CS.16 untuk naskah Sam Kok lain. Naskah disalin oleh Babah En Be El ('N.B.L'), yang tinggal di Sasradilagan, Yogyakarta. Penyalinannya selesai tanggal 5 Juli 1904. Pada h.i dan 610, terdapat setempel melingkar warna merah dengan tulisan Cina dan WYKMEESTER LIE BIAN LIANG, kemungkinan naskah ini awal mulanya merupakan milik orang tersebut, yang namanya mengandung huruf B dan L dari N.B.L tersebut. Tetapi mengenai keberadaan naskah ini, sesuai dengan catatan pada h.i, Pigeaud memperolehnya dari Raden Cakradiharja, di Nataprajan, Yogyakarta, pada tanggal 29 Juni 1938 di Yogyakarta. Cerita ini juga telah dibuatkan ringkasan oleh Mandrasastra pada bulan November 1938, kini tersimpan bersama naskah aslinya di FSUI. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pucung; (3) asmarandana; (4) pangkur; (5) mijil; (6) durma; (7) pangkur; (8) sinom; (9) kinanthi; (10) durma; (11) asmarandana; (12) sinom; (13) mijil; (14) asmarandana; (15) dhandhanggula; (16) sinom; (17) pangkur; (18) pucung; (19) durma; (20) man; (21) pangkur; (22) asmarandana; (23) man; (24) duduk; (25) mijil; (26) durma; (27) pangkur; (28) durma; (29) man; (30) sinom; (31) kinanthi; (32) durma; (33) pangkur; (34) asmarandana; (35) sinom; (36) pangkur; (37) pucung; (38) durma; (39) sinom; (40) durma; (41) pangkur; (42) sinom; (43) kinanthi; (44) dhandhanggula; (45) durma; (46) maskumambang; (47) pangkur; (48) durma; (49) sinom; (50) durma; (51) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.7-NR 322
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid kedelapan dari seri naskah berisikan cerita Sam Kok. Pada h.l disebutkan bahwa naskah ini ditulis oleh Babah En Be El ('N.B.L'), yang tinggal di Sasradilagan, Yogyakarta (seperti naskah CT.7). Sedangkan pada h.658 tertulis tanggal yang kemungkinan merupakan tanggal selesainya penyalinan, yakni tanggal 15/9 1904. Dalam mukadimah disebutkan pula bahwa penyalinan dimulai pada bulan Juli 1904. Pada h.i disebutkan Jumenengnipun Prabu Liam Ja Fuk Yi Tyong Jyan dumugi Gong Bi pukul nagri Lam Ban, jujuluk Mahaprabu Bi Hik. Cerita dimulai dari peperangan di Han Tyong yang menyebabkan sang Gwi Ong Co Jo melarikan diri, dan sang Lo Hyan Tik menjadi raja di negara Tyong Jyan, dan diakhiri dengan penyerangan ke negara Lam Ban. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) kinanthi; (3) pangkur; (4) pangkur; (5) sinom; (6) kinanthi; (7) durma; (8) mijil; (9) pangkur; (10) asmarandana; (11) pucung; (12) sinom; (13) dhandhanggula; (14) mijil; (15) pangkur; (16) durma; (17) megatruh; (18) sinom; (19) mijil; (20) asmarandana; (21) kinanthi; (22) dhandhanggula; (23) dhandhanggula; (24) sinom; (25) pangkur; (26) gambuh; (27) durma; (28) kinanthi; (29) dhandhanggula; (30) pangkur; (31) sinom; (32) kinanthi; (33) mijil; (34) durma; (35) sinom; (36) asmarandana; (37) durma; (38) dhandhanggula; (39) pucung; (40) megatruh; (41) pangkur; (42) sinom; (43) durma; (44) dhandhanggula; (45) durma; (46) pangkur; (47) pucung; (48) megatruh; (49) sinom; (50) kinanthi; (51) mijil; (52) dhandhanggula; (53) sinom; (54) kinanthi; (55) pangkur; (56) durma; (57) kinanthi; (58) durma; (59) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.8-NR 321
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini menceritakan kekalahan bala tentara Pik Bun Liong sampai dengan sidang lanjutan terhadap Hong Pya (setelah itu teks tidak terbaca karena robek). Ringkasan oleh Mandrasastra tersimpan di FSUI bersama naskahnya. Daftar pupuh: (1) pangkur; (2) pucung; (3) durma; (4) dhandhanggula; (5) kinanthi; (6) sinom; (7) pucung; (8) pangkur."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.5-NR 254
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks cerita Tionghoa (penyunting belum bisa memastikan judulnya), diceritakan peperangan antara Senapati Lo Dong melawan Dewi Tas Yan Tong. Lo Dong kalah, karena dapat dijerat dengan jimat yang berupa rajut, lalu dibawa ke pesanggrahan Dewi Tas Yan Tong. Senapati Tik San membela senapati Lo Dong, tetapi akhirnya kalah, dapat ditangkap dan dijadikan satu dengan Lo Dong. Pada saat itu Dewi Tas Yan Tong jatuh cinta pada Tik San, tetapi Tik San tidak menanggapinya, malah masih tetap menganggapnya sebagai musuh. Karena cintanya ditolak, Dewi Tas Yan Tong memerintahkan kepada bala tentaranya untuk membunuh Lo Dong dan Tik San. Tersebutlah, ketika Tik San akan dibunuh, sebagian bala tentaranya berhasil meloloskan diri dan memberitahukan kepada adik Tik San yang bernama Dewi Kan Kiem, bahwa Tik San akan dibunuh. Dewi Kan Kiem sangat marah, dan ingin membela kakaknya, tetapi dilarang oleh ibunya, bernama Dewi Lim. Sebaliknya Dewi Kan Kiem disuruh membujuk kakaknya agar menuruti kemauan Dewi Tas Yan Tong. Teks diakhiri dengan peperangan antara prajurit Tong Tya melawan Wa Lyong hingga kisah wafatnya Raja Tong Tya, yang kemudian digantikan oleh putra mahkota. Keterangan penyalinan tidak diterhukan dalam naskah ini, namun melihat jenis kertas dan gaya penulisan, diperkirakan naskah dibuat pada sekitar awal abad ke-20. Keterangan selanjutnya lihat MSB/L.409, L.410 dan FSUI/CT.10-13. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) mijil; (3) pangkur; (4) asmarandana; (5) durma; (6) megatruh; (7) asmarandana; (8) dhandhanggula; (9) pucung; (10) pangkur; (11) dhandhanggula; (12) maskumambang; (13) pangkur; (14) dhandhanggula; (15) durma; (16) asmarandana; (17) sinom; (18) mijil; (19) dhandhanggula; (20) kinanthi; (21) sinom; (22) pucung; (23) dhandhanggula; (24) asmarandana; (25) kinanthi; (26) pangkur; (27) maskumambang; (28) durma; (29) megatruh; (30) pangkur; (31) dhandhanggula; (32) asmarandana; (33) kinanthi; (34) durma; (35) sinom; (36) pangkur; (37) asmarandana; (38) maskumambang; (39) dhandhanggula; (40) asmarandana; (41) sinom; (42) mijil; (43) kinanthi; (44) asmarandana; (45) megatruh; (46) pangkur; (47) durma; (48) asmarandana; (49) maskumambang; (50) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.2-NR 530
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini disalin pada hari Kamis tanggal 8 Rejeb, Je dengan sengkalan: 'Catur Murti Naga Bumi'. Padanan sengkalan tersebut adalah tahun 1884, namun tahun tersebut tidak mungkin dianggap sebagai tahun Jawa, walaupun dikatakan Je, karen; bertepatan dengan 1952 Masehi, tigapuluhan tahun setelah naskah dikoleksikan olel Pigeaud. Menurut kami yang dimaksud adalah tahun Masehi 1884, yang kebetular bertepatan dengan tahun Jawa 1804, ialah warsa Je. Cerita yang disalin dalam naskah ini belum selesai sebagaimana tertulis dalam h.341, getun seh ora tutuk. Ringkasan cerita ini telah dibuat oleh Mandrasastra, kini tersimpan bersama naskah induk di FSUI. Teks ini menceritakan keadaan negara Cina pada zaman lima raja, dengan menitikberatkan tokoh Cin Syok Po. Oleh karena itu kami beri judul Cariyosipun Cin Syok Po. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) maskumambang; (5) megatruh; (6) pangkur; (7) durma; (8) kinanthi; (9) pucung; (10) asmarandana; (11) sinom; (12) maskumambang; (13) pangkur; (14) dhandhanggula; (15) kinanthi; (16) pucung; (17) pangkur; (18) gambuh; (19) dhandhanggula; (20) megatruh; (21) sinom; (22) pangkur; (23) mijil; (24) kinanthi; (25) durma; (26) asmarandana; (27) maskumambang; (28) pangkur; (29) dhandhanggula; (30) pucung; (31) sinom; (32) asmarandana; (33) pangkur; (34) megatruh; (35) maskumambang; (36) dhandhanggula; (37) durma; (38) asmarandana; (39) sinom; (40) kinanthi; (41) dhandhanggula; (42) asmarandana; (43) pangkur; (44) pucung; (45) sinom; (46) dhandhanggula; (47) asmarandana; (48) gambuh; (49) sinom; (50) kinanthi; (51) durma; (52) gambuh; (53) pangkur; (54) dhandhanggula; (55) durma; (56) pangkur; (57) asmarandana; (58) megatruh; (59) dhandhanggula; (60) pucung; (61) pangkur; (62) durma; (63) asmarandana; (64) sinom; (65) pangkur; (66) gambuh; (67) dhandhanggula; (68) pangkur; (69) asmarandana; (70) dhandhanggula; (71) pangkur; (72) dhandhanggula; (73) pucung; (74) durma; (75) sinom; (76) asmarandana; (77) dhandhanggula."
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.6-NR 320
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid pertama dari empat jilid kumpulan cerita Tiong Hwa. Jilid pertama ini berisi teks cerita yang dimulai dari kisah raja Li Si Bin memerintahkan Tumenggung saudara Jin untuk membuat patung dari perunggu dan berkahir dengan cerita pernikahan Tis Tyang Tong dengan Ting San. Keterangan pada halaman depan menyebutkan tarikh penulisan yaitu pada hari Selasa Wage tanggal 15 Ruwah tahun Jimawal. Keterangan bibliografi lihat pada Serat Babad Li Si Bin dan Serat Tong Tya pada MSB/L.409,410. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) pangkur; (4) maskumambang; (5) kinanthi; (6) megatruh; (7) sinom; (8) pucung; (9) pangkur; (10) mijil; (11) dhandhanggula; (12) asmarandana; (13) kinanthi; (14) pangkur; (15) durma; (16) dhandhanggula; (17) pangkur; (18) megatruh; (19) durma; (20) dhandhanggula; (21) asmarandana; (22) maskumambang; (23) kinanthi; (24) dhandhanggula; (25) pangkur; (26) asmarandana; (27) megatruh; (28) sinom; (29) dhandhanggula; (30) mijil; (31) pangkur; (32) asmarandana; (33) durma; (34) megatruh."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.10-NR 358a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid kedua dari seri 4 jitid Serat Tong Tya ini berisi peperangan antara kerajaan Tong Tya melawan So Hyong. Diawali dengan kisah gugurnya senapati Lo Dong, kemudian Dyak Akim dan senapati Sik Ting San dapat merebut benteng kembali. So Hyong menyuruh senapati wanita bernama Kim Tya Sing Bo dengan dibekali senjata Klinthing untuk melawan Tong Tya, namun belum juga mampu mengalahkannya. Keterangan lebih lanjut lihat FSUI/CT.10. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) pucung; (4) pangkur; (5) dhandhanggula; (6) maskumambang; (7) pangkur; (8) dhandhanggula; (9) durma; (10) asmarandana; (11) sinom; (12) mijil; (13) dhandhanggula; (14) kinanthi; (15) sinom; (16) pucung; (17) dhandhanggula; (18) asmarandana; (19) kinanthi; (20) pangkur; (21) maskumambang; (22) durma; (23) megatruh; (24) pangkur; (25) dhandhanggula; (26) asmarandana; (27) kinanthi; (28) durma; (29) sinom; (30) durma; (31) asmarandana; (32) pucung; (33) dhandhanggula; (34) asmarandana; (35) sinom; (36) mijil."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.11-NR 358b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid ketiga dari seri 4 jilid Serat Tong Tya ini berisi kisah pencurian pusaka Klinthing oleh Cin An yang merupakan suruhan Dyak Akim. Teks dilanjutkan dengan pengangkatan Hyan Le Hya menjadi kepala prajurit wanita di Tong Tya. Keterangan lebih lanjut lihat FSUI/CT.10. Daftar pupuh: (1) kinanthi; (2) asmarandana; (3) megatruh; (4) pangkur; (5) durma; (6) asmarandana; (7) maskumambang; (8) dhandhanggula; (9) durma; (10) sinom; (11) megatruh; (12) maskumambang; (13) asmarandana; (14) pangkur; (15) mijil; (16) durma; (17) dhandhanggula; (18) gambuh; (19) dhandhanggula; (20) pucung; (21) kinanthi; (22) asmarandana; (23) pangkur; (24) dhandhanggula; (25) durma; (26) megatruh; (27) asmarandana; (28) pangkur."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.12-NR 358c
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid keempat dari seri 4 jilid Serat Tong Tya ini masih mengisahkan peperangan antara Tong Tya dengan Le Lyang. Di medan perang ini pula senapati Hyan Le Hya melahirkan seorang anak laki-laki. Akhirnya Le Lyang berhasil ditaklukkan. Keter-angan lebih lanjut tentang Serat Tong Tya ini lihat FSUI/CT.10. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) asmarandana; (3) sinom; (4) pangkur; (5) durma; (6) pangkur; (7) dhandhanggula; (8) sinom; (9) gambuh; (10) pangkur; (11) asmarandana; (12) kinanthi; (13) dhandhanggula; (14) pangkur; (15) sinom; (16) durma; (17) asmarandana; (18) kinanthi; (19) pangkur; (20) durma; (21) gambuh; (22) megatruh; (23) pangkur; (24) dhandhanggula; (25) asmarandana; (26) pucung; (27) sinom; (28) durma; (29) pangkur; (30) mijil; (31) gambuh; (32) asmarandana; (33) dhandhanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.13-NR 358d
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini menceritakan tentang perjalanan Sik Jin Kwie dari lahir sampai menjadi Pangeran di Hong Ciu Liong. Lihat FSUI/CT.19 dan CT.20 untuk lanjutannya ke jilid dua dan tiga. Bandingkan isi naskah ini dengan MSB/L.409, 410. Lihat pula keterangan pada Vreede 1892:217-223. Naskah ini sudah diringkas oleh Mandrasastra. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) pangkur; (5) durma; (6) kinanthi; (7) pangkur; (8) asmarandana; (9) kinanthi; (10) mijil; (11) dhandhanggula; (12) sinom; (13) pangkur; (14) pucung; (15) sinom; (16) dhandhanggula; (17) durma; (18) asmarandana; (19) sinom; (20) pangkur; (21) kinanthi; (22) megatruh; (23) pangkur; (24) dhandhanggula; (25) asmarandana; (26) pangkur; (27) durma; (28) dhandhanggula; (29) megatruh; (30) sinom; (31) pangkur; (32) asmarandana; (33) dhandhanggula; (34) durma; (35) maskumambang; (36) pangkur; (37) durma; (38) kinanthi; (39) dhandhanggula; (40) asmarandana; (41) sinom; (42) pangkur; (43) durma; (44) dhandhanggula; (45) asmarandana; (46) kinanthi; (47) pangkur; (48) mijil; (49) durma; (50) dhandhanggula; (51) megatruh; (52) pucung; (53) asmarandana; (54) maskumambang; (55) pangkur; (56) dhandhanggula; (57) kinanthi; (58) asmarandana; (59) pangkur; (60) durma; (61) megatruh; (62) durma; (63) maskumambang; (64) dhandhanggula; (65) asmarandana; (66) durma; (67) pangkur; (68) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CT.18-NR 141
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>