Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini berisi teks cerita Tionghoa (penyunting belum bisa memastikan judulnya), diceritakan peperangan antara Senapati Lo Dong melawan Dewi Tas Yan Tong. Lo Dong kalah, karena dapat dijerat dengan jimat yang berupa rajut, lalu dibawa ke pesanggrahan Dewi Tas Yan Tong. Senapati Tik San membela senapati Lo Dong, tetapi akhirnya kalah, dapat ditangkap dan dijadikan satu dengan Lo Dong. Pada saat itu Dewi Tas Yan Tong jatuh cinta pada Tik San, tetapi Tik San tidak menanggapinya, malah masih tetap menganggapnya sebagai musuh. Karena cintanya ditolak, Dewi Tas Yan Tong memerintahkan kepada bala tentaranya untuk membunuh Lo Dong dan Tik San. Tersebutlah, ketika Tik San akan dibunuh, sebagian bala tentaranya berhasil meloloskan diri dan memberitahukan kepada adik Tik San yang bernama Dewi Kan Kiem, bahwa Tik San akan dibunuh. Dewi Kan Kiem sangat marah, dan ingin membela kakaknya, tetapi dilarang oleh ibunya, bernama Dewi Lim. Sebaliknya Dewi Kan Kiem disuruh membujuk kakaknya agar menuruti kemauan Dewi Tas Yan Tong. Teks diakhiri dengan peperangan antara prajurit Tong Tya melawan Wa Lyong hingga kisah wafatnya Raja Tong Tya, yang kemudian digantikan oleh putra mahkota. Keterangan penyalinan tidak diterhukan dalam naskah ini, namun melihat jenis kertas dan gaya penulisan, diperkirakan naskah dibuat pada sekitar awal abad ke-20. Keterangan selanjutnya lihat MSB/L.409, L.410 dan FSUI/CT.10-13. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) mijil; (3) pangkur; (4) asmarandana; (5) durma; (6) megatruh; (7) asmarandana; (8) dhandhanggula; (9) pucung; (10) pangkur; (11) dhandhanggula; (12) maskumambang; (13) pangkur; (14) dhandhanggula; (15) durma; (16) asmarandana; (17) sinom; (18) mijil; (19) dhandhanggula; (20) kinanthi; (21) sinom; (22) pucung; (23) dhandhanggula; (24) asmarandana; (25) kinanthi; (26) pangkur; (27) maskumambang; (28) durma; (29) megatruh; (30) pangkur; (31) dhandhanggula; (32) asmarandana; (33) kinanthi; (34) durma; (35) sinom; (36) pangkur; (37) asmarandana; (38) maskumambang; (39) dhandhanggula; (40) asmarandana; (41) sinom; (42) mijil; (43) kinanthi; (44) asmarandana; (45) megatruh; (46) pangkur; (47) durma; (48) asmarandana; (49) maskumambang; (50) dhandhanggula."
CT.2-NR 530
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan saduran dari ceritera wayang thithi yang dipergelarkan di rumah seorang bupati yang beralamat di Pringgasantan, Yogyakarta. Penyalinan (maupun penulisan teks asli?) dilakukan oleh Li Ca Gwong di tempat yang sama pada tahun 1898 dan 1907. Pada naskah ini memuat empat teks lakon, yaitu:Cariyos Negara Ngindhu, Cariyos Wyang Ca Kun, Cariyos Sam Pek Eng Tay, dan Cariyos Tong Tya: Naskah ini dihiasi beberapa gambar (lihat Gbr. 28 & 29 pada h.384 & 394 jilid ini.) Adapun mengenai ceriteranya seperti di bawah ini. Teks pertama menceriterakan keadaan negeri Ngindu dengan rajanya bernama Sayit Ngumar Ngus Magribi yang mempunyai putri cantik yang dipersunting oleh Raja Muda. Sang Raja mengutus anak menantunya untuk menggempur seorang prajurit bernama Murthado yang telah lama tidak menghadap sang Raja. Selama melaksanakan tugas ini, Raja Muda menerima laporan dari seorang prajurit bernama Ulo bahwa permaisuri telah menyeleweng dengan bala tentara Ngindu. Atas kebijaksanaan Raja Muda, permaisuri yang sedang mengandung diusir dari negerinya. Permaisuri hidup mengembara di hutan dan ditemani oleh seekor menjangan putih yang mencarikan makanan setiap hari. Sesudah beberapa lama Raja Muda bertukar pikiran dengan adiknya bernama Dhingdhar, yang menjadi raja di negara Malebar, maka diputuskan untuk mencari permaisuri. Berjumpalah Raja Muda dengan istrinya yang telah melahirkan anaknya dan dibawa kembali ke kerajaan. Ceritera diakhiri dengan kisah dua orang warga Ngindu yang berpetualang pergi ke negeri Cina dan Mekah. Setelah berhasil mereka kembali ke Ngindu. Naskah bagian ini selesai disalin pada tanggal 17 Mei 1907. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) maskumambang; (3) sinom; (4) asmarandana; (5) megatruh; (6) kinanthi; (7) dhandhanggula. Cariyosipun Wyang Ca Kun menceriterakan Wyang Ca Kun, anak Raja Wyang Tyo di negara Tat Syu yang sangat cantik dan sakti. Pada suatu ketika raja dari negara Ta Hen yang bernama Pa Ong Tehan bermimpi ketemu dengan Wyang Ca Kun, sehingga sang Raja itu menyuruh seorang patihnya bernama Ma Tyag Syu. Sesampainya di Tat Syu, Ma Tyag Syu gagal meminang Wang Ca Kun karena keahlian Wyang Ca Kun mengelabuhi Ma Tyag Syu. Ceritera diakhiri dengan Wyang Ca Kun berpesta minum arak, serta bersemedi mendekatkan diri pada Hyang Widhi. Pada teks ini juga diceriterakan tentang pertanda orang mimpi, mimpi baik maupun buruk. Naskah disalin antara 22 Mei-26 Juni 1907. Daftar pupuh: (8) dhandhanggula; (9) mijil; (10) pucung; (11) pangkur; (12) asmarandana; (13) maskumambang; (14) sinom; (15) maskumambang; (16) kinanthi; (17) durma; (18) dhandhanggula; (19) pangkur; (20) durma; (21) gambuh; (22) asmarandana; (23) sinom; (24) dhandhanggula; (25) kinanthi; (26) pangkur; (27) pucung; (28) maskumambang; (29) sal; (30) megatruh; (31) dhandhanggula; (32) pangkur. Cariyosipun Sam Pek Eng Tay mengisahkan percintaan dua remaja yang bernama Sam Pek dari Bu Chu dan Eng Tay (anak dari Ni Cukong dari negara Wat Cyu), hubungan asmara ini tidak disetujui oleh orang tua Eng Tay, karena Eng Tay sudah dijodohkan dengan Mac Tyu (Ma Mun Cay). Mendengar hal tersebut Sam Pek menderita sakit dan meninggal. Eng Tay menyusul Sam Pek dengan bunuh diri masuk ke dalam liang kubur Sam Pek. Naskah bagian ini selesai disalin pada tanggal 14 Juli 1907. Daftar pupuh: (33) asmarandana; (34) kinanthi; (35) sinom; (36) gambuh; (37) pucung; (38) kinanthi; (39) mijil; (40) megatruh; (41) maskumambang; (42) pangkur; (43) durma; (44) sal. Sedangkan pada Cariyos Tong Tya, tersebutlah negara Tong Tya dengan rajanya bernama Li Si Bin. Li Si Bin memerintah dengan sangat adil dan makmur. Di negara Tong Tya ini ada beberapa pendekar perang seperti Li Tong Cong, Seh Jin Kwi, dan Cin Hwa Gyok, tetapi pendekar yang terkenal adalah Seh Jin Kwi dan Cin Hwa Gyok. Pada suatu ketika terjadi konflik dalam negeri yaitu ketika Seh Jin Kwi oleh Li Tong Cong dituduh membunuh anak menantu Li Si Bin dan Seh Jin Kwi dipenjara. Ceritera diakhiri dengan peperangan antara negara Tong Tya dengan negara Sang Hyang Sang. Karena negara Tong Tya tidak ada pendekar-pendekar perang, maka Seh Jin Kwi oleh sang raja dikeluarkan dari penjara untuk berperang melawan tentara negara Sang Hyang Sang yang dipimpin oleh Sa Po Tong. Peperangan ini dimenangkan oleh negara Tong Tya yang dipimpin oleh pendekar perang Seh Jin Kwi dan Cin Hwa Gyok. Dalam peperangan ini kedua belah pihak telah banyak menggunakan jimat-jimat kesaktiannya masing-masing. Cin Hwa Gyok gugur dalam perang ini terkena pedangnya sendiri, begitu juga para pendekar-pendekar dari negara Sang Hyang Sang banyak yang gugur di medan perang. Bagian naskah ini lebih tua daripada bagian-bagian depan, karena disalin pada bulan November 1898. Daftar pupuh: (45) asmarandana; (46) dhandhanggula; (47) pangkur; (48) maskumambang; (49) kinanthi; (50) megatruh; (51) sinom; (52) pucung; (53) pangkur; (54) mijil; (55) dhandhanggula; (56) asmarandana; (57) kinanthi; (58) pangkur; (59) durma; (60) dhandhanggula; (61) pangkur; (62) megatruh; (63) mijil; (64) dhandhanggula; (65) asmarandana; (66) maskumambang; (67) kinanthi; (68) dhandhanggula; (69) pangkur; (70) asmarandana; (71) megatruh. Pada halaman-halaman bagian depan naskah ini terdapat pengetan mengenai teriadinya lindu dan gerhana bulan yang disaksikan oleh penyalin naskah ini pada tahun 1909,1912, 1921, 1933."
CT.9-NR 340
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid kedua dari seri 4 jitid Serat Tong Tya ini berisi peperangan antara kerajaan Tong Tya melawan So Hyong. Diawali dengan kisah gugurnya senapati Lo Dong, kemudian Dyak Akim dan senapati Sik Ting San dapat merebut benteng kembali. So Hyong menyuruh senapati wanita bernama Kim Tya Sing Bo dengan dibekali senjata Klinthing untuk melawan Tong Tya, namun belum juga mampu mengalahkannya. Keterangan lebih lanjut lihat FSUI/CT.10. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) pucung; (4) pangkur; (5) dhandhanggula; (6) maskumambang; (7) pangkur; (8) dhandhanggula; (9) durma; (10) asmarandana; (11) sinom; (12) mijil; (13) dhandhanggula; (14) kinanthi; (15) sinom; (16) pucung; (17) dhandhanggula; (18) asmarandana; (19) kinanthi; (20) pangkur; (21) maskumambang; (22) durma; (23) megatruh; (24) pangkur; (25) dhandhanggula; (26) asmarandana; (27) kinanthi; (28) durma; (29) sinom; (30) durma; (31) asmarandana; (32) pucung; (33) dhandhanggula; (34) asmarandana; (35) sinom; (36) mijil."
CT.11-NR 358b
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid pertama dari empat jilid kumpulan cerita Tiong Hwa. Jilid pertama ini berisi teks cerita yang dimulai dari kisah raja Li Si Bin memerintahkan Tumenggung saudara Jin untuk membuat patung dari perunggu dan berkahir dengan cerita pernikahan Tis Tyang Tong dengan Ting San. Keterangan pada halaman depan menyebutkan tarikh penulisan yaitu pada hari Selasa Wage tanggal 15 Ruwah tahun Jimawal. Keterangan bibliografi lihat pada Serat Babad Li Si Bin dan Serat Tong Tya pada MSB/L.409,410. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) dhandhanggula; (3) pangkur; (4) maskumambang; (5) kinanthi; (6) megatruh; (7) sinom; (8) pucung; (9) pangkur; (10) mijil; (11) dhandhanggula; (12) asmarandana; (13) kinanthi; (14) pangkur; (15) durma; (16) dhandhanggula; (17) pangkur; (18) megatruh; (19) durma; (20) dhandhanggula; (21) asmarandana; (22) maskumambang; (23) kinanthi; (24) dhandhanggula; (25) pangkur; (26) asmarandana; (27) megatruh; (28) sinom; (29) dhandhanggula; (30) mijil; (31) pangkur; (32) asmarandana; (33) durma; (34) megatruh."
CT.10-NR 358a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid ketiga dari seri 4 jilid Serat Tong Tya ini berisi kisah pencurian pusaka Klinthing oleh Cin An yang merupakan suruhan Dyak Akim. Teks dilanjutkan dengan pengangkatan Hyan Le Hya menjadi kepala prajurit wanita di Tong Tya. Keterangan lebih lanjut lihat FSUI/CT.10. Daftar pupuh: (1) kinanthi; (2) asmarandana; (3) megatruh; (4) pangkur; (5) durma; (6) asmarandana; (7) maskumambang; (8) dhandhanggula; (9) durma; (10) sinom; (11) megatruh; (12) maskumambang; (13) asmarandana; (14) pangkur; (15) mijil; (16) durma; (17) dhandhanggula; (18) gambuh; (19) dhandhanggula; (20) pucung; (21) kinanthi; (22) asmarandana; (23) pangkur; (24) dhandhanggula; (25) durma; (26) megatruh; (27) asmarandana; (28) pangkur."
CT.12-NR 358c
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid keempat dari seri 4 jilid Serat Tong Tya ini masih mengisahkan peperangan antara Tong Tya dengan Le Lyang. Di medan perang ini pula senapati Hyan Le Hya melahirkan seorang anak laki-laki. Akhirnya Le Lyang berhasil ditaklukkan. Keter-angan lebih lanjut tentang Serat Tong Tya ini lihat FSUI/CT.10. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) asmarandana; (3) sinom; (4) pangkur; (5) durma; (6) pangkur; (7) dhandhanggula; (8) sinom; (9) gambuh; (10) pangkur; (11) asmarandana; (12) kinanthi; (13) dhandhanggula; (14) pangkur; (15) sinom; (16) durma; (17) asmarandana; (18) kinanthi; (19) pangkur; (20) durma; (21) gambuh; (22) megatruh; (23) pangkur; (24) dhandhanggula; (25) asmarandana; (26) pucung; (27) sinom; (28) durma; (29) pangkur; (30) mijil; (31) gambuh; (32) asmarandana; (33) dhandhanggula."
CT.13-NR 358d
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks ringkasan tiap pupuh dari naskah induk yang belum diketahui keberadaannya. Ringkasan disertai dengan daftar pupuh dengan format: nomor pupuh, cuplikan gatra, nama pupuh, jumlah pada. Menurut keterangan pada h. 1, naskah ini diterima Pigeaud (?) pada Desember 1931."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.191-L 6.17
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Cerita lakon wayang dengan judul Kumalasekti ditulis dalam beberapa buku. Dalam buku ini cariyos Kumalasekti berisi kisah Angkawijaya difitnah para kurawa di Astina."
Surakarta: Albert Rusche, 1912
BKL.1082-WY 56
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks yang bercerita tentang seseorang yang melahirkan bayi di dalam kubur. Bayi ini kemudian dirawat dan dipelihara oleh seorang demang Gebayan. Setelah besar bayi perempuan ini dijadikan selir oleh PB V dan menurunkan anak pangeran Arya Panular. Cerita di atas berlatar desa Karang Turi kawedanan Tegalreja, Magelang. Berdasarkan data teks sangat sukar untuk menentukan siapa penulis, tetapi teks ini jelas berbeda dengan karangan F.L. Winter dengan judul yang mirip, ialah Cariyos Aneh Tuwin Elok, ingkang anggumujengaken (Surakarta: Rusche, 1879; lihat Pratelan I: 437-438). Keterangan tentang penyalinan naskah juga tidak ditemukan."
CL.20-B 1.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Veven S.P. Wardhana
Jakarta: Kepuasaan Populer Gramedia, 2002
808.83 War p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>