Ditemukan 5248 dokumen yang sesuai dengan query
"Jilid pertama dari set empat naskah ringkasan Pakem Langendriyan (FSUI/CW.4a-d), berisi ringkasan isi teks tersebut, serta cuplikan gatra awal setiap pupuhnya. Tentang Langendriyan pada umumnya lihat Pigeaud 1967:251-252. Serat Langendriyan yang diringkas di sini disusun atas perintah K.G.P.A. Mangkubumi di Surakarta, kemungkinan sekitar akhir abad 19. Ringkasan diterbitkan oleh Bale Poestaka pada tahun 1932, berciri serie no. 821. Naskah ini merupakan ringkasan dari edisi cetak. Bandingkan FSUI/ST.7-12 untuk naskah asli yang menjadi babon edisi Bale Poestaka."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CW.4a-A 32.04b
Naskah Universitas Indonesia Library
Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII
"Buku ini berisi: 1. (hlm. 3) Utusan Wandhan Gupita melamar Kancanawungu, Layang Seta dan Layang Kumitir membawa kepala Menakjingga; 2. (hlm. 12) Kancanawungu bertanya pada putri tawanan (Blambangan) mengenai siapa yang membunuh Menakjingga; 3. (hlm. 14) Patih Lugender mengabarkan kedatangan musuh dari negara Wandhan Gupita; 4. (hlm. 16) Layang Seta dan Layang Kumitir berperang melawan prajurit Wandhan Gupita; 5. (hlm. 22) Bertanya pada utusan Wandhan Gupita yang hendak menyerang Majapahit; 6. (hlm. 34) Dewi Anjasmara mencari Damarwulan; 7. (hlm. 38) Damarwulan dipertemukan dengan Layang Seta dan Layang Kumitir; 8. (hlm. 46) Damarwulan menjadi raja dan kawin dengan Kencanawungu; 9. (hlm. 51) Patih Lugender dan putra-putranya mengabdi pada Prabu Klanasasi; 10. (hlm. 52) Pasukan Majapahit menghadapi musuh dari Wandhan Gupita."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1932
BKL.0680-WY 31
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Buku ini diawali dengan: 1. (hlm. 3) Ranggalawe menyerang Blambangan; 2. (hlm. 10) Ranggalawe berpamitan dengan istri-istrinya; 3. (hlm. 12) Pasukan Tuban berangkat ke Blambangan; 4. (hlm. 16) Layang Seta dan Layang Kumitir berkelahi melawan Angkatbuta-Ongkotbuta; 5. (hlm. 29) Damarwulan magang pada Patih Lugender; 6. (hlm. 37) Pasukan Bugis berperang lawan pasukan Tuban; 7. (hlm. 48) Wadya Tuban berperang lawan pasukan Blambangan; 8. (hlm. 63) Ranggalawe kalah perang."
Betawi Sentrum: Bale Pustaka, 1932
BKL.0677-WY 28
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Naskah ini terdiri dari tiga teks, yaitu: 1. Damarwulan Langendriyan, yaitu kisah Damarwulan menyabit rumput sampai pernikahan dengan Anjasmara; 2. Pakem Balungan Ringgit Purwa, yaitu lakon-lakon wayang Bambang Sekaca, Bongsong, Arjuna Cidra, Bumiloka, Jati Pitutur, dan Kresna Begal; 3. Kasamber Pawukon, berisi tentang pawukon yaitu jumlah wuku, nama, arti, sifat, candra, lambing, dan perhitungan. Asal koleksi naskah ini milik RM. Sajid. Daftar pupuh sebagai berikut: 1. Mijil; 2. Dandanggula; 3. Kinanti; 4. Gambuh."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CH.2-KS 42
Naskah Universitas Indonesia Library
Redi Tanaya
"Buku ini menyajikan cerita wayang berjudul Kartawiyoga yang terdiri atas 16 bagian, yaitu: 1. Jejer nagara Mandaka; 2. Adegan Gapuran; 3. Kadhaton; 4. Pasewanan Jawi, Bidhalan, Prang Ampyek; 5. Jejer negara Astina; 6. Jejer negara Tirta Kandhasan memberangkatkan tentaranya; 7. Perang Gagal Korawa dengan Raksasa; 8. Kartawiyoga bertemu dengan Dewi Erawati; 9. Adegan Permadi di hutan, dilanjutkan perang kembang; 10. Semar Ambarang Jantur di Pertapaan Argasonya; 11. Prabu Salya menemui Pendeta Jaladara; 12. Keraton Mandraka kemasukan maling; 13. Jatuhnya negara Tirta Kandhasan; 14. Endhang Bratajaya di Pertapaan Argasonya; 15. Pendeta Jaladara dirampok Korawa; 16. Perang Sampak."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, [Date of publication not identified]
BKL.1115-WY 61
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII
"Buku ini berisi lakon-lakon: No. 26. Arjuna Papa; 27. Bondhan Paksajandhu; 28. Bale Sagala-gala; 29. Raden Setakrama; 30. Perkawinan Raden Untara dan Raden Wratsangka."
Weltevreden: Bale Pustaka, [Date of publication not identified]
BKL.1113-WY 59
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
"Menurut daftar naskah koleksi FSUI, naskah SJ.163 ini berjudul Babad tanah jawi (begint Watugunung), namun judul ini tidak sesuai dengan yang terdapat pada punggung naskah yaitu serat pakem ringgit purwa. Isi teks ternyata juga tentang cerita wayang. Oleh karena itu, penyunting membuat judul baru yang sesuai dengan judul pada punggung naskah dan isi teks. Kemungkinan judul lagi adalah Serat Kandha. Bagian awal naskah ini tidak bisa dibaca karena kerusakan pada lembar halaman naskah. Teks berisi kisah Resi Gana yang enggan menikah. Kisah Prabu Watugunung dari Gilingwesi. Kisah Dewi Sri dengan Dasamuka. Kisah Arjunasasrabahu. Kisah Subali dan Sugriwa. Cerita Pandudewanata dari Astina. Kisah Dewa Wisnu dengan Boma. Kisah tentang kelahiran Gatotkaca dan pertarungannya dengan Brajamusti. Beberapa episode cerita tentang Arjuna. Diakhiri dengan kisah putra dari Patih Suwenda yang menikah dengan seorang putri dari Cempa. Daftar pupuh: (1) ..., ... ; (2) pangkur; (3) dhandhanggula; (4) asmarandana; (5) durma; (6) dhandhanggula; (7) sinom; (8) durma; (9) dhandhanggula; (10) durma; (11) asmarandana; (12) dhandhanggula; (13) mijil; (14) asmarandana; (15) wirangrong; (16) pangkur; (17) sinom; (18) dhandhanggula; (19) durma; (20) pangkur; (21) durma; (22) sinom; (23) asmarandana; (24) kinanthi; (25) sinom; (26) pangkur; (27) maskumambang; (28) asmarandana; (29) mijil; (30) megatruh; (31) dhandhanggula; (32) sinom; (33) pangkur; (34) durma; (35) dhandhanggula; (36) sinom; (37) durma; (38) sinom; (39) durma; (40) asmarandana; (41) sinom; (42) dhandhanggula; (43) pangkur; (44) kinanthi; (45) asmarandana; (46) kinanthi; (47) dhandhanggula; (48) wirangrong; (49) sinom; (50) asmarandana; (51) mijil; (52) durma; (53) pangkur; (54) sinom; (55) dhandhanggula; (56) mijil; (57) pangkur; (58) kinanthi; (59) durma; (60) sinom; (61) dhandhanggula; (62) sinom; (63) asmarandana; (64) pangkur; (65) durma; (66) sinom; (67) dhandhanggula; (68) pangkur; (69) wirangrong; (70) asmarandana; (71) durma; (72) pangkur; (73) mijil; (74) asmarandana; (75) dhandhanggula; (76) durma; (77) kinanthi; (78) pangkur; (79) durma; (80) dhandhanggula; (81) asmarandana; (82) sinom; (83) asmarandana; (84) pangkur; (85) durma; (86) mijil; (87) asmarandana; (88) sinom; (89) pangkur; (90) sinom; (91) dhandhanggula; (92) durma; (93) asmarandana; (94) pangkur; (95) durma; (96) asmarandana; (97) sinom; (98) dhandhanggula; (99) pangkur; (100) durma; (101) dhandhanggula; (102) sinom; (103) mijil; (104) durma; (105) kinanthi; (106) pangkur; (107) dhandhanggula; (108) asmarandana; (109) durma; (110) pangkur; (111) dhandhanggula; (112) durma; (113) sinom; (114) pangkur; (115) kinanthi; (116) dhandhanggula; (117) asmarandana; (118) sinom; (119) durma; (120) dhandhanggula; (121) pangkur; (122) sinom; (123) pangkur; (124) girisa; (125) maskumambang; (126) kinanthi; (127) durma; (128) dhandhanggula; (129) asmarandana; (130) dhandhanggula; (131) durma; (132) asmarandana; (133) mijil; (134) dhandhanggula; (135) asmarandana; (136) pangkur; (137) durma; (138) dhandhanggula; (139) sinom; (140) pangkur; (141) durma; (142) dhandhanggula; (143) durma; (144) pangkur; (145) durma; (146) pangkur; (147) dhandhanggula; (148) durma; (149) dhandhanggula; (150) pangkur; (151) durma; (152) pangkur; (153) durma; (154) kinanthi; (155) durma; (156) asmarandana; (157) pangkur; (158) durma; (159) kinanthi; (160) dhandhanggula; (161) asmarandana; (162) sinom; (163) pangkur; (164) dhandhanggula; (165) durma; (166) dhandhanggula; (167) mijil; (168) durma."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.163-NR 399
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah berisi teks Sajarah Dalem dan Serat Kancil. Cara penulisan naskah ini dari dua sisi, sisi pertama berisi teks Sajarah Dalem berbentuk tembang macapat, tetapi di sana-sini diseling dengan prosa. Kemudian diteruskan dengan Serat Kancil. Naskah berisi pula petikan Serat Menak dan tatacara mengadu ayam, diteruskan dengan doa untuk menyembuhkan sakit gigi. Naskah ini diperoleh Pigeaud di Surakarta pada bulan Februari 1929 dan telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan Januari 1933. Daftar pupuh: (1) -; (2) dhandhanggula; (3) sinom; (4) asmarandana; (5) kinanthi; (6) mijil; (7) pangkur; (8) gambuh; (9) megatruh; (10) durma; (11) pucung; (12) sinom; (13) sinom; (14) sinom; (15) asmarandana; (16) asmarandana; (17) pucung; (18) dhandhanggula; (19) kinanthi; (20) dhandhanggula; (21) dhandhanggula; (22) gambuh. [DONGENG KANCIL] (23) pangkur; (24) pucung; (25) sinom; (26) gambuh; (27) dhandhanggula; (28) pucung; (29) pangkur; (30) sinom; (31) asmarandana; (32) pangkur; (33) dhandhanggula; (34) dhandhanggula; (35) sinom."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.137-NR 47
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks naskah ini tampaknya merupakan saduran dari cerita wayang gedhog dengan mengambil tokoh utama Raden Gandakusuma dari negara Bandaralim. Bagian awal dan bagian akhir naskah ini hilang, sehingga tidak dapat diketahui awal dan akhir teks. Dilihat dari daftar pupuh (lihat di bawah) yang ada, naskah ini sedikit berbeda dibandingkan dengan naskah SJ.194, untuk keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah tersebut. Naskah ini kemungkinan menyalin dari sebuah naskah induk yang ditulis pada tanggal 3 Sapar 1819 (30 September 1889), sedangkan naskah ini sendiri ^lisalin pada bulan Juli 1912 (h.l). Pigeaud menerima naskah ini dari R. Gandasukaca Duryasaputran pada tanggal 25 November 1941 (h.l). Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) mijil; (3) asmarandana; (4) sinom; (5) kinanthi; (6) dhandhanggula; (7) durma; (8) sinom; (9) mijil; (10) durma; (11) mijil; (12) asmarandana; (13) maskumambang; (14) dhandhanggula; (15) sinom; (16) pangkur; (17) asmarandana; (18) durma; (19) sinom; (20) durma; (21) mijil; (22) dhandhanggula; (23) sinom; (24) asmarandana; (25) pucung; (26) pangkur; (27) durma; (28) pangkur; (29) asmarandana; (30) dhandhanggula; (31) pangkur; (32) asmarandana; (33) sinom; (34) durma; (35) mijil; (36) asmarandana; (37) kinanthi; (38) mijil; (39) dhandhanggula; (40) durma; (41) pangkur; (42) asmarandana; (43) sinom; (44) gambuh; (45) kinanthi; (46) dhandhanggula; (47) asmarandana; (48) sinom; (49) mijil; (50) pucung; (51) kinanthi; (52) asmarandana; (53) pangkur; (54) durma; (55) mijil."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.195-NR 517
Naskah Universitas Indonesia Library
"Jilid pertama dari seri empat jilid Serat Gandakusuma ini, merupakan saduran dari cerita wayang gedhog dengan mengambil tokoh utama Raden Gandakusuma dari negara Bandaralim. Jilid kedua dari rangkaian naskah ini hilang dari koleksi FSUI. Pada jilid pertama ini, teks diawali dengan cerita sang Prabu Bandaralim sudah merasa tua, ingin turun tahta dan digantikan oleh putranya yang bernama Raden Arya Jayengtilam. Ia sendiri akan giat bertapa agar dikasihani Tuhan. Teks berakhir dengan sang Rajaputra meminta petunjuk kepada seorang resi. Keterangan penyalinan rangkaian naskah ini terdapat di halaman terakhir jilid IV, yaitu disalin oleh R.T. Atmacandrabrata pada tanggal 17 Ruwah, Jimakir 1858 (7 Februari 1928). Pigeaud menerima naskah ini dari R. Gandasukaca Duryasaputran pada tanggal 19 Agustus 1938 (h.1). Daftar pupuh (bandingkan dengan daflar pupuh SJ.194 dan SJ.195): (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) asmarandana; (4) pucung; (5) pangkur; (6) durma; (7) sinom; (8) kinanthi; (9) pangkur; (10) asmarandana; (11) durma; (12) mijil; (13) asmarandana; (14) pangkur; (15) kinanthi; (16) mijil; (17) durma; (18) dhandhanggula; (19) sinom."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.196-NR 329
Naskah Universitas Indonesia Library