Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 544 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini terdiri dari empat teks, yaitu: teks tentang sejarah Panembahan Lawet, teks Babad Purbalingga, teks Cariyos Kyai Ageng Gumelem, serta teks Babad Nusa Tembini. Naskah majemuk ini dinyatakan sebagai kumpulan salinan dari naskah Jawa yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, karya dari A.M. Kartasudirja, seorang Kepala Sekolah Lanjutan di Selanegara, Purbalingga, Banyumas. Namun naskah induk yang dimaksud belum dapat diidentifikasikan. Ternyata beberapa bagian naskah ini disalin dari naskah lain koleksi FSUI, misalnya cerita tentang Ki Gumelem adalah salinan dari naskah LS.83. Dalam naskah ini, terlampir pula tujuh buah peta daerah-daerah Purbalingga, Banyumas. Penyalinan naskah ini diprakarsai oleh Dr. Th.Pigeaud di Yogyakarta, pada tahun 1941."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.81-G 181a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Panji Jayengkusuma
"Buku ini menceritakan tentang Prabu Linggakarang di Pajajaran dalam rangka mencari pengetahuan mengenai keutamaan. Persahabatan dengan Seh Maulana Sayidina Dahrunapi, Kaji Maulana Atasbinjan. Piwulangan dari Pangeran Atasangin mengenai pengetahuan keselamatan. Kemudian diberi nama Seh Jambukarang atau Sinuwun Lawet sampai pada akhir hayatnya dan dikebumikan di Redi Lawet (Banyumas)."
Surakarta: N.V. Sidyanata, 1935
BKL.0252-CS 10
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurut daftar isi, naskah terdiri dari beberapa teks yang berbeda-beda, di antaranya: 1) nitisruti (Surti); 2) badar-parasi lan kalipa asmara; 3) rejasa; 4) dasanama; 5) setan-setan; 6) donga. Teks berbentuk tembang macapat (h.1-53) dan prosa (h.53-149). Teks yang berbentuk macapat dimulai dengan pupuh dhandhanggula dan diakhiri dengan mijil. Namun penandaan metrum tidak selalu jelas, disamping itu tidak ada tanda pergantian pupuh. Gaya tulisan dalam naskah ini sangat khas, antara lain karena tanda madyapada tidak selalu dipakai. Bentuk sandhangan ada yang menarik yaitu, suku, layar dan cakra ditulis lebih panjang dari biasanya, pepet melebar, dan huruf la kakinya ditautkan. Pada h.i terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa naskah ini berisi tek sserat nitisruti (B) yang didapat Pigeaud dari Dr. Kiliaan Charpentier pada bulan Juli 1927. Oleh Suwandi naskah kemudian dibuatkan salinan alih aksara pada Maret 1929, kini tersimpan di FSUI dengan kode PE.38. Sedangkan nitisruti A yang disalin pada Januari 1929, belum diketahui keberadaannya. Pada koleksi FSUI, juga dijumpai naskah beraksara Jawa dengan kode PE.40 yang mempunyai isi mirip dengan kedua naskah tersebut, namun dengan bentuk penampilan yang berbeda, yaitu terbagi ke dalam tiga kolom. Kolom I berupa teks kawi, kolom II: werdi, kolom III: surasa. Tidak ada keterangan penulisan, maupun penyalinan naskah, hanya ada keterangan candrasengkala berbunyi 'jaladri bahning mahastra candra' (1534 J) atau 'bahning maha astra candra' (1513 J). Belum diketahui secara pasti keterangan candrasengkala ini merupakan tarikh penulisan teks asli/bukan. Pada candrasengkala itu sendiri dijumpai tarikh berbeda, tergantung pada pemenggalan katanya."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.39-NR 24
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari 6 teks, yaitu: 1. wulangreh, pendidikan mengenai moral baik dan buruk; 2. wulang estri, menguraikan petunjuk untuk orang yang sudah menikah; 3. pepali Kyai Sesela, ajaran Ki Ageng Sela kepada cucunya dalam mendapatkan kebahagiaan; 4. sifat Nabi Muhammad, berisi tentang salawat; 5. sanasunu, ajaran tentang hal-hal yang harus dilakukan sesuai ajaran Tuhan; 6. tatananguyum, nasehat dalam hal perlengkapan berkuda, cara melayani tamu dan sikap tuan rumah."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.23-KT 64
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini berisi teks tentang asal-usul terjadinya Gunung Lawet di Kabupaten Purbalingga yang disusun oleh Siswaharjana, seorang guru di desa Kutawis (Purbalingga). Keterangan dari pengarang tentang penulisan teks ini: ?Sarehning kulo semerep kathahing tiyang ingkang sok sujarah dateng pepunden redi Lawet, pramila kulo merloaken taken-taken ing bab wontenipun redi Lawet wau, mila serat punika lajeng kulo namakaken Serat Babadipun Redi Lawet, sasampunipun kulo mengeti sarta asring mirengaken dedongengan wau lajeng nitik-nitik ing bibliotheek, nanging taksih sepen mila lajeng kulo impun. Naskah ini diketik oleh staf Pigeaud di Surakarta pada tahun 1929."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
CL.11-A 11.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi uraian tentang etika kehidupan. Menurut Dr. B.J. Esser, yang mengirimkan babon buku ini untuk Dr. Th. Pigeaud (lihat suratnya yang tertempel di halaman depan naskah ini), ia mendapatkan dari seseorang yang baru saja dibaptis; dan orang itu mendapatkan dari seorang mandor dari pelabuhan Cilacap, yang telah menyalin dari salah satu nomor almanak Buning yang terkenal. Dalam suratnya, Esser menambahkan bahwa ajaran dalam naskah ini berasal dari Sunan Kalijaga, salah satu dari Walisanga. Naskah ini merupakan hasil salinan dari naskah yang dipinjam dari Esser sendiri. Pengalihaksaraan dilakukan oleh staf Pigeaud pada tahun 1928, kemudian naskah asli dikembalikan kepada Esserdi Purbalingga. Ajaran-ajaran pada teks ini disajikan dalam bentuk tembang macapat. Daftar cuplikan gatra pertama masing-masing pupuh sebagi berikut: 1) dhandhanggula; 2) kinanthi; 3) asmarandana; 4) sinom; 5) megatruh; 6) asmarandana; 7) mijil; 8) pucung; 9) pangkur; 10) maskumambang; 11) dhandhanggula; 12) gambuh; 13) asmarandana; 14) sinom; 15) pangkur; 16) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.32-A 5.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Primbon Panembahan Jurumartani ini, merupakan kumpulan beberapa buah teks yang berbeda, yakni: Suluk Bimasuci, Serat Bayanmani, Serat Cariyos Ringgit Purwa, Serat Dewaruci, Serat Nitisruti, Serat Johar Manik, Pranatan, Babad Sangkala, Pratelaning Tembang Gedhe, Pawukon, Petungan dan Memule. Suluk Bimasuci berisi nukilan Suluk Wringin Sungsang. Serat Dewaruci memuat nukilan pertemuan R. Bratasena dengan Dewa Ruci. Serat Bayanmani berisi nukilan tentang masalah tumuruning rahsa. Serat Cariyos Ringgit memuat cerita Raja Astina yang tengah berbesanan dengan Raja Awangga. Serat Nitisruti berupa petikan satu bait dhandanggula yang berisi masalah etika. Serat Johar Manik memuat kisah pernikahan Dewi Johar Manik dengan Raja Daka. Pranatan berisi tentang kebiasaan-kebiasaan para abdi dalem prajurit kraton. Babad Sengkala menyebutkan angka-angka dan sengkalaning taun, terhitung sejak Ajisaka hingga jaman Pakubuwana VII di Surakarta. Pratelaning Tembang Gedhe menyebutkan delapan buah sekar ageng, yakni Gandakusuma, Sardula, Swandana, Sasadara kawekas, Sudiradraka, Wohing rat, Basonta dan Sanaladara. Di samping teks-teks tersebut di atas, Primbon Panembahan Jurumartani ini juga memuat beberapa buah teks lain yang bernafaskan keislaman, berkenaan dengan masalah tauhid, dan teks yang berisi pengetan peristiwa yang terjadi di lingkungan kraton. Isi naskah ini selengkapnya telah dibuatkan ringkasan oleh Mandrasastra pada bulan Agustus 1930 (terlampir bersama naskah ini). Informasi tentang penulisan teks-teks ini tidak ditemukan. Tentang penyalinan, dapat dirunut dari beberapa evidensi. Seluruh naskah ini penuh dengan puluhan catatan peringatan (pengetan) tentang peristiwa yang penting, seperti: matinya seseorang atau utang-piutang. Bahkan ada satu catatan tentang Masjid Demak yang disambar petir (1868 Masehi). Semua catatan ini rupanya dibuat pada saat kejadian, pada ruang-ruang halaman yang belum terpenuhi teks lain. Dengan demikian, masa penyalinan teks pokok dapat diketahui jatuh sebelum sebuah pengetanbertarikh pada halaman atau pada bagian yang sama. Pada naskah ini, pengetan tertua ditemukan bertarikh 1754 Jawa (h.8v), yang berpadanan dengan tahun 1826 Masehi. Dari data ini diperkirakan sebagian besar naskah ini disalin pada awal abad ke-19. Pengetan lain bertarikh antara 1826 sampai dengan 1874 Masehi. Peristiwa kematian yang disebutkan biasanya menyangkut seorang bangsawan yang memakai gelar R.M.A. atau R.M.P., mengesankan bahwa yang memiliki naskah adalah keluarga bangsawan pula. Pada beberapa halaman, terdapat catatan yang berhubungan dengan tanah di Delanggu, seakan-akan yang memiliki naskah berdiam di sekitar Delanggu atau Kartasura. Dari fakta ini, dapat diambil kesimpulan bahwa naskah juga disalin di daerah kota Delanggu, Kartasura, atau Surakarta. Corak tulisan yang dipakai cocok untuk wilayah Surakarta. Menurut keterangan pada h.i, Pigeaud mendapatkan naskah ini dari M. Sinu Mundisura, pada tanggal 7 Juli 1930 di Surakarta."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PR.88-NR 100
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri dari dua teks, teks pertama menerangkan tentang petilasan Panembahan Blorong, putera Prabu Brawijaya V, yang terletak di Gunung Tanduk, desa Plempangkur Kokap, Kabupaten Sentolo; teks kedua menerangkan tentang peninggalan Kiai Ageng Wanapeksa yang berupa guwa, terletak di Gunung Teleng, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Naskah yang diterima Pigeaud pada tanggal 16 Maret 1942 ini, merupakan karya Jayengwiharja."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.35-W 66.09
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri dari beberapa lembar yang terlepas-lepas, berisi catatan silsilah, pengetan, dan lain sebagainya. Catatan-catatan tersebut adalah sebagai berikut: Hlm. 1. Macam-macam catatan pensil, antara lain pengetan dan tulisan (karakter) Cina; salah satu catatan berangka tahun 1893 Masehi; Hlm. 2. Daftar kata-kata sengkalan dengan wataknya; Hlm.3-8. Teks silsilah, berbentuk tembang macapat, menjabarkan silsilah Ki Panembahan Senapati dari Prabu Kijeng Nirmala hingga berdirinya Kraton Yogyakarta di bawah Sri Sultan Hamengkubuwana 1; Hlm. 9. Oebetzpipengetan kelahiran anak-anak, berangka tahun 1873-1880; Hlm. 11-17. Beberapa surat (dan sebuah amplop), antara lain menyebutkan nama Sastraprawita, Sastrapamenta, Mas Citramartana; di antaranya ada yang berangka tahun 1928 dan 1929. Pigeaud menerima kumpulan catatan ini dari Ir. Moens di Yogyakarta pada tanggal 17 Oktober 1930. Menurut catatan Pigeaud, naskah berasal dari Kutha Gedhe."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SL.6-B 21.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah tulisan tangan huruf Jawa, sudah disalin ketik oleh Dr. Pigeaud (lih FSUI/LS.10). Isi dan keterangan lebih lanjut tentang naskah ini dapat dilihat pa deskripsi naskah salinan tersebut."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
LS.11-B 1.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>