Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Catatan R.M. Suwandi yang rupanya disusun dalam rangka kerja sama dengan Dr. Th. Pigeaud di Surakarta, kemudian diserahkan kepada Pigeaud secara bertahap antara bulan Januari s/d Mei 1938. R.M. Suwandi dikenal sebagai seorang penulis yang aktif menulis berbagai hal mengenai kebudayaan Jawa. Untuk daftar karyanya lihat deskripsi naskah FSUI/BA.40. Catatan Suwandi tentang kehidupan dan tatacara kraton Surakarta maupun kaum bangsawan ini terbagi dalam lima buah naskah yang kesemuanya terdapat di koleksi FSUI (UK.12-16). Teks berisi berbagai hal yang berkaitan dengan kedudukan, fungsi, dan cara mendapatkan seorang selir pada masa pemerintahan PB X di Surakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UK.12-W 57.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurut daftar isi, naskah terdiri dari beberapa teks yang berbeda-beda, di antaranya: 1) nitisruti (Surti); 2) badar-parasi lan kalipa asmara; 3) rejasa; 4) dasanama; 5) setan-setan; 6) donga. Teks berbentuk tembang macapat (h.1-53) dan prosa (h.53-149). Teks yang berbentuk macapat dimulai dengan pupuh dhandhanggula dan diakhiri dengan mijil. Namun penandaan metrum tidak selalu jelas, disamping itu tidak ada tanda pergantian pupuh. Gaya tulisan dalam naskah ini sangat khas, antara lain karena tanda madyapada tidak selalu dipakai. Bentuk sandhangan ada yang menarik yaitu, suku, layar dan cakra ditulis lebih panjang dari biasanya, pepet melebar, dan huruf la kakinya ditautkan. Pada h.i terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa naskah ini berisi tek sserat nitisruti (B) yang didapat Pigeaud dari Dr. Kiliaan Charpentier pada bulan Juli 1927. Oleh Suwandi naskah kemudian dibuatkan salinan alih aksara pada Maret 1929, kini tersimpan di FSUI dengan kode PE.38. Sedangkan nitisruti A yang disalin pada Januari 1929, belum diketahui keberadaannya. Pada koleksi FSUI, juga dijumpai naskah beraksara Jawa dengan kode PE.40 yang mempunyai isi mirip dengan kedua naskah tersebut, namun dengan bentuk penampilan yang berbeda, yaitu terbagi ke dalam tiga kolom. Kolom I berupa teks kawi, kolom II: werdi, kolom III: surasa. Tidak ada keterangan penulisan, maupun penyalinan naskah, hanya ada keterangan candrasengkala berbunyi 'jaladri bahning mahastra candra' (1534 J) atau 'bahning maha astra candra' (1513 J). Belum diketahui secara pasti keterangan candrasengkala ini merupakan tarikh penulisan teks asli/bukan. Pada candrasengkala itu sendiri dijumpai tarikh berbeda, tergantung pada pemenggalan katanya."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.39-NR 24
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari 6 teks, yaitu: 1. wulangreh, pendidikan mengenai moral baik dan buruk; 2. wulang estri, menguraikan petunjuk untuk orang yang sudah menikah; 3. pepali Kyai Sesela, ajaran Ki Ageng Sela kepada cucunya dalam mendapatkan kebahagiaan; 4. sifat Nabi Muhammad, berisi tentang salawat; 5. sanasunu, ajaran tentang hal-hal yang harus dilakukan sesuai ajaran Tuhan; 6. tatananguyum, nasehat dalam hal perlengkapan berkuda, cara melayani tamu dan sikap tuan rumah."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.23-KT 64
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari tiga buah teks. Teks pertama adalah sangkan turunan, semacam primbon yang berisi tentang nama wuku, hari, pasaran, nilai hari, pancasuda untuk membuat rumah serta perhitungan harinya, sangat lima nabi untuk bermacam-macam keperluan, hari jelek dalam setiap bulan, hari jelek dalam setahun, naga dina, naga bulan, jumlah kasau, ukuran rumah yang baik, ukuran alang, dan tiang menurut ukuran telapak kaki yang punya rumah, babahan nawasanga, padangon, paringkelan, sengkan turunan penyakit, wuku yang dituruni Dewi Sri (h.1-12). Teks kedua berupa teks macapat berjudul serat sangkan turunan, sebuah cerita yang mengisahkan Srigati, anjing hutan, sapi gumarang, celeng dembalung, dan kuthilapas, dan terjadinya bermacam-macam hama tanaman di negara Medang Kamulan. Teks terdiri dari satu pupuh bertembang asmarandana sebanyak 25 bait, dimulai dengan kasmaran denya manganggit, carita sengkan turunan (h.14-16). Bandingkan teks yang mirip pada naskah MSB/PR.27. Teks ketiga (h.16-22) berisi cuplikan teks serat menak, menceritakan Wong Agung yang datang ke nagara Kusniya Malebari, pernikahan Raden Jayusman dan Dewi Kunmaryati, Kelaswara meninggal saat melahirkan. Karena ada nama Kelaswara, diperkirakan bagian dari menak cina. Teks ini terdiri dari dua pupuh, yaitu: 1) dhandanggula; 2) pangkur. Menurut keterangan yang ditulis oleh Pigeaud (h.i), naskah ini disalin tahun 1927 dari naskah Mangkunagaran no. 636 (?). Ciri penomoran ini berbeda dengan ciri penomoran yang dipakai di Reksapustaka Mangkunagaran sekarang, mempersulit pengidentifikasian naskah babon. Nama penyalin naskah ini tidak disebutkan, tetapi dari gaya tulisannya dapat diketahui Dr. Pigeaud sendiri yang menurunnya."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.30-A 4.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi kumpulan teks tentang bahasa, primbon dan sejarah, sebagian di antara teks sejarah dilengkapi dengan ilustrasi yang menggambarkan adegan tertentu. Rincian isi naskah sebagai berikut: 1) Teks dasanama, memuat daftar sinonim kata-kata berbahasa Jawa, disusun berdasarkan urutan aksara Jawa sampai dengan (h.1-43); 2) japa mantra dan teks keagamaan, antara lain berisi tentang sifat 20 (43), masalah mani, sarengat, tarekat, hakekat dan makrifat (44), roh, sifat langgeng, mantra untuk melakukan suatu pekerjaan dan mantra untuk menhindarkan diri dari bidikan senapan (45), mantra penawar terhadap tindak kejahatan, mantra untuk mandi, mantra untuk tetap awet muda, mantra aji jaya kawijayan milik Panembahan Daka dan Panembahan Cendana, pangedepan milik Panembahan Salam, aji sambang-liwak, aji pancasuda salaki-sarabi, dan mantra selamat untuk hunian rumah baru (48), mantra pengasihan yakni aji jaran goyang, aji Arjuna Celor, dan aji dhesti pulunggana. Teks ini disalin dalam bentuk gancaran (48); 3) Babad Sengkalan berbentuk prosa, menguraikan sengkala Ajisaka, yang berupa keterangan angka tahun berhubungan dengan peistiwa penobatan dan wafatnya seorang raja Jawa, mulai jaman Ajisaka, Jenggala, Majapahit sampai jaman Kerajaan Mataram Surakarta dan Yogyakarta (49-56); 4) Babad nitik Sultan Agungan, mengisahkan kehidupan Sultan Agung Hanyakrakusuma semenjak masih bernama Pangeran Adipati hingga bertahta sebagai raja besar Mataram. Dalam cerita ini ditampilkan cerita kisah asmara Sultan Agung dengan Ratu Putri Suryabiseka, ratu penguasa laut Selatan yang kasat mata. Nitik Sultan Agungan ini diriwayatkan oleh seorang abdidalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yakni R.T. Mertanegara, komandan berpangkat setingkat Letnan Kolonel pada kesatuan prajurit dalem Ngayogyakarta, masa pemerintahan Hamengkubuwana V dan VI. Teks ini disusun dalam bentuk tembang macapat yang terdiri dari 10 pupuh (57-81); 5) Babad Mekah, menceritakan kisah Abdul Muntalib, penguasa Mekah, tatkala melakukan penyerangan ke Turki melalui Konstantinopel. Cerita yang menampilkan kegigihan Abdul Muntalib untuk membebaskan daerah Mekah dari pengaruh kekuasaan Kesultanan Turki ini, dikisahkan oleh Basah Abdul Kamil, nama lain dari R.T. Mertanegara. Teks ini disalin dalam bentuk tembang macapat yang terdiri dari 21 pupuh (83-147). Naskah ini diterima Th. Pigeaud, di Yogyakarta, pada bulan Februari 1935. Tidak ada informasi tertulis yang dapat membantu mengetahui pemilik naskah ini sebelumnya. Dari corak tulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, maka penyalinan naskah diperkirakan sekitar tahun 1880, di Yogyakarta."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.87-NR 282
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi berbagai keterangan yang berkaitan dengan hukum-hukum dalam masyarakat, katuranggan kuda, cerita wayang, cerita menak, perhitungan hari dan sejarah para nabi. Pada h.85r terdapat keterangan tentang tahun penyalinan teks dengan sengkala ?tri panca pandhita ratu?, yaitu Wawu 1753 (1825-1826). Melihat bentuk tulisan diduga naskah ini ditulis oleh lebih dari satu orang. Sebagian besar teks-teks yang ditulis dalam naskah ini disusun dalam tembang macapat. Daftar pupuh sebagai berikut: 1) asmarandana; 2) dhandhanggula; 3) mijil; 4) sinom; 5) durma; 6) pangkur; 7) dhandhanggula; 8) kinanthi; 9) dhandhanggula; 10) mijil; 11) sinom; 12) dhandhanggula; 13) asmarandana; 14) mijil; 15) dhandhanggula; 16) mijil; 17) dhandhanggula; 18) asmarandana; 19) gambuh; 20) dhandhanggula; 21) pangkur; 22) durma; 23) megatruh; 24) sinom; 25) asmarandana; 26) dhandhanggula; 27) asmarandana; 28) pangkur; 29) durma; 30) kinanthi; 31) dhandhanggula; 32) asmarandana; 33) sinom; 34) pangkur; 35) mijil; 36) durma; 37) asmarandana; 38) pangkur; 39) durma; 40) kinanthi; 41) asmarandana; 42) asmarandana; 43) dhandhanggula; 44) pangkur; 45) sinom; 46) durma; 47) dhandhanggula; 48) dhandhanggula; 49) asmarandana; 50) durma; 51) sinom; 52) kinanthi; 53) dhandhanggula; 54) durma; 55) pangkur; 56) dhandhanggula; 57) dhandhanggula; 58) sinom."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.116-NR 90
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah terdiri atas empat bagian, ialah sajarah wuku (h.6r-55v), serat Dewi Sujana (60v-90r), kumpulan teks singiran dan kidungan (90r-151r) dan carita utami (160v-220v). Pada akhir bagian pertama terdapat kolofon yang menerangkan, bahwa teks ini selesai ditulis pada hari Senin Kliwon, tanggal 29 Rabiulawal, Jimawal 1773 (20 Maret 1845). Naskah ini merupakan hadiah dari Caltex Pacific Indonesia, di Jakarta pada tanggal 21 Januari 1977; tidak jelas dari mana Caltex memperolehnya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.125-CT 6
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan catatan dan ringkasan teks yang diambil dari naskah MSB/B.11 koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Naskah asli berasal dari Madura dan diperoleh oleh Java Instituut dari R. Sasradanakusuma, seorang bangsawan dari Sampang. Naskah ini berisi teks-teks: 1. Candrasangkala; 2. Dasanama; 3. Arjuna Tapa; 4. Nitisruti Kawi; 5. Sewaka; 6. Rama Tambak. Teks nomor 1-5 hanya menyebutkan judul, halaman, dan isi ringkasnya. Untuk teks Rama Tambak, terdapat ringkasan cerita per pupuh yang cukup rinci, tetapi tanpa cuplikan gatra pertama. Dalam naskah ini tidak dijelaskan kapan ringkasannya dibuat, tetapi mengingat babonnya terdapat di Yogyakarta, kemungkinan diringkas di Yogyakarta, sekitar tahun 1936, sesuai dengan catatan Pigeaud (h.1) yang menyebutkan ontvangen Juni 1936."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.118-L 15.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi bermacam-macam teks piwulang, yaitu: 1) nitisruti (h.1-8); 2) piwulang bab kebatosan (8-17); 3) serat nitipraja ugi sewaka (17-43); 4) serat pepali, wewulangipun Ki Ageng Sela (43-48); 5) suluk luwang (48-52); 6) serat salokantara (53-57); 7) bubuka lan piwulang amrih saged maos Jawi Arab (57-62); 8) piwulang bab pendamel sae (62-81); 9) Seh Tekawardi: wulang bab ngawula, bab aksara Jawi, bab napsu 4 lan reridu ing wanci sekarat (81-98); 10) serat hidayatullah (98-104); 11) serat ciptadriya: wulang salaki-rabi; wulang lampah kebatosan; wulang bab watak awon lan napsu 4; wulang bab ambek sae; wulang bab kelakuan tani, santri, sudagar, priyayi, satria (105-146); 12) suluk Dewaruci (146-158); 13) suluk bayan maot (158-163); 14) serat wulangreh (163-165); 15) serat...., tanpa judul, berisi ajaran seorang pendeta kepada anak raja yang lebih muda, tentang tatacara mengabdi kepada kakaknya (165-212); 16) serat waosan saking kitab, tentang perasaan Mukmin, Nasrani, majusi, Kapir (212-216); 17) dongeng lelampahanipun Ki Kewala (216-240); 18) cariyos pengulu ing Nagari Indhi (240-250). Pada h.250-251 terdapat keterangan yang menyatakan bahwa naskah ini disalin dari naskah ciptaan HB V, di Gandamayu, pada hari Kamis Pahing, 14 Jumadilawal, Dal 1791 atau tanggal 7 November 1862. Naskah tampaknya beda versi dengan naskah sekorpus lainnya yang tersimpan di FSUI. Keterangan referensi selengkapnya lihat FSUI/PW.39."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.42-NR 501
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini terdiri dari dua teks macapat, yaitu lampahanipun Dewi Sri sakedhik dan babad ngerum. Kedua teks disalin oleh orang yang sama. Pada h.i-v juga terdapat sebuah teks prosa dengan aksara yang berbeda, berjudul serat Dwijakatama. Teks ini berisi sebuah cerita singkat, yaitu tentang Prabu Kalasrenggi yang memerintah patihnya untuk mencuri seorang bayi, putra Prabu Suryakusuma dari negara Bandar Gupala. Bayi tersebut akan digunakan oleh Prabu Kalasrenggi sebagai tumbal negaranya. Dua orang putra Prabu Suryakusuma lainnya, yaitu R. Nukma Kusuma dan R. Nukma Pamedhar berusaha merebut kembali bayi tersebut. Tentara Prabu Kalasrenggi dapat dikalahkan dan bayi dapat direbut kembali. R. Nukma Kusuma kemudian menjadi raja di Simbar Sasra bergelar Prabu Candrakusuma, R. Nukma Pamedhar diangkat sebagai senapati di kerajaan Bandar Gupala. Teks lampahanipun Dewi Sri sakedhi, berisi kisah perjalanan Dewi Sri pada saat mencari saudaranya, yakni R. Sadana (serat Sri Sadana). Dalam perjalanan ini, Dewi Sri memberikan sejumlah ajaran/petunjuk dan larangan kepada para petani dan para wanita tentang pertanian, dan cara sesaji yang baik yang ditujukan untuk dirinya. Teks terdiri atas enam pupuh, sebagai berikut: 1) sinom; 2) pangkur; 3) kinanthi; 4) megatruh; 5) pangkur; 6) durma. Teks terakhir, babad ngerum, berisi kisah di negeri Rum Dwijakotama, ketika Seh Suman berguru pada sang Pandhita Ngusmanajid, kemudian sejumlah dwija (ulama) berkumpul untuk memperkenalkan ilmu masing-masing dengan menjarwakan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Jawa. Para Dwija tersebut adalah: Seh Suman, Seh Ngusmanajid, Seh Darulsalam, Seh Bukti Jalal, Seh Pramanajati, Sang Brahmana Darma. Babad ini tersusun dalam tujuh pupuh yaitu: 1) dhandhanggula; 2) pangkur; 3) asmarandana; 4) gambuh; 5) kinanthi; 6) mijil; 7) pucung."
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.51-NR 287
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>