Ditemukan 3686 dokumen yang sesuai dengan query
"Naskah UR.44 ini lanjutan dari naskah UR.43, merupakan catatan Dr. G.A.J. Hazeu tentang isi naskah LOr 6289c. Pada naskah ini terdapat petikan teks dolanan Nini Towong. Catatan dibuat rangkap empat (a-d). Hanya (a) yang dimikrofilm. Naskah diterima Pigeaud pada November 1932, di Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.44-W 46.03a
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah merupakan catatan Dr. G.A.J. Hazeu tentang isi naskah LOr 6289b. Dalam catatan ini terselip pula petikan mantra-mantra atau keterangan tentang sesuatu hal. Catatan dibuat rangkap empat (a-d). Hanya (a) yang dimikrofibn. Naskah diterima Pigeaud bulan November 1932, di Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.43-W 46.02a
Naskah Universitas Indonesia Library
Hazeu, G.A.J. (Godard Arend Johannes)
"Teks berisi catatan adat-istiadat dan bahasa di berbagai daerah dan pesantren-pesantren. Catatan dilakukan oleh Prof. Dr. G.A.J. Hazeu pada tahun 1903-1904. Naskah diterima Pigeaud dari Perpustakaan Universitas Leiden dengan kode koleksi Cod. Or 6288a dan b pada tahun 1932, kemudian disalin sebanyak 4 eksemplar pada bulan Maret 1932 di Yogyakarta. Kini keempat salinan tersebut tersimpan di koleksi FSUI dengan kode W 46.01 a-d. Satu naskah (W 46.01 a) merupakan ketikan asli, sisanya berupa tembusan karbon. Hanya ketikan asli yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.83-W 46.01a
Naskah Universitas Indonesia Library
"Teks panulak ini berisi sebuah mantra atau uraian kata-kata yang dipercaya mengandung kekuatan, ditujukan untuk menjaga keselamatan diri dari segala ancaman bahaya yang dapat datang setiap saat. Panulak tersusun atas 78 baris dalam bentuk puisi bebas (geguritan), jumlah suku kata pada masing-masing baris tidak lebih dari lima belas dan tidak kurang dari lima suku kata. Naskah ketikan ini merupakan salina dari naskah lain yang diperoleh Tn. Mellema dari seorang murid sekolah A.M.S. di Surakarta. Pengalihaksaraan dibuat oleh staf Pigeaud pada tahun 1928 (h.i)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.37-A 9.01
Naskah Universitas Indonesia Library
"Dalam naskah ini terdapat keterangan bahwa dahulu teks ini dikarang oleh Sunan Giri Kedaton, cucu Sunan Ngampeldenta, bersamaan waktunya Sunan Kalijaga mengarang serat kidungan. Isinya hampir sama (sama maksudnya) sebagai bacaan orang yang menunggui orang sakit, yang batinnya merasa sedih, untuk menolak lalu dibaca serat ini. Juga merupakan pralambang ngelmi dan dapat mengurangi kepercayaan terhadap gangguan makhluk halus. Wanita yang sedang mengandung tidak boleh mendengar maupun membaca serat ini karena mungkin dapat menyebabkan anak yang dikandung salah bentuk sebab kata-katanya menyebutkan kesaktian badan, misalnya kepala seperti besi yang beratnya berkati-kati, rambut kawat, dahi batu cendani, kuping perak, pipi tembaga, dan sebagainya. Teks terdiri atas dua pupuh, ialah: 1) durma; 2) dhandhanggula. Menurut keterangan h.i, naskah ini diterima dari R.M.Ng. Sumahatmaka, Aguatus 1928."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.147-A 7.02
Naskah Universitas Indonesia Library
Antoni Ludfi Arifin
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
203.7 ANT m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Naskah ini persis sama dengan FSUI/PR.17, kecuali coretan, catatan dan garis bawah yang ditulis pada PR.17 (ketikan asli) tidak terdapat pada salinan tembusannya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.18-D 1.06
Naskah Universitas Indonesia Library
"Naskah ini hasil karya R. Pujaharja, merupakan saduran dari berbagai kitab yang membahas tentang ngelmu sarak dan sipat rong puluh. Naskah disuusun pada tahun 1927, di Surakarta. Adapun maksud dari penulisn naskah ini adalah untuk memberi tuntunan bagi orang yang sedang mempelajari ngelmu sarak. Pada halaman sebaliknya (verso) dengan arah terbalik, terdapat daftar kata-kata yang disertai dengan artinya (keterangannya) yang kemungkinan sebagai bahan untuk penyusunan kamus. Daftar kata ini tidak ada hubungannya dengan teks panitikrama tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.44-K 12.04
Naskah Universitas Indonesia Library
Putu Monik Arindasari
"Magis direfleksikan ke dalam berbagai definisi melalui beragam pendekatan sehingga menghasilkan beragam pandangan. Magis kerap dikaitkan dengan hal-hal kabur yang tidak mampu dijelaskan. Magis bahkan dianggap hanya sebagai suatu bayangan dari realitas yang ada. Singkatnya, pembahasan magis terpinggirkan. Pada tulisan ini penulis bertujuan untuk mengangkat kembali magis ke dalam tataran realitas, memberikan magis suatu posisi. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan pandangan Federico Campagna dalam menjawab persoalan ini. Campagna berusaha menempatkan magis ke dalam realitas, melakukan rekonstruksi atas realitas yang telah terbentuk. Campagna menempatkan realitas magis sebagai alternatif dari realitas teknik yang mulai rapuh dan penuh akan kebrutalan di dalamnya. Melalui jantung utama realitas magis, yaitu aspek ineffable, Campagna mengeksplorasi lebih jauh mengenai magis sebagai realitas alternatif. Aspek ineffable dieksplorasi Campagna melalui pemikiran Chandogya Upanisad, Monisme Absolut dalam Advaita Vedanta, dan pemikiran Ibnu Arabi. Tulisan ini juga memberikan kritik kepada pemahaman Campagna yang keliru mengenai konsep monisme absolut dan Advaita Vedanta. Realitas magis juga digunakan untuk melihat dua fenomena ritual masyarakat adat di Bali, yaitu ritual Tari Sang Hyang Dedari serta tradisi Ngurek. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode studi pustaka, analisis deskriptif, dan analisis kritis. Melalui ketiga metode ini, penulis membangun kerangka pemahaman mengenai realita magis yang berupaya dikonstruksikan Campagna, mengkritisi pemahaman Campagna mengenai Monisme Absolut dalam Advaita Vedanta, serta menganalisis ritual Tari Sang Hyang Dedari dan Tradisi Ngurek di Bali.
The magic is reflected into various definitions through various approaches resulting in varied views. Magical is often associated with vague things that are not able to be explained. Magical is even regarded only as a shadow of the reality that exists. In short, magical discussions are being missed. On this writing the author seeks to lift back the magical into the landscape of reality, giving it a magical position. In this paper, the author uses the view of Federico Campagna in answering this issue. Campagna tries to put magical into reality, reconstruction over the reality that has formed. Campagna puts the magical reality as an alternative to the reality of techniques that are beginning to be fragile and full of brutality in them. Through the main heart of magical reality, the ineffable aspect, Campagna explores more about magical as an alternate reality. This paper also gives criticism to the erroneous understanding of Campagna regarding the concept of absolute monism and Advaita Vedanta. Magical reality is also used to see two phenomena of indigenous rituals in Bali, namely Sang Hyang Dedari dance and Ngurek tradition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"Naskah ini merupakan salinan ketikan dari beberapa catatan Prof. G.A.J. Hazeu tentang kosa kata Jawa dipandang dari bahasa-bahasa Nusantara dan Pasifik yang lain (Melayu, Gayo, Ambon, Fiji, Malagasy dan lain-lain). Catatan ini sebagian diambil dari artikel-artikel yang pernah dibaca oleh Hazeu dan sebagian menanggapi artikel-artikel Brandes, Kern, Brandstetter, Jonker, dan Van der Tuuk. Naskah aslinya tersimpan di Leiden, berciri LOr 6284, terdiri atas beberapa halaman saja. Di koleksi FSUI ada empat salinan naskah babon (W 47a-d), yaitu ketikan asli dan tiga tembusan karbon. Hanya ketikan asli (a) yang dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.156-W 47a
Naskah Universitas Indonesia Library