Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2768 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah merupakan bendel keduapuluh satu dari 24 bendel Catatan M. Sinu Mundisura (FSUI/UR49-73), perihal kebudayaan Jawa. Memuat keterangan tentang tatacara selamatan malam Lebaran di Surakarta. Selamatan ini dilaksanakan tidak bersamaan, misalnya pada malam tanggal 21 Ramadan untuk Kanjeng Dalem Nata Surakarta, malam tanggal 23 untuk Kadipaten Anom dan Kadipaten Mangkunagaran, malam tanggal 25 untuk Kapatihan, malam tanggal 27 para pangeran putra sentana dalem, malam tanggal 29 abdidalem dan rakyat biasa. Selamatan malam Lebaran ini merupakan kelanjutan dari acara Padusan yang dilaksanakan pada waktu bulan Ramadhan akan tiba. Naskah disusun oleh Sinu Mundisura dan diserahkan kepada Pigeaud pada Maret 1932 di Surakarta. Keterangan tarikh penulisan tidak disebutkan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.69-W 32.21
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan tembusan karbon dari naskah UR.49, tembusan karbon lainnya terdapat pada UR.51, dan UR.56. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.50-W 32.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari UR.52. Keterangan lebih lanjut lihat deskripsi naskah tersebut. Naskah ini tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.53-W 32.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Bendel kedelapan dari 24 bendel Catatan Mundisura ini, berisi tatacara mempertemukan pengantin menurut adat Jawa beserta mantranya, seperti: 1. Mantra ngalub-ngalubi; 2. Mantra manggihaken; 3. Mantra mecah tigan; 4. Mantra ngombeni toya kendhi; 5. Mantra ngucur; 6. Mantra ngrusak sekul punar; 7. Mantra nangkepaken ajang. Keterangan penulisan/penyalinan naskah ini tidak ditemukan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.56-W 32.08
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan bendel kesebelas dari 24 bendel Catatan Mundisura (FSUI/UR.49-73) perihal kebudayaan Jawa. Berisi catatan kecil, menerangkan tentang asal mula keberadaan makam Kiai Ageng Pengging Andayaningrat di desa Gedong. Cerita diawali dengan kekuasaan Prabu Sri Mahakurung Pancadriya di Pengging, kekuasaannya terdengar oleh raja Majapahit, Prabu Brawijaya V. Maka Prabu Brawijaya mengutus patihnya Gajahmada untuk menaklukan raja yang berkuasa di Pengging, yaitu dengan cara mempersembahkan putrinya yang bemama Kencanawati untuk diperistri Prabu Sri Mahakurung. Pernikahan tersebut membuahkan dua putra, yaitu Kiai Ageng Kebo Kanigara dan Kiai Ageng Kebo Kenanga. Kiai Ageng Kebo Kenanga inilah yang menggantikan ayahnya dan bergelar Kiai Ageng Pengging Andayaningrat. Cerita berakhir dengan Kiai Ageng Pengging Andayaningrat dibunuh oleh Sunan Kudus, yang kemudian dimakamkan di bekas rumah tinggalnya di desa Gedong. Naskah ini disusun oleh M. Sinu Mundisura, tetapi mengenai sumber/ narasumber tidak disebut-sebut. Penyalinan dilakukan di Surakarta pada tahun 1930an. Pigeaud menerima naskah ini pada tahun 1935."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.59-W 32.11
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sinu Mundisura
"Naskah ini merupakan bendel keempat belas dari 24 bendel Catatan Mundisura (FSUI/UR.49-73) perihal kebudayaan Jawa. Menerangkan tentang syarat-syarat (ila-ila) merawat bayi dari sebelum lahir sampai dengan bayi berumur 1 tahun. Syarat-syarat tersebut di antaranya adalah: 1. Ketika bayi hendak lahir, semua pintu rumah harus dibuka supaya gampang dalam melahirkannya. Sesudah lahir dan dirawat hingga bersih, maka di dekat bayi harus diberi kaca hias, lampu, pisau, dan saji-sajian berupa nasi tumpeng, sayuran, jenang putih, jajan pasar, serta pecel yang ditaruh di daun nyiru; 2. Bila bayi sudah berumur sepasar, dan sudah puput puser, diberikan saji-sajian seperti di atas, ditambah dengan tumbak sewu yang berupa sapu lidi ditancapi empon-empon dan kembang, serta diberikan mainan wayang bila bayi laki-laki, dan payung serta boneka bila bayi perempuan. Di sebelah kiri dan kanan pintu dilengkapi daun nanas yang dihias dengan jelaga, kunir dan dadap srep, alang-alang. Di sekitar rumah dilingkari dengan benang dan dlingo bawang; 3. Anak berumur satu selapan (35 hari), diadakan upacara selamatan. Pada pergelangan tangan anak tersebut diberi gelang kayu; 4. Anak berumur tujuh selapan, diadakan upacara selamatan dengan tumpeng tujuh macam, telur tiga macam, jadah tujuh macam, lompyang tujuh butir. Uapacara selamatan diadakan kembali bila anak tersebut telah berumur satu tahun. Sesudah itu selamatan hanya dilakukan pada hari kelahirannya (metu/wetori). Naskah diterima Pigeaud dari Sinu Mundisura pada bulan Oktober 1934, di Surakarta. Tidak ditemukan keterangan tarikh penulisan/penyalinan naskah."
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.62-W 32.14
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan bendel ketujuhbelas dari 24 bendel Catatan Mundisura (FSUI/UR.49-73) perihal kebudayaan Jawa. Menerangkan tentang pengangkatan K.P.H. Purbanagara sebagai komandan abdi dalem prajurit Jawi Lebet oleh Suhunan PB X, serta arak-arakan di alun-alun bertepatan dengan pelantikan tersebut, tepat pada tanggal 1 Sura 1862 (19 Mei 1931). Catatan ini disusun dan diserahkan kepada Pigeaud oleh Sinu Mundisura sekitar tahun 1932. Keterangan tarikh penulisan/penyalinan naskah tidak ditemukan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.65-W 32.17
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah merupakan bendel keduapuluh dari 24 bendel Catatan Mundisura (FSUI/UR.49-73) yang memuat catatan M. Sinu Mundisura (Ki Sinu Jayenggeni) perihal kebudayaan Jawa. Teks memuat keterangan bab tatacara pengantenan/ perkawinan adat Surakarta. Urutan acara perkawinan tersebut sebagai berikut: patok; congkok; anontoni; maningseti atau lamaran berupa barang-barang; srah-srahan berupa tumbasan (tetukon); nyekar, dilakukan 15 hari sebelum upacara pernikahan; mendirikan tarub dilakukan 5 hari (sepasaran) sebelum hari H; selamatan dengan sesaji pada sudut rumah, petanen, dapur, perempatan jalan, sungai. Sesaji tersebut bempa jenang merah, jenang baro-baro, gecok mentah, kembang kinang serta uang. Tepat pada hari pernikahan, diadakan acara pertemuan di pintu paringgitan, dilanjut-kan acara balang-balangan atau kedua mempelai saling melempar daun sirih yang diikat dengan benang, pengantin putri mengambil air kembang setaman untuk mbasuhi (mencuci kaki) pengantin laki-laki, keduanya dipapah ke pelaminan oleh orang tua perempuan dengan diberi kain sindur merah pada pundaknya, selanjutnya didudukkan di pangkuan mertua laki-laki untuk ditimbang, pengantin pria sebelah kanan, pengantin wanita sebelah kiri. Lima hari setelah hari H diadakan selamatan dengan nasi sayur (segajangan) dan diberikan nama keluarga. Naskah disusun M. Sinu Mundisura dan diserahkan ke»ada Pigeaud pada bulan Oktober 1934 di Surakarta. Keterangan penulisan tidak disebotkan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.68-W 32.20
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan bendel keduapuluh dua dari 24 bendel Catatan Mundisura (FSUI/UR49-73), perihal kebudayaan Jawa. Teks menerangkan tatacara bermain bengkat dan peralatan yang dipergunakan. Permainan ini termasuk sejenis permainan sepakbola, dengan mengutamakan kekuatan kaki, tetapi dengan peralatan yang berbeda. Naskah disusun M. Sinu Mundisura dan diserahkan kepada Pigeaud pada bulan Maret 1932 di Surakarta, oleh Pigeaud dibuatkan catatan daftar kata-katanya pada tanggal 13 Mei 1939. Keterangan tarikh penulisan tidak disebutkan dalam teks."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.70-W 32.22
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sinu Mundisura
"Naskah ini merupakan bendelan pertama dari seri 24 bendel naskah yang berisi catatan Sinu Jayenggeni atau Sinu Mundisura tentang pelbagai aspek kebudayaan Jawa. Catatan dalam seri ini sebagian berupa ketikan asli, sebagian lagi tembusan karbon. Bendel pertama ini mengandung catatan Sinu Jayenggeni yang menguraikan upacara padusan dan megengan di sekitar kota Surakarta. Upacara padusan (sesuci) ini dilakukan pada waktu umat Islam melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Adapun yang harus disucikan adalah tubuh, pakaian, dan tempat tinggal. Pelaksanaan padusan dilakukan pada hari terakhir bulan Ruwah (Saban). Upacara megengan dilaksanakan pada awal bulan puasa. Naskah ini diterima Pigeaud dari Sinu Mundisura pada bulan Januari 1932 di Surakarta. Naskah tidak memuat keterangan penulisan/penyalinan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
UR.49-W 32.18
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>