Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6818 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pada (halaman) pelindung dalam terdapat keterangan mengenai judul teks, yaitu: 1. Cabolek dari halaman 1?138; 2. Nitik Sulatan Agungan dari halaman 138?231. Pada naskah ini terdapat sisipan kertas putih yang memuat teks ketikan latin berupa alih aksara teks cabolek dari halaman 1?2 (6 bait). Isi teks cabolek, mengisahkan perjalan hidup H. Mutamakin yang dikenal pula sebagai Ki Cabolek yang merusak syarak, karena itu ia dihujat dan dihukum oleh para ulama Tanah Jawa. Setelah berjumpa dan berdiskusi dengan Ketib Anom Kudus dan pejabat Keraton Surakarta, Ki Cabolek bertobat dan diampuni oleh PB II. Isi teks Nitik Sultan Agungan, mengungkapkan cerita tentang legenda Sultan Agung. Didalamnya dikisahkan pula cerita tentang Ratu Roro Kidul dan lain sebagainya."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.4-KT 2
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi 2 teks, yaitu: 1. Serat nitik (Ngayogyakarta) naskah ditulis dalam prakarsa Kanjeng Prameswari Gusti Jeng Ratu Ageng istri dari Almarhum Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana ke-6 dari Yogyakarta. Naskah ini adalah salinan dari naskah Nitik milik Gusti Kanjeng Bandara Raden Ayu Prabu Wijaya. Serat nitik secara garis besar berisi sejarah raja-raja Mataram, Yogyakarta (Hamengkubuwana dan Pakualam), dan Surakarta (Pakubuwana dan Mangkunagaran); 2. Serat cabolek, teks ini mengisahkan tentang perdebatan Haji Mutamakin yang berasal dari cabolek dengan Ketib Anom Kudus dan Demang Urawan. Kedua naskah disalin pada tanggal 1 Rabiulakir taun Jimawal 1837/1907. Asal koleksi semula R. M. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.3-KS 49
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini memitat cerita legenda Sultan Agung termasuk hubungan beliau dengan Kanjeng Ratu Kidul dan nenek moyangnya. Buku ini juga dikenal dengan judul Serat Cabolek (lihat Pigeaud 1967:60). Pada akhir teks diceritakan tentang pemakaman Pangeran Sultan Ageng di Plered di Tegal Arum. Teks naskah ini mempunyai kesamaan isi dengan teks naskah FSUI/SJ.213 (bandingkan daftar pupuhnya). Menurut kolofon depan maupun belakang, naskah ini disalin oleh Rawisastra antara bulan Januari dan Maret 1909. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) sinom; (3) mijil; (4) megatruh; (5) asmarandana; (6) pangkur; (7) asmarandana; (8) dhandhanggula; (9) asmarandana; (10) mijil; (11) sinom; (12) maskumambang; (13) sinom; (14) dhandhanggula; (15) asmarandana; (16) girisa; (17) megatruh; (18) mijil; (19) sinom; (20) pangkur; (21) dhandhanggula; (22) sinom; (23) asmarandana; (24) gambuh; (25) durma; (26) kinanthi; (27) durma; (28) kinanthi; (29) mijil; (30) asmarandana; (31) mijil; (32) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.214-NR 527
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ini berisi episode jatuhnya Giri. Tiga orang putra Sunan Giri Jayengresmi, Jayengsari sari dan Ken Rancanghapti pergi. Dalam pada itu yang senang mencari bertobat ke gunung Meru. Di situ dia bertemu dengan Seh Amongraga (Jayeng resmi) yang sedang berguru pada sang pandita yang adalah ayah dari Mas Cabolang. Menceritakan pengembaraan Seh Amongraga dalam mencari hakekat hidup yang sejati, berbagai ilmu keagamaan dicarinya. Asal koleksi R. M. Sajid."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.3-KS 79
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan naskah salinan ditulis tahun 1940. Teksnya berisi kisah lelana yang menceritakan pengembaraan Ki Amongraga dan Ki Cabolang dalam mencari berbagai ilmu keagamaan. Mereka sering berjumpa dengan ulama, resi, dan pandhita, dan terjadi diskusi keagamaan. Asal koleksi naskah ini milik R. Tanojo. Daftar tembang sebagai berikut: 1. Sinom; 2. Pangkur; 3. Gambuh; 4. Pucung; 5. Girisa; 6. Maskumambang; 7. Durma."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.5-KT 43
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan tembusan karbon dari naskah salinan yang dibuat oleh staf Dr. Kraemer di Panti Boedaja, Surakarta, tahun 1932. Naskah berisi teks Serat Cabolek (juga disebut Serat Bratatama), yang satu versi dengan redaksi yang oleh Soebardi dinamakan redaksi ke-3 (1975: 5). Teks versi tersebut disusun pada tahun 1866 di Yogyakarta atas perintah Sultan Hamengkubuwana VI. Salinan lain dari naskah ini, berupa tembusan karbon, adalah MSB/L.80a, LOr 8367, dan PNRJ/G 190. Naskah babon yang disalin dalam naskah ini tidak diidentifikasikan secara tepat, hanya dinyatakan berasal dari Yogyakarta."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CS.12-A 28.02
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat Ambiya atau Tapel Adam ini menceritakan asal-usul keturunan Adam, dimulai dengan perintah Allah kepada Iblis agar menyembah Adam namun Iblis menolak. Cerita berakhir dengan umat Nabi Saleh yang kembali ingkar pada ajaran agama karena hasutan Iblis. Rupanya versi teks yang dimuat pada naskah ini berbeda dengan versi-versi lain yang diuraikan oleh Poerbatjaraka dkk. (1950: 26-63). Untuk keterangan selanjutnya tentang Serat Ambiya, lihat pada deskripsi naskah CI.3. Keterangan mengenai asal-usul teks dan saat penyalinan naskah tak ditemukan, namun melihat jenis tulisan dan gaya penulisan serta jenis kertas yang dipergunakan, maka diduga naskah ini disalin pada sekitar pertengahan hingga akhir abad ke-19. Naskah ini juga telah dibuat ringkasannya oleh staf Pigeaud pada bulan September 1930, di Surakarta. Ringkasan tersebut dilampirkan pada naskah ini. 1) sinom; 2) kinanthi; 3) dhandanggula; 4) sinom; 5) sinom; 6) gambuh; 7) mijil; 8) pangkur; 9) sinom; 10) pangkur; 11) dhandanggula;12) sinom; 13) mijil; 14) durma; 15) kinanthi; 16) dhandanggula; 17) sinom; 18) dhandanggula; 19) kinanthi; 20) mijil; 21) pangkur; 22) pucung; 23) sinom; 24) megatruh 25) pangkur; 26) dhandanggula; 27) gambuh; 28) asmaradana; 29) dhandanggula; 30) sinom; 31) mijil; 32) pangkur; 33) dhandanggula; 34) kinanthi; 35) maskumambang; 36) pangkur; 37) dhandanggula; 38) sinom; 39) asmaradana; 40) kinanthi; 41) megatruh; 42) dhandanggula; 43) durma; 44) sinom; 45) mijil; 46) sinom; 47) pangkur; 48) dhandanggula; 49) pucung; 50) megatruh; 51) dhandanggula; 52) sinom; 53) kinanthi; 54) asmaradana; 55) megatruh; 56) pangkur; 57) durma; 58) dhandanggula; 59) kinanthi; 60) sinom; 61) durma; 62) dhandanggula; 63) sinom; 64) mijil; 65) gambuh; 66) pucung; 67) dhandanggula."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.5-NR 102
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dluwang ini ditulis dengan dua jenis tulisan yaitu, pegon dan Jawa. Teks yang ditulis dengan pegon adalah Serat Ambiya, berisi sejarah para nabi, dimulai dari cerita Nabi Adam hingga Nabi Muhammad, sedangkan teks yang ditulis dengan aksara Jawa berisi primbon, seperti bagaimana menentukan hari baik, watak-watak hari, saat menanam padi, daftar nama setan dan kota-kota yang ditinggalinya di pulau Jawa. Pada naskah ini juga banyak ditemukan informasi tentang tanggal kelahiran atau meninggalnya keluarga pemilik atau penyalin naskah ini. Teks ini telah dibuat ringkasannya oleh Suwandi di Surakarta pada bulan Juli 1929 yang disisipkan dalam naskah. 1) asmaradana; 2) sinom; 3) dhandanggula; 4) pangkur; 5) mijil; 6) durma; 7) asmaradana; 8) pangkur; 9) dhandanggula; 10) mijil; 11) dhandanggula; 12) asmaradana; 13) sinom; 14) ?; 15) mijil; 16) durma; 17) pangkur; 18) dhandanggula; 19) asmaradana; 20) maskumambang; 21) ?; 22) kinanthi; 23) sinom; 24) dhandanggula; 25) pangkur; 26) durma; 27) megatruh; 28) asmaradana; 29) durma; 30) pangkur."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.8-NR 45
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks Serat Ambiya, satu versi dengan naskah Br 279, pupuh 1-68. Tentang teks ini lihat keterangan pada Vreede 1982: 23-24, Pratelan I: 75-84, Poerbatjaraka 1950: 26-63, Behrend 1990: 206-220. Pemilik naskah yang bernama R. Bekel Wignyaswandana, disebutkan pada h.i. Pada h.ii diberi gambar mahkota dan potret pemiilik. Teks disalin oleh Ki Sumirat, lurah carik Bayalali Majegan. Penyalinan dimulai pada hari Rabu Legi, 21 Sawal, Alip 1859 (2 April 1929)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.3-CT 8
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah dluwang ini berisi beberapa cerita, yaitu Sejarah Nabi Muhammad, petikan Serat Wulangreh, cerita Dewaruci, dan serat Ambiya. Proses penjilidan teks ini tampaknya salah, karena beberapa teks disusun dalam urutan yang kacau. Tentang urutan jalan cerita diduga bahwa cerita tentang Nabi Muhammad sejak kanak-kanak hingga diangkat sebagai rasul adalah kelanjutan dari jalan cerita Ambiya. Pada h.1 ada keterangan yang menyebutkan bahwa salinan teks pertama dibuat di loteng inggil neng nagri Salakarta, pada tanggal 28 Sapar, Dal 1719, trustha tunggal swaraning rat (15 Oktober 1792). Teks kedua, yang disebut 'Carita ing Ngarab Mekah Madinah', lebih dulu disalin dari teks pertama. Pada h.6 terdapat penanggalan saat penyalinan dimulai, ialah Rabu Legi, 20 Jumadilawal, Jimawal 1719. Tahun 1719 keliru, seharusnya 1717. Jika diralat demikian, semua data kolometris lainnya (warsa, hari, pasaran) cocok, sedangkan untuk tahun 1719 tidak ada satu pun yang betul. Pada h.301 terdapat penanggalan untuk teks Ambiya, menyebutkan tanggal malam Jumat Kliwon (jam setengah empat), 3 Ramelan, Be 1768 (29 Oktober 1840). Masih ada banyak fragment teks lain, atau catatan kecil, pada naskah ini. Di antaranya terdapat daftar tahun Jawa 1728-1745 (h. 109); rincian pengeluaran untuk 'blonja dhahar dalem ing dalem sawulan', sejumlah 45 wang sebulan, tanpa tahun (h.302); rincian 'blanjo ingkang dhateng Mas Ayu Tirtadirja satengah taun', sejumlah 111 wang, tanpa tahun (h.303) dan sebagainya. Dibawah ini tercantum daftar pupuh dari naskah ini, lengkap dengan nomor urut pupuh, jenis tembang, jumlah bait, serta cuplikan gatra 1-2 dari masing-masing pupuh. Disertai keterangan judul seadanya. 1) dhandanggula; 2) asmaradana; 3) sinom; 4) pangkur; 5) dhandanggula; 6) asmaradana; 7) durma; 8) dhandanggula; 9) sinom; 10) dhandanggula; 11) durma; 12) asmaradana; 13) sinom; 14) durma; 15) dhandanggula; 16) sinom; 17) durma; 18) asmaradana; 19) sinom; 20) dhandanggula. Pada bagian ini cerita berganti menjadi teks Wulangreh, dengan pupuh dhandanggula sebanyak 8 bait (h.111). Disusul dengan teks Dewaruci, satu pupuh dhandanggula, sebanyak 10 bait (h.113). Teks berikutnya adalah Ambiya atau Tapel Adam, versinya lain dengan teks yang diuraikan dalam Poerbatjaraka dkk. 1950: 26-64. 1) asmaradana; 2) sinom; 3) dhandanggula; 4) pangkur; 5) durma; 6) asmaradana; 7) sinom; 8) dhandanggula; 9) pangkur; 10) asmaradana; 11) durma; 12) sinom; 13) dhandanggula; 14) pangkur; 15) asmaradana; 16) sinom; 17) mijil; 18) kinanthi; 19) dhandanggula; 20) maskumambang; 21) asmaradana; 22) sinom."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CI.6-NR 146
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>