Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks praniti wakya ini mengemukakan ramalan-ramalan Raja Kediri, Jayabaya, tentang hal-hal yang akan terjadi di Jawa. Diawali dengan pertemuan Jayabaya dengan pendeta Maulana Ngali Syamsujen dari Ngerum yang memberikan ilmu ramalan tentang bermacam-macam jaman kepada Raja Jayabaya. Asal koleksi R. Tanojo."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
LS.6-KT 32
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Pearson, Hesketh
London: Heinemann, 1960
923 PEA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1954
822.33 SHA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shakespeare, William, 1564-1616
London: Blackie, [date of publication not identified]
822.33 SHA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Perowwne, Stewart
London: Hodder and Stoughton, 1956
920.71 PER l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Thiphaakorawon, Cawphrajaa
Tokyo: Centre for East Asian culture studies, [c.1974]
959.3 THI d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robert Adhi Ksp
Jakarta : Kompas , 2009
927 ROB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bennett, Lerone, Jr.
Illinois: Johnson Publishing Company, 1964
922.273 BEN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks Brahmanda Purana ini dimulai dengan uraian keberhasilan raja Disimakresna memegang tampuk pemerintahan. Rakyat dan raja-raja disekitarnya tunduk dan taat pada perintahnya, keadaan kerajaan sangat tentram dan aman. Taks diakhiri dengan uraian keutamaan tapa dan semadi seorang maharesi. Informasi penulisan teks tidak ditemukan secara jelas. Bandingkan Kirtya 678 dan LOr 9404 (Pigeaud 1968: 931). Menurut kolofonnya (h.81a), naskah disalin (atau diprakarsai) oleh Gusti Putu Djlantik pada tahun 1910 di Singaraja, Bali."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.8-LT 157
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Darmasumarta
"Naskah babad ini merupakan buah karangan R. Darmasumarta, di Paguwan, Purwakarta, pada tahun 1927. Teks diawali dengan permohonan Adipati Paguwan kepada Raja Brakumara dari Majapait, agar kedudukannya sebagai adipati Wirasaba dapat digantikan anaknya yang bernama Urang, karena dirinya sudah merasa tua sehingga tidak mampu lagi untuk menunaikan tugasnya sebagai adipati. Dilanjutkan dengan kisah Radenputra Majapait (Raden Baribin?) yang diusir dari istana. Ia kemudian pergi ke Pajajaran. Raja Pajajaran menikahkannya dengan canggah Prabu Maradipa Pajajaran. Pernikahan tersebut menghasilkan empat orang anak, tiga laki-laki dan seorang wanita. Anak laki-laki masing-masing bernama R. Keduu, R. Banyaksasra, R. Banyakgumarang, sedangkan anak perempuannya bernama Ngaisah. R. Keduu pergi ke Majapait, sampai di Wirasaba dipungut anak oleh Adipati Wirasaba. Suatu saat ia pergi ke Majapait mewakili Adipati Wirasaba. Raja Majapait memberikan hadiah berupa isteri dan tanah dari Gunung Sumbing sampai Karawang, dan menjadi adipati Wirasaba dengan gelar Adipati Margautama. Anaknya yang bernama R. Suwarga kemudian menggantikannya sebagai adipati dan bergelar Wargautama pula. Sementara itu, R. Banyaksasra yang ingin mencari R. Keduu disuruh oleh ayahandanya untuk pergi ke Pasirluhur, R. Banyakgumarang ke Keling, dan Ngaisah ke Kejawar. Di Pasirluhur R. Banyaksasra kedatangan anak mranggi Kejawar yang bermimpi kejatuhan bulan dari Pasirluhur. Akhirnya anak mranggi tersebut kawin dengan Ngaisah dan kembali ke Kejawar. Pendhita putra dari Pajajaran pergi ke Pasirluhur, ingin menemui anaknya. Ia bertemu dengan Mangun, anak R. Banyaksasra yang sudah meninggal. Ki Pandita meramalkan bahwa Mangun kelak akan menjadi bupati Banyumas, di pinggir S. Lanang. Di kemudian hari Mangun menikah dengan anak adipati Banyumas. R. Ciungwanara atau Banyakwide sebagai Raja Pajajaran mengusir adiknya yang bernama R. Jaka Susuruh. Ia pergi ke timur, dan setelah mendirikan Majapait, ia kemudian menyerang Banyakwide. Akhirnya Banyakwide melarikan diri ke Banakeling. Setelah seratus tahun, Majapait yang saat itu rajanya bernama Ardiwijaya, hancur karena angin topan. Seiring dengan makin menyurutnya pengaruh kerajaan Majapait, timbul kerajaan baru yaitu kerajaan Demak, dengan rajanya R. Patah yang beragama Islam. Adipati Wargautama juga masuk agama Islam. Setelah Raja Demak wafat, maka diganti oleh Mas Karebet, putra Ki Ageng Pengging, yang diambil menantu oleh Raja Demak. Ia lebih dikenal dengan sebutan Jaka Tingkir, karena lama tinggal di desa Tingkir. Keraton lalu dipindahkan ke Pajang. Putri Adipati Wirasaba diambil sebagai isteri oleh Adipati Pajang. Ketika mendengar laporan bekas besan Adipati Wirasaba yang menyatakan bahwa istrinya tersebut adalah bekas menantunya, Adipati Pajang menjadi murka dan memerintahkan untuk membunuh Adipati Wirasaba. Sepeninggal Adipati Wirasaba, Banyumas kemudian dibagi empat oleh putra menantunya, yaitu: Banyumas, Bogor, Kerawang dan Manglen. Cerita dilanjutkan dengan kisah kerajaan Mataram, peristiwa pemberontakan Untung Surapati di Kartasura, serta kisah pemerintahan Tumenggung Yudanagara di Banyumas berikut anak keturunannya. Naskah terdiri atas dua bagian, berciri A 5.10a dan b. Naskah (b) berbentuk macapat, disalin pada Januari 1928 dan naskah (a) merupakan ringkasan per pupuh dari naskah (b) tersebut, disalin pada Februari 1928. Kedua naskah disalin di Surakarta (h.i), kemungkinan oleh staf Pigeaud. Salinan (a) dikirim kepada R.A.A. Suyana, Bupati Sepuh Pasuruan, pada bulan Juli 1930. Dan salinan (b) dikirim ke Panti Boedaja. Namun kedua salinan tersebut kini tersimpan di koleksi FSUI."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
SJ.176-A 5.10a
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>